Benarkah Si Kecil Temperamen? Cek Ciri-Cirinya yang Bisa Diketahui Sejak Dini
Apakah si Kecil temperamen? Jangan khawatir, karena pada dasarnya masing-masing bayi lahir dengan kepribadian dan temperamennya masing-m...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC
Apakah si Kecil temperamen? Jangan khawatir, karena pada dasarnya masing-masing bayi lahir dengan kepribadian dan temperamennya masing-masing, Bu.
Perlu diketahui, temperamen adalah cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap suatu situasi, mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Meskipun setiap bayi itu unik, penting untuk menyadari bahwa beberapa di antara mereka mungkin menunjukkan sifat yang lebih keras atau sulit dihadapi dibandingkan yang lainnya. Inilah yang kerap disebut sebagai temperamen.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Tips Stimulasinya
Ciri-ciri Si Kecil Temperamen
Faktanya, 10% bayi lahir dengan sifat yang temperamen, Bu. Orang tua sering kali secara naluriah mengetahui bahwa si Kecil memiliki temperamen yang sulit. Misalnya, si Kecil mungkin lebih sering menangis atau rewel, dan lebih sulit dihibur.
Menurut para ahli, si Kecil yang temperamen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Suasana hati yang lebih condong ke arah negatif.
-
Kerap menarik diri.
-
Memiliki kemampuan beradaptasi yang rendah.
-
Intensitas emosi yang tinggi.
-
Kurangnya disiplin.
Cara Mengatasi Bayi yang Temperamen dengan Baik
Lalu, bagaimana jika ternyata si Kecil temperamen? Tak perlu khawatir, berikut beberapa tips mudah untuk mengatasi sifat temperamen pada bayi.
1. Pastikan Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi
Untuk bayi yang temperamen, penting untuk memastikan ia mendapatkan apa yang dibutuhkan seperti makan, tidur, dan keamanan.
Hal-hal dasar ini membantu si Kecil mengendalikan emosi dan perilaku dengan lebih baik. Misalnya, si Kecil yang cukup makan dan cukup istirahat biasanya tidak terlalu merasa kesal atau cemas sepanjang hari, sehingga memudahkan Ibu untuk mengatasi sifat-sifat menantang yang dimilikinya.
2. Terapkan Rutinitas
Bu, rutinitas harian adalah seperti peta bagi si Kecil yang menunjukkan apa saja yang akan mereka temui hari itu. Hal ini membuat mereka merasa lebih aman dan semuanya terkendali.
Ketika si Kecil mengetahui apa yang akan terjadi, kekhawatiran dan kecemasan bisa dicegah dan membantu mereka menjadi lebih tenang.
3. Kenali Siapa Si Kecil
Setiap bayi lahir sebagai pribadi unik dengan minat, kelebihan, kekurangan, dan kebutuhan emosionalnya masing-masing.
Jika Ibu memahami dan mengenali kepribadian, preferensi, dan juga temperamen si Kecil, maka Ibu dapat menyesuaikan gaya parenting yang tepat untuk mereka, lho.
Baca Juga: 7 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
4. Fokus pada Kelebihan Si Kecil
Meskipun mungkin bayi temperamen lebih rewel dibandingkan yang lain, pastinya si Kecil memiliki kelebihannya sendiri.
Sebagai contoh, si Kecil mungkin menunjukkan tekad yang lebih kuat dan tidak mudah menyerah saat mencoba hal baru. Meskipun terkadang hal ini berujung membuat si Kecil frustasi, Ibu bisa melihat ini sebagai sesuatu yang positif, lho.
Berikan kesempatan kepada si Kecil untuk menggunakan kelebihan tersebut dengan cara yang baik, seperti mempelajari keterampilan baru dengan dibimbing.
Fokus pada kelebihan si Kecil dapat membantu membangun kepercayaan dirinya dan membantu ia merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
5. Jadilah Teladan Bagi Si Kecil
Bayi belajar dengan memperhatikan orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua atau pengasuhnya. Ketika Ibu menunjukkan kesabaran dan empati, maka bayi dapat banyak belajar bagaimana cara yang baik untuk menangani emosinya sendiri.
Jika Ibu tetap tenang dalam situasi sulit, kemungkinan besar bayi akan belajar cara menangani stres dan frustasi dengan cara yang lebih sehat, lho.
6. Berikan Banyak Kasih Sayang
Emosi si Kecil yang kuat karena temperamental membuatnya butuh banyak perhatian dan kasih sayang dari Ibu. Merawatnya dengan penuh cinta akan membuat si Kecil merasa aman dan bahagia dalam perkembangannya.
7. Terimalah Si Kecil Apa Adanya
Dengan mencintai dan menerima si Kecil apa adanya, Ibu akan menciptakan lingkungan yang baik untuk tumbuh dan berkembang, serta meningkatkan kepercayaan diri dan kebahagiaan mereka.
Si Kecil akan merasa dihargai dan nyaman dengan dirinya sendiri. Ini sangat baik untuk perkembangan emosionalnya, Bu.
Baca Juga: 5 Aktivitas untuk Maksimalkan Tahap Perkembangan Kognitif Anak
Setiap bayi dilahirkan dengan kepribadian uniknya masing-masing, termasuk temperamennya. Ketika Ibu memahami dan menerima perbedaan tersebut, si Kecil pun dapat merespons kebutuhan dan perilakunya dengan cara yang benar.
Tidak hanya itu, perubahan temperamen yang tiba-tiba juga perlu diperhatikan karena dapat menjadi pertanda adanya masalah lain yang mendasari ya, Bu.
Bantu si Kecil yang temperamen tumbuh secara emosional dan menjadi individu yang lebih baik dengan mengadaptasi pola asuh yang sesuai untuknya.
Ibu juga bisa dukung awal mula kehebatan si Kecil dengan berbagai tips parenting bermanfaat lewat laman Ibu Perlu Tahu, lho. Yuk, bantu si Kecil berkembang demi masa depan yang cemerlang, Bu.
Semoga bermanfaat!