8 Ide Sensory Play yang Seru untuk Anak 1-3 Tahun
Sensory play adalah permainan yang dapat menstimulasi seluruh panca indra anak. Contohnya, playdough dan finger pain.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Kalau Ibu sedang cari ide permainan seru untuk anak yang bisa dilakukan sambil belajar di rumah, yuk coba sensory play! Permainan satu ini dapat bantu perkembangan panca indra dan kognitif si Kecil menjadi lebih optimal. Yuk, kita simak bersama manfaat selengkapnya pada ulasan di bawah ini.
Apa Itu Sensory Play?
Sensory play adalah kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan sensorik anak, yaitu indra peraba (kulit), pengecap (lidah), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), dan penciuman (hidung).
Selain itu, permainan ini juga bantu mengasah tiga panca indra tambahan yang sering terlupakan, yaitu gerakan dan posisi tubuh (proprioception), keseimbangan (vestibular), dan kesadaran spasial (memvisualisasikan objek).
Ketika kedelapan panca indra tersebut terstimulasi dengan baik, si Kecil akan lebih mudah memahami hal-hal yang ada di sekitarnya.
Contohnya, si Kecil akan lebih mudah memahami bahwa benda-benda di sekitarnya memiliki tekstur, bau, rasa, dan warna yang berbeda. Ia tidak gampang jijik ketika menerima stimulus dari lingkungan sehingga dapat memprosesnya untuk pembelajaran lebih lanjut.
Manfaat Sensory Play untuk Perkembangan Anak
Untuk anak-anak, bermain bukan hanya membuat suasana hatinya menjadi lebih ceria. Bermain ternyata juga bermanfaat sebagai media untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang si Kecil. Begitu juga dengan sensory play, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan, antara lain:
1. Memuaskan Rasa Ingin Tahu Anak
Sejak lahir, anak memang sudah memiliki naluri untuk menjelajah dan belajar tentang dunia sekitar dengan memanfaatkan semua indranya.
Itu kenapa Ibu akan sering melihat si Kecil memegang benda dan memasukkannya ke dalam mulut dan berjalan menghampiri mainan yang warnanya mencolok atau mengeluarkan suara-suara.
Kemampuan ini sebetulnya sudah bawaan lahir setiap manusia, Bu. Tapi, tetap perlu diasah dengan cara-cara yang tepat supaya lebih optimal, salah satunya melalui sensory play.
Permainan ini akan membuat anak langsung merasakan apa yang ia lihat, dengar, cium, ataupun sentuh. Hal tersebut tersebut membantu otak anak menciptakan koneksi antar saraf yang lebih kuat untuk memproses dan menanggapi informasi di sekitarnya.
Pemahaman ini pada akhirnya dapat membantu anak menentukan pilihan, memecahkan masalah, dan memengaruhi perilakunya di masa depan.
Jika anak terpuaskan rasa ingin tahunya, ia mampu mengidentifikasi objek yang disukai dan tidak disukai, serta mengetahui objek mana yang aman untuk disentuh dan dieksplorasi.
2. Melatih Motorik Halus dan Kasar
Dalam permainan sensorik, anak akan menggunakan seluruh anggota tubuhnya untuk bereksplorasi. Tangan mungilnya akan sibuk meremas agar-agar di atas nampan dan kakinya akan dengan semangat berlari di atas pasir pantai sambil merasakan teksturnya.
Kegiatan tersebut ternyata mampu bantu perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus anak. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan otot-otot besar yang bertanggung jawab untuk aktivitas seperti berlari, berjalan, melompat, dan lain-lain.
Sementara motorik halus berkaitan dengan kinerja otot-otot kecil yang terletak di sekitar jari dan pergelangan tangan. Stimulus pada otot-otot kecil ini mempengaruhi keterampilan anak dalam menulis, mengancingkan baju, memegang sendok, menggunting, dan aktivitas tangan lainnya.
3. Melatih Kognitif Anak
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Michigan State University, sensory play juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, Bu.
Permainan yang melibatkan sensorik dapat membantu sinapsis di dalam otak anak, yaitu proses menciptakan dan menguatkan koneksi antar sel otak sehingga terbentuk jaringan baru. Sinapsis yang optimal memungkinkan anak untuk belajar dan beradaptasi lebih cepat.
Sebaliknya, jika otak tidak mendapatkan stimulasi sensorik yang mencukupi, sinapsis tidak akan terjadi sehingga otak tidak akan berkembang dengan baik.
4. Meningkatkan Perkembangan Bahasa
Permainan sensorik akan bantu mengoptimalkan perkembangan bahasa anak. Melansir dari Cleveland Clinic, ketika anak berpartisipasi dalam berbagai permainan, termasuk permainan sensorik, ia akan belajar mengomunikasikan emosi, keinginan, dan kebutuhannya.
Sebagai contoh, Ibu ingin menjelaskan arti kata panas, dingin, keras, atau lunak. Maka Ibu membutuhkan berbagai benda yang memiliki sifat tersebut agar anak memahaminya secara nyata.
Ibu bisa menggunakan air hangat atau air es untuk menjelaskan arti kata “panas” dan “dingin”. Kemudian, Ibu dapat menggunakan pasir atau slime untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai macam-macam tekstur benda.
Dengan memahami sifat-sifat benda tersebut si Kecil dapat berkomunikasi dan menyatakan keinginannya dengan lebih baik.
5. Bantu Anak Lebih Tenang
Menurut situs Very Well Family, manfaat permainan sensorik ternyata bisa membuat mood anak jadi lebih baik.
Ini karena, aktivitas yang berfokus pada panca indra akan mengalihkan pikiran anak untuk mengerjakan suatu hal yang baru. Jadi, si Kecil akan “melupakan” apa yang tadinya membuat ia kesal, sedih, gelisah, atau marah.
Selain itu, permainan ini juga bisa bantu anak yang hiperaktif dan kesulitan fokus. Pasalnya, stimulasi yang diterima oleh indra si Kecil akan membuat perhatiannya tertuju pada satu sensasi yang ia rasakan saja. Atensi yang lebih terfokus membantu pikiran mereka jadi lebih tenang.
Salah satu contohnya adalah mengajak anak berendam di bak mandi yang diisi busa sabun wangi ketika anak terlihat mulai gelisah dan tidak bisa diam di rumah. Rangsangan dari aroma sabun, lembutnya busa, dan hangatnya air yang menyentuh kulit si Kecil dapat membantunya menenangkan diri.
6. Meningkatkan Keterampilan Sosial
Permainan sensorik akan lebih seru jika dilakukan bersama teman. Selain menyenangkan, proses bermain bersama teman ini akan bantu si Kecil belajar cara berkomunikasi, beradaptasi dengan suasana baru, dan cara memecahkan masalah bersama orang lain.
7. Memudahkan Proses Pembelajaran Akademis
Dalam sebuah teori bernama “The Learning Pyramid” disebutkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan secara bertahap, mulai dari yang paling dasar hingga puncak.
Nah, permainan sensorik ternyata tahapan paling dasar yang harus dibangun sekuat mungkin agar anak dapat melalui proses pembelajaran akademis dengan lebih mudah di kemudian hari.
Apabila si Kecil belum mampu mengenali, memproses, dan mengatur informasi yang berasal dari panca indra, ia akan kesulitan untuk memasuki tahapan pembelajaran level berikutnya seperti berbicara, berpikir kritis, dan memecahkan masalah.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mengenalkan Audio Musik pada Anak
Ide Permainan Sensorik untuk Anak di Rumah
Ibu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara main sensorik anak dengan mudah? Sebenarnya, tidak sesulit yang Ibu kira, kok. Melalui kegiatan sehari-hari, Ibu bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan kreativitas Si Kecil.
Cobalah sediakan berbagai permainan dan kegiatan untuk si Kecil coba di rumah. Berikut adalah ragam pilihan ide permainan sensorik anak di rumah:
1. Bermain dengan Makanan
Tahu, agar-agar, ubi rebus, pasta, buah naga, semuanya memiliki tekstur, aroma, dan rasa yang berbeda-beda. Oleh karena itulah, makanan bisa menjadi media yang sangat baik untuk menstimulasi sensorik anak.
Ibu dapat memulai permainan ini dengan menyiapkan baskom atau nampan plastik yang diisi dengan satu jenis makanan. Cukup letakkan di depan si Kecil dan biarkan ia bereksperimen.
Dalam waktu singkat, Ibu mungkin akan melihat si Kecil mulai meraba, meremas-remas, mencium aroma, hingga memasukkan makanan tersebut ke mulut.
Selain membuat menstimulasi panca indra, sejumlah penelitian juga mengungkapkan bahwa anak yang terbiasa melakukan aktivitas ini dengan makanan cenderung tumbuh menjadi anak yang tidak picky eater. Sebab, mereka memiliki keberanian lebih untuk mencicipi jenis makanan baru.
2. Gunakan Sensory Board
Ibu dapat membuat sensory board yang berisi benda dengan berbagai bentuk, warna, dan tekstur. Dengan begitu, anak mendapatkan pengalaman sensorik terhadap sentuhan hingga penglihatan.
Untuk membuatnya, pilihlah benda-benda yang berwarna terang, permukaannya tumpul, dan tidak mudah membuat tersedak ketika berhasil dilepas oleh anak.
Contohnya, spons cuci piring, kain flanel, bulu kemoceng, potongan karpet, silikon bergerigi, roda mobil-mobilan, keyboard komputer, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Mainan Montessori untuk Anak 1 Tahun
3. Main Playdough
Selain menggunakan sensory board, Ibu juga dapat menyiapkan playdough untuk bantu si Kecil melatih indra perabanya. Dengan permainan ini, ia akan mengenal tekstur lunak, halus, dan dan licin.
Untuk membuat acara bermain semakin seru, Ibu dapat mengajak si Kecil membuat playdough sendiri alih-alih membeli di toko.
Ibu hanya perlu menyiapkan baskom plastik, tepung, pewarna makanan, dan minyak sayur. Oh iya, proses membuat playdough ini juga akan memperkaya pengalaman sensoris anak, lho! Perubahan tepung dari bubuk menjadi adonan yang lengket kemudian kalis akan sangat menakjubkan baginya.
4. Bermain Air
Hampir seluruh anak suka sekali bermain air! Ibu dapat membuat aktivitas bermain air naik level dengan mencampurnya dengan es batu dan air hangat.
Dengan begitu si Kecil akan belajar bahwa di sekitarnya ada berbagai macam suhu seperti dingin, panas, dan sedang.
Namun, pastikan es batunya memiliki ujung yang tumpul ya, Bu. Pilih yang dibuat dengan cetakan es, bukan es batu yang dipecah dari plastik. Hal ini penting untuk menghindari kulit si Kecil tergores dan terluka.
5. Tebak-tebakan Rasa
Agar indra pengecap si Kecil berfungsi dengan optimal, ia perlu mengenal berbagai macam rasa makanan. Kenalkan rasa dasar seperti manis, asin, asam, pahit, langu, mint, dan lain sebagainya.
Untuk memainkan permainan ini, Ibu dapat memanfaatkan berbagai macam bumbu dapur seperti gula, garam, bubuk merica, daun mint, buah asam jawa, dan sepotong pare.
Tutup mata anak dengan seikat kain atau sleep eye mask. Namun, jangan terlalu rapat mengikatnya ya, Bu. Kemudian, minta anak mencicipi bahan-bahan yang telah Ibu persiapkan dan menebak rasa apa yang mereka kecap.
Kalau anak sudah pintar mengenali rasa-rasa dasar, naikkan level kesulitan permainan tebak-tebakan rasa dengan meminta anak menyebutkan nama bahan atau makanan yang mereka cicipi.
6. Tebak Aroma
Selain mengeksplorasi rasa, Ibu dapat memperkaya pengalaman sensorik anak dengan mengajak mereka bermain guess the smell alias menebak aroma.
Konsep permainan ini hampir sama dengan tebak-tebakan rasa. Ibu cukup menyiapkan beberapa bahan yang baunya mudah dikenali seperti kopi, jeruk, bunga melati, daun pandan, minyak kayu putih, atau lain sebagainya.
Sama seperti sebelumnya, tutup mata si Kecil dan minta ia menebak bau apa saja yang ia cium.
Selain bebauan sedap yang umum ditemui pada kehidupan sehari-hari, Ibu juga bisa memberikan beberapa benda dengan bau tidak sedap untuk dipelajari aromanya oleh si Kecil.
Hal ini bertujuan untuk membuat si Kecil paham bahwa di dunia ini ada bau yang menyenangkan dan ada bau yang tidak menyenangkan untuk dihirup.
Baca Juga: Manfaat Smell Sensory Play dan Ide Permainannya
7. Dancing with The Rattle
Untuk melatih kepekaan indra pendengaran si Kecil, Ibu dapat membuat beberapa rattle alias kerincingan. Kemudian, ajak anak menggoyangkan botol sambil menari dan menyanyi.
Untuk membuat mainan satu ini, Ibu dapat memanfaatkan bekas wadah keripik kentang atau botol bekas. Isi wadah dengan biji-bijian seperti beras, kacang hijau, atau biji jagung.
Pastikan Ibu sudah menutup wadah tersebut dengan erat, sampai tidak bisa dibuka oleh si Kecil ya. Pasalnya, biji-bijian di dalamnya bisa membuat si Kecil tersedak.
8. Membangun Istana Pasir
Ibu dapat bantu mengembangkan keterampilan indra peraba si Kecil dengan mengajaknya bermain pasir. Boleh pasir di pantai, di taman bermain, maupun pasir sintetis di dalam nampan.
Dari pasir tersebut Ibu dapat mengajak si Kecil membangun istana kastil. Siapkan beberapa ember dan sekop kecil. Kemudian, beri si Kecil contoh bagaimana cara menggunakannya. Setelah itu, biarkan ia berkreasi sesuka hati.
Ibu hanya perlu mengawasi proses bermain anak, sambil memastikan ia tidak memasukkan pasir ke dalam mulut, hidung, maupun mata.
Baca Juga: 6 Ide Permainan Outbound yang Seru dan Edukatif untuk Anak
Itu dia berbagai manfaat sensory play dan ide kegiatannya yang bisa Ibu lakukan bersama si Kecil di rumah. Meski tampak sederhana, nyatanya hal tersebut sangat penting bagi perkembangan anak.
Apabila ingin mendapatkan lebih banyak ide stimulasi untuk bantu tingkatkan kemampuan kognitif hingga sosial-emosional anak, Ibu dapat memanfaatkan tools Belajar di Rumah. Dapatkan modul pembelajaran yang dapat di download dengan gratis dan bantu si Kecil tumbuh hebat!
Dukung Perkembangan Otak Anak dengan Triple A
Selain melakukan sensory play, jangan lupa penuhi kebutuhan nutrisi si Kecil setiap hari ya, Bu. Apalagi nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan anak. Sebab pada usia tersebut otak dan tubuh anak sedang berkembang dengan sangat pesat, melebihi tahapan usia lain.
Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memberi anak makanan bergizi dan bantu penuhi asupan nutrisinya dengan Bebelac 3.
Bebelac 3 GroGreat+ diperkaya dengan prebiotik FOS:GOS 1:9 dan kombinasi tiga asam lemak esensial DHA dan LA+ALA (minyak ikan) 23% lebih tinggi dari produk sejenis di kelasnya, yang baik untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil.
Yuk, lengkapi nutrisi si Kecil dengan Bebelac 3 untuk mendukung kesehatan pencernaan yang lebih baik (happy tummy) sekaligus mengoptimalkan kemampuan cara berpikir dan belajar si Kecil (happy brain)!