Bayi Baru Lahir Sering BAB, Apa Pertanda Diare?

Apakah normal jika bayi baru lahir sering BAB? Penting untuk memahami frekuensi BAB yang normal pada bayi baru lahir dan kapan Ibu perlu...

Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bayi sering BAB.


Apakah normal jika bayi baru lahir sering BAB? Penting untuk memahami frekuensi BAB yang normal pada bayi baru lahir dan kapan Ibu perlu khawatir. Simak penjelasan lengkapnya, yuk!

Apakah Normal Bayi Baru Lahir Sering BAB?

Ya, sangat wajar jika bayi baru lahir sering buang air besar, terutama dalam beberapa minggu pertama setiap kali habis minum ASI.

ASI bekerja sebagai pencahar alami yang membantu mendorong sisa mekonium dan mendukung sistem pencernaan yang baru berkembang.

Bayi baru lahir sering BAB itu normal dan tidak selalu berarti diare. Jadi, Ibu tidak perlu khawatir selama berat badannya terus meningkat.

Kenapa Bayi Baru Lahir Sering BAB?

Bayi baru lahir sering BAB adalah hal normal karena mereka hanya mengonsumsi ASI dan refleks gastrokoliknya masih kuat. 

Refleks gastrokolik adalah reaksi yang muncul saat lambung bayi terisi ASI, maka usus besar akan terangsang menggerakkan makanan untuk mengeluarkannya.

Bahkan, sering BAB setelah menyusu bisa jadi tanda bayi mendapatkan cukup ASI.

Baca Juga: 8 Ciri Feses Bayi Diare yang Perlu Ibu Waspadai

Berapa Kali Bayi Newborn BAB dalam 1 hari?

Frekuensi BAB pada bayi baru lahir bisa bervariasi dan berubah-ubah seiring usianya bertambah. 

Umumnya, bayi baru lahir yang mendapat ASI akan buang air besar kira-kira 2 kali dalam sehari. Setelah hari kelima, rata-rata bayi akan BAB sekitar 5 kali dalam sehari.

Pada usia 6 minggu, normal bagi si Kecil melewatkan buang air besar. Jadi, frekuensinya mungkin bisa berubah-ubah setiap harinya. Perubahan pola BAB bayi adalah hal yang wajar. 

Pup Bayi yang Normal Seperti Apa?

Agar tahu kapan harus waspada, penting juga bagi Ibu untuk memahami warna dan tekstur feses bayi. Berikut ini adalah tanda pup bayi yang normal:

  • Bayi baru lahir: berwarna hitam kehijauan dan lengket, disebut mekonium.
  • Bayi yang minum ASI: encer kehijauan, berwarna kuning seperti mustard.
  • Bayi yang minum susu formula: tekstur lebih padat, berwarna kecokelatan.
  • Bayi usia 6 bulan (telah MPASI): cokelat tua dengan konsistensi sedikit lembek. 

Warna pup bayi dapat berubah tergantung dari makanan yang ia konsumsi. Makanan berwarna terang, seperti wortel, ubi, dan buah naga dapat mengubah warna tinja jadi oranye atau merah. 

Makanan yang tidak tercerna sepenuhnya juga bisa terlihat dalam bentuk aslinya di kotoran. 

Baca Juga: Mengenali Kesehatan Pencernaan Bayi dari Warna Pupnya

Cara Melancarkan BAB pada Bayi Baru Lahir

Pada usia 1-2 bulan, bayi baru lahir sering BAB setiap hari. Barulah setelahnya, frekuensi BAB akan berkurang. 

Jika bayi terus menangis dan mengejan tiap kali pup, bisa jadi ini adalah tanda sembelit pada bayi. Beberapa cara melancarkan BAB pada bayi baru lahir yang dapat Ibu lakukan, yaitu:

1. Memberikannya ASI Lebih Banyak

Sangat penting bagi Ibu untuk tetap memberikan ASI. Sebab, ini adalah cara terbaik untuk memberikan nutrisi pada bayi. 

Selain itu, ASI juga mengandung sekitar 200 jenis oligosakarida berbeda yang berperan sebagai prebiotik untuk memberikan "makanan" pada bakteri baik yang tinggal dalam usus bayi.

Oleh karena itu, pemberian ASI pada bayi dapat membantu melancarkan pencernaan bayi baru lahir.

2. Memijat Lembut Perutnya

Keinginan BAB muncul karena adanya gerak usus. Untuk merangsang gerakan usus ini, Ibu bisa membantu memijat lembut perut si Kecil.

Selain itu, memijat lembut juga membantunya untuk meredakan ketidaknyamanan akibat sembelit.

Baca Juga: 11 Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Lancar BAB

3. Gerakkan Kaki Bayi

Untuk merangsang gerakan usus, Ibu juga bisa menggerakkan kaki bayi baru lahir untuk melancarkan pencernaannya. 

Ibu bisa meletakkan si Kecil berbaring dan menggerakkan kaki seperti posisi squat atau bersepeda.

Sebagai langkah sederhana di rumah, Ibu juga bisa mencoba AI Poop Tracker untuk mengetahui normal tidaknya feses si Kecil. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Secara umum, jika bayi sering BAB tapi masih tampak nyaman dan aktif seperti biasa, berat badannya menunjukkan perubahan positif, dan ia memiliki nafsu makan yang tinggi, tidak ada alasan untuk khawatir.

Namun, Ibu harus segera konsultasikan ke dokter apabila:

  • Bayi tidak buang air besar selama lebih dari 3 hari.
  • Kotorannya keras dan seperti kerikil, atau teksturnya lebih kental dari selai kacang.
  • Kotorannya terlihat sangat encer atau terdapat lendir di popoknya.
  • Bayi menarik kakinya hingga ke perut, yang mungkin menandakan perutnya sedang sakit.
  • Tampak mengejan untuk buang air besar.
  • Perutnya terlihat membengkak.
  • Adanya darah di kotoran bayi.

Nantinya, dokter akan mengevaluasi kondisi bayi dan memberikan penanganan yang diperlukan jika ada masalah pencernaan yang perlu diatasi. 

Jadi, sangat penting bagi Ibu untuk mengamati perubahan apa pun dalam pola buang air besar bayi dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. IDAI | Setiap Habis Makan kok Buang Air Besar (BAB) ? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/setiap-habis-makan-kok-buang-air-besar-bab
  2. Baby Poop Guide. (2019). Childrenscolorado.org. https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/parenting/parenting-articles/baby-poop-guide/
  3. ‌Conte, K. (2017, May 4). Newborn and Baby Poop. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/newborn-infant-baby-poop/
  4. ‌Verywell. (2021). New Parent’s Guide to Baby Bowel Movements. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/breastfeeding-and-baby-poop-whats-normal-431718
  5. IDAI | Tinja Bayi: Normal atau Tidak? (Bagian 1). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/tinja-bayi-normal-atau-tidak-bagian-1
  6. How often should a newborn poop? (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/diapering/is-it-normal-for-my-baby-to-poop-after-every-feeding_3652446
  7. Is it normal for my baby to poo after every feed? (2021). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/x1049081/is-it-normal-for-my-baby-to-poo-after-every-feed
  8. Breastfeeding, bacteria and your baby’s gut | Australian Breastfeeding Association. (2022). Breastfeeding.asn.au. https://www.breastfeeding.asn.au/resources/breastfeeding-bacteria-and-your-babys-gut
  9. IDAI | Air Susu Ibu dan Kesehatan Saluran Cerna. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kesehatan-saluran-cerna
  10. Recognize infant constipation and learn how to help ease symptoms. (2025). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
  11. Constipation in babies. (2024, December 17). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/constipation-in-babies
  12. How often should a newborn poop? (2023). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/diapering/is-it-normal-for-my-baby-to-poop-after-every-feeding_3652446
  13. Watson, S. (2023). How often should a newborn poop? BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/diapering/is-it-normal-for-my-baby-to-poop-after-every-feeding_3652446
  14. Swanson, W. S. (2025). The Complete Baby Poop Guide: What’s “Normal” and What’s Not. Parents. https://www.parents.com/baby/diapers/dirty/the-scoop-on-poop-whats-normal-whats-not/


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait