Mengenali Kesehatan Pencernaan Bayi dari Warna Pupnya
Tahukah Ibu? Warna pup si Kecil bisa menggambarkan kondisi kesehatan pencernaannya, lho. Kenali jenis warnanya dan tips agar pupnya tetap sehat.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
dr. Attila Dewanti, SpA (K)
Setiap kali sedang mengganti popok si Kecil, Ibu mungkin juga bertanya-tanya, apa artinya warna pup bayi Ibu hari ini? Apakah normal jika pup berwarna hijau, atau kenapa feses bayi tiba-tiba berwarna kuning dan berlendir?
Tampilan dan warna feses bayi merupakan salah satu penentu kondisi kesehatan pencernaan bayi, lho, Bu. Jadi, yuk, baca penjelasan selengkapnya di artikel ini!.
Macam-Macam Warna Pup Bayi yang Perlu Dikenali
Sebelum mencari tahu lebih lanjut tentang arti dari perbedaan warna-warni pup bayi, Ibu perlu pahami dulu bahwa feses bayi dapat memiliki berbagai warna dan tekstur yang berbeda setiap harinya.
Warna feses dan seberapa sering bayi BAB bisa terus berubah seiring dengan berkembangnya saluran pencernaannya dan perubahan pola makannya. Jadi, sangatlah normal bagi feses bayi untuk berubah-ubah dalam beberapa hari, minggu, dan bahkan beberapa bulan setelah lahir. Nah khususnya pada bayi, perubahan warna pup jarang menandakan masalah pencernaan.
Berikut ini adalah arti dari masing-masing warna, tekstur, dan kondisi pup bayi mulai dari yang sehat sampai tidak sehat:
1. Hitam Kehijauan, Lengket
Warna pup si Kecil hitam kehijauan dengan konsistensi kental dan sangat lengket merupakan mekonium. Mekonium adalah feses pertama yang dikeluarkan bayi dalam 24-48 jam pertama setelah kelahirannya.
Feses pertama ini berfungsi untuk mengeluarkan semua partikel, zat, atau benda asing yang bayi telan selama dalam kandungan, yaitu bisa berupa cairan ketuban, sel epitel usus, lanugo, lendir, empedu, dan air.
Setelah mekonium dikeluarkan, warna, frekuensi, dan konsistensi feses bayi Ibu akan berubah tergantung pada bagaimana si Kecil diberi makan. Begitu Ibu memperkenalkan makanan padat di bulan ke-6 nanti pun, frekuensi dan konsistensi fesesnya juga bisa berubah.
2. Kuning Mustard, Berbiji, Beraroma Manis
Bayi newborn yang sudah mulai rutin disusui biasanya mengeluarkan pup berwarna kuning muda seperti mustard yang lembek dan encer dalam satu minggu pertama setelah kelahirannya.
Tekstur yang dihasilkan biasanya bergumpal-gumpal kecil atau bergerindil seperti berbiji cabai, seperti jelly, pasta atau krim, dan ada juga yang hanya berupa cairan.
Secara umum, feses berwarna kuning tergolong normal, khususnya pada bayi yang masih ASI eksklusif. Pup yang berwarna kuning artinya ASI mengalir melalui sistem pencernaan si Kecil dengan cepat sehingga tidak terfermentasi di dalam usus.
Namun, bila feses berwarna kuning cerah muncul terlalu sering dengan tekstur yang sangat berair atau encer, bisa jadi ini menandakan diare.
Baca Juga: Bayi Sering BAB Sedikit-sedikit, Normal atau Tidak, Sih?
3. Cokelat Kehijauan
Warna pup si Kecil cokelat kehijauan yang terlihat lembek artinya bayi sudah mulai makanan padat. Semakin banyak jenis makanan yang Ibu tawarkan, feses bayi mungkin akan ikut berubah warna, biasanya di antara rona jingga dan kuning.
4. Hijau Terang, Berbusa
Warna feses hijau terang biasanya menandakan bayi sering berganti payudara saat menyusui.
Akan tetapi, warna hijau cerah juga mungkin berarti ada infeksi virus yang menyerang saluran pencernaan bayi. Terutama jika teksturnya juga berlendir.
Jadi, hubungi dokter jika si Kecil pup lebih sering dari biasanya, warna dan teksturnya tidak biasa, dan menunjukkan gejala-gejala sakit lainnya, seperti rewel, menangis yang susah ditenangkan, atau bahkan sulit makan dan menyusu.
5. Hijau Tua
Bayi sangat umum mengeluarkan pup yang berwarna hijau, terutama jika sudah menyusu.
Setelah mekonium, warna pup bayi bisa berubah dari hitam kehijauan ke hijau tua atau hijau daun saat beralih mengonsumsi ASI matang (hindmilk).
Pup yang berwarna hijau juga dapat menandakan ketidakseimbangan asupan foremilk dan hindmilk yang mengakibatkan bayi Ibu mendapatkan porsi foremilk (susu encer) yang lebih besar daripada hindmilk (susu yang lebih kental dan lebih berlemak).
Feses bayi yang sudah makan MPASI juga bisa berwarna hijau karena sesuatu yang ia makan, seperti puree bayam, atau dari vitamin atau obat yang mereka minum.
Pada beberapa kasus, warna pup hijau tua juga mungkin menandakan bayi sedang diare.
Hal Lain yang Perlu Diwaspadai Soal Pup Bayi
Sebetulnya selama warna pup bayi masih di antara variasi cokelat, kuning, dan hijau, Ibu tidak perlu khawatir. Tapi berhati hatilah bila pup bayi berwarna putih.
Yang harus juga diperhatikan adalah pola BAB bayi dan tekstur atau penampilannya. Kebanyakan bayi baru lahir bisa buang air besar setidaknya 1-2 kali sehari, dan setelah satu minggu mungkin bisa BAB hingga 5-10 kali sehari. Beberapa bayi mungkin BAB setiap setelah selesai menyusui.
Pola BAB bayi biasanya berubah sekitar dua hingga tiga bulan setelah kelahirannya, sehingga seringkali si Kecil akan buang air besar sekali setiap hari atau setiap dua hari sekali. Selama fesesnya lunak dan tidak berwarna abnormal, Ibu tidak perlu terlalu khawatir.
Pup bayi yang bagus idealnya berwarna kuning, hijau, atau kecokelatan dan konsistensinya harus berupa seperti saus apel. Kemudian seiring bertambahnya usia bayi, konsistensi pup akan berubah menjadi lebih seperti pasta gigi atau selai kacang hingga sekitar usia 1 atau 2 tahun.
Warna pup si Kecil yang harus menjadi perhatian setiap orang tua dan segera dikonsultasikan ke dokter adalah putih, merah, dan hitam. Begitu pula jika konsistensinya berubah, menjadi sangat keras sehingga bayi lebih jarang BAB atau malah sangat lembek dan bahkan cair (berair) yang membuat bayi lebih sering BAB.
Saat berkonsultasi dengan dokter, bersiaplah untuk menjelaskan seperti apa pola dan kebiasaan BAB bayi selama ini, termasuk warna, konsistensi, volume, dan frekuensinya. Semakin banyak detail yang bisa Ibu berikan, dokter akan semakin mudah untuk menentukan perawatan apa yang mungkin diperlukan si Kecil.
Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Mencret Setelah Minum ASI
Cara Dukung Pencernaan Sehat untuk si Kecil
Tahukah Ibu, saluran pencernaan tersusun dari jaringan limfoid dan sebagian besar selnya menghasilkan antibodi. Jaringan limfoid pada saluran cerna adalah jaringan limfoid terbesar dalam tubuh manusia, lho. Karena itu, saluran pencernaan berperan sangat penting sebagai sistem imun, tidak terkecuali untuk si Kecil.
Yuk, dukung kesehatan sistem pencernaan si Kecil agar tetap sehat dan jadi Anak Hebat untuk awal semua kehebatannya. Jika dia sudah memasuki fase MPASI, Ibu sebaiknya memastikan makanan yang dikonsumsi si Kecil mengandung:
1. Serat
Usus memiliki lebih dari 100 triliun organisme, termasuk bakteri baik. Bakteri baik ini akan melindungi kita dari infeksi, membantu mencerna makanan, meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan melindungi tubuh dari obesitas.
Nah, serat yang terdapat pada biji-bijian, buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menjaga kesehatan bakteri usus. Mengonsumsi banyak serat juga baik untuk mengurangi risiko konstipasi yang bisa dialami si Kecil saat mulai mengonsumsi MPASI.
2. Prebiotik
Prebiotik adalah karbohidrat makanan yang berfungsi untuk memberi makan bakteri baik dalam usus. Prebiotik bekerja secara alami merangsang pertumbuhan bakteri baik untuk mendukung fungsi usus, termasuk membantu pencernaan dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Beberapa contoh makanan yang mengandung prebiotik adalah apel, pisang, asparagus, oats, dan yoghurt.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Pup Bayi Berlendir
Untuk memantau kesehatan pencernaannya, Ibu bisa mengecek kondisi pup si Kecil lewat Poop Checker di BebeJourney, lho. Caranya mudah: Ibu cukup bergabung di Bebeclub, lalu siapkan foto pup si Kecil di popok, unggah dan tunggu hasil tesnya. Jika tidak ada foto, Ibu bisa memilih warna dan tekstur pup sesuai kondisi si Kecil. Hasilnya bisa Ibu unduh untuk dikonsultasikan ke dokter. Mudah sekali, bukan?
Yuk Bu, bergabung sekarang dan pantau terus kesehatan pencernaan si Kecil. Karena kesehatan pencernaan si Kecil akan dukung tumbuh kembang hebatnya, dan jadi awal semua kehebatannya. Semoga artikel ini berguna, dan ditunggu di Bebeclub ya, Bu!