15 Cara Mengatasi BAB Keras pada Anak 2 Tahun dengan Aman
BAB keras atau sembelit umum dialami anak usia 2-3 tahun. Anak 2 tahun susah BAB umumnya karena kurang makan serat dan minum air putih.
BAB keras atau sembelit adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum dialami anak usia 2-3 tahun. Lalu, bagaimana cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun?
Apa Penyebab BAB Keras pada Anak 2 Tahun?
BAB keras adalah nama lain dari sembelit alias konstipasi. Kondisi ini terjadi ketika feses menjadi keras dan kering di dalam usus sehingga sulit untuk dikeluarkan. Berikut penyebab BAB keras pada anak:
1. Menahan BAB
Salah satu penyebab BAB anak keras bisa jadi karena kebiasaan suka menahan buang air besar.
Anak sering menunda buang air besar karena takut untuk pergi ke toilet sendiri, merasa tidak nyaman dengan toilet umum saat berada di luar rumah, atau terlalu asyik bermain.
Inilah yang menyebabkan anak suka menunda-nunda BAB sehingga tinjanya jadi keras.
2. Pola Makan Kurang Serat
Jika BAB anak keras, Ibu perlu melihat kembali seperti apa pola makan si Kecil.
Mungkin saja karena ia kurang rutin mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah-buahan, sehingga memicu susah BAB.
3. Intoleransi Laktosa atau Alergi Susu Sapi
Jika si Kecil sudah rutin makan sayur dan buah-buahan tapi masih mengalami susah BAB. bisa jadi ini disebabkan oleh masalah pencernaan yang terkait tidak cocok susu sapi atau intoleransi laktosa.
Hal ini bisa terjadi karena pencernaan anak sensitif sehingga tidak dapat mentolerir protein atau gula laktosa dalam susu sapi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Sembelit pada Anak Serta Cara Mengatasinya
4. Kurang Minum Air
Kurang cairan, termasuk jarang minum air putih, akan membuat kerja usus menjadi lebih sulit. Pasalnya, feses menjadi lebih kering sehingga sulit dikeluarkan.
Menurut IDAI, anak umur 1-3 tahun memerlukan 1300 mL/hari, sementara anak 4-8 tahun memerlukan 1700 mL air per hari.
Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman, seperti air putih, susu, atau jus buah.
5. Mood Anak Sedang Tidak Baik
Perubahan lingkungan, rasa cemas, atau stres bisa memengaruhi kebiasaan BAB si Kecil. Misalnya, si Kecil baru beradaptasi setelah masuk sekolah pertama kali atau karena baru pindah rumah
Lingkungan baru bisa membuat si Kecil merasa takut atau masih enggan buang air besar di kamar mandi yang terlihat asing baginya.
6. Kurang Bergerak Aktif
Aktivitas fisik yang minim membuat pergerakan usus melambat sehingga BAB jadi keras. Pasalnya, makanan yang dimakan si Kecil menjadi susah untuk bergerak di dalam sistem pencernaan.
Baca Juga: 11 Efek Sembelit pada Anak yang Harus Diwaspadai
7. Radang Usus Besar
Beberapa anak mungkin ada yang memiliki kondisi radang usus besar. Gangguan pada pencernaan ini bisa muncul saat mereka stres atau dipicu oleh makanan berlemak atau pedas.
Anak yang mengalami radang usus besar biasanya akan mengalami sembelit, diare, sakit perut, dan perut bergas.
8. Kondisi Medis Lain dan Obat-obatan
Kondisi medis tertentu, seperti masalah pencernaan hingga hipotiroid, juga bisa menyebabkan susah BAB pada anak.
Selain itu, penggunaan obat-obatan, termasuk obat antidepresan, juga dapat membuat BAB anak keras.
Cara Mengatasi BAB Keras pada Anak 2 Tahun
Anak 2 tahun susah BAB biasanya karena kurang makan makanan berserat dan kurang minum air putih. Berikut cara agar BAB anak lancar dan tidak keras:
1. Latih Anak agar Rutin BAB
Bantu anak merasa nyaman pergi ke toilet dengan membuat jadwal BAB yang teratur di waktu yang sama, terutama setiap kali habis makan. Lalu, temani si Kecil duduk di atas toilet.
2. Gunakan Kursi Pispot atau Bangku
Kalau kaki anak menggantung saat duduk di toilet, otot panggulnya jadi tegang dan BAB bisa terasa sakit. Posisi jongkok alami, dengan lutut lebih tinggi dari pinggul, justru membantu feses keluar lebih mudah.
Ibu bisa gunakan kursi pispot agar posisi duduk si Kecil lebih rendah. Jika anak sudah memakai toilet dewasa, letakkan bangku kecil untuk pijakan kaki supaya lututnya tetap lebih tinggi dari pinggul.
3. Tambah Asupan Makanan Tinggi Serat
Menambah asupan makanan tinggi serat dapat bantu melancarkan BAB anak dengan melunakkan tekstur feses dan menghasilkan gel yang melumasi feses agar lebih mudah terdorong keluar.
Ibu bisa berikan sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam, juga buah-buahan kaya serat (pepaya, jeruk, apel, jambu biji), dan biji-bijian untuk melancarkan pencernaan.
Baca Juga: 7 Vitamin untuk Anak yang Susah Buang Air Besar
4. Pastikan Anak Minum Air Putih
Pastikan anak rajin minum air putih agar BAB anak tidak keras sebagai cara mengatasi bab keras pada anak 2 tahun.
Minum rutin 5–7 gelas per hari sesuai usia dan berat badan agar feses tidak kering.Ibu bisa rutin berikan si Kecil air putih di sela-sela aktivitas hariannya.
5. Berikan Jus Buah Kaya Sorbitol
Tak hanya air putih, minum jus buah juga efektif membantu agar BAB anak tidak keras.
Sebab, beberapa jenis buah mengandung gula sorbitol alami, yang berperan sebagai zat pencahar. Misalnya jus buah apel, pir, prem.
6. Sajikan Yogurt atau Makanan Probiotik
Ibu bisa coba berikan yogurt sebagai cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
Yogurt adalah bakteri baik yang dapat menjaga kesehatan pencernaan si Kecil dan melunakkan feses agar lebih mudah dikeluarkan dan tidak sampai menyebabkan sembelit pada anak.
Selain yogurt, Ibu juga bisa berikan makanan tinggi probiotik lainnya seperti tempe, tape singkong, kefir, dan acar timun.
7. Lengkapi dengan Prebiotik
Dampingi asupan probiotik dengan makanan sumber prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat khusus yang akan menjadi makanan yang dukung pertumbuhan bakteri baik (probiotik) di usus anak.
Beberapa contoh makanan sumber prebiotik adalah:
- Pisang
- Apel
- Asparagus
- Bawang-bawangan (bawang bombay, bawang merah, bawang putih, daun bawang)
- Buncis
- Semangka
- Grapefruit (jeruk Bali merah)
- Kacang merah
- Kacang almond
- Kacang pistachio
- Kacang polong
- Kacang kedelai
8. Pilih Susu Ramah Pencernaan
Selain dari makanan sehat, Ibu bisa lengkapi asupan gizi hariannya dengan susu untuk anak susah BAB sebagai cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
Pilih susu yang diperkaya FOS:GOS 1:9, sari pati jagung, dan inulin serta 14 vitamin & 9 Mineral penting untuk bantu melembutkan konsistensi feses.
9. Batasi Makanan Olahan dan Junk Food
Selama anak BAB-nya keras, Ibu sebaiknya mulai batasi pemberian gorengan, makanan olahan, makanan cepat saji, atau camilan kemasan. Sebab, jenis makanan ini tidak baik bagi pencernaannya.
Makanan olahan dan junk food, memiliki banyak lemak tetapi rendah serat sehingga dapat memperlambat proses pencernaan makanan.
Makanan tersebut juga tinggi garam yang dapat menyerap air pada kotoran, sehingga membuat feses kering dan sulit untuk dikeluarkan.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Baik untuk Pencernaan Anak
10. Ajak Anak Bergerak Aktif
Mengajak olahraga atau sekadar bergerak aktif adalah cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun yang mudah dilakukan setiap hari.
Ibu bisa ajak si Kecil bersepeda, bermain bola, berenang, atau bermain di playground komplek.
Rutin melakukan aktivitas fisik di luar rumah selama 30-60 menit per hari dapat membantu proses buang air besarnya menjadi lancar.
11. Mandi Air Hangat
Jika si Kecil susah buang air besar, Ibu dapat memandikannya dengan air hangat selama 10-15 menit.
Air bersuhu hangat dapat membuat otot-otot perut yang tegang menjadi lebih rileks. Dengan demikian, pencernaannya lebih lancar untuk mengeluarkan feses.
12. Kompres Perut dengan Handuk Hangat
Kalau anak Ibu tidak mau mandi, coba minta si Kecil berbaring. Kemudian, tempelkan handuk yang sudah dibasahi air hangat pada perutnya.
Kompres hangat juga mampu meringankan otot-otot perut yang tegang, sekaligus meredakan perut tidak nyaman yang dialami si Kecil.
13. Pijat Perut dengan Teknik I Love You
Cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun berikutnya adalah memijat perut si Kecil dengan teknik I Love You (ILU). Pertama, minta anak berbaring di atas kasur.
Teteskan baby oil atau minyak esensial lain di telapak tangan Ibu dan gosokkan. Letakkan tangan Ibu ke sisi kiri perut anak dan usap lembut ke arah bawah membentuk huruf I.
Selanjutnya, usap perut dari arah kiri atas ke bawah perut membentuk huruf L. Lalu, usap melengkung membentuk huruf U dari bawah tulang rusuk kanan anak ke kiri.
Baca Juga: Cara Mengatasi Susah Kentut pada Anak yang Ampuh
14. Stop Toilet Training untuk Sementara
Jika toilet training dimulai terlalu dini atau dengan cara yang membuat anak stres, ia bisa mengalami kecemasan saat BAB.
Akibatnya, mereka mungkin mencoba menahan BAB karena takut atau tidak nyaman. Kondisi ini bisa memperburuk sembelit.
Menghentikan toilet training sementara dan memberi anak waktu untuk menjadi lebih siap secara emosional dapat membantunya lebih rileks, sehingga proses BAB jadi lebih mudah.
15. Konsultasikan Obat Pencahar ke Dokter
Pemberian obat pencahar bisa jadi alternatif cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun. Tapi, pastikan Ibu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dengan begitu, dokter dapat meresepkan obat BAB keras pada anak yang tepat, sekaligus dengan dosisnya sesuai kondisi yang si Kecil alami.
Kapan Harus ke Dokter?
Pada dasarnya BAB anak keras bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, BAB keras yang tidak kunjung membaik bisa saja menandakan kondisi medis serius.
Jadi, jangan segan langsung berkonsultasi ke dokter, ya, Bu! Terutama bila anak sembelit selama seminggu, juga mengalami gejala-gejala baru, seperti:
- BAB berdarah atau terasa sangat sakit saat BAB, bisa jadi tanda adanya luka atau iritasi pada anus.
- Tampak lemas, atau perutnya keras saat ditekan.
- Demam.
- Tidak mau makan.
- Pembengkakan perut.
- Penurunan berat badan.
Jangan lupa daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli.
Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac.
Ibu juga bisa langsung cek kesehatan pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
