Kenali Penyebab BAB Anak Keras dan Cara Mengatasinya

BAB anak keras biasanya disebabkan sembelit. Coba rutin sajikan makanan tinggi serat seperti bayam, brokoli, alpukat, pisang, dan pepaya.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
13 Oct 2022
Anak perempuan BAB di toilet


BAB anak keras adalah salah satu gangguan pencernaan yang membuat Ibu pasti khawatir. Sebab, anak jadi merasa kesakitan setiap kali BAB. Lalu, apa sebenarnya penyebab anak BAB-nya menjadi keras dan bagaimana cara mengatasinya?

Yuk, simak artikel selengkapnya di bawah ini, Bu! 

Penyebab BAB Anak Keras

BAB keras sebetulnya adalah nama lain dari sembelit alias konstipasi. Gangguan pencernaan pada anak ini terjadi ketika tinja bergerak terlalu lambat di dalam usus sehingga menjadi keras dan kering. 

Nah, ada beberapa penyebab BAB keras pada anak yang perlu Ibu ketahui. Berikut di antaranya:

1. Menahan BAB

Salah satu penyebab BAB anak keras bisa jadi karena kebiasaan suka menahan buang air besar.

Anak-anak di usia ini mungkin masih merasa takut untuk pergi ke toilet sendiri, atau bisa jadi karena lebih memilih asyik bermain. 

Beberapa anak mungkin juga sering menahan BAB karena tidak nyaman menggunakan toilet umum saat berada di luar rumah.

Inilah yang menyebabkan anak suka menunda-nunda BAB sehingga tinjanya jadi keras.

2. Baru Beralih ke Makanan Padat

BAB anak keras juga dapat disebabkan oleh perubahan pola makan. Hal ini terutama terjadi ketika masa penyapihan dari makanan cair ke makanan padat. Sebab, sistem pencernaan si Kecil masih butuh penyesuaian.

3. Pola Makan Kurang Serat

Jika BAB anak keras, Ibu perlu melihat kembali seperti apa pola makan si Kecil. 

Sebab, mungkin saja karena ia kurang rutin mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah-buahan, sehingga memicu susah BAB. 

4. Intoleransi Laktosa atau Alergi Susu Sapi

Jika si Kecil sudah rutin makan sayur dan buah-buahan tapi masih mengalami susah BAB. mungkin ini disebabkan oleh masalah pencernaan yang terkait tidak cocok susu sapi atau intoleransi laktosa.

Hal ini bisa terjadi karena pencernaan anak sensitif sehingga tidak dapat mentolerir protein atau gula laktosa dalam susu sapi. 

Kenali Penyebab BAB Anak Keras dan Cara Mengatasinya

5. Kurang Minum Air

Pemenuhan asupan cairan sebetulnya merupakan aspek kesehatan anak yang penting, lho, Bu. Sebab, Kurang cairan, termasuk jarang minum air putih, akan membuat kerja usus menjadi lebih sulit. Pasalnya, feses menjadi lebih kering sehingga sulit dikeluarkan.

Kebutuhan cairan anak pun bisa berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh. Menurut IDAI, anak umur 1-3 tahun memerlukan 1300 mL/hari, sementara anak 4-8 tahun memerlukan 1700 mL air per hari.

Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman, seperti air putih, susu, atau jus buah.

6. Mood si Kecil tidak Baik

Susah BAB bisa juga dialami oleh anak yang sedang merasa cemas atau moodnya sedang tidak baik, lho!

Misalnya, si Kecil baru beradaptasi setelah masuk sekolah pertama kali atau karena baru pindah rumah. Lingkungan baru bisa membuat si Kecil merasa takut atau masih enggan buang air besar di kamar mandi yang terlihat asing baginya.

7. Kurang Bergerak Aktif

Apakah anak Ibu cenderung kurang aktif? Misalnya, lebih suka main gadget di atas tempat tidur berjam-jam atau bahkan duduk di depan layar gadget untuk main game.

Nah, Ibu perlu tahu juga bahwa kebiasaan Ini bisa jadi salah satu penyebab BAB keras. Pasalnya, makanan yang dimakan si Kecil menjadi susah untuk bergerak di dalam sistem pencernaan. 

8. Radang Usus Besar

Beberapa anak mungkin ada yang memiliki kondisi radang usus besar. Masalah pada pencernaan ini bisa muncul saat mereka stres atau dipicu oleh makanan berlemak atau pedas.

Anak yang mengalami radang usus besar biasanya akan mengalami sembelit, diare, sakit perut, dan perut bergas. 

9. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi medis tertentu, seperti masalah pencernaan hingga hipotiroid, juga bisa menyebabkan susah BAB pada anak. Selain itu, penggunaan obat-obatan, termasuk obat antidepresan, juga dapat membuat BAB anak keras. 

Cara Mengatasi BAB Anak yang Keras

Jika si Kecil sedang kesusahan untuk BAB, Ibu tidak perlu khawatir. Mengatasi anak susah BAB tidak sesulit itu kok, Bu.

Ada beberapa cara mengatasi anak BAB keras yang bisa Ibu lakukan. Berikut penjelasannya. 

1. Konsumsi makanan tinggi serat

Ibu perlu menyediakan makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan, tiap harinya sebagai salah satu cara mengatasi BAB anak yang sulit keluar.

Coba rutin sajikan makanan kaya serat untuk anak berupa sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli, serta buah-buahan, seperti apel, jeruk, dan pepaya. 

Ibu bisa menambahkan ragam makanan tinggi serat dalam menu makanan si Kecil tiap harinya untuk mencegah perut bergas dan kembung. 

Melansir dari Medical News Today, Ibu juga bisa memberikan makanan mengandung probiotik atau bakteri baik yang terbukti dapat menjaga pencernaan anak dan melunakkan feses. 

Makanan tinggi serat dapat membantu memperlancar proses buang air besar si Kecil dan meningkatkan gerakan usus dalam mendorong feses keluar. 

2. Penuhi Kebutuhan Cairan Si Kecil

Mencukupi kebutuhan cairan si Kecil juga bisa menjadi cara mengatasi BAB anak yang sedang keras, Bu. Minum air putih secara teratur bisa membuat sistem pencernaan buah hati menjadi lancar sehingga kotoran dalam tubuh lebih mudah dikeluarkan.

Maka dari itu, selalu ingatkan si Kecil untuk rutin minum air putih agar sistem pencernaannya lancar ya, Bu.

Nah selain dari air putih, Ibu juga bisa memberikan susu tinggi serat seperti Bebelac Gold yang mengandung kombinasi 4 jenis serat (FOS, GOS, Inulin, dan pati jagung).

Beberapa uji klinis telah menunjukkan bahwa pemberian susu pertumbuhan dengan kombinasi FOS:GOS dengan rasio 1:9 merangsang pertumbuhan koloni bakteri baik dalam usus sehingga melembutkan konsistensi feses dan meningkatkan frekuensi BAB anak yang sembelit.

Nah untuk bantu memenuhi kebutuhan serat harian si Kecil, Ibu bisa berikan susu Bebelac Gold.

Bebelac Gold dilengkapi serat lebih tinggi dari kombinasi FOS:GOS 1:9. Inulin serta Pati Jagung yang mendukung kesehatan pencernaan. Diperkaya dengan nutrisi optimal lainnya seperti Omega 3, Omega 6, 13 vitamin, 7 mineral serta 0% sukrosa mendukung si Kecil tumbuh dengan 7 kehebatan yang optimal.

Baca Juga: Ragam Nutrisi Makanan untuk Jaga Kesehatan Pencernaan Si Kecil 

3. Ajak Si Kecil Bergerak Aktif

Tak ada salahnya Ibu mengajak si Kecil bergerak aktif dengan melakukan aktivitas fisik. Sederhana saja, Ibu bisa mengajak anak bersepeda, jalan kaki, jogging, berlari, atau bermain bola.

Jika kegiatan fisik dilakukan secara rutin, kesehatan pencernaan dapat terjaga sehingga memudahkan anak untuk buang air besar dengan lancar. 

4. Berikan Obat Pencahar

Tips lain untuk mengatasi BAB anak yang keras bisa juga dengan memberikannya obat pencahar. Namun, pastikan Ibu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi obat sembelit pada anak

Dokter mungkin akan memberikan pilihan obat sesuai dengan kondisi yang si Kecil anak Ibu alami.  

5. Melatih Anak agar Rutin BAB

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, anak-anak ternyata sering kali menahan buang air besar. Hal inilah yang menyebabkan BAB anak keras dan tidak lancar. 

Untuk mengatasinya, Ibu bisa melatih anak agar rutin BAB setiap harinya. Orang tua bisa mengajarkan buah hati ke kamar mandi saat pertama kali ia merasakan keinginan untuk buang air besar. 

Ibu atau ayah juga bisa membuat jadwal BAB yang teratur dengan meminta si Kecil duduk di toilet setiap harinya di waktu yang sama, usahakan setelah makan.

Jika perlu, sediakan bangku di bawah kloset agar anak bisa duduk dengan nyaman di toilet dan mengeluarkan fesesnya dengan mudah. 

Baca Juga: 5 Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut Sebelum ke Dokter

Kapan Harus Periksakan Si Kecil ke Dokter?

Pada dasarnya BAB anak keras bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, BAB keras yang tidak kunjung membaik bisa saja menandakan kondisi medis serius.

Jadi, jangan segan langsung berkonsultasi ke dokter, ya, Bu! Terutama bila anak yang sembelit juga mengalami gejala-gejala baru, seperti:

  • Demam.

  • Tidak mau makan.

  • BAB berdarah.

  • Pembengkakan perut.

  • Penurunan berat badan.

Apalagi, sekarang Ibu juga bisa mengecek kondisi pup si Kecil melalui tools TummyPedia yang ada di website Bebeclub. Hasilnya seperti apa, nanti bisa langsung Ibu download untuk kemudian dikonsultasikan lagi ke dokter atau Tim Bebecare

Seluruh pertanyaan dan kecemasan Ibu soal masalah pencernaan anak akan siap dijawab tim Bebecare 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. 

Tapi yang tak kalah penting, pastikan Ibu juga selalu mendukung kesehatan pencernaannya setiap hari, karena pencernaan yang baik menentukan tumbuh kembang yang optimal. 

Semoga artikel ini membantu!

 


 

Referensi tambahan:

  1. Kids Health. https://kidshealth.org/en/kids/constipation.html. Diakses pada 26 Agustus 2022.
     

  2. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242. Diakses pada 26 Agustus 2022.
     

  3. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/diagnosis-treatment/drc-20354248. Diakses pada 26 Agustus 2022.
     

  4. Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx. Diakses pada 26 Agustus 2022.
     

  5. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322382#7-foods-and-drinks-to-ease-constipation. Diakses pada 26 Agustus 2022.
     

  6. IDAI | Kebutuhan Air pada Anak. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait

Anak Resep

Resep Rendang Daging

Ditulis oleh:
Tim Penulis

Ditinjau oleh:
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
4 min
20 Apr 2022