Anak Susah Makan? Kenali Penyebab dan Cara Efektif Atasinya
Anak susah makan di usia 1-3 tahun bisa karena bosan, gangguan pencernaan, atau ingin mandiri. Meski umum terjadi, kondisi ini perlu ditangani agar tumbuh kembang dan asupan gizinya tetap optimal.

Melihat anak susah makan pasti membuat Ibu khawatir, apalagi jika berlangsung lama. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk membantu si Kecil makan dengan lebih baik.
Penyebab Anak Susah Makan
Alasan utama anak tidak mau makan karena takut pada tampilan, bentuk, tekstur, atau rasa makanan yang masih baru. Selain itu, ada penyebab lain kenapa anak tidak mau makan, seperti:
1. Picky Eating (Suka Pilih-Pilih Makanan)
Anak yang suka pilih-pilih makanan (picky eater) biasanya sulit menerima jenis makanan baru di luar yang ia sukai.
Misalnya, si Kecil hanya mau makan roti atau mie dan menolak nasi, atau hanya mau ayam tapi tidak suka daging sapi dan ikan.
Kebiasaan ini wajar terjadi pada anak usia 1-3 tahun, tetapi tetap perlu ditangani dengan cara yang tepat.
2. Bosan dengan Makanannya
Sama seperti orang dewasa, anak juga bisa bosan jika menu yang disajikan monoton, rasanya hambar, atau teksturnya kurang menarik.
Untuk meningkatkan selera makan anak, Ibu bisa menyajikan makanan dengan variasi menu dan tampilan yang menarik.
Tambahkan rempah-rempah agar rasanya lebih lezat dan menggugah selera.
Baca Juga: Variasi Resep Masakan Daging untuk Anak yang Susah Makan
3. Perut Tidak Nyaman
Bisa jadi anak susah makan bukan karena tidak suka makanannya, tetapi karena pencernaannya sedang tidak nyaman.
Masalah seperti kembung, sembelit, muntah, atau diare bisa membuat anak merasa mual dan menolak makan.
Jika dipaksa, ia mungkin takut gejalanya kambuh dan membuatnya semakin tidak nyaman.
4. Kenyang Camilan Sebelum Makan
Ibu mungkin terbiasa membujuk anak yang susah makan dengan memberi camilan favoritnya, dengan alasan “yang penting ada yang dimakan.”
Namun, kebiasaan ini justru bisa membuat anak cepat kenyang dan semakin enggan makan makanan utama seperti nasi dan lauk pauk.
5. Terlalu Banyak Minum
Terlalu sering minum saat sedang makan dapat menyebabkan perut si Kecil cepat kenyang. Hal ini terjadi karena perutnya kembung hingga susah menghabiskan isi piringnya.
Sebaiknya berikan minum hanya setelah anak benar-benar selesai makan agar perutnya tidak kenyang air.
Ibu boleh memberikan air putih jika di tengah waktu makan ia perlu minum, misalnya karena tersedak atau ada makanan yang menyangkut.
6. Merasa Kelelahan
Ibu perlu memperhatikan durasi anak beraktivitas dan beristirahat. Pasalnya, kecapekan bisa membuat anak rewel dan makin susah makan.
Hal ini terjadi karena kelelahan menurunkan energi, memicu perubahan sensasi rasa dan penciuman, dan mengurangi produksi air liur yang membuat anak susah makan.
7. Suasana Makan Tidak Mendukung
Suasana makan yang diciptakan orang tua di rumah membentuk preferensi makanan anak-anak.
Itu sebabnya, segala sesuatu yang terjadi di sekitar anak di waktu makannya bisa memengaruhi selera makan dan seberapa banyak yang ia mau makan.
Rumah yang berisik dan banyak aktivitas lalu-lalang bisa membuat anak terdistraksi dari piring makannya.
8. Porsi Makan Terlalu Besar
Porsi makan yang terlalu besar kerap menjadi alasan anak susah makan karena telanjur merasa kewalahan dan ketakutan melihat jumlahnya.
Perut anak juga ukurannya masih jauh lebih kecil daripada orang dewasa. Maka, wajar ketika anak tidak bisa menghabiskan makanannya.
Baca Juga: Anak Tidak Mau Makan Nasi? Ini Solusinya!
9. Lebih Ingin Bermain
Terkadang, anak susah dibujuk makan karena ia lebih ingin bermain dan mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Ia tidak ingin waktu bermainnya yang berharga berkurang hanya untuk makan.
Akibatnya, anak kerap rewel saat waktu makan tiba karena diminta berhenti sejenak dari aktivitas yang sedang dilakukannya.
Untuk mengekspresikan perasaan tersebut, si Kecil mungkin menolak untuk makan atau hanya mau makan satu-dua suap saja.
10. Ingin Menunjukkan Kemandirian
Memasuki usia 1-2 tahun, anak semakin pintar melakukan banyak hal tanpa bantuan Ibu. Dengan kata lain, ia sudah lebih mandiri.
Suatu hari, si Kecil ingin menunjukkan kemandiriannya dengan menolak makanan yang Ibu berikan padanya.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Momen susah makan dapat muncul kapan saja dalam setiap tahapan tumbuh-kembang anak. Untuk menghadapi momen ini, Ibu dapat coba terapkan feeding rules berikut ini:
1. Terapkan Jadwal Makan Konsisten
Agar anak mau makan, buat jadwal makan supaya bisa mengikuti rutinitas harian si Kecil. Jadwalkan waktu makan jangan terlalu mepet waktu tidur ataupun waktu bermain.
Durasi makan juga tidak boleh lebih dari 30 menit. Hentikan proses makan walaupun isi piringnya belum habis, dan jangan memaksa anak makan atau menghabiskan makanannya.
Jadwalkan juga pemberian camilan maksimal 2 jam sebelum jam makan utama. Jalankan jadwal makan ini secara konsisten setiap hari.
2. Kenalkan Makanan Baru dengan Sabar
Kenalkan makanan baru pada anak sebanyak 10-15 kali pada kesempatan yang berbeda-beda. Selain itu, Ibu juga bisa menawarkan makanan baru bersama dengan makanan favorit si Kecil.
Cara lainnya adalah ajak anak untuk memilih menu, menyiapkan bahan, hingga memasak makanan. Namun, jangan paksa bila ia memang tidak suka setelah pengenalan berulang.
Kemudian, persilakan anak mengambil makanan sendiri dari piring saji dan biarkan anak makan sendiri walaupun akan berantakan. Ibu cukup memberi bantuan saat anak membutuhkan.
Baca Juga: 5 Ide Menu Makan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
3. Ciptakan Suasana Makan yang Nyaman
Agar anak mau makan, kondisikan ruang makan yang nyaman, tenang, dan mejanya bersih ketika waktu makan tiba.
Matikan segala jenis gawai, singkirkan mainan, dan segala benda yang dapat mengganggu fokus si Kecil agar ia bisa menghabiskan makanannya.
Ajak si Kecil makan bersama keluarga supaya ia lebih termotivasi untuk mencoba makanan baru dan dapat meniru cara makan yang benar.
4. Batasi Camilan & Minuman Manis
Agar anak tidak kekenyangan sebelum makan nasi, hindari memberikan camilan yang mengandung banyak gula, garam, dan perasa buatan.
Jangan pula memberikan camilan, susu, atau jus buah sebagai pengganti ketika anak menolak makanan utama. Berikanlah camilan anak 2 tahun yang sehat dan tinggi serat.
5. Variasi Menu dan Penyajian Menarik
Tampilan makanan juga berpengaruh pada selera anak. Sajikan makanan dengan warna, bentuk, dan tekstur yang beragam agar lebih menggugah selera.
Gunakan piring dan alat makan dengan warna cerah atau tema karakter favorit anak untuk membuat waktu makan lebih menyenangkan.
6. Libatkan Anak dalam Memilih & Memasak
Ajak anak ikut menentukan menu dan menyiapkan bahan makanan agar ia merasa punya kendali atas apa yang dimakannya.
Kegiatan sederhana seperti mencuci sayur, mengaduk adonan, atau menata makanan di piring bisa membuatnya lebih antusias untuk makan hasil buatannya sendiri.
Selain menumbuhkan minat makan, cara ini juga membantu anak belajar mengenal berbagai jenis makanan dan mengembangkan keterampilan motoriknya.
7. Pertimbangkan Suplemen atau Susu Pertumbuhan
Jika anak tetap sulit memenuhi kebutuhan nutrisinya lewat makanan, Ibu bisa mempertimbangkan pemberian suplemen atau susu pertumbuhan sesuai rekomendasi dokter.
Bebelac Gold adalah susu tinggi serat tanpa gula tambahan (0g sukrosa),yang diformulasikan dengan Advansfibre + Comfort (FOS, GOS, Corn Starch dan Inulin). Dukung pencernaan nyaman dan mood yang baik untuk si Kecil.
Namun, tetap ingat bahwa susu dan suplemen bukan pengganti makanan utama, melainkan pelengkap untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak.
Baca Juga: Rekomendasi Susu Terbaik untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
Apakah Bahaya Jika Anak Tidak Mau Makan?
Susah makan adalah fenomena yang umum terjadi setelah anak berusia 1 tahun. Kondisi ini umumnya bersifat sementara. Dengan pendekatan yang tepat, pola makan anak biasanya bisa kembali normal.
Namun, jika berlangsung terlalu lama, dampaknya bisa serius. Anak berisiko kekurangan gizi yang menghambat pertumbuhan, memicu stunting, dan menurunkan daya tahan tubuh.
Selama berat badannya naik sesuai grafik pertumbuhan dan anak tetap aktif, Ibu tak perlu khawatir. Tapi jika nafsu makannya terus menurun, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Kapan Anak Susah Makan Harus Diperiksakan ke Dokter?
Walaupun wajar terjadi, menolak makan bisa juga disebabkan karena adanya beberapa masalah medis serius yang perlu segera ditangani. Berikut tanda yang perlu Ibu waspadai:
- Terjadi penurunan berat badan secara drastis.
- Berat badan anak stagnan selama 6 bulan.
- Anak menolak makan apapun selama 2-3 hari.
- Beraksi emosional ketika diberikan makanan tertentu.
- Menunjukkan rasa takut ketika dihadapkan dengan makanan.
- Menolak makanan lain seperti susu atau roti.
- Menunjukkan reaksi seperti tersedak atau muntah ketika makan.
- Muncul tanda-tanda penyakit kuning.
Jika dalam waktu seminggu si Kecil makan sangat sedikit dan tidak ada perubahan dalam kebiasaan makannya, sebaiknya Ibu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ibu juga bisa langsung hubungi BebeCare, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji! Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu,
Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!