Anak Tidak Mau Makan Nasi? Ini Solusinya!
Ibu pasti cemas, ya, jika anak tiba-tiba tidak mau makan nasi dan belakangan hanya mau makan roti, mie instan, atau camilan yang lain. P...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ibu pasti cemas, ya, jika anak tiba-tiba tidak mau makan nasi dan belakangan hanya mau makan roti, mie instan, atau camilan yang lain. Padahal, nasi adalah salah satu sumber energi dan asupan karbohidrat penting untuk anak.
Maka itu, sangat wajar jika Ibu mungkin khawatir jika hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang si Kecil. Lalu, apa, ya, yang bisa dilakukan supaya anak mau makan nasi?
Yuk, baca artikel ini selengkapnya untuk cari tahu penyebab dan solusi terbaiknya!
Kenapa Anak Tidak Mau Makan Nasi?
Ada banyak hal yang bisa membuat anak tidak mau makan nasi. Bisa jadi, karena anak tidak suka dengan rasa nasi yang hambar atau teksturnya yang lembek. Beberapa anak mungkin enggan makan nasi karena pengalaman yang buruk saat makan nasi.
Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa kemungkinan kenapa anak susah makan nasi:
1. Bosan dengan Rasa Nasi
Nasi adalah makanan pokok sehari-hari orang Indonesia. Akan tetapi, Bu, anak kecil sebenarnya sama saja seperti orang dewasa yang bisa merasa bosan makan nasi terus setiap hari meski lauk teman makan nasinya sudah divariasikan.
Rasa bosan yang si Kecil alami kemungkinan karena rasa nasi yang terkenal tawar dan teksturnya lunak. Itu kenapa, anak kecil lebih suka untuk “menggado” lauk saja karena rasanya yang memang lebih variatif dibanding nasi.
Mungkin juga, Bu, karena porsi nasinya yang terlalu banyak dibandingkan porsi lauk-pauknya.
2. Memang Belum Lapar
Ketidakmauan si Kecil untuk makan nasi juga bisa karena pola aktivitasnya sehari-hari. Nasi adalah jenis karbohidrat yang menjadi sumber energi utama untuk tubuh anak.
Nah, mungkin, Bu, kemarin anak mau lahap makan nasi karena aktivitasnya sangat banyak sehingga tubuhnya membutuhkan lebih banyak asupan energi. Itu kenapa nafsu makannya tinggi kemarin.
Bagaimana dengan hari ini? Kalau hari ini si Kecil lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk beristirahat setelah kemarin bermain seharian, tubuhnya tidak mengeluarkan energi yang banyak.
Jika di hari ini tubuhnya tidak menggunakan banyak energi, si Kecil tidak perlu mengisi bahan bakar sebanyak seperti hari kemarin. Ini adalah alasan lain mengapa nafsu makan anak bisa naik turun setiap hari.
3. Sedang dalam Fase Pilih-Pilih Makan
Anak suka pilih-pilih makan bisa karena banyak hal, Bu. Misalnya karena tidak suka dengan tekstur dan rasa nasi, atau karena si Kecil lebih suka makan mie dan roti yang rasanya notabene lebih enak di lidah anak-anak.
Anak-anak umumnya mengalami fase pilih-pilih makan di antara usia 2-4 tahun. Ini adalah fase yang normal dalam tumbuh kembang setiap anak, Bu, dan biasanya akan berhenti ketika usianya menginjak usia 5 tahun.
4. Terlalu Sering Ngemil
Anak tiba-tiba tidak mau makan nasi di jam makan siang atau makan malamnya mungkin karena ia masih kenyang. Hal ini bisa saja terjadi ketika anak diberikan camilan yang terlalu banyak atau terlalu dekat jadwal waktu makannya. Pemberian snack yang terlalu dekat dengan waktu makan dapat mengurangi nafsu makan sehingga anak tidak lagi minat untuk makan nasi.
Jika anak terlalu sering minta camilan di antara waktu makan, kemungkinan penyebabnya adalah karena mereka tidak makan dengan baik di waktu makan terakhir. Jadi, Bu, coba ingat-ingat lagi apa yang si Kecil makan di jam makan sebelumnya dan seberapa banyak yang ia mau makan.
5. Stres karena Dipaksa Makan Nasi
Yang namanya orang Indonesia, pasti akrab dengan istilah, “belum makan kalau belum makan nasi”. Ibu juga begitu, ya?
Mungkin hal inilah yang membuat Ibu acap kali frustasi melihat anak berkali-kali menolak makan nasi sehingga kadang tidak sadar jadi memaksa anak untuk menghabiskan nasinya. Sebab, Ibu mungkin khawatir dan berpikiran bahwa si Kecil tidak bisa mendapatkan gizi yang cukup.
Akan tetapi, memaksa anak untuk makan justru bisa membuatnya semakin takut dan tertekan sehingga si Kecil merasa stres. Apalagi jika diiming-imingi juga dengan hukuman, misalnya dengan berkata, “Ayo habiskan nasinya, kalo nggak hari ini kamu nggak boleh main di luar, ya!”
Pengalaman tak mengenakkan inilah yang bisa memicu anak semakin tidak mau makan nasi.
6. Sedang Kecapekan
Menjadwalkan jam makan di waktu yang kurang tepat ternyata juga berpengaruh pada kemauan anak untuk makan, lho, Bu. Misalnya, meminta anak untuk makan setelah bermain atau jam makan malam yang terlalu larut.
Pada waktu-waktu tersebut, anak paling rentan merasa kecapekan atau bahkan mengantuk sehingga bukan hal yang aneh jika anak jadi menolak makan. Pada saat ini, yang tubuhnya benar-benar butuhkan adalah beristirahat, misalnya dengan tidur.
Dan kalaupun si Kecil mau makan, ia biasanya cenderung memilih untuk makan junk food seperti mie atau roti yang mudah dikunyah tanpa perlu banyak tenaga. Misalnya, ketika dibandingkan dengan harus mengunyah nasi dan daging.
Apakah Anak Harus Selalu Makan Nasi?
Nasi sangat tinggi kandungan karbohidratnya. Karbohidrat inilah yang akan dipecah di dalam tubuh menjadi gula sederhana (glukosa) untuk dialirkan lewat darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh dan diubah menjadi energi. Glukosa juga menjadi sumber energi utama untuk otak bisa berfungsi optimal
Nah, selain sebagai simpanan energi untuk bermain, tubuh anak membutuhkan energi untuk memastikan proses metabolisme tubuh dan pembaruan sel-selnya lancar sehingga proses tumbuh kembangnya berjalan optimal.
Kekurangan asupan karbohidrat bisa menyebabkan kadar gula dalam darah turun drastis. Hal inilah yang membuat anak jadi cepat merasa lelah dan sulit berkonsentrasi. Itu kenapa nasi merupakan salah satu makanan pokok yang penting untuk anak.
Lalu, apakah asupan karbohidrat harus selalu dari nasi? Sebetulnya, anak tidak harus selalu makan nasi, kok, Bu. Untuk bisa memenuhi kebutuhan energi anak, karbohidrat juga bisa Ibu dapatkan dari sumber makanan lain, seperti kentang, ubi jalar, singkong, dan roti atau mie yang terbuat dari gandum utuh (whole wheat flour).
Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Anak Balita yang Susah Makan
Cara Mengatasi Anak Tidak Mau Makan Nasi
Jadi, apa yang bisa Ibu lakukan untuk membuat anak mau makan nasi? Jawabannya adalah dengan menerapkan kebiasaan makan yang baik dan benar. Berikut adalah tipsnya:
1. Jangan Berikan Cemilan Dekat Waktu Makan
Dalam sehari anak perlu 3 kali makan besar (nasi dan lauk pauk), 1-2 kali makanan selingan (snack), dan 2 kali minum susu. Akan tetapi, jangan biasakan anak ngemil karena hal ini akan menyebabkan anak tidak merasa lapar ketika waktu makan tiba.
Begitu juga dengan pemberian susu. Hindari memberikan susu dalam porsi yang terlalu banyak dan dekat waktu makan untuk menghindari anak merasa kenyang lebih dulu sebelum waktunya makan. Baiknya beri jeda antara 2,5 hingga 3 jam di antara waktu makannya jika ingin memberikan camilan atau susu.
Misalnya jika waktu makan siangnya adalah pukul 12:00 dan makan malam pukul 7 malam, Ibu bisa berikan camilan berupa roti atau buah di antara pukul 14:30-15:00. Untuk susu, Ibu bisa berikan jelang waktu tidur saja, misalnya di antara pukul 8-9 malam.
2. Jangan Beri Makan Dekat Waktu Tidur
Jadwal makan siang dan malam juga sebaiknya tidak berdekatan dengan waktu tidur. Anak yang mengantuk biasanya akan rewel. Jadi akan sulit untuknya duduk tenang demi menyantap makanan di hadapannya. Maka dari itu, jangan biasakan anak makan mendekati waktu tidurnya ya, Bu, baik itu waktu tidur siang atau tidur malam.
Jadi jika si Kecil terbiasa tidur pada pukul 9 malam, usahakan memberikan makan sekitar tiga jam sebelum ia tidur, yaitu di sekitar pukul 6 sore.
3. Sajikan Nasi dengan Cara Unik
Ingat, Bu, memaksa anak mau makan nasi justru membuatnya semakin menolak. Mungkin, Ibu bisa menyiasatinya dengan mengganti cara penyajiannya supaya anak mau mencobanya lagi.
Seperti orang dewasa, Bu, anak-anak akan lebih tergerak makan jika tampilan makanannya tampak enak dipandang mata. Jadi, sesekali Ibu bisa coba kreasikan membuat nasi kepal dengan isian rumput laut dan ayam suwir, membuat bento dengan bentuk nasi yang mirip karakter kartun, membuat nasi goreng omurice, atau mengolah nasi menjadi bola-bola krispi seperti perkedel.
Bisa juga dengan menjadikan nasi bukan sebagai makanan pokok, tapi diselipkan di makanan utama lain, misalnya mencampur nasi dengan sup jagung.
Baca Juga: Pilihan Cemilan Sehat Untuk Anak 1 Tahun yang Susah Makan
4. Sajikan Porsi Sesuai Kemampuan Anak
Mungkin salah satu alasan anak tidak mau makan nasi karena porsi nasi yang Ibu berikan terlalu banyak. Dengan begitu mereka sudah merasa “kenyang duluan” melihat makanan yang menggunung di hadapannya.
Ingat ya Bu, porsi makan anak tidak sebanyak orang dewasa, jadi sebaiknya berikan dalam porsi kecil atau sesuai kebiasaannya ya.
5. Buat Suasana Makan Jadi Lebih Menyenangkan
Biasakan untuk makan bersama dan biarkan anak untuk melihat jika seluruh anggota keluarganya juga makan nasi. Tunjukkan padanya jika Ibu dan Ayah sangat menikmati mengonsumsi nasi dan lauk pauk yang melengkapinya.
Jika si Kecil sudah agak besar, ajak juga untuk ia membantu Ibu menyiapkan makanan dan memasak makanan keluarga.
Hal yang perlu diingat, jika semua cara di atas sudah dilakukan tapi belum juga menunjukkan hasil, jangan menyerah ya Bu. Hindari juga untuk memberi hukuman pada anak karena dapat memunculkan persepsi buruk tentang nasi pada si Kecil.
6. Ganti Nasi dengan Sumber Karbohidrat Lain
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, karbohidrat tidak hanya bisa ditemukan dalam nasi, Bu. Jika anak memang merasa bosan makan nasi, cobalah sekali tukar dengan sumber makanan pokok lainnya, seperti jagung, kentang, ubi jalar, singkong, atau produk pangan yang terbuat dari gandum utuh.
Selain tinggi karbohidrat, makanan-makanan ini juga mengandung zat gizi lain yang sama bermanfaatnya untuk anak, lho!
Misalnya saja, jagung yang tinggi zat besi untuk membentuk hemoglobin dan membawa oksigen ke dalam tubuh, juga mendukung perkembangan saraf. Kentang dikenal juga sebagai salah satu sumber energi yang kaya akan kalium, serat, dan vitamin B.
Sementara itu, roti dan pasta yang terbuat dari gandum utuh mengandung vitamin B dan mineral penting, seperti magnesium, potasium, dan selenium, yang bagus untuk mendukung pertumbuhan anak.
Di dalam ubi jalar terdapat kandungan seperti antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi yang dapat meningkatkan sistem imun anak. Di dalamnya juga ada vitamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan serat yang membantu mencegah terjadinya sembelit.
Singkong, adalah salah satu sumber karbohidrat yang di dalamnya juga terdapat kandungan serat, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C untuk menjaga kesehatan tubuh anak secara keseluruhan.
Baca Juga: Biar Si Kecil Makan Lahap, Tambah Nafsu Makannya dengan 3 Vitamin Ini
Dengan menerapkan cara serta tips di atas, semoga si Kecil mau kembali lahap makan nasi, ya Bu! Jangan lupa variasikan juga lauk pauknya dengan makanan sehat yang bergizi seimbang supaya asupan nutrisinya optimal.
Nah, ada satu cara lagi, nih, yang bisa ibu terapkan supaya si Kecil mau makan makin lahap, yaitu melengkapi gizi harian si Kecil dengan memberikan susu Bebelac Gold.
Susu Bebelac Gold adalah partner tepat Ibu Hebat atasi si Kecil yang rewel jadi Anak Hebat karena diformulasikan dengan Triple Comfort yang memberikan rasa nyaman pada pencernaan dan membuat mood si Kecil lebih baik. Sebab, masalah susah makan si Kecil mungkin berakar dari pencernaannya yang tidak nyaman.
Bebelac Gold juga dilengkapi dengan Triple A untuk tingkatkan daya pikir kreatif dan stimulasi kemampuan bersosialisasi si Kecil