Anak Susah Makan? Ini Cara Ampuh Mengatasinya
Ibu mungkin sudah memasak menu ideal untuk si Kecil, tapi hanya berakhir di atas piring tanpa pernah disentuh apalagi dihabiskan. Ketika...

Ibu mungkin sudah memasak menu ideal untuk si Kecil, tapi hanya berakhir di atas piring tanpa pernah disentuh apalagi dihabiskan. Ketika anak mulai susah makan, Ibu pastinya merasa khawatir dan mulai menerka-nerka apa yang salah dengan makanan atau diri si Kecil.
Jangan keburu putus asa ya, Bu! Sebetulnya persoalan ini adalah fase normal dalam proses tumbuh kembang anak, terutama di usia 2-3 tahun. Pasalnya, usia-usia tersebut adalah fase ketika kecepatan tumbuh kembang anak mulai stabil sehingga nafsu makannya juga menurun mengikutinya.
Jadi, bukan hanya Ibu yang mengalaminya, dan bukan juga alasan untuk menyerah pada keadaan. Nantinya juga akan kembali normal sendiri, kok. Akan tetapi, selama fase susah makan ini tentu Ibu juga tidak boleh berpasrah diri agar si Kecil tetap mendapatkan asupan gizi yang optimal.
Nah untuk itu, yuk ketahui lebih jauh tentang penyebab anak susah makan dan cara mudah menghadapinya dalam artikel berikut ini!
Apa Penyebab Anak Susah Makan?
Penyebab anak susah makan ada berbagai macam alasan. Pada bayi yang berusia 6 bulan ke atas, penyebab anak susah makan paling utama bisa jadi karena ia masih merasa “asing” dengan makanan yang mungkin masih baru baginya, baik dari segi aroma, bentuk, tampilan, tekstur, atau rasa makanan. Anak-anak di usia ini mungkin masih terbiasa dengan makanan lunak dari MPASI-nya.
Selain itu, sistem pencernaan bayi yang belum sempurna, sedang tumbuh gigi, alergi makanan, atau sedang sakit bisa saja membuatnya tidak ingin makan.
Namun pada anak yang usianya sudah lebih besar, atau memasuki usia toddler, penyebab anak susah makan bisa jadi karena mereka merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Kelelahan setelah beraktivitas dan sekolah, juga bisa membuatnya tidak mau makan, Bu.
Ada pula beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan anak susah makan, yakni batuk, pilek, flu, radang tenggorokan, demam, sariawan, sembelit, hingga sakit perut.
Anak yang susah makan biasanya menunjukkan reaksi atau perilaku sebagai berikut:
-
Si Kecil akan menjauhkan wajahnya dari sendok.
-
Memalingkan kepalanya dan menjauhi makanan.
-
Menutup mulut saat Ibu hendak menyuapi atau menyendoki makanan.
-
Memuntahkan makanannya.
-
Menolak mengonsumsi makanan tertentu berdasarkan warna atau teksturnya.
-
Memilih jenis makanan baru dan hanya mau mengonsumsi makanan tersebut.
-
Tidak mau mencoba makanan baru.
-
Tidak tertarik lagi pada makanan yang sebelumnya jadi favorit.
-
Hanya mau makan dengan sendok atau garpu.
Sebetulnya, selama pertumbuhan berat badan si Kecil berada dalam batas normal dan sesuai dengan usianya, Ibu tidak perlu khawatir.
Bagaimana Cara Mengatasi Anak Susah Makan?
Anak yang susah makan dan suka pilih-pilih makan sering kali membuat orang tua frustasi. Jika Ibu menyerah dan mengikuti semua keinginan makan si Kecil tanpa pikir panjang, bisa-bisa justru Ibu tanpa sadar telah menerapkan pola makan yang salah untuk si Kecil.
Sebaliknya, memaksa anak agar mau makan tentu bukan hal yang bijak. Memaksa anak agar mau makan justru bisa membuat mereka merasa waktu makan adalah hal yang menakutkan. Ibu tentu tidak ingin seperti ini, bukan?
Jika anak Ibu sudah lebih besar, coba ajak si Kecil bicara kemudian tanyakan apa masalah dan keluhan yang sedang ia rasakan. Selain itu, perhatikan juga apa jenis makanan favorit dan makanan yang kurang disukai anak.
Akan tetapi, bagaimana ya, bila si Kecil belum bisa bicara? Apa yang dapat Ibu lakukan untuk mengatasi masalah susah makan pada si Kecil agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi? Berikut beberapa cara mengatasi anak susah makan yang bisa Ibu lakukan di rumah.
1. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil Tapi Sering
Salah satu cara mengatasi anak susah makan satu ini bisa Ibu coba. Ya! Biasakan untuk memulai makan dengan porsi kecil secukupnya dan tambahkan hanya bila si Kecil terlihat masih lapar.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar Ibu bisa memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya.
Dengan begitu, anak akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang. Hal ini membuat porsi makannya lebih pas saat waktu makan tiba.
Jika diterapkan secara rutin, cara ini setidaknya dapat membantu mengatur jadwal makannya sehingga lama-kelamaan, masalah anak susah makan bisa teratasi dengan baik.
2. Buat Jadwal atau Waktu Makan Teratur
Cara mengatasi anak susah makan berikutnya adalah dengan membuat jadwal atau waktu makan teratur bagi si Kecil. Ini juga sekaligus mengajarkannya tentang rutinitas sehari-hari. Dengan demikian, anak Ibu jadi tahu kapan waktunya untuk makan, tidur, bermain, dan lainnya.
Sebisa mungkin, buatlah jadwal makan pada jam-jam ia akan merasa lapar. Insting keibuan pasti akan membantu Ibu untuk mengetahuinya. Misalkan, biasakan anak untuk makan tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan (camilan sehat) di antara waktu makan utamanya.
Tenang saja, bila ia makin besar, otomatis jadwal makannya akan menyesuaikan dengan anggota keluarga lain kok.
Pastikan Ibu memberi anak makan sesuai jadwal. Sebab, jika anak terlalu lelah berkegiatan, mungkin ia akan menolak makan dan memilih untuk tidur. Alhasil, anak bisa jadi susah makan. Sebaiknya, berikan makanan kecil atau susu sebelum anak tidur siang.
3. Variasikan Rasa Makanan
Si Kecil langsung menolak makanan tertentu yang Ibu berikan? Ini hal wajar, Bu. Jadi, jangan langsung menyerah, ya! Ibu bisa memberi variasi makanan dengan rasa yang beragam saat menyajikan makanan atau camilan sehat di siang dan sore hari. Misalnya, sajikan rasa makanan yang gurih, atau yogurt, dessert, dan buah-buahan yang manis.
Coba lagi berikan jenis makanan yang sama dalam beberapa hari kemudian. Semakin banyak variasi makanan yang dimakan anak, tentu akan melengkapi nutrisi yang dibutuhkan anak, serta anak bisa mencoba rasa makanan lain yang belum pernah dicicipinya.
Bersabar saja ya, Bu, karena menurut para ahli seorang balita bisa menolak makanan tertentu sebanyak 10 kali hingga akhirnya ia menyukainya. Wow!
4. Sajikan Makanan dengan Tampilan Menarik
Menyajikan makanan dengan tampilan menarik juga bisa menjadi cara mengatasi anak yang susah makan. Jadi, jika selama ini Ibu selalu memberikan anak makan dengan tampilan biasa, cobalah cara lain untuk menyajikannya.
Misalnya, berikan anak sepiring makanan dengan tampilan menarik dengan membentuk bulatan nasi menjadi bentuk wajah. Kemudian, gunakan sayuran dan lauk pauk menjadi rambut atau potongan tubuh.
Contoh, Ibu bisa membentuk selada hijau sebagai sebuah mahkota atau rambut, irisan rumput laut untuk membentuk anggota tubuh di wajah, serta wortel atau mentimun sebagai badan atau tangan.
Jika si Kecil susah makan sayuran, coba siasati dengan memberikan sayuran rebus sebagai snack. Beri celupan krim keju atau mayonaise agar ia tertarik. Ibu juga bisa menyelipkannya pada makanan lain agar tak terlihat oleh si Kecil, misalnya menjadi topping pizza favoritnya, atau dalam saus tomat spaghetti.
Ingat saja Bu, bahwa sayuran dan buah mengandung nutrisi yang hampir serupa. Jadi bila si Kecil kurang suka sayur, tapi menyukai buah, maka tak perlu khawatir. Beri saja ia buah, sambil tetap mencoba memberikan sayur dengan cara yang kreatif.
Tak ada salahnya, Ibu menceritakan tentang betapa enaknya bayam atau buah apel yang Ibu makan. Jangan ragu mengeluarkan pernyataan ekspresif tentang makanan sehat, seperti "Sop sayur ini yummy sekali, Dik!" atau "Buah stroberi ini rasanya seperti es krim lho!".
Baca Juga: 5 Ide Camilan dari Sayuran Tinggi Serat yang Disukai Anak
5. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman Saat Makan
Ketika waktu makan tiba, buat suasana makan setenang mungkin ya, Bu. Dengan begitu, si Kecil hanya fokus pada makanannya. Ibu bisa mengajak anak duduk bersama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan.
Supaya sesi makan bersama keluarga bisa dinikmati seluruh anggota, berikut beberapa tips yang bisa Ibu coba:
-
Siapkan serbet agar makanan tidak berantakan.
-
Biasakan anak untuk fokus saat makan. Jangan beri anak hp, mainan, atau menonton tv.
-
Saat waktunya makan besar, biasakan untuk mengonsumsi makanan utama dulu, baru minum di sesi akhir.
-
Hindari menyajikan makanan atau memberi makan dalam porsi besar sekaligus. Biasanya anak akan merasa kenyang duluan saat melihat makanan di hadapannya.
-
Ajak si Kecil untuk mencoba makan sendiri.
-
Bila anak menolak makan dengan tanda seperti menangis, menutup mulut, atau memalingkan kepala. Jangan langsung berhenti ya, Bu. Coba tawarkan kembali makanan tanpa memaksanya.
6. Jadilah Contoh yang Baik Bagi Anak
Memberi contoh yang baik pada anak ternyata juga bisa menjadi alternatif cara mengatasi anak yang susah makan, Bu. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa anak adalah peniru ulung karena melihat tindakan orang-orang di sekelilingnya.
Jadi, sebelum meminta anak untuk mencoba makanan baru atau menghabiskan makanan yang Ibu sajikan, berikan contoh dulu.
Ibu bisa mengajak si Kecil duduk bersama di meja makan, kemudian berikan anak makanan yang sama dengan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya.
Jika di awal anak tampak ragu untuk mencicipi makanan tersebut, beri contoh dan katakan bahwa makanan tersebut tidak kalah lezat dengan makanan favoritnya.
Ada kalanya Ibu dan Ayah mungkin sama-sama punya kebiasaan suka memilah-milah makanan atau tidak menyukai jenis makanan tertentu.
Dalam kondisi ini, tak heran jika nantinya anak juga akan meniru kebiasaan orang tua yang satu ini. Agar anak tidak susah makan makanan tertentu, sebaiknya hindari menunjukkan sikap tersebut di depan anak, ya.
7. Jangan Paksa Anak
Cara mengatasi anak balita susah makan selanjutnya adalah jangan paksa si Kecil makan dengan cepat atau menghabiskan semua makanan di piringnya. Jika si Kecil merasa 'tertekan', selera makannya malah akan menurun drastis dan cenderung rewel.
Jangan pula menggunakan nada ancaman, seperti "Adik nggak boleh main kalau makanannya tidak habis, ya!". Kebiasaan buruk ini justru rawan menimbulkan stres pada Ibu dan anak.
Puji si Kecil saat ia menghabiskan makanannya atau terlihat menikmati makanan yang diberikan. Di lain sisi, jangan mudah emosi saat kebiasaan susah makannya sedang kumat ya, Bu.
8. Tetap Konsisten
Perlu diingat bahwa orang tua dan anggota keluarga lain harus konsisten dalam menciptakan pola makan yang baik pada si Kecil. Jangan sampai, Ibu meminta si Kecil makan sayur, tapi Ayah justru membelanya setengah mati saat si Kecil memuntahkan sayuran dari mulutnya.
Lalu, minta setiap orang yang ada di rumah atau yang mengasuh anak Ibu mengikuti rutinitas yang telah Ibu buat untuk diterapkan pada si Kecil.
Baca Juga: Ide Menu Makanan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
Nah, berbagai tips tersebut bisa Ibu coba terapkan untuk menanggulangi susah makan pada balita. Hal yang paling penting adalah Ibu harus terus bersabar, ya. Selera makan si Kecil memang masih berubah-ubah setiap harinya.
Jangan menyerah untuk terus berupaya memberinya makanan sehat. Saat menjadi Ibu memang kita dituntut untuk jauh lebih kreatif, termasuk soal pemberian makan. So, don't give up and just show the world that you are the most creative person on earth!
Jadi, alangkah baiknya juga jika Ibu melengkapi kebutuhan gizi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan yang terfortifikasi, seperti susu Bebelac 3 untuk mendukung Awal Semua Kehebatan si Kecil. Karena, Bebelac 3 dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat, akal kreatif dan hati yang besar!
Namun, jika Ibu sudah mencoba berbagai upaya di atas, anak masih tetap susah makan dan bahkan berat badannya turun terus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak guna mengetahui penyebab dan penanganannya dengan tepat.
Jangan lupa, dapatkan juga lebih banyak informasi dan tips seputar perkembangan tumbuh kembang si Kecil dengan mendaftar member Bebeclub.
Referensi:
- How to cope with feeding a fussy toddler. (2022). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a1008600/how-to-cope-with-feeding-a-fussy-toddler
- 10 Tips for Parents of Picky Eaters. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx
- IDAI | SULIT MAKAN PADA BAYI DAN ANAK. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak
- IDAI | Penanganan kesulitan makan (Feeding Difficulty) pada Si Kecil. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penangan-kesulitan-makan-feeding-difficulty-pada-si-kecil
- Verywell. (2023). Why Won’t My Child Eat Anything? Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965
- familydoctor.org editorial staff. (1994, June). How To Get Your Toddler To Eat - Eating Habits | familydoctor.org. Familydoctor.org. https://familydoctor.org/when-your-toddler-doesnt-want-to-eat/