15 Cara agar Anak Mau Makan Tanpa Drama
Cara agar anak mau makan lahap antara lain membuat jadwal makan, membatasi waktu makan 30 menit, mengatur pemberian camilan, tidak memberikan minum sebelum makan, membentuk suasana makan yang kondusif, dan masih banyak lagi.

Memasuki usia 1 tahun, anak biasanya jadi susah makan. Ibu jangan panik, karena ada banyak cara agar anak mau makan lahap tanpa dipaksa!
Kenapa Anak Bisa Susah Makan?
Meski wajar, tapi penting bagi Ibu untuk memahami penyebab anak susah makan agar bisa mencari solusi yang tepat.
Beberapa faktor umum yang sering membuat anak susah makan antara lain:
- Perkembangan sensorik dan preferensi rasa. Anak mulai peka terhadap rasa, tekstur, dan aroma makanan sehingga lebih selektif dalam memilih.
- Fase picky eater. Di usia tertentu, anak cenderung hanya mau makan jenis makanan tertentu dan menolak variasi lain.
- Anak yang kurang bergerak biasanya juga memiliki nafsu makan lebih rendah karena energi yang dikeluarkan sedikit.
- Infeksi, gangguan pencernaan, alergi makanan, atau kondisi medis lain dapat menyebabkan anak kehilangan selera makan.
- Komposisi makanan, tekstur, atau cara penyajian yang tidak sesuai usia sering membuat anak menolak makan.
- Kebiasaan makan di rumah, seperti adanya distraksi gadget atau pola makan yang tidak teratur, bisa memengaruhi perilaku makan anak.
- Stres, perubahan suasana hati, atau tekanan saat makan (misalnya dipaksa makan) dapat membuat anak semakin menolak makanan.
Cara agar Anak Mau Makan
Wajar kalau Ibu merasa khawatir jika anak susah makan, apalagi kalau berat badannya tidak kunjung bertambah.
Berikut adalah strategi agar anak mau makan yang disarankan oleh IDAI:
1. Atur Jadwal Makan
Ibu bisa coba metode feeding rules 2-30-2 sebagai cara agar anak mau makan. Dalam 2 jam sebelum makan, anak tidak boleh mengonsumsi apa pun (kecuali sedikit air putih).
Kemudian, 2 jam setelah makan biarkan anak beraktivitas seperti biasa tanpa makan atau minum apapun, kecuali air putih dalam jumlah sesuai kebutuhan.
Mengatur jadwal makan akan mengondisikan perut si Kecil untuk merasa lapar sehingga nafsu makannya muncul saat waktu makan tiba.
2. Batasi Waktu Makan Maksimal 30 Menit
Dalam feeding rules 2-30-2, artinya Ibu perlu membatasi waktu makan anak dalam waktu 30 menit saja. Ketika 30 menit sudah berlalu, Ibu perlu menghentikan aktivitas makan si Kecil.
Ibu tak perlu khawatir jika anak belum menghabiskan makanannya. Menghentikan aktivitas makan tepat waktu tidak akan membuat anak kelaparan atau kekurangan nutrisi.
Hal tersebut justru membantu anak makan sesuai kemampuannya, sehingga rasa lapar muncul tepat waktu dan jadwal makan tetap teratur.
Baca Juga: 11 Makanan Penambah Nafsu Makan Anak
3. Beri Aba-Aba Sebelum Waktu Makan
Sekitar 10–15 menit sebelum waktu makan, Ibu bisa beritahu si Kecil bahwa sebentar lagi sudah waktunya makan.
Misalnya, “Nak, kalau jarum jam sudah di angka 12, kita berhenti main untuk makan siang, lalu bisa main lagi setelahnya.”
Memberi tahu si Kecil bahwa waktu makan akan segera tiba akan membuatnya bisa bersiap-siap beralih dari waktu bermain ke waktu makan.
4. Latih Anak Makan Sendiri
Cara agar anak mau makan selanjutnya adalah dengan menyediakan mangkuk berisi nasi dan lauk yang disesuaikan dengan usia, lalu biarkan ia menentukan porsinya sendiri.
Hindari komentar negatif soal pilihan makanannya agar motivasi tidak turun, dan biarkan si Kecil fokus makan meski sedikit berantakan.
5. Jangan Memaksa Habiskan Makanan
Jika anak menolak makan dengan menutup mulut atau menangis, biarkan sejenak lalu tawari kembali tanpa paksaan.
Bila tetap menolak setelah 10–15 menit, sudahi waktu makan dan tetap bersabar agar si Kecil tidak trauma.
Baca Juga: 13 Cara agar Anak Lahap Makan Tanpa Dipaksa
6. Berikan Camilan di Waktu yang Tepat
Pemberian camilan untuk anak juga perlu diatur agar anak tidak terlalu kenyang saat jadwal makan utama tiba.
Sebagai cara agar anak mau makan, berikan camilan sehat secukupnya 2–3 jam sebelum makan utama. Batasi camilan 1–2 kali sehari dan hindari camilan tinggi gula, garam, atau zat aditif.
7. Jangan Jadikan Camilan sebagai Imbalan
Jika si Kecil tidak mau makan, jangan tawarkan camilan sebagai pengganti atau hadiah.
Cara tersebut bisa membuatnya lebih tertarik pada camilan dan menganggap makan utama sebagai tugas.
Selain itu, menjadikan camilan sebagai imbalan akan membuat anak terbiasa makan hanya bila diberi imbalan.
8. Hindari Minum Terlebih Dahulu
Ukuran perut anak usia dini masih sangat kecil, hanya sekitar kepalan tangannya, sehingga anak mudah merasa kenyang.
Jika Ibu menawarkan minum sebelum makan, perut anak akan penuh dan mengurangi nafsu makan.
Jadi, sebaiknya minum diberikan setelah makan. Bila perlu berikan air putih di tengah sesi makan.
9. Ciptakan Suasana Makan yang Kondusif
Jadikan aktivitas makan sebagai momen yang menyenangkan untuk anak, misalnya dengan membuat rutinitas makan bersama keluarga di meja makan.
Cara tersebut membuat suasana rumah menjadi lebih hangat, sehingga terciptalah interaksi dan bonding yang lebih kuat.
10. Jauhkan Mainan dan Gangguan Saat Makan
Fokus anak usia dini masih rendah, sehingga mudah terdistraksi saat makan.
Oleh karena itu, Ibu bisa simpan benda yang sekiranya bisa mengganggu, seperti mainan berwarna cerah, kipas angin, televisi, atau smartphone.
Cara agar anak mau makan ini bertujuan agar ia bisa fokus dan menyantap makanan dengan lebih lahap.
11. Berikan Pilihan Menu ke Anak
Jika anak tidak mau makan sayur, biarkan ia memilih di antara dua pilihan. Ibu bisa mengatakan, “Untuk makan malam nanti, Adik mau pilih sup brokoli atau kembang kol?”
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, ketika anak-anak “terlibat” dalam memilih makanan dan bisa mengatur pilihannya, ia akan lebih mudah memakan apa yang mereka pilih.
12. Gabungkan Menu Lama dengan Menu Baru
Supaya anak mau mencoba menu baru, tawarkan makanan tersebut berulang kali, sekitar 10–15 kali dalam kesempatan berbeda.
Ibu juga bisa mencampur makanan baru dengan menu favoritnya.
Misalnya, kalau anak suka makanan berkuah, coba tambahkan brokoli ke dalam sup atau capcay agar ia lebih mudah menerimanya.
13. Kreasikan Makanan agar Lebih Menarik
Cara agar anak mau makan selanjutnya adalah mengubah cara Ibu menyajikan makanan akan membuatnya jadi lebih menarik di mata si Kecil.
Misalnya, Ibu bisa sajikan nasi putih dicampur dengan taburan furikake yang gurih lalu dibentuk bulat-bulat kecil.
Ibu juga bisa potong wortel dengan pemotong kue berbentuk lucu dan hias piring makannya. Mintalah anak ikut menghias agar semakin semangat makan.
Baca Juga: MPASI 1 Tahun: Panduan Porsi, Tekstur, Jadwal, dan Menunya
14. Tambahkan Saus Cocolan yang Sehat
Sediakan saus yang sehat sebagai cara agar anak mau makan lauk, buah, atau sayuran baru.
Saus cocolan ini bisa terbuat dari yogurt, selai kacang, tomat, keju, mayones matang, atau kecap manis.
Misalnya, Ibu bisa berikan stik tempe goreng dengan cocolan kecap manis, potongan buah celup selai kacang, atau kenalkan brokoli kukus dengan saus keju yang creamy.
15. Lengkapi Nutrisi Harian dengan Susu Pertumbuhan
Di usia 1–3 tahun, dalam sehari si Kecil butuh asupan energi sebesar 1.350 kkal dan protein sekitar 20 gr.
Agar Ibu tak khawatir dengan kecukupan gizi si Kecil yang susah makan, Ibu bisa dampingi menu makan hariannya dengan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti Bebelac Gold.
Memilih susu yang tepat dapat membantu meredakan rewel Si Kecil akibat gangguan pencernaan yang membuatnya susah makan.
Bebelac Gold adalah susu tinggi serat tanpa gula tambahan (0g sukrosa),yang diformulasikan dengan Advansfibre + Comfort (FOS, GOS, Corn Starch dan Inulin) untuk dukung pencernaan nyaman dan mood yang baik untuk si Kecil. Diperkaya juga dengan DHA lebih tinggi untuk kurangi rewel 40%.
Kapan Harus Khawatir dan Konsultasi ke Dokter?
Ibu tidak perlu panik setiap kali anak susah makan, karena sebagian besar kasus masih tergolong wajar.
Namun, jika berbagai cara agar anak mau makan tidak berhasil dan si Kecil menunjukkan tanda di bawah ini, sebaiknya Ibu segera berkonsultasi ke dokter anak:
- Berat badan stagnan atau terus menurun meski sudah diberikan makanan bergizi seimbang.
- Menolak semua jenis makanan lebih dari 2 minggu, termasuk makanan yang biasanya ia sukai.
- Anak mengonsumsi kurang dari 20 jenis makanan.
- Reaksi emosional seperti rewel sepanjang hari.
- Tampak cemas saat memasuki waktu makan.
- Anak mudah tersedak atau muntah saat mengonsumsi makanan.
- Muncul gejala lain seperti demam, ruam, muntah, kulit kuning, atau diare yang menyertai penurunan nafsu makan.
Dengan mengenali tanda-tanda ini lebih dini, Ibu bisa segera mencari bantuan medis agar penyebabnya diketahui dan anak mendapat penanganan yang tepat.
Yuk, daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli.
Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!