Waktu Terbaik Minum Susu Cair untuk Anak dan Aturannya
Waktu terbaik minum susu kotak adalah setelah sarapan sebagai energi tambahan untuk belajar dan bermain.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Diterbitkan: 26 Mei 2025

Susu adalah sumber makanan tambahan terbaik untuk melengkapi menu makan harian anak. Namun, Ibu perlu tahu kapan waktu terbaik minum susu cair agar si Kecil mendapatkan manfaatnya secara optimal.
Kapan Anak Bisa Minum Susu Kotak Cair?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan World Health Organization (WHO) menjelaskan, anak baru boleh diberikan susu kotak cair jika usianya sudah di atas 1 tahun.
Batas usia ini dianjurkan karena sistem pencernaan anak setelah usia 1 tahun sudah lebih mampu mencerna protein susu sapi dalam jumlah besar.
Tanda-tanda anak siap mengonsumsi susu cair, yaitu:
- Dapat duduk tegap dan menyangga kepalanya sendiri.
- Tertarik dan ingin mengambil makanan di sekitarnya.
- Bisa mengambil benda kecil dengan jarinya.
- Mampu memasukkan makanan ke mulut.
- Tidak menunjukkan reaksi alergi terhadap susu sapi.
Kapan Waktu Terbaik Minum Susu Cair untuk Anak?
Anak-anak tidak perlu menunggu waktu tertentu untuk minum susu. Setelah usia 1 tahun, anak boleh minum susu kapan saja ia mau, apalagi susu kotak cair yang kemasannya praktis dan siap minum.
Namun, menurut beberapa ahli, waktu minum susu yang baik untuk anak adalah setelah sarapan.
Susu adalah bagian menu sarapan yang penting karena mengandung beragam nutrisi untuk membantu mendukung energi dan kemampuan berpikir anak sejak pagi.
Studi terbitan Nutrients (2024) juga mengamati, kadar simpanan vitamin, mineral, dan lemak pada anak Indonesia lebih tinggi jika mengonsumsi susu setelah sarapan.
Selain di waktu sarapan, susu cair juga bisa diberikan kapan saja sebagai pengganti snack yang bernutrisi. Ibu bisa berikan susu cair setelah anak bermain atau setelah tidur siang, sesuai dengan waktu makan cemilan biasanya.
Baca Juga: Rekomendasi Merk Susu Anak yang Mengandung FOS:GOS
Berapa Kali Anak Boleh Minum Susu Cair dalam Sehari?
Anak boleh minum susu formula cair sebanyak 200–400 ml atau setara dengan 1–2 sajian per hari.
Jadi, 1 kali setelah sarapan dan 1 kali lagi boleh diberikan di sore hari setelah bermain atau sebelum tidur.
Aturan Memberikan Susu Cair untuk Anak
Selain mengetahui waktu terbaik minum susu, ada beberapa aturan lain yang perlu diketahui agar asupan gizi anak tetap terjaga dan tumbuh kembangnya optimal. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Pilih yang Minim Gula dan Tanpa Perisa Tambahan
Pilih susu cair tanpa gula dan perasa tambahan. Perhatikan informasi nilai gizi yang tertera pada label kemasan, lalu pilih susu dengan kadar sukrosa 0 gram.
Minuman mengandung gula tambahan harus dihindari pada anak usia di bawah 2 tahun. Pada usia ini, asupan kalori tambahan si Kecil sedikit, jadi harus diisi dengan makanan bergizi.
Sementara itu, gula merupakan asupan tinggi kalori, tetapi rendah zat gizi yang lebih diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
2. Berikan Jarak Waktu Minum Susu Setelah Makan
Waktu terbaik minum susu adalah pagi hari setelah sarapan. Jika si Kecil masih kenyang, Ibu bisa berikan susu 2 jam setelah makan.
Penting memberikan jarak waktu minum susu setelah makan agar pencernaan anak bisa mencerna makanannya sampai selesai dan mencegah risiko gangguan penyerapan gizi.
Sebagai contoh, kandungan kalsium tinggi dalam susu bisa menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu defisiensi besi pada anak.
Baca Juga: Manfaat Kalsium Susu untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
3. Sajikan Dingin
Susu kotak dapat disajikan pada suhu ruangan atau didinginkan terlebih dahulu tergantung preferensi si Kecil. Namun, anak-anak biasanya lebih suka minum susu dingin karena rasanya lebih nikmat.
Susu kotak cair atau susu siap minum (RTD milk) sebaiknya disajikan pada suhu sekitar 2,2 hingga 3,3°C untuk mempertahankan kesegaran, mutu, dan keamanan produk.
Jika suhunya masih terlalu dingin karena sudah lama disimpan di kulkas, coba diamkan dulu sebentar di suhu ruang.
4. Jangan Diberikan Sebagai Pengganti Makanan
Sumber gizi utama anak yang harus diprioritaskan tetap dari menu makan hariannya. Susu hanya berperan sebagai camilan atau minuman pelengkap makanan.
Menjadikan susu sebagai makanan utama berarti si Kecil minum susu berlebihan dan tidak bisa mendapatkan asupan gizi yang bervariasi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Jadi, jangan berikan susu sebagai “sogokan” pengganti makanan ketika anak tidak mau makan.
5. Jangan Terlalu Sering
Porsi minum susu anak tidak boleh melebihi anjuran yang sudah ditentukan di atas, yaitu 1-2 kali dalam satu hari.
Pasalnya, minum susu terlalu banyak bisa membuat anak cepat kenyang yang membuat si Kecil tidak mau makan nasi dan lauk pauknya.
Susu hanya berperan sebagai minuman selingan atau pelengkap makanan. Ingat, susu bukan untuk menggantikan makanan anak.
Baca Juga: Cara Jitu Mengatasi Anak yang Tidak Mau Minum Susu
6. Konsultasikan dengan Dokter
Jika ada pertanyaan atau kekhawatiran mengenai waktu terbaik minum susu, konsultasikan dengan dokter anak.
Ibu juga bisa berkonsultasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang reaksi alergi, masalah makan, masalah pencernaan, dan hambatan tumbuh kembang.
Dokter bisa menentukan jenis susu dan jumlah yang sesuai dengan kondisi kesehatan si Kecil.
Jangan lupa daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!