Kebutuhan Zat Besi Anak 1-5 Tahun dan Cara Penuhinya

Kebutuhan zat besi anak adalah 7-10 mg per hari. Sumber utama zat besi berasal dari sayur hijau dan daging merah dan bisa dilengkapi dengan suplemen bila perlu.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
03 Jun 2025


Kebutuhan zat besi anak harus dipenuhi setiap harinya. Jika tidak, tumbuh kembangnya terhambat dan kekebalan tubuhnya melemah. 

Yuk, cari tahu berapa jumlah kebutuhan hariannya, sumber, hingga cara memastikan anak mendapatkan zat besi yang optimal!

Berapa Kebutuhan Zat Besi Anak?

Kebutuhan zat besi dibedakan berdasarkan usianya. Berikut rekomendasi asupan zat besi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI:

  • 1–3 tahun: 7 mg/hari
  • 4–6 tahun: 10 mg/hari

Sumber Makanan Kaya Zat Besi untuk Anak

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak, Ayah Ibu harus memprioritaskan asupan si Kecil dari makanan. Ada dua jenis zat besi yang bisa ditemukan di makanan, yaitu zat besi heme dan non-heme.

1. Sumber Zat Besi Hewani (Heme Iron)

Dibanding zat besi nabati, zat besi heme lebih mudah diserap di tubuh karena lebih mudah larut di dalam usus halus.

Kadar zat besi di dalam sumber hewani memang rendah, tetapi karena mudah diserap, zat besi heme mampu memenuhi dua pertiga dari seluruh cadangan zat besi di tubuh.

Zat besi heme hanya ada di sumber hewani karena mineral ini merupakan komponen dari protein yang hanya ada di darah dan otot.

Beberapa sumber makanan kaya zat besi heme, di antaranya:

  • Daging merah: 3,04 mg per 100 gram
  • Hati ayam: 11,6 mg per 100 gram
  • Hati sapi: 6,54 mg per 100 gram
  • Sarden: 2,92 mg per 100 gram
  • Daging ayam: 1,04 mg per 100 gram
  • Kerang: 7,77 mg per 100 gram

2. Sumber Zat Besi Nabati (Non-Heme Iron)

Dibandingkan zat besi hewani atau heme, zat besi nabati atau non-heme lebih sulit diserap tubuh.

Zat besi heme bisa diserap tubuh sebanyak 15–35%, sedangkan zat besi non-heme hanya diserap sebanyak 2–20% saja.

Beberapa sumber nabati untuk penuhi kebutuhan zat besi anak, di antaranya:

  • Brokoli: 0,67 mg per 100 gram
  • Bayam: 3,57 mg per 100 gram
  • Kacang merah: 2,22 mg per 100 gram
  • Edamame: 2,2 mg per 100 gram
  • Biji bunga matahari: 3,8 mg per 100 gram
  • Tahu: 4,87 mg per 100 gram
  • Tempe: 2,13 mg per 100 gram
  • Buncis: 0,71 mg per 100 gram

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Vitamin D3 untuk Anak

Cara Memastikan Anak Mendapat Cukup Zat Besi

Mengonsumsi makanan saja tidak cukup. Ada berbagai cara untuk mengoptimalkan kebutuhan zat besi anak. Ini melibatkan pola makan seimbang, waktu konsumsi, dan pemilihan kombinasi makanan yang tepat.

1. Konsumsi Makanan yang Membantu Penyerapan Zat Besi

Asupan zat besi bisa lebih optimal dengan mengonsumsi vitamin C. Diketahui, vitamin C bereaksi dengan zat besi non-heme dan membentuk jenis zat besi yang lebih mudah diserap tubuh.

Untuk itu, gabungkan sumber zat besi non-heme dengan makanan kaya vitamin C, seperti tomat, jeruk, brokoli, dan paprika.

2. Hindari Makanan yang Menghambat Penyerapan Zat Besi

Ada beberapa kandungan yang bisa menghambat penyerapan zat besi, yaitu kalsium dan tanin. Kedua kandungan ini banyak dijumpai pada susu dan teh.

Anak memang tidak direkomendasikan mengonsumsi teh. Bila Ayah Ibu ingin memberikan susu tinggi kalsium, beri jeda waktu selama 2 jam agar kalsium tidak menghambat zat besi pada asupan si Kecil.

3. Rendam Kacang dan Biji-bijian Mentah Sebelum Dikonsumsi

Kacang dan biji-bijian memang cocok sebagai camilan sehat kaya serat. Namun, sebagian besar jenis makanan ini mengandung zat asam fitat yang menghambat penyerapan zat besi.

Untuk mengurangi kadar asam fitat, Ayah Ibu bisa merendam kacang dan biji-bijian mentah selama semalam. Setelah itu, buang air rendaman, lalu masak kacang dan biji-bijian sesuai selera.

4. Konsumsi zat besi heme dan non-heme bersamaan

Kombinasi asupan hewani dan nabati melengkapi kebutuhan zat besi anak setiap hari. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan anak konsumsi asupan zat besi minimal 2 kali sehari.

Tak hanya itu, sepiring makanan anak dengan lauk-pauk dan sayur-mayur juga menyeimbangkan kebutuhan vitamin dan mineral lainnya.

5. Suplementasi Zat Besi (Jika Diperlukan)

Anak perlu suplemen zat besi bila mengalami anemia defisiensi zat besi. Selalu konsultasikan dosis suplemen dengan dokter sebelum memberikannya pada si Kecil.

IDAI merekomendasikan dosis untuk anak usia 2–5 tahun sebanyak 1 mg per kilogram berat badan anak per hari. Dosis diberikan 2x seminggu selama 3 bulan berturut-turut.

Asupan tambahan zat besi bisa berupa tablet, sirup, atau susu pertumbuhan.

Baca juga: Panduan Pola Makan Sehat untuk Anak

Bebelac 3 GroGreat+ bisa jadi pilihan. Bebelac 3 GroGreat+ adalah susu pertumbuhan anak usia 1-3 tahun yang diperkaya FOS:GOS 1:9 teruji secara internasional, Triple A (DHA, LA, ALA), serta 14 vitamin & 9 mineral penting. Bantu mendukung pencernaan sehat dan tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil.

Kebutuhan zat besi anak adalah 7 mg untuk anak usia 1–3 tahun dan 10 mg untuk anak usia 4–6 tahun. Penuhi kebutuhannya dengan memberi asupan makanan hewani dan nabati.

Kombinasikan dengan buah dan sayur kaya vitamin C untuk mempercepat penyerapan zat besi pada si Kecil.

Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. Fady Moustarah, & Daley, S. F. (2024, January 8). Dietary Iron. Nih.gov; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540969/
  2. Hoda, K., Bowlus, C. L., Chu, T. W., & Gruen, J. R. (2012). Iron Metabolism and Related Disorders. Emery and Rimoin's Principles and Practice of Medical Genetics (Sixth Edition), 1-41. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-383834-6.00106-3
  3. Editorial Staff. UF researchers discover iron plays key role in immune system health - UF Health. (2023). Accessed on 1st May 2025. https://ufhealth.org/news/2023/uf-researchers-discover-iron-plays-key-role-in-immune-system-health
  4. Abbas, K. A. (2020). Transportation and The Use of Oxygen. Indonesian Journal of Anesthesiology and Reanimation, 1(2), 58–58. https://doi.org/10.20473/ijar.v1i22019.58-63
  5. Whittaker, P. (2007). Iron Deficiency and its Prevention. International Encyclopedia of Public Health, 707-710. https://doi.org/10.1016/B978-012373960-5.00646-8
  6. Editorial Staff. (2023). Taking iron supplements. Accessed on May 1st 2025. https://medlineplus.gov/ency/article/007478.htm
  7. Tim Penulis. (2017). Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? Diakses pada 1 Mei 2025. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
  8. Tan, V. (2017, June 3). How to Increase the Absorption of Iron from Foods. Accessed on May 1st 2025. https://www.healthline.com/nutrition/increase-iron-absorption
  9. Atli Arnarson BSc, PhD. (2018, June 28). Phytic Acid 101: Everything You Need to Know. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/phytic-acid-101
  10. ‌https://fdc.nal.usda.gov/food-details/746758/nutrients
  11. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/171061/nutrients
  12. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/168626/nutrients
  13. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/2706293/nutrients
  14. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/171477/nutrients
  15. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/175173/nutrients
  16. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/169967/nutrients
  17. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/168463/nutrients
  18. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/173740/nutrients
  19. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/2707436/nutrients
  20. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/2707582/nutrients
  21. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/172451/nutrients
  22. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/172467/nutrients
  23. https://fdc.nal.usda.gov/food-details/2709855/nutrients


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait