Ciri-Ciri Anak Kekurangan Kalsium dan Cara Mengatasinya
Anak yang kekurangan kalsium akan mudah lelah, otot sering kram, hingga sulit berkonsentrasi.
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Anak yang mudah lelah, sering kram, atau pertumbuhan giginya lambat bisa jadi tanda kekurangan kalsium. Yuk kenali ciri-ciri anak kekurangan kalsium agar tidak mengganggu tumbuh kembangnya!
Ciri-Ciri Anak Kekurangan Kalsium
Ada beberapa tanda yang bisa Ibu kenali jika anak kekurangan kalsium, antara lain:
1. Tulang Lemah dan Mudah Patah
Sekitar 99% kalsium dalam tubuh tersimpan di tulang dan gigi bersama fosfor, sementara sisanya terdapat di jaringan lunak dan cairan di luar sel.
Kalsium berperan penting dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Jika tubuh anak mengalami kekurangan kalsium, tulang menjadi lunak yang disebut dengan kondisi rakhitis.
Kondisi ini menyebabkan tulang yang seharusnya keras menjadi lunak dan rentan patah atau mengalami kelainan bentuk.
2. Pertumbuhan Gigi yang Lambat atau Tidak Sempurna
Ciri-ciri anak kekurangan kalsium tidak hanya bisa dilihat dari pertumbuhan tulang saja, tetapi juga pertumbuhan gigi.
Kalsium adalah komponen dasar pembentuk gigi, sehingga memenuhi asupan harian sangatlah penting.
Jika tubuh kekurangan kalsium, pertumbuhan gigi bisa terhambat dan gigi terlambat muncul. Akibatnya, kemampuan anak dalam mengunyah makanan pun menjadi terganggu.
Baca Juga: Inilah Manfaat Susu untuk Pertumbuhan Gigi Anak yang Sehat
3. Otot Sering Kram atau Kejang
Salah satu ciri-ciri anak kekurangan kalsium yang perlu Ibu waspadai adalah sering kram di wajah, tangan, atau kaki.
Kalsium memiliki peran penting dalam proses kontraksi otot dan proses pelepasan neurotransmitter, yaitu zat kimia penghantar sinyal saraf.
Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, kram bisa semakin sering terjadi dan bahkan disertai dengan rasa nyeri atau kesemutan.
4. Anak Mudah Lelah dan Lesu
Ketika kadar kalsium dalam tubuh anak menurun, dampaknya bisa berupa kelelahan yang parah, hilangnya stamina, dan lesu yang berkepanjangan.
Itulah sebabnya, penting bagi Ibu untuk memastikan anak mendapatkan asupan kalsium dalam jumlah seimbang, baik dari makanan bergizi maupun paparan sinar matahari.
5. Gangguan Tidur
Tahukah Ibu, kekurangan kalsium bisa membuat anak mengalami gangguan tidur yang berujung pada kelelahan sepanjang hari.
Salah satu manfaat kalsium adalah mengatur ritme tidur dengan membantu otak mengubah asam amino triptofan menjadi melatonin, yaitu hormon yang membuat kita mengantuk.
Jika kadar kalsium dalam tubuh rendah, anak bisa mengalami insomnia, sulit tidur nyenyak, atau sering terbangun di malam hari.
Agar anak tidur lebih nyenyak dan tetap bersemangat di siang hari, pastikan asupan kalsiumnya terpenuhi dari makanan bergizi.
Baca Juga: 8 Kegiatan Sebelum Tidur untuk Anak agar Lebih Nyenyak
6. Konsentrasi Menurun dan Sulit Fokus
Ciri-ciri anak kekurangan kalsium ternyata juga bisa membuatnya kesulitan untuk fokus dan konsentrasinya menurun.
Kadar kalsium yang rendah dapat mengganggu transmisi sinyal saraf yang membuat anak lebih sulit berkonsentrasi, mudah terdistraksi, bahkan mengalami brain fog atau rasa bingung dan pelupa.
Baca Juga: 6 Cara Maksimalkan Perkembangan Otak Balita di Rumah
7. Kuku Rapuh dan Rambut Mudah Rontok
Ibu, pernahkah memperhatikan kuku si Kecil yang mudah patah atau rambutnya rontok lebih banyak dari biasanya? Itu juga bisa jadi ciri-ciri anak kekurangan kalsium, lho.
Jika kadar kalsium yang rendah dalam tubuh menyebabkan kuku menjadi rapuh, mudah pecah, atau tumbuh lebih lambat.
Sementara itu, rambut berisiko mengalami rontok berlebihan dan pertumbuhannya menjadi terhambat.
Jika kondisi ini berlangsung lama, kesehatan rambut dan kuku bisa semakin terganggu.
8. Kulit kering dan mudah iritasi
Kalsium memiliki peran penting dalam menjaga fungsi pelindung kulit, memperbarui sel-sel kulit yang rusak, dan mengendalikan peradangan.
Jika tubuh kekurangan kalsium, kulit bisa menjadi lebih kering, kasar, dan rentan terhadap iritasi, bahkan bisa muncul gejala seperti eksim.
Dampak Kekurangan Kalsium pada Anak
Berdasarkan pedoman Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan, anak-anak usia 1-3 tahun disarankan untuk mengonsumsi sekitar 650 mg kalsium setiap hari.
Sementara itu, anak-anak yang berusia 4-6 tahun membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1000 mg per hari.
Kebutuhan kalsium harian yang tidak tercukupi bisa membuat tulang mengalami penurunan kekuatan. Sebab, tubuh akan mengambil cadangan kalsium dari tulang untuk keperluan fungsi tubuh lainnya.
Penyebab Anak Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada anak bukan hanya karena kurang makan makanan berkalsium, tetapi juga dipengaruhi oleh pola makan dan faktor lain. Berikut ini beberapa penyebabnya:
1. Kurangnya Asupan Makanan Kaya Kalsium
Penyebab utama kekurangan kalsium adalah kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium, seperti susu, keju, yoghurt, sarden, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Banyak anak tidak mendapatkan cukup kalsium karena pola makan yang kurang seimbang atau kurangnya variasi makanan kaya kalsium dalam menu makan.
Memastikan anak mengonsumsi makanan kaya kalsium setiap hari sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah risiko kerapuhan tulang di kemudian hari.
2. Gangguan Penyerapan Kalsium
Penyerapan kalsium dalam tubuh melibatkan hormon paratiroid (PTH) dan vitamin D untuk menjaga keseimbangan. Jika kadar kalsium darah turun, tubuh mengambil cadangan dari tulang.
Kekurangan vitamin D menghambat penyerapan kalsium di usus, sehingga tubuh lebih banyak mengambil kalsium dari tulang. Hal ini dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang.
Jika kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid meningkatkan produksi PTH. Gangguan pada PTH dan vitamin D dapat menyebabkan masalah penyerapan kalsium.
3. Konsumsi Makanan Penghambat Penyerapan Kalsium
Beberapa jenis makanan dan minuman dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Sebaiknya Bunda membatasi makanan yang mengandung asam oksalat, seperti bayam dan rhubarb.
Cara Mengatasi dan Mencegah Kekurangan Kalsium pada Anak
Jika Ibu menemukan beberapa ciri-ciri anak kekurangan kalsium di atas, Ibu bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengatasinya:
1. Meningkatkan Konsumsi Makanan Sumber Kalsium
Kalsium adalah mineral yang sangat penting bagi tubuh, di mana 99% kalsium disimpan dalam tulang dan gigi, sementara 1% lainnya berada dalam darah dan jaringan lunak.
Memberikan si Kecil menu makanan yang mengandung kalsium seperti susu tinggi kalsium, keju, brokoli, tahu, dan kacang-kacangan sangat dianjurkan.
Jika Ibu kesulitan memenuhi kebutuhan kalsium anak dari makanan, konsultasikan dengan dokter atau ahli nutrisi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.
2. Mendorong Pola Makan Sehat dan Seimbang
Bu, kalsium bukan satu-satunya nutrisi yang berperan dalam menjaga kekuatan tubuh anak.
Dalam masa pertumbuhan anak-anak, mineral lain seperti fosfor dan magnesium, serta vitamin D dan K juga dibutuhkan.
Vitamin D membantu penyerapan kalsium yang didapatkan dari makanan. Tanpa vitamin D yang cukup, kalsium tidak dapat diserap secara optimal, sehingga tubuh harus mengambilnya dari tulang.
Oleh karena itu, pastikan Ibu menerapkan pola makan sehat dan seimbang yang mengandung nutrisi tersebut untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium dalam tubuh anak.
3. Aktivitas Fisik untuk Mendukung Kesehatan Tulang
Kesehatan tulang sangat dipengaruhi oleh kegiatan fisik. Berjalan, berlari, melompat, bermain tenis, basket, atau sepak bola secara rutin terbukti mampu meningkatkan kekuatan tulang.
Selain itu, beraktivitas di luar ruangan memungkinkan anak-anak mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari.
4. Lengkapi dengan Susu Tinggi Kalsium
Mengonsumsi susu tinggi kalsium sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, karena kalsium dalam susu berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan massa tulang.
Ibu bisa biasakan si Kecil minum susu tinggi kalsium, seperti Bebelac 3 GroGreat+ yang bantu penuhi 25% kebutuhan kalsium anak usia 1-3 tahun per hari.
Bebelac 3 GroGreat+ diperkaya FOS:GOS 1:9 yang teruji internasional serta Triple A (DHA, LA, ALA). Bantu mendukung pencernaan sehat dan tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil.
Jangan lupa bergabung jadi member Bebeclub untuk mendapatkan artikel nutrisi, kesehatan, dan tumbuh kembang anak lebih banyak lagi.