Ruam Popok pada Bayi: Penyebab, Penanganan, Pencegahan

Ruam popok disebabkan oleh durasi pakai popok basah yang terlalu lama dan tidak diganti. Mengatasi ruam popok bayi tidak boleh menggunakan bedak, lho.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
11 Oct 2024
Ruam popok pada bayi - Bebeclub


Ruam popok pada bayi adalah iritasi kulit yang ditandai dengan bercak ruam merah meradang di area bokong dan selangkangan. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya dalam artikel ini!

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok terjadi akibat iritasi dari kontak kulit dengan kain popok, atau dengan residu urin serta feses. Selain itu, ada beberapa penyebab ruam popok lainnya, yaitu:

1. Popok Lembap dan Kotor

Popok yang basah, kotor, dan lembap karena jarang diganti adalah penyebab utama ruam popok pada bayi. 

Semakin lama si Kecil memakai popok yang lembap, jamur dan bakteri bisa berkembang biak untuk memicu infeksi.

2. Pakai Popok Terlalu Ketat

Popok yang kekecilan atau dipasangkan terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan antara bahan popok dan kulit.

Jika terjadi terus-menerus dan dalam waktu lama, gesekan ini bisa menimbulkan iritasi berupa ruam hingga luka lecet pada kulit bokong.

3. Infeksi Kulit Akibat Jamur

Memakai popok yang basah terlalu lama dapat menyebabkan pH kulit bayi naik akibat tumbuhnya jamur Candida albicans. Infeksi jamur inilah yang dapat menimbulkan ruam popok pada bayi.

4. Kulit Bayi Sensitif

Ruam popok rentan dialami bayi yang memiliki kulit lebih sensitif dan mengalami penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis atopik.

5. Hawa Panas

Hawa panas di lingkungan cenderung terasa lebih lembap sehingga dapat membuat bayi berkeringat lebih banyak, termasuk di area bokong.

Kelembapan berlebih ini dapat merusak lapisan pelindung kulit bayi dan meningkatkan risiko iritasi.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi

6. Reaksi Alergi (Dermatitis)

Si Kecil yang memiliki alergi terhadap bahan pakaian atau zat tertentu yang berasal dari popok lebih cenderung mudah mengalami ruam popok pada bayi.

Oleh karena itu, penting mengenali pencetus reaksi alergi pada bayi untuk menghindari kekambuhannya sewaktu-waktu.

7. Reaksi Bahan Skincare Bayi

Si Kecil juga bisa memiliki alergi terhadap penggunaan produk perawatan kulit tertentu. Misalnya sabun, bedak, losion, tisu basah, sabun detergen, produk pemutih atau pelembut kain.

Paparan dari zat-zat kimia yang terjadi pada area bokong ini mungkin bisa mengiritasi dan menimbulkan ruam.

8. Bayi Mulai Makanan Padat

Pemberian MPASI pertama rupanya dapat memengaruhi konsistensi feses bayi. Pada beberapa kasus, memulai MPASI bisa menyebabkan diare pada bayi.

Jika bayi sedang diare tapi popoknya jarang diganti, bakteri dan kotorannya dapat menyebabkan iritasi kulit di daerah bokong. 

9. Efek Obat Antibiotik

Tahukah Ibu? Konsumsi obat antibiotik yang tidak sesuai anjuran bisa membunuh bakteri baik yang ada di kulit bayi.

Padahal, bakteri baik pada kulit mampu mencegah pertumbuhan jamur. Jadi, kalau bakteri ini mati, bayi akan lebih berisiko mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.

Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga dapat meningkatkan risiko bayinya terkena ruam popok.

Baca Juga: Ciri Feses Bayi Diare yang Perlu Diwaspadai

Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok ringan sebetulnya bisa diatasi sendiri di rumah. Berikut adalah beberapa cara perawatan bayi yang mengalami ruam popok:

1. Segera Lepas Popok Kotor

Setiap kali popok mulai terasa berat, lembap, hangat, atau berbau, sebaiknya langsung diganti.

Popok harus selalu rutin diganti setiap 2-3 jam sekali agar ruam di bokongnya tidak bertambah parah.

Lebih baik lagi segera mengganti popok setiap kali bayi habis buang air kecil atau BAB tanpa menunggu waktu maksimal pemakaiannya.

2. Bersihkan Bokong Bayi dengan Benar

Setiap kali akan mengganti popok, bersihkan dulu area bokong dan kemaluan bayi dengan benar agar tidak tersisa residu urin atau feses.

Bersihkan area bokong bayi dengan kapas yang dibasahi air bersih, handuk basah berbahan lembut, atau tisu basah non-alkohol dan non-parfum. 

Bersihkan area vital bayi dari depan (kemaluan) ke belakang (anus), bukan sebaliknya.

3. Bilas dengan Air Dingin

Saat memandikan bayi, bersihkan area bokong dan selangkangan yang terkena ruam dengan air dingin atau suhu ruang.

Hindari memandikan bayi dengan air hangat terlalu sering saat ia masih mengalami ruam popok, karena suhu hangat justru dapat memperparah kondisi kulitnya. 

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bentol Merah pada Kulit Bayi

4. Jaga Bokong Bayi Kering

Setelah membersihkan bokong si Kecil, keringkan dengan benar.

Ibu hanya perlu menepuk-nepuk lembut bokong si Kecil dengan handuk bersih yang kering. Jangan digosok terlalu kencang.

5. Angin-anginkan Bokong Bayi

Cara mengatasi ruam popok pada bayi yang tak kalah penting adalah angin-anginkan dulu bokong bayi sebentar (sekitar 10-15 menit) sebelum memakaikan popok yang baru. 

Pastikan tubuh si Kecil sudah kering sepenuhnya sebelum memakaikan popok dan pakaian, sehingga tidak ada sisa air menempel yang berisiko menyebabkan lembap, atau tumbuhnya jamur.

6. Oleskan Salep untuk Ruam Popok

Setelah mandi atau saat mengganti popok, Ibu dapat mengoleskan salep atau cream ruam popok bayi yang mengandung zinc oxide untuk meredakan iritasi pada kulit bayi. 

Zinc oxide bekerja dengan membentuk lapisan pelindung kulit bagian atas bayi untuk mengurangi risiko terpapar zat iritan yang menyebabkan iritasi.

7. Gunakan Baby Oil 

Jangan gunakan bedak sebagai obat ruam popok bayi, karena partikel bedak dapat menumpuk di lipatan kulit dan menadah keringat yang memungkinkan bakteri tumbuh.

Alternatifnya, Ibu dapat menggunakan baby oil untuk mengatasi ruam popok pada bayi. Baby oil mengandung pH rendah sehingga cocok untuk meredakan iritasi pada kulit bokong bayi. 

8. Jangan Pakaikan Popok Terlalu Ketat

Saat mengganti popok bayi, jangan memakaikannya terlalu ketat agar kulit si Kecil bisa bernapas lega dan tidak mendapat banyak gesekan dari popoknya. 

Bagaimana Jika Ruam Popok Tidak Kunjung Sembuh?

Ruam popok umumnya dapat sembuh dalam waktu 3-4 hari. Meski ruam popok pada bayi tidak membahayakan, gejalanya bisa membuat si Kecil sering rewel karena tidak nyaman dan gatal.

Jika ruam popok tidak kunjung sembuh lebih dari 4 hari atau justru bertambah parah, segera berobat ke dokter karena dapat menyebabkan masalah, seperti: 

  • Ruam menyebar sampai ke area wajah dan kulit kepala bayi. 
  • Ruam disertai dengan munculnya darah, lepuhan, atau luka bernanah. 
  • Bayi demam
  • Ruam membuat si Kecil merasa nyeri yang hebat atau kesakitan. 
  • Ruam merah terang dengan bintik kemerahan di area tepinya.
  • Gejala ruam popok mirip dengan tanda-tanda infeksi jamur dan bakteri. 

Jika tidak diatasi, ruam dapat semakin memburuk dan memicu infeksi yang dapat menyebar.

Ciri-Ciri Ruam Popok Akan Sembuh

Berikut adalah ciri-ciri ruam popok akan sembuh yang bisa Ibu perhatikan:

  • Ruam kulit kemerahan mulai hilang. 
  • Kulit kemerahan, bengkak, atau lepuhan semakin berkurang secara bertahap.
  • Bayi sudah tampak lebih nyaman serta tidak rewel dan menangis saat dipakaikan popok, menandakan rasa nyeri dan iritasi berkurang. 
  • Kulit bayi tampak cerah dan halus kembali. 
  • Luka atau lepuhan kecil yang mungkin muncul akibat ruam mulai berangsur sembuh. 

Baca Juga: Apakah Normal Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit?

Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi

Setelah si Kecil sembuh dari iritasi dan kulitnya kembali sehat, Ibu perlu mencegah ruam popok terjadi lagi agar ia bisa nyaman bermain. Berikut adalah beberapa cara mencegah ruam popok:

  • Jaga area popok selalu bersih dengan segera mengganti popok yang kotor. 
  • Angin-anginkan area bokong bayi di udara terbuka selama beberapa waktu sebelum dipakaikan popok atau celana. 
  • Oleskan krim yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly di area bokong sebagai barrier alias pelindung kulit. 
  • Selama bayi mengalami ruam popok, Ibu disarankan untuk memakaikannya popok sekali pakai.
  • Hindari menggunakan bedak bayi saat si Kecil mengalami ruam popok karena ini dapat memperparah iritasi kulit. 
  • Jangan pakai sabun atau tisu basah mengandung alkohol dan pewangi, karena kandungan bahan kimia di dalamnya dapat memicu iritasi dan memperparah kondisi ruam. 
  • Gunakan sabun deterjen yang mild untuk mencuci popok kain atau pakaian bayi. 

Ibu juga bisa langsung hubungi tim ahli BebeCare yang siap 24/7 merespon cepat setiap pertanyaan dan kekhawatiran Ibu mengenai perawatan bayi tanpa membuat janji terlebih dahulu.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Sahana M. Srinivas, Sandipan Dhar. (2016). Advances in Diaper Technology. https://www.researchgate.net 
  2. Henny Adriani Puspitasari. (2017). 5 Langkah Mengatasi Ruam Popok pada Bayi. http://www.idai.or.id
  3. Jennie Dianita Sutianto. (2014). Popok Bayi, Apa yang Anda perlu Ketahui. http://www.idai.or.id 
  4. Swatee Dey, et al. (2016). Exposure Factor considerations for safety evaluation of modern disposable diapers. https://www.researchgate.net.
  5. Nina Dwi Putri, Amanda Soebadi. (2014). Perawatan Bayi Baru Lahir. http://www.idai.or.id 
  6. Admin Website. (2022, December 22). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/cara-tepat-merawat-ruam-popok-agar-si-kecil-kembali-nyaman
  7. How to treat diaper rash. (2023). Aad.org. https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/rash/treat-diaper-rash
  8. IDAI | 5 Langkah Mengatasi Ruam Popok pada Bayi. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/5-langkah-mengatasi-ruam-popok-pada-bayi
  9. Diaper Rash. (2023). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11037-diaper-rash-diaper-dermatitis
  10. Diaper rash - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2022). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/diagnosis-treatment/drc-20371641
  11. Ruam Popok Pada Bayi – RSUP Dr. Sardjito. (2022). Sardjito.co.id. https://sardjito.co.id/2022/10/31/ruam-popok-pada-bayi/
  12. Jerome, S. (2006, March 14). Diaper Rash: Causes, Symptoms, and Treatment. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment
  13. ISNAINI, SYIFA NUR. (2018). PEMBERIAN BABY OIL PADA PASIEN RUAM POPOK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN INTEGRITAS KULIT DI RUANG DI RSAL SURABAYA - UNUSA Repository. Unusa.ac.id. http://repository.unusa.ac.id/4503/1/KT-NS-180007_abstract.pdf
  14. Cara Tepat Merawat Ruam Popok agar Si Kecil Kembali Nyaman. (2022, December 22). Kemkes.go.id. https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-tepat-merawat-ruam-popok-agar-si-kecil-kembali-nyaman
  15. Diaper Rash. (2022). Seattle Children’s Hospital. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/diaper-rash/
  16. How to Heal Your Baby’s Diaper Rash. (2020). Children’s Hospital Los Angeles. https://www.chla.org/blog/advice-experts/how-heal-your-babys-diaper-rash


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait