10 Cara Mengatasi Kolik pada Bayi dan Pencegahannya

Menggendong dan menimang bayi merupakan cara mengatasi kolik pada bayi. Ibu perlu waspada bila si Kecil sudah lebih dari usia 4 bulan dan masih mengalami kolik.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
11 May 2022
cara mengatasi kolik - bebeclub


Kolik bisa membuat bayi rewel dan tidak nyaman. Ibu pun bisa frustasi dan kewalahan karenanya. Lalu, bagaimana cara mengatasi kolik pada bayi dan tips pencegahannya?

Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Gangguan cerna seperti perut kembung, alergi susu sapi, intoleransi laktosa, hingga jarang bersendawa diduga jadi penyebab kolik. Meski cenderung tak berbahaya, Ibu bisa lakukan ini untuk mengatasinya:

1. Menggendong Bayi

Secara naluriah, Ibu mungkin akan segera menggendong si Kecil saat ia menangis terus. Langkah ini juga bisa dilakukan sebagai salah satu cara mengatasi kolik pada bayi. 

Digendong membuat si Kecil merasa nyaman karena ada kontak dekat dengan ibunya. 

Saat menggendong, si Kecil juga bisa mendengar detak jantung Ibu yang biasa ia dengar saat berada di rahim. Dengan begitu, tak heran ia akan merasa jauh lebih tenang.

2. Membedong Bayi

Membedong bayi dipercaya dapat memberi rasa hangat, aman, juga nyaman, sehingga si Kecil bisa lebih tenang setelah rewel karena kolik. 

Tapi, pastikan Ibu tahu bagaimana cara membedong bayi yang benar, ya. hindari terlalu erat membedong sampai-sampai membuatnya sulit bernapas. 

Cukup bedong secara longgar, sehingga ia tetap merasa hangat dan nyaman. Ibu bisa membedong bayi saat menyusui, atau sebelum si Kecil tidur di sore atau malam hari.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Kolik pada Bayi dan Ciri-Cirinya

3. Menyetel White Noise

Cara mengatasi kolik pada bayi bisa dengan memperdengarkan suara menenangkan atau dikenal dengan white noise.

Misalnya, menempelkan bayi di dada Ibu. Detak jantung Ibu akan terdengar dengan irama yang sama dan hal ini membuat bayi merasa tenang.

Bisa pula dengarkan musik klasik lembut, menggunakan irama suara alam (gemericik air, suara angin, rintik hujan), membuat suara gumaman, atau bersenandung.

4. Menimang Bayi

Ketika bayi menangis, Ibu bisa coba mengayun-ayunkannya secara lembut dan perlahan, sambil menyanyikan lagu atau mendengarkan suara menenangkan. 

Tak ada salahnya menaruh bayi di dalam boks tidur dan ayun-ayunkan sekitar 5-10 menit. Ayunkan si Kecil pelan-pelan sambil menyanyikan lagu nina bobo. 

5. Ajak Bayi Jalan-Jalan

Ibu bisa bawa bayi jalan-jalan di dalam atau luar rumah menggunakan stroller untuk mengatasi kolik pada bayi. Gerakan stroller maju-mundur dapat memberi rasa tenang 

Stroller dapat memberikan pengalaman baru bagi si Kecil untuk merasakan ketenangan dengan gerakan maju atau mundur. Begitu juga dengan gerakan ritmik lain, seperti naik mobil keliling komplek. 

Suasana atau lingkungan baru dianggap bisa membuat bayi teralihkan sehingga ia bisa lebih tenang dan mudah tertidur. 

Baca Juga: Bayi 2 Bulan Susah BAB, Apa Penyebab dan Solusinya? 

6. Lanjut Berikan ASI

Pemberian ASI eksklusif merupakan metode terbaik pengasuhan bayi, termasuk sebagai cara mengatasi kolik pada bayi. Untuk itu, Ibu bisa segera menyusui si Kecil yang rewel agar kembali tenang.

Pastikan bayi menyusu minimal 15 menit di tiap payudara, sehingga semua zat gizi pada ASI diperolehnya secara optimal.

7. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Bayi sering kali kolik karena perut kembung, lapar, atau justru terlalu kenyang. 

Jadi, Ibu bisa coba sering-sering membuat bayi sendawa ketika dan setelah menyusui untuk mengeluarkan udara atau gas berlebih yang mungkin menumpuk di lambungnya. Berikut caranya:

  • Pertama, gendong dan arahkan si Kecil ke bahu Ibu. Tepuk dan usap punggung bayi perlahan.
  • Kedua, dudukkan bayi di pangkuan Ibu. Hadapkan bayi ke luar atau ke samping lalu tepuk punggungnya dengan lembut.

8. Berikan Empeng

Ibu bisa memberikan pacifier atau empeng sebagai cara mengatasi kolik pada bayi secara alami. 

Gerakan mulut si Kecil menyedot empeng disinyalir dapat bantu menenangkan diafragmanya sehingga kolik mereda. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya

9. Pijat Bayi dengan Lembut

Bayi masih sangat butuh stimulasi dan sentuhan fisik untuk membuatnya merasa nyaman. Ini karena ia tengah beradaptasi dengan lingkungan baru, usai 9 bulan berada di dalam rahim.

Memijat bayi bisa menjadi salah satu bentuk stimulasi yang bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian stimulasi lainnya. Misalnya stimulasi suara, stimulasi visual, dan lain-lain.

10. Mandikan Bayi dengan Air Hangat

Cara mengatasi kolik pada bayi berikutnya adalah memandikan air hangat. 

Mandi air hangat sebelum tidur bisa buat bayi merasa nyaman. Langkah ini juga dapat mengalihkan tangisannya dan membuat si Kecil merasa rileks.

Cara Mencegah Bayi Kolik Tak Muncul Kembali

Meski kolik umum terjadi pada bayi usia 2 minggu sampai 4 bulan, Ibu dan Ayah bisa lakukan beberapa hal untuk mencegah kolik pada bayi berulang setiap malam, yaitu:

  • Tetap berikan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan. 
  • Perbaiki posisi pelekatan mulut bayi saat menyusu. 
  • Rutin menyendawakan bayi sesudah menyusu. 
  • Jika si Kecil minum ASI melalui botol, pilih botol yang dirancang untuk mengurangi udara masuk. 
  • Perhatikan asupan nutrisi yang dimakan Ibu. Sebab, apa yang Ibu konsumsi dapat berpengaruh pada si Kecil. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Gumoh, dan Bedanya Gumoh dengan Muntah

Kapan Kolik pada Bayi Harus Diwaspadai?

Ibu perlu waspada apabila sudah melakukan berbagai cara mengatasi kolik pada bayi di atas, tetapi tangisan si Kecil tak kunjung mereda, serta ia mengalami tanda-tanda berikut:

  • Bayi di atas usia 4 bulan masih mengalami kolik. 
  • Bayi tidak mau menyusu. 
  • Berat badan bayi tidak bertambah. 
  • Demam pada bayi.
  • Bayi muntah
  • Diare pada bayi. 
  • Terdapat darah pada feses bayi. 
  • Bayi sulit bernapas. 

Segera konsultasikan ke dokter apabila si Kecil mengalami salah satu atau tanda-tanda di atas. Dengan demikian, dokter dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Jangan lupa, pantau terus tumbuh kembang si Kecil bersama Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat lewat BebeJourney

Ada berbagai fitur edukatif dan menarik untuk mendukung si Kecil tumbuh hebat. Coba sekarang yuk, Bu!

 

 

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. IDAI | Kolik pada Bayi (Bagian 1). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1
  2. IDAI | Kolik pada Bayi (Bagian 2). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-2
  3. Siel Daelemans, Peeters, L., Hauser, B., & Vandenplas, Y. (2018). Recent advances in understanding and managing infantile colic. F1000Research, 7, 1426–1426. https://doi.org/10.12688/f1000research.14940.1
  4. IDAI | Stimulasi pijat: Keamanan dan Manfaat. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/stimulasi-pijat-keamanan-dan-manfaat
  5. Colic: How to soothe your baby, calm your nerves-Colic - Symptoms & causes - Mayo Clinic. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074
  6. Colic and crying - self-care Information | Mount Sinai - New York. (2021). Mount Sinai Health System. https://www.mountsinai.org/health-library/selfcare-instructions/colic-and-crying-self-care
  7. Colic: Symptoms, Causes & Treatment. (2023, September 7). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10823-colic
  8. Morgan, K. K. (2006, March 14). Colic in Babies. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/what-is-colic
  9. WebMD. (2024). 10 Tips to Get Your Baby to Stop Crying. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-treating-colic
  10. Colic: When it starts, symptoms, and what you can do. (2023). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/crying-colic/colic-in-babies-what-it-is-how-long-it-lasts-and-what-you-ca_77


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait