Manfaat dan Cara Memulai Sleep Training Bayi

Untuk melatih si Kecil tumbuh jadi anak yang mandiri, hebat, dan pemberani sejak dini, salah satu caranya adalah dengan mengajarkan slee...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
13 Nov 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bayi diajarkan sleep training


Untuk melatih si Kecil tumbuh jadi anak yang mandiri, hebat, dan pemberani sejak dini, salah satu caranya adalah dengan mengajarkan sleep training. Sleep training bayi diperlukan agar si Kecil memiliki terbiasa tidur sendiri dengan jadwal tidur yang teratur, tanpa perlu tepukan atau ninabobo dari Ibu. Bagaimana cara menerapkannya?

Apa Itu Sleep Training?

Sleep training adalah metode melatih bayi belajar tertidur dan tetap tertidur nyenyak sepanjang malam dengan tenang tanpa bantuan orang tua. Lewat cara ini, bayi juga akan belajar bagaimana caranya menenangkan diri dan kembali tidur sendiri ketika terbangun tengah malam. 

Apa Manfaat Sleep Training Bayi?

Manfaat sleep training yang paling utama adalah membiasakan bayi tidur secara mandiri sepanjang malam tanpa bantuan Ibu. Setelah dilatih memakai metode sleep training, bayi diharapkan dapat tidur nyenyak selama 9-12 jam di malam hari.

Bayi mempunyai pola tidur yang berbeda-beda tergantung usianya. Dari sejak lahir hingga berusia 1 bulan, bayi dapat menghabiskan total 16-20 jam sehari untuk tidur. Semakin bertambahnya usia, waktu tidur si Kecil akan semakin berkurang untuk beradaptasi dengan kebiasaan barunya.

Namun terlepas dari perubahan durasi tidur bayi, tetap penting untuk si Kecil bisa tidur cukup setiap hari. Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang jam tidurnya tercukupi setiap hari tanpa terbangun tengah malam cenderung lebih sehat. Sebab, tidur merupakan faktor penting dalam kehidupan si Kecil. Kecukupan waktu tidur memiliki dampak yang penting, bukan hanya pada perkembangan fisik tapi juga pada imunitas, fungsi kognitif, dan perkembangan emosional bayi.

Sleep training bayi dapat membantu perkembangan otak karena si Kecil dilatih meregulasi emosinya sendiri dan mandiri sejak dini tanpa bantuan orang tua. Selain itu, sleep training juga akan sangat bermanfaat agar Ibu dan Ayah mendapatkan waktu istirahat yang sama cukupnya.

Sebab, bayi yang susah tidur di malam hari mungkin akan sering membutuhkan bantuan untuk bisa terlelap kembali sehingga orang tua tidak dapat tidur dengan tenang bahkan sampai harus begadang di malam hari. Hal ini tentu dapat memengaruhi kualitas hidup orang tua dan bayi.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ikatan bayi dan orangtua akan meningkat setelah sleep training berhasil dilakukan.

Kapan Bayi Bisa Mulai Sleep Training?

Sebagian besar ahli merekomendasikan memulai sleep training bayi di usia 4-6 bulan.

Sebab, pada usia 4 bulan, bayi masih bisa tertidur sendiri dan belum memiliki ketergantungan digendong untuk bisa tertidur. Pada usia 6 bulan, bayi juga mulai mengembangkan pola tidur dan bangun yang lebih teratur, dan bayi sudah bisa melewati sepanjang malam tanpa harus menyusu. Pada usia ini, waktu tidur bayi juga sudah lebih panjang di malam hari.

Tentu saja, setiap bayi memiliki perkembangan yang unik, sehingga ada bayi yang mungkin belum siap untuk menjalani proses latihan tidur hingga usia mereka lebih besar. Setiap bayi memiliki ritme perkembangan tidur yang berbeda.

Beberapa bayi bahkan bisa tidur sepanjang malam, sementara bayi lainnya mungkin akan terus terbangun di malam hari. 

Baca Juga: Bayi Sering Kaget Saat Tidur, Apa Penyebabnya?

Cara Menerapkan Sleep Training pada Bayi

Setelah mengetahui manfaat dan usia yang tepat untuk sleep training, lalu bagaimana cara melakukan sleep training pada bayi? Ada beberapa cara yang bisa Ibu coba untuk melatih bayi tidur sendiri.

Cara sleep training terbaik adalah yang paling cocok untuk si Kecil. Maka, yang terpenting adalah usaha konsisten dan kesabaran yang tinggi dari Ibu. 

Maka, penting juga untuk bisa tetap fleksibel dalam melatih si Kecil tidur sendiri dengan selalu mengamati reaksinya ketika mulai menjalankan sleep training.

Berikut ini beberapa metode sleep training pada bayi yang bisa Ibu terapkan:

1. Metode Cry It Out

Dalam metode ini, selalu awali rutinitas tidur bayi dengan kegiatan sebelum tidur yang menyenangkan, seperti berpelukan dan memberikan ciuman selamat malam, lalu meninggalkannya sendiri di kamar.

Jika bayi menangis, Ibu tidak perlu terburu-buru merespon tangisannya. Banyak orang tua yang merasa tidak tega melihat bayi menangis dan merasa khawatir akan membuat si Kecil menjadi stres, menimbulkan trauma, dan membuatnya berpikir bahwa tidak disayang lagi.

Meski mungkin hati ikut sedih mendengar tangisan si Kecil, biarkanlah ia menangis sendiri untuk belajar menenangkan diri sendiri sampai bisa tertidur lagi. Jika dilakukan dengan tepat secara berkelanjutan, metode sleep training ini sering membuahkan hasil yang cepat.

Di awal-awal mencoba metode ini, Ibu bisa berjaga-jaga dekat kamarnya untuk memantau kondisinya dari jauh. Akan tetapi, jangan langsung masuk dan gendong si Kecil untuk meredakan tangisannya. Seiring waktu, benar-benar biarkan tangisan si Kecil mereda sendiri di kamarnya. 

2. Metode Ferber

Metode Ferber mirip dengan cry it out, tapi lebih terstruktur dalam pendekatannya dan tidak seperti memaksa. Caranya, Ibu tetap melakukan rutinitas sebelum tidur seperti biasanya, kemudian meninggalkan si Kecil sendiri di kamar.

Pada metode Ferber, Ibu dapat kembali masuk ke kamar untuk memeriksa si Kecil sewaktu-waktu, misalkan dalam 10 atau 15 menit sekali.

Walaupun dapat memeriksa si Kecil, Ibu jangan terlalu lama di dalam kamar atau bahkan mencoba untuk menenangkan bayi ketika menangis. Kurangi durasi untuk memeriksa si Kecil secara konsisten setiap harinya. Jika sudah terbiasa, pada akhirnya si Kecil akan dapat tidur dengan sendirinya.

3. Metode The Chair

Seperti namanya, metode sleep training ini melibatkan penggunaan kursi. Setelah membaringkan bayi di boks tidurnya, Ibu bisa duduk di kursi sebelah si Kecil yang sedang tidur untuk menemaninya tidur.

Jika si Kecil menangis, jangan langsung bangkit untuk gendong atau mengangkatnya. Ibu bisa menenangkannya dengan menepuk-nepuk pelan tubuhnya. Lalu, pindahkan kursi lebih jauh setiap malam sampai Ibu berada di dekat pintu dan kemudian keluar ruangan.

Jadi, metode the chair ini seperti menemani bayi tidur di satu kamar tapi tanpa banyak kontak fisik secara langsung. 

Baca Juga: Bayi Cegukan Saat Tidur? Ketahui Cara Tepat Mengatasinya, Bu!

4. Metode Bedtime Fading

Metode bedtime fading ini melibatkan penyesuaian waktu tidur si Kecil, baik dengan menjadikannya lebih cepat atau diundur lebih lambat.

Sebagai contoh, Ibu dapat menggeser waktu tidur bayi sekitar 15 menit setiap malamnya hingga menemukan waktu tidur yang diinginkan.

Teknik ini sering kali digunakan bersamaan dengan metode sleep training lainnya agar si Kecil mendapatkan jadwal tidur yang lebih baik. Untuk menerapkan metode ini, Ibu harus memperhatikan tanda-tanda bayi mengantuk sebagai berikut. 

  • Menarik-narik telinga.

  • Menguap.

  • Lengan dan kakinya tersentak-sentak.

  • Mengerutkan kening.

  • Mengisap jarinya.

5. Metode Angkat dan Letakkan

Metode sleep training ini paling membutuhkan kesabaran ekstra dan mungkin dapat berlangsung lebih lama sampai membuahkan hasil yang diinginkan.

Cara menerapkannya adalah menemani dan menggendong bayi saat tidur ketika ia menangis dan rewel, kemudian baringkan saat ia terlelap. Namun, jangan menggendongnya terlalu lama dan segera letakkan bayi ke kasur untuk ditinggal sendiri. Hal ini dapat dilakukan berulang ketika si Kecil menangis.

Terlepas dari apapun metode yang Ibu pilih, dalam penerapannya si Kecil bisa merasa sedih atau menangis jika terbangun tiba-tiba dan melihat Ibu tidak ada di dekatnya. Namun, Ibu perlu ingat juga bahwa sleep training bayi tidak akan berhasil apabila Ibu tidak konsisten dan sabar saat menerapkannya.

Proses ini mungkin memerlukan waktu dan upaya ekstra, tetapi hasilnya akan memuaskan ketika si Kecil mulai memiliki jadwal tidur yang lebih teratur dan dapat tidur sendiri dengan nyaman. 

Yuk, kunjungi Bebe Journey sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil! Ibu juga bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. IDAI | Pentingnya Proses Menidurkan si Kecil. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-proses-menidurkan-si-kecil
  2. When and How To Sleep Train Your Baby. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/when-and-how-to-sleep-train-your-baby/
  3. ‌Sleep training baby: When to start, sleep training methods, and more. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/sleep/baby-sleep-training-the-basics_1505715
  4. ‌Sleep Training: Definition & Techniques | Sleep Foundation. (2020, December 17). Sleep Foundation. https://www.sleepfoundation.org/baby-sleep/sleep-training
  5. ‌Davies, A. (2019, November 26). Serenity Now! How to Sleep Train Baby. Thebump.com; The Bump. https://www.thebump.com/a/how-to-sleep-train
  6. Verywell. (2022). How Much Sleep Do Infants Need? An Age-By-Age Guide. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/is-my-baby-sleeping-too-much-284561
  7. ‌How Much Sleep Do Babies and Kids Need? | Sleep Foundation. (2020, September 24). Sleep Foundation. https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep/how-much-sleep-do-kids-need
  8. ‌Tired signs in babies and toddlers. (2021, March 31). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/understanding-sleep/tired-signs


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait