7 Cara Mengatasi Biduran pada Anak
Ada banyak penyebab biduran pada anak. Nah, alergi makanan adalah salah satunya, Bu. Makanan yang paling umum menyebabkan anak jadi gata...

Ada banyak penyebab biduran pada anak. Nah, alergi makanan adalah salah satunya, Bu. Makanan yang paling umum menyebabkan anak jadi gatal-gatal karena biduran adalah susu sapi, kacang-kacangan, cokelat, seafood, dan telur. Lalu jika si Kecil mengalami biduran setelah minum susu sapi atau mengonsumsi pemicu alergi lain, bagaimana cara mengatasinya, ya?
Langkah pertolongan pertama yang bisa Ibu langsung lakukan adalah menjauhkan si Kecil dari paparan zat pemicu bidurannya. Setelah menghindari faktor pemicu alerginya, gejala biduran pada anak biasanya dapat membaik sendiri dalam 2-3 jam atau beberapa hari.
Namun, Ibu tentu mau supaya si Kecil bisa bebas bermain tanpa gatal-gatal, kan? Nah, untuk mempercepat pemulihannya, ada beberapa cara mengatasi biduran pada anak yang bisa Ibu coba di rumah. Yuk, simak!
Cara Mengatasi Biduran Pada Anak
Seperti yang dijelaskan di atas, langkah pertolongan pertama yang terpenting pada biduran adalah langsung menjauhkan anak dari faktor pemicunya. Jadi jika Ibu mengetahui apa yang menjadi pemicu bidurannya, misalnya susu sapi, Ibu harus cepat-cepat hentikan memberikannya pada si Kecil.
Setelah itu, coba lakukan beberapa cara di bawah ini untuk meredakan biduran pada anak:
1. Cegah anak menggaruk area biduran
Biduran sangat bisa menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Orang dewasa saja mungkin tidak tahan menggaruk gatalnya, apalagi anak-anak, kan, Bu? Akan tetapi, usahakan supaya si kecil tidak menggaruk kulitnya meski ia merasa gatal, ya. Menggaruk hanya akan membuat biduran semakin terasa gatal.
Lalu, bagaimana cara menenangkan rasa gatalnya? Ibu bisa ajarkan si Kecil mengusap-usap pelan area yang gatal dengan bantalan jarinya. Sebelum itu, ada baiknya Ibu gunting kuku si Kecil agar garukannya tidak malah melukai kulit. Selain itu, Ibu mungkin bisa kenakan sarung tangan tipis yang berbahan adem dan lembut pada kedua tangan anak agar ia tidak menggaruk kulitnya terlalu kencang.
2. Tempelkan Kompres Dingin
Kompres area kulit yang gatal-gatal dengan waslap dingin selama 10-15 menit, lalu tepuk-tepuk hingga kering.
Apabila area kulit yang terdampak gatal cukup luas, Ibu bisa ajak si Kecil mandi atau berendam di air dingin selama 10-15 menit. Mandi air dingin bisa bantu meredakan rasa gatal dan panas perih di kulit. Lakukan 3 kali sehari, terutama malam sebelum tidut supaya si Kecil merasa lebih nyaman.
Akan tetapi, jangan mandi atau berendam lama-lama, ya!
3. Ganti Produk Susu Sapi dengan Susu Nabati
Jika penyebab biduran pada anak adalah karena ia tidak cocok dengan susu sapi, Ibu mungkin perlu mengganti susu sapinya dengan susu formula isolat protein soya seperti Bebelac Gold Soya yang sudah terfortifikasi dengan nutrisi lengkap untuk terus mendukung tumbuh kembang optimal si Kecil.
Susu Bebelac Gold Soya adalah formula soya pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki keunggulan berupa tinggi serat FOS Inulin untuk mendukung kesehatan saluran cerna si Kecil (happy tummy) dan formula Triple A (kombinasi AHA, DHA, dan ALA) yang lebih tinggi untuk mendukung daya pikir si Kecil (happy brain).
Selain tinggi serat dan isolat protein soya, Bebelac Gold Soya juga memiliki kandungan nutrisi komplit, seperti omega 3, zat besi, taurin, DHA, dan fish oil untuk untuk dukung pertumbuhan optimalnya agar si Kecil yang punya alergi juga bisa tumbuh jadi anak hebat!
Sebab dengan dukungan nutrisi yang tepat untuk alerginya, anak akan semakin aktif dan bersemangat untuk bermain sambil belajar (happy heart). Apalagi, Bebelac Gold Soya tersedia dalam rasa vanila yang lezat dan pasti disukai si Kecil.
Namun sebelum memberi susu alternatif, Ibu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya, ya!
Baca Juga: Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa pada Anak
4. Oleskan Lotion Dingin
Mandi dengan air dingin bisa sangat membantu redakan sensasi gatal dan panas dari biduran. Nah setelah memandikan si Kecil, Ibu bisa oleskan salep antihistamin atau lotion calamine tipis-tipis pada kulit si Kecil yang gatal atau teriritasi.
Lotion calamine dapat memberikan efek dingin pada kulit, Bu, sedangkan salep antihistamin bekerja meredakan peradangan yang disebabkan oleh reaksi alerginya.
Alternatifnya, Ibu juga bisa pakai gel lidah buaya yang sama-sama memberikan efek dingin untuk menenangkan kulit si Kecil yang meradang.
5. Pakaikan Baju yang Adem
Bu, tahu tidak kalau mengenakan baju yang terlalu ketat atau kekecilan adalah salah satu pemicu biduran? Ini karena kulit si Kecil terus mengalami gesekan dengan bahan baju sehingga lama-lama teriritasi.
Jadi untuk mempercepat penyembuhannya, yuk, bantu si Kecil kenakan pakaian yang longgar, berbahan adem, dan menyerap keringat, seperti kaos katun. Kalau bisa, pakaikan baju berlengan pendek dan celana pendek, ya!
Juga, sering-sering ingatkan si Kecil untuk tidak menggaruk kulitnya yang gatal. Ini penting, lho, Bu, karena menggaruk akan menyebabkan gatal terasa semakin parah dan mungkin menyebar ke area kulit lainnya. Menggaruk gatal secara berlebihan juga mungkin dapat menyebabkan luka pada kulit yang berisiko terinfeksi.
6. Hindari Paparan Sinar Matahari
Cuaca yang panas bisa memperburuk rasa gatal akibat biduran, lho, Bu. Ini karena kulit si Kecil bisa terus-terusan lembap karena berkeringat.
Untuk meredakan rasa gatalnya dan si Kecil tetap merasa nyaman, ajak si Kecil untuk bermain di dalam ruangan yang adem dulu sampai ia merasa baikan, ya. Sebisa mungkin batasi waktu atau hindari anak sama sekali bermain di bawah sinar matahari langsung.
7. Jaga Kondisi Ruangan Tetap Adem
Usahakan terus menjaga kondisi kamar tidur anak dan ruangan tempatnya bermain tetap adem, ya, Bu. Sebab, pada beberapa anak suhu lingkungan yang terlalu panas atau gerah dapat memicu tubuhnya menghasilkan histamin, yang melebarkan pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan di kulit seperti gatal.
Di sisi lain, keringat juga dapat menyebabkan bentol biduran terasa makin parah. Jadi, pastikan kipas angin atau AC di ruangan si Kecil tetap menyala, Bu.
Apakah Biduran pada Anak Berbahaya?
Reaksi alergi terhadap suatu makanan, sengatan serangga, obat-obatan, perubahan suhu ekstrem, atau bahan kimia tertentu dapat membuat tubuh si Kecil mengeluarkan zat kimia bernama histamin.
Histamin inilah yang menyebabkan munculnya bercak bentol-bentol kemerahan khas biduran. Ibu bisa membedakan biduran dari bentol akibat gigitan serangga biasa dari ciri-cirinya, yaitu:
-
Bentol muncul dengan berbagai ukuran yang menyebar pada kulit.
-
Biasanya berwarna merah atau merah muda dengan bagian tengah yang tampak pucat atau memutih.
-
Pembengkakan kulit.
-
Kulit seperti terangkat.
-
Bentol terasa amat gatal, dan bisa juga terasa perih menyengat atau menyebabkan sensasi panas seperti terbakar.
Biduran bukan kondisi yang berbahaya, kok, Bu. Tapi, rasa gatal dan perihnya bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman saat bermain dan tidur malamnya. Sebab, bentol biduran bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, bibir, lidah, tenggorokan, dan telinga anak.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Gatal Biduran Anak Tak Kunjung Sembuh?
Ketika gatal-gatal yang diderita anak tak kunjung membaik, bahkan ruam makin melebar atau bintik-bintik bertambah banyak, Ibu dapat segera menghubungi dokter kepercayaan keluarga atau membawa si Kecil ke Puskesmas terdekat.
Jika memang memerlukan penanganan lebih lanjut, dokter pasti akan memberikan rujukan untuk membawa si Kecil ke dokter spesialis kulit di rumah sakit. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kemungkinan pencetus alergi atau mungkin penyakit lainnya yang dapat menyebabkan gatal-gatal.
Sebab selain karena alergi, biduran juga mungkin disebabkan oleh penyakit kulit atau infeksi bakteri maupun virus, seperti cacar air, campak, atau impetigo. Anak-anak memang cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit kulit atau infeksi karena daya tahan tubuhnya belum berkembang sekuat orang dewasa.
Penyakit kulit pada anak umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri, tapi ada pula yang serius sehingga membutuhkan penanganan langsung oleh dokter. Jadi jika Ibu ragu apakah yang dialami anak gejala biduran karena alergi atau penyakit lain, baiknya segera konsultasikan ke dokter, ya!
Nah selain langkah-langkah di atas, Ibu juga bisa bantu si Kecil yang memiliki alergi menghindari risiko kekambuhan dengan mengetahui apa pemicunya. Setelah Ibu tahu apa yang memicu munculnya biduran pada anak, segera jauhkan atau hindari si Kecil dari benda tersebut. Ini adalah langkah pencegahan yang paling penting.
Semoga artikel ini membantu dan si Kecil cepat sembuh seperti sedia kala, ya, Bu!
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bentol Merah Seperti Gigitan Nyamuk di Kulit Bayi
Referensi:
- https://www.facebook.com/WebMD. (2005, April). Hives, Urticaria, and Angioedema. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/allergies/hives-urticaria-angioedema
- Hives (Urticaria) in Children: Causes, Treatment & Pictures. (2022). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22454-hives-in-children
- 10 ways to get relief from chronic hives. (2018). Aad.org. https://www.aad.org/public/diseases/a-z/hives-chronic-relief#:~:text=Apply%20a%20cold%20compress%2C%20such,an%20antihistamine%20or%20calamine%20lotion.