4 Cara Mengatasi Sembelit pada Anak, Salah Satunya Konsumsi Makanan Kaya Serat
Sembelit pada anak sebenarnya adalah hal yang wajar. Biasanya terjadi ketika si Kecil tidak cukup makan serat atau minum air. Meski t...

Sembelit pada anak sebenarnya adalah hal yang wajar. Biasanya terjadi ketika si Kecil tidak cukup makan serat atau minum air. Meski terkesan sepele, sembelit yang berlangsung lama dapat mengganggu aktivitas harian si Kecil. Itu sebabnya, penting bagi Ibu untuk segera mencari cara mengatasi sembelit pada anak.
Tanda-tanda konstipasi yang paling umum adalah frekuensi buang air besar (BAB) yang jarang -- yaitu 2 kali atau kurang dalam seminggu, feses keras dan sulit dikeluarkan, mengalami nyeri saat BAB, serta perut terasa begah karena kotoran yang menumpuk di dalam usus.
Agar aktivitas si Kecil tak terganggu gara-gara konstipasi, yuk, simak 4 cara mencegah konstipasi pada anak di bawah ini.
1. Tambahkan Serat ke dalam Menu Makanan
Mengonsumsi makanan kaya serat adalah salah satu cara mencegah konstipasi pada anak yang alami dan efektif2. Merujuk pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, kebutuhan serat anak yang berusia 4-6 tahun adalah 20 g/hari.
Lalu, berapa banyak makanan berserat yang harus dikonsumsi si Kecil untuk dapat memenuhi kebutuhan serat di atas?
Kebutuhan serat 20 gram di atas, bisa didapat dari makanan berikut, Bu.
- 3 porsi pasta yang terbuat dari gandum utuh
- 4 lembar roti gandum
- 7 buah wortel ukuran sedang
- 4 mangkuk brokoli
- 5 buah apel/jeruk
- 500 gram kismis
- 300 gram kacang tanah
Si Kecil tak mau makan sayur? Coba pakai trik yang satu ini, Bu: memasukkan sayuran ke dalam menu lezat yang tak akan ditolak si Kecil, misalnya wortel parut atau cincangan brokoli yang dimasukkan ke dalam adonan nugget atau martabak telur.
2. Biasakan Si Kecil Minum Banyak Air
Asupan serat juga harus diimbangi dengan banyak cairan. Si kecil yang berusia 4-6 tahun, memerlukan asupan cairan sebanyak 1.450 ml setiap harinya3. Air membantu serat bekerja lebih cepat dalam melunakkan kotoran yang mengeras, sehingga si Kecil menjadi lebih mudah untuk mengeluarkannya.
Nah, yang perlu Ibu tahu, asupan air tidak melulu harus didapat dari air putih. Sebagai cara mengatasi konstipasi pada anak, Ibu bisa juga memberikan aneka buah potong yang mengandung banyak air, seperti semangka, apel, melon, atau jeruk.
Si Kecil sering lupa minum kalau sudah asyik bermain? Ibu bisa pakai trik menyiapkan gelas atau botol minum lucu yang pasti disukai si Kecil. Dengan begitu, ia akan lebih tertarik sehingga tak akan lagi lupa minum di sela-sela aktivitasnya.
3. Ajak Si Kecil untuk Berolahraga
Aktivitas fisik tak hanya berguna untuk kebugaran tubuh, tapi juga melancarkan pencernaan. Jadi, pastikan si Kecil untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya selama satu jam setiap hari.
Olahraga apa yang menyenangkan dan bisa Ibu lakukan bareng si Kecil? Ibu bisa mengajaknya untuk berjalan-jalan di taman, naik sepeda di sekitar rumah, atau berenang.
Bahkan, Ibu juga bisa mengajak si Kecil untuk melakukan permainan sederhana di rumah, seperti lempar tangkap bola atau lompat tali, untuk memastikan si Kecil cukup bergerak.
4. Batasi Makanan Tinggi Lemak dan Gula
Makanan tinggi lemak dan gula, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan minuman manis, dapat memicu konstipasi5. Bukannya si Kecil tak boleh sama sekali mengonsumsi makanan dan minuman di atas ya, Bu. Hanya saja, Ibu sebaiknya membatasi asupannya untuk meminimalkan risiko konstipasi. Paling baik adalah memberikan variasi makanan dalam menu harian si Kecil, supaya asupan gizinya lebih komplet dan tidak ada asupan yang berlebihan.
Perbanyak asupan makanan berserat tinggi, seperti sayur-mayur dan buah-buahan untuk menggantikan makanan tinggi lemak dan gula di atas. Atau, kalau si Kecil ingin minuman manis yang menyegarkan, Ibu bisa memberinya jus buah segar yang di-blender sendiri. Kaya serat dan lebih sehat, tentunya.
Saatnya mulai mempraktikkan cara-cara di atas dalam kehidupan sehari-hari bersama anak, yuk, Bu. Sambil mempraktikkannya, Ibu juga bisa lengkapi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikan susu pertumbuhan Bebelac 4 setiap hari yang diperkaya dengan FOS:GOS 1:9, Triple A (DHA, LA, ALA), minyak ikan lebih tinggi, serta berbagai vitamin dan mineral lain yang diperlukan si Kecil.
Ternyata ada banyak cara mengatasi sembelit pada anak yang bisa dilakukan di rumah ya, Bu. Semoga pencernaan si Kecil tetap terjaga dengan baik (happy tummy), sehingga mendukung daya pikirnya menjadi lebih kreatif (happy brain) serta mood-nya terjaga menjadi lebih menyenangkan (happy heart) agar membantu proses tumbuh kembangnya menjadi optimal.
Referensi:
- Balamma Sujatha, et al. 2015. Normal Bowel Pattern in Children and Dietary and Other Precipitating Factors in Functional Constipation. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4525568/#:~:text=In%20the%20study%20by%20Wald,every%20two%20days%20%5B23%5D. Diakses 6 Oktober 2021.
- Vincent Iannelli, MD. 2021. Fiber Recommendations for Children. Diambil dari: https://www.verywellfamily.com/fiber-fiber-recommendations-for-kids-2633944. Diakses 6 Oktober 2021.
- Peraturan Menteri Kesehatan No 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi. Diambil dari: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf. Diakses 6 Oktober 2021.
- Gina Shaw. 2012. A Nutritionist Speaks: How to Promote Your Child’s Digestive Health. Diambil dari: https://www.webmd.com/children/features/digestive-health#:~:text=Some%20of%20the%20most%20kid,grams%20of%20fiber%20per%20serving. Diakses 6 Oktober 2021.