6 Contoh Kebiasaan Baik di Rumah yang Penting Diajarkan pada Anak
Ibu dan Ayah tentu ingin si Kecil tumbuh menjadi anak yang baik dan memiliki karakter positif, kan? Banyak orang beranggapan bahwa karak...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ibu dan Ayah tentu ingin si Kecil tumbuh menjadi anak yang baik dan memiliki karakter positif, kan? Banyak orang beranggapan bahwa karakter adalah sifat bawaan dari lahir. Padahal, sifat dan perilaku anak juga bisa dibentuk, lho! Caranya, dengan mengajarkan beberapa kebiasaan baik pada anak sejak dini.
Dengan mencontohkan secara berulang-ulang, “ajaran” Ayah dan Ibu akan terus terpatri dalam diri si Kecil dan akan terus ia bawa di kesehariannya sampai dewasa nanti.
Sebab, anak-anak di usia dini memiliki potensi yang luar biasa untuk bisa mempelajari berbagai hal baru dan menyimpannya sebagai memori jangka panjang.
Jadi, yuk, mulai contohkan sejumlah kebiasaan baik ini di rumah!
Baca juga: 5 Cara Kreatif Mengajarkan Anak Kerjasama Sejak Dini
Cara Menanamkan Kebiasaan Baik pada Anak
Anak adalah seorang peniru ulung. Apabila ingin anak memiliki kebiasaan yang baik, tentu saja Ayah dan Ibu harus menjadi role model utama bagi si Kecil.
Ayah dan Ibu perlu memberikan contoh nyata dengan melakukan berbagai rutinitas harian positif secara konsisten. Libatkan si Kecil dalam berbagai rutinitas harian tersebut sehingga ia merasa apa yang dilakukan merupakan “meaningful activities”.
Contohnya adalah membaca buku bersama di sore hari dan makan makanan sehat yang disajikan Ibu.
Jika Ibu hanya memberikan perintah pada si Kecil untuk membaca buku tanpa pernah melakukan hal serupa dalam kehidupan sehari-hari, anak tidak akan mengerti kenapa ia harus membaca buku padahal menonton video dari tablet terasa lebih seru.
Anak tidak akan mengerti bahwa membaca buku memiliki sisi yang menyenangkan dan menakjubkan. Si Kecil tidak akan menyadari bahwa buku memiliki gambar paus yang sangat cantik, juga beraneka ragam ikan lainnya.
Ia juga tidak akan tahu serunya berimajinasi sambil mendengar suara merdu Ibu saat membaca buku bersama.
Begitu juga dengan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat. Jika Ibu tidak secara konsisten mengenalkan dan mencontohkan untuk mengonsumsi makanan sehat pada si Kecil, kemungkinan besar ia akan kesulitan untuk menerima makanan sehat dengan baik.
Nah, ketika aktivitas-aktivitas positif dilakukan secara konsisten bersama-sama, lambat-laun hal tersebut akan tertanam menjadi kebiasaan hidup bagi anak.
Ketika banyak kebiasaan baik berhasil Ibu tanamkan pada diri si Kecil, itu artinya Ibu turut dukung si Kecil dalam mempersiapkan dirinya untuk memiliki kehidupan yang lebih mudah dan berkualitas di masa depan.
Kebiasaan Baik yang Harus Diajarkan pada Anak
Berikut daftar kebiasaan baik yang dapat Ibu tanamkan pada si Kecil sedari dini untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Dengan menerapkan kebiasaan ini, diharapkan anak dapat tumbuh menjadi generasi emas.
1. Membaca Buku
Ibu, membangun kebiasaan untuk membaca buku bahkan bisa dimulai bahkan ketika si Kecil baru saja terlahir, lho!
Ibu dapat membuat jadwal rutin. Bisa di sore hari sambil menikmati makanan selingan atau sebagai pengantar tidur si Kecil. Ibu dapat menyesuaikan dengan kegiatan lain yang sudah ada.
Nah saat membaca buku, usahakan Ibu menggunakan suara dan raut muka yang ekspresif. Gunakan nada tinggi dan rendah secara bergantian. Pasang wajah terkejut, marah, menangis, dan lain sebagainya sesuai dengan alur cerita.
Walaupun saat dibacakan buku cerita si Kecil tampak belum mengerti apapun, sebenarnya otak anak sedang sibuk membangun balok-balok penting yang akan menjadi pondasi kemampuan bahasa dan sosial-emosionalnya.
Kemudian, ketika si Kecil sudah jatuh hati terhadap buku dan terbiasa membaca sendiri, ia akan mengembangakan kemampuan yang lebih baik untuk memahami bacaan sehingga lebih mudah dalam menyerap berbagai pengetahuan baru.
2. Beraktivitas Fisik
Tahukah Ibu bahwa anak perlu bergerak aktif selama paling tidak 60 menit dalam sehari? Rutin bergerak aktif setiap hari, baik melalui olahraga terstruktur atau bermain bebas, akan membawa banyak sekali dampak positif bagi tubuh si Kecil.
Kebiasaan untuk bergerak aktif pertama-tama akan membantu si Kecil untuk memiliki fisik yang sehat dan kuat, Bu. Keterampilan gerak dan koordinasi tubuhnya juga akan terasah dengan lebih baik.
Tidak berhenti di situ saja, kemampuan kognitif dan sosial anak juga akan terasah dengan baik saat ia bergerak aktif melalui berbagai permainan. Alhasil kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain menjadi lebih baik.
Oh iya, rajin bergerak aktif juga membuat anak merasa lebih gembira dan percaya diri lho, Bu.
Maka dari itu, sangat disarankan membiasakan anak untuk melakukan berbagai aktivitas fisik sejak dini agar kelak ia menjadi seorang dewasa dengan gaya hidup sehat dan aktif.
Baca juga: 10 Ide Kegiatan Montessori agar Anak Tumbuh Aktif dan Mandiri
3. Tidur Teratur dan Tepat Waktu
Walaupun terlihat sepele, kebiasaan tidur yang sehat sangat penting bagi tubuh si Kecil. Tidur berfungsi untuk mengembalikan energi, membantu sel saraf otak agar saling terkoneksi dengan baik, hingga agar produksi hormon pertumbuhan.
Oleh karena itu, anak yang tercukupi tidurnya akan memiliki kesehatan fisik, kesehatan mental, serta kemampuan belajar yang lebih baik.
Sementara itu, anak dengan pola tidur yang buruk cenderung memiliki suasana hati yang tidak menyenangkan karena badannya terasa lelah.
Si Kecil juga akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi, memahami perintah, serta melakukan pekerjaan sehari-hari yang seharusnya mudah.
Nah, untuk membantu anak agar memiliki pola tidur yang sehat, Ibu dapat:
-
Membuat jadwal tidur dan bangun yang sama setiap harinya untuk si Kecil, bahkan pada akhir pekan.
-
Ibu perlu membuat rutinitas yang menandakan waktu tidur sudah dekat seperti minum susu hangat, gosok gigi, dan membaca dongeng sehingga ia merasa siap untuk tidur.
-
Memastikan kamar tidur dalam kondisi tenang, gelap, dan dengan suhu ruangan yang nyaman.
-
Memastikan asupan makanan si Kecil cukup sehingga ia tidak terlalu kenyang dan lapar.
-
Hindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti cokelat, teh, dan soda.
-
Mengajak anak untuk bermain dan bergerak aktif di siang hari sehingga energi mereka tersalurkan.
-
Memastikan anak tidak tidur siang terlalu lama (kebutuhan tidur anak berbeda-beda sesuai umurnya ya, Bu).
4. Makan Sehat dan Bergizi Seimbang
Ibu pasti sudah memahami bahwa pola makan sehat sangat penting untuk memastikan tubuh si Kecil mendapatkan asupan sesuai dengan angka kebutuhan gizinya.
Pasalnya asupan gizi yang memadai akan membuat pertambahan berat dan tinggi badan anak ideal juga membantu menekan kemungkinan anak terserang berbagai masalah kesehatan serius di masa depan seperti diabetes tipe 2 dan obesitas.
Ada lima strategi utama yang dapat Ibu lakukan untuk menanamkan pola makan sehat, yaitu:
-
Membuat jadwal makan yang teratur bagi anak agar ia makan saat perut terasa lapar.
-
Membuat jadwal makan bersama keluarga secara teratur.
-
Menyajikan makanan utama dan makanan selingan yang sehat dan bervariasi.
-
Libatkan anak dalam proses mempersiapkan makanan.
-
Hindari menggunakan makanan sebagai reward.
-
Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanannya.
-
Menjadi role model utama bagi anak untuk makan makanan sehat.
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Di usianya yang masih dini, Ibu dapat mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri serta turut bertanggung jawab pada kebersihan dan kerapihan rumah.
Penting bagi Ayah dan Ibu bisa mengajarkan anak memiliki perilaku hidup bersih dan sehat untuk menghindari risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman dan bakteri, misalnya seperti diare atau muntaber.
Selain itu, kebiasaan untuk menjaga kebersihan diri juga akan memberi pengaruh besar terhadap kepercayaan diri si Kecil dan membantunya lebih menghargai dirinya sendiri (positive body image). Sebab dengan perawatan diri yang tepat, ia akan terhindar dari hal-hal seperti bau badan yang tidak sedap atau kerusakan gigi.
Untuk itu, Ibu perlu membiasakan si Kecil untuk:
-
Rajin cuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir.
-
Gosok gigi setelah bangun dan sebelum tidur.
-
Mandi dengan sabun dan air bersih.
-
Memiliki etika batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut saat bersin atau batuk menggunakan lengan bagian dalam.
Kemudian, untuk membuat anak terbiasa hidup bersih dan rapi, Ibu dapat memulai dengan mengajak anak melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga sederhana seperti membereskan mainannya sendiri, mengelap susu yang tumpah, atau ikut memasukkan baju kotor ke dalam mesin cuci.
Selain menyenangkan bagi anak karena ia merasa terlibat dan memberikan kontribusi terhadap keluarganya, melakukan berbagai pekerjaan rumah sederhana juga membuat anak tumbuh menjadi seorang dewasa yang bahagia, sehat, bertanggung jawab, dan mandiri.
Oh iya Bu, jangan memaksa anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumah tangga. Alih-alih memaksa dengan nada memerintah, lebih baik Ibu mengemasnya menjadi sebuah “permintaan tolong” yang kemudian dilakukan sambil bersenang-senang.
“Nak, Ibu minta tolong untuk dibantu memasukkan baju kotor ke mesin cuci, boleh? Yuk masukkan baju warna merah dulu. Wah, sudah habis ya yang warna merah. Sekarang baju warna apa lagi yang harus kita masukkan ke mesin cuci?”
Ketika sudah selesai membantu, jangan lupa mengucapkan terima kasih pada si Kecil ya, Bu.
“Ah, akhirnya selesai juga. Terima kasih ya Nak, sudah membantu Ibu memasukkan baju ke dalam mesin cuci. Ibu jadi tidak terlalu lelah. Baju-bajunya juga pasti sangat senang karena akan kembali bersih dan segar.”
Jadi, ketika membantu Ibu mengerjakan pekerjaan rumah anak tidak tertekan dan justru merasa senang karena sedang bermain bersama Ibu.
6. Bersikap sesuai dengan Tata Krama
Mengajari anak untuk bersikap sesuai dengan tata krama dan norma yang berlaku akan membentuknya menjadi orang dewasa yang lebih luwes dan sopan dalam menjalin interaksi sosial.
Untuk membangun tata krama yang baik di dalam diri anak, Ibu dapat memulai dengan membiasakan mengucapkan 3 kata sakti pada setiap anggota keluarga di rumah yaitu tolong, maaf, dan terima kasih.
“Ayah, bisa Ibu minta tolong untuk membantu membereskan piring di meja makan? Terima kasih, ya.”
“Maaf ya Dik, Ibu tadi tidak sengaja mengeluarkan nada tinggi. Adik pasti sangat terkejut. Seharusnya Ibu tarik nafas dulu supaya lebih tenang dan bisa dengan baik.”
Selain itu, Ibu juga bisa mengajarkan hal baik lain yang perlu dilakukan anak seperti menghormati sesama, bersikap jujur, menghargai orang lain, mau menolong, dan lain sebagainya.
Contoh lain, Ibu dapat melatihnya dengan membiasakan mengetuk pintu sebelum masuk ke kamar si Kecil, mendengarkan dengan seksama ketika anak bicara, mengajak si Kecil memberi bantuan kepada nenek yang kesulitan membawa belanjaan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Anak 3 Tahun Harus Sudah Bisa Apa Secara Sosio-Emosional?
Itu tadi sederet kebiasaan baik yang perlu Ibu tanamkan kepada si Kecil sejak dini agar ia tumbuh menjadi anak berkarakter baik dan positif. Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini sejak kecil, anak akan lebih siap dan lebih mudah menjalani kehidupan sehari-hari serta meraih apa yang dicita-citakan.
Oh iya, selain menanamkan berbagai kebiasan baik, Ibu juga dapat dukung si Kecil Grow Great dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi Bebelac 3 GroGreat+ sebagai awal perjalanan hebat anak karena sudah diperkaya dengan nutrisi lengkap untuk dukung perkembangan optimalnya.
Susu Bebelac 3 kini dilengkapi dengan Triple A (DHA, LA+ALA) dengan DHA yang lebih tinggi, serta kombinasi serat pangan FOS:GOS dalam rasio 1:9 yang satu-satunya yang teruji klinis untuk mendukung kesehatan saluran cerna si Kecil (happy tummy).
Dengan asupan nutrisi optimal dari makanan dan susu Bebelac, anak bisa lebih aktif dan tumbuh memiliki karakter yang ceria (happy heart) sehingga terus semangat bermain bersama teman-temannya (happy brain).
Tertarik mencoba? Jangan lupa mendaftar jadi member Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat, untuk menikmati promo dan fitur menarik lainnya ya, Bu!