Cari Tahu Manfaat Penting Serat Pangan Bagi Anak, Yuk!

Kemudahan akses terhadap fast food dan makanan tidak sehat lainnya mungkin menyulitkan Ibu untuk memenuhi asupan makanan sehat bagi si K...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
05 Jun 2023
Dua anak perempuan sedang makan buah dan sayur yang tinggi serat pangan.


Kemudahan akses terhadap fast food dan makanan tidak sehat lainnya mungkin menyulitkan Ibu untuk memenuhi asupan makanan sehat bagi si Kecil. Sebab, makanan tidak sehat cenderung memiliki rasa manis dan asin tajam yang membuat lidah si Kecil merasa “nyaman” sehingga ia enggan memakan makanan sehat. 

Padahal makanan sehat seperti sayur, kacang-kacangan, buah, dan gandum utuh kaya akan serat pangan alias dietary fiber yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. 

Apa Itu Serat Pangan? 

Serat pangan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Jadi, ketika masuk ke dalam perut si Kecil, serat pangan akan langsung meluncur melewati lambung, usus kecil, usus besar, lalu keluar dari tubuh bersama feses. 

Kenapa serat pangan sangat penting bagi tubuh kalau serat ini tidak bisa dicerna dan langsung keluar bersama feses? 

Sebab, serat pangan berfungsi untuk meningkatkan kinerja usus anak sehingga ia terhindar dari konstipasi. Tanpa asupan serat pangan yang memadai, makanan yang dikonsumsi si Kecil akan bergerak lebih lambat, memiliki tekstur yang buruk, dan pada akhirnya membuat ia kesulitan buang air besar. 

Baca juga: Ragam Nutrisi Anak agar Pencernaan Si Kecil Baik

Jenis-Jenis Serat Pangan 

Ada dua jenis serat pangan yang diperlukan oleh tubuh si Kecil, yaitu soluble fiber dan insoluble fiber. 

1. Soluble Fiber

Soluble fiber adalah serat pangan yang larut di dalam air dan akan membentuk cairan kental seperti gel di dalam saluran pencernaan. Soluble fiber terbagi lagi ke dalam dua jenis yaitu pektin dan gum. Serat pangan jenis ini dapat Ibu temukan dalam berbagai macam buah dan sayur. 

2. Insoluble Fiber

Insoluble fiber adalah serat pangan yang larut di dalam air. Sama seperti soluble fiber, Bu, insoluble fiber juga terbagi ke dalam dua jenis yang berbeda yaitu selulosa dan hemiselulosa.  

Serat pangan tidak larut air dapat Ibu berikan kepada si Kecil dengan menyiapkan menu makanan yang terbuat dari gandum utuh dan sereal. 

Manfaat Serat Pangan Bagi Tubuh Anak

Selain meningkatkan kinerja usus, masih banyak manfaat lain yang akan didapatkan si Kecil dari konsumsi serat pangan yang memadai. Berbagai manfaat serat pangan untuk kesehatan anak adalah:

1. Mencegah Sembelit

Konstipasi sangat sering diderita oleh anak-anak usia 2-3 tahun. Saat mengalami konstipasi feses si Kecil akan berbentuk besar dan keras sehingga sangat sakit ketika akan dikeluarkan. Bahkan terkadang hingga berdarah. 

Dalam kasus lain, feses si Kecil juga bisa berbentuk seperti feses kelinci di mana feses berwarna hitam dengan bentuk bulat-bulat kecil. 

Selain mempengaruhi bentuk feses, ternyata konstipasi juga dapat membuat nafsu makan si Kecil menurun. Hal tersebut tentunya membuat si Kecil merasa sangat tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas hariannya. 

Oleh karena itu, Ibu perlu memberikan asupan soluble fiber dan insoluble fiber dengan seimbang. 

Soluble fiber akan membantu membentuk tekstur feses yang masih berada di dalam tubuh si Kecil menjadi lebih lunak. Sedangkan Insoluble fiber akan menahan air di dalam feses sehingga memudahkan proses buang air besar si Kecil.  

2. Meningkatkan Bakteri Baik dalam Sistem Pencernaan 

Sebagian dari serat pangan (dikenal dengan nama prebiotik) akan terfermentasi di dalam usus besar dan menjadi sumber makanan bagi bakteri baik bernama probiotik. 

Oleh karena itu, asupan prebiotik yang memadai dapat membantu menjaga jumlah probiotik di dalam sistem pencernaan si Kecil. Probiotik sendiri dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan si Kecil dan meningkatkan daya tahan tubuh anak. 

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah probiotik yang seimbang di dalam sistem pencernaan anak akan menekan risiko infeksi usus, infeksi pernapasan, reaksi alergi, radang usus, dan berbagai penyakit lainnya. 

Baca juga: 10 Makanan Mengandung Probiotik dan Fungsinya

3. Menghindari Risiko Obesitas

Konsumsi makanan kaya serat dapat memberikan rasa kenyang lebih lama karena membutuhkan waktu cerna yang lebih lama di dalam lambung. Hal tersebut mengurangi  keinginan si Kecil untuk makan dalam lebih banyak dari porsi seharusnya.

Selain itu, makanan yang kaya serat biasanya mengandung kalori, kadar gula, dan lemak yang rendah sehingga mengurangi risiko obesitas pada anak.  

Baca juga: Tips Cegah Gangguan Pencernaan pada Anak

Berapa Asupan Harian Serat Pangan untuk Anak? 

Menurut rekomendasi Angka Kecukupan Gizi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan asupan serat pangan anak berbeda-beda tergantung kelompok usia dan jenis kelaminnya. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 19 gram serat per hari, yang akan bertambah menjadi 20 gram/hari ketika usianya mencapai 4-6 tahun.

Dengan mengetahui kebutuhan serat harian si Kecil, Ibu tahu berapa banyak serat yang harus diberikan kepada si Kecil. 

Hanya saja Ibu perlu ingat, semua hal yang berlebihan itu tidak baik, termasuk pada pemberian asupan serat pangan. Apabila Ibu memberikan asupan yang berlebihan si Kecil, apalagi secara tiba-tiba, dapat menyebabkan perut kembung dan kram. 

JIka Ibu ingin meningkatkan asupan serat si Kecil, sebaiknya lakukan secara bertahap selama beberapa minggu ya, Bu. Jadi, bakteri alami yang selama ini tinggal di saluran pencernaan si Kecil dapat menyesuaikan diri. 

Selain itu, pastikan Ibu juga mengimbangi asupan serat dengan asupan cairan yang memadai. Tanpa asupan cairan yang memadai, serat pangan tidak dapat bekerja dengan baik. 

Apa Saja Makanan yang Mengandung Serat?

Sebenarnya, Bu, serat pangan banyak terkandung dalam makanan nabati kita konsumsi, seperti: 

  1. Produk makan yang terbuat dari gandum utuh seperti sereal, roti, dan biskuit. 

  2. Buah - dalam 100 gram mengandung serat sebesar: 

  • Pir (3,1 gram).

  • Stroberi (2 gram).

  • Apel (2,4 gram).

  • Rasberi (6,5 gram).

  • Pisang (2,6 gram).

  • Alpukat (6,7 gram).  

  • Kelapa (9 gram).

  1. Sayur - dalam 100 gram mengandung serat sebesar: 

  • Wortel (2,8 gram).

  • Beet (2 gram). 

  • Brokoli (2,6 gram).

  • Artichoke (5,4 gram). 

  • Brussels sprouts (3,8 gram).

  • Kale (4,1 gram). 

  • Bayam (2,2 gram). 

  • Tomat (1,2 gram).

  1. Kacang-kacangan - dalam 100 gram mengandung serat sebesar:

  • Almond  (13,3 gram).

  • Walnut (6,7 gram).

  • Kacang merah (7,4 gram).

  • Kacang polong (8,3 gram).

  • Chickpea/ kacang arab (7 gram).

  • Kedelai hitam (8,7 gram - sudah dimasak).

  • Edamame (5,2 gram - sudah dimasak).

  • Lima bean/kacang kratok ( 7gram - sudah dimasak).

  1. Biji-bijian -  dalam 100 gram mengandung serat sebesar:

  • Oats (10,1 gram).

  • Kinoa (2,8 gram).

  • Popcorn (14,5 gram). 

  • Chia seeds (34,4 gram).

  • Biji bunga matahari (8,6 gram).

  • Biji labu (6 gram).

Baca juga: 30 Rekomendasi Buah dan Sayuran Tinggi Serat untuk Pencernaan Anak

Selain dari makanan sehat dan bergizi di atas, Ibu juga dapat memenuhi kebutuhan serat pangan harian si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi Bebelac Gold sebanyak 3 gelas dalam sehari. 

Bebelac Gold dilengkapi serat lebih tinggi dari kombinasi FOS:GOS 1:9, inulin serta pati jagung yang mendukung kesehatan pencernaan si Kecil (happy tummy). Bebelac Gold juga diperkaya dengan nutrisi optimal lainnya seperti Omega 3, Omega 6, 13 vitamin, 7 mineral serta 0% sukrosa untuk mendukung si Kecil tumbuh dengan 7 kehebatan yang optimal.

Nah, untuk mendukung perut hebat si Kecil, Ibu juga dapat memanfaatkan tools Tummypedia! Dengan tools ini, Ibu dapat memantau kondisi pup si Kecil, mengecek asupan serat dan nutrisi, mendapatkan laporan terperinci serta kesempatan untuk konsultasi dengan dokter atau Bebecare. Terus semangat mendampingi setiap kehebatan si Kecil ya, Bu!


Referensi:

  1. Children's Health Team. (2020, December 30). How Much Fiber Do Children Need? Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/figuring-dietary-fiber-child-need/

  2. You, S., Ma, Y., Yan, B., Pei, W., Wu, Q., Ding, C., & Huang, C. (2022). The promotion mechanism of prebiotics for probiotics: A review. 9. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.1000517

  3. NHS Choices. (2023). Constipation in children. https://www.nhs.uk/conditions/baby/health/constipation-in-children/

  4. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/777/pengaruh-serat-pangan-dietary-fiber-dan-manfaatnya-bagi-kesehatan

  5. Diabetes in Children. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chronic/Pages/Diabetes.aspx

  6. How to add more fiber to your diet. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/fiber/art-20043983

  7. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (n.d.). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait