7 Resep Makanan untuk Anak 2 Tahun yang Lezat dan Bergizi

Menginjak usia 2 tahun, si Kecil telah mencapai tahap di mana mereka dapat mengonsumsi hampir semua jenis makanan. Meskipun kelihatannya...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
04 Jul 2023
Ibu dan anak sedang makan bersama.


Menginjak usia 2 tahun, si Kecil telah mencapai tahap di mana mereka dapat mengonsumsi hampir semua jenis makanan. Meskipun kelihatannya mudah, tapi hal ini juga bisa menyebabkan anak menjadi lebih selektif dalam memilih makanan. Bahkan mungkin akan menolak beberapa makanan hanya karena tidak menyukai rasanya.

Ibu tidak perlu khawatir, berikut ini telah dirangkum berbagai ide menu makanan anak usia 2 tahun yang bisa dicoba untuk si Kecil. Namun sebelumnya, Ibu juga harus tahu nutrisi apa saja yang wajib ada dalam menu makanan anak. Simak penjelasannya di bawah, Bu! 

Nutrisi Penting yang Harus Ada pada Makanan Anak

Tahukah Ibu? Pemenuhan gizi harus sangat diperhatikan selama 3 tahun pertama usia anak. Sebab, masalah gizi kronis dapat meningkatkan risiko stunting atau kondisi gagal tumbuh yang rawan terjadi pada anak-anak Indonesia.

Berdasarkan riset, stunting bahkan tidak hanya berpengaruh pada terhambatnya tinggi badan anak. Tapi juga terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajarnya. Sebab, diketahui bahwa stunting dapat mengganggu proses pematangan sel-sel saraf otak serta perubahan struktur dan fungsi otak yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan kognitif.

Oleh karena itu, Ibu juga harus memilih makanan yang seimbang antara kandungan makronutrien dan mikronutriennya.

Makronutrien adalah zat gizi berupa karbohidrat, protein, lemak yang diperlukan dalam jumlah lebih banyak, sedangkan mikronutrien berupa kandungan vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang kecil namun tetap penting perannya untuk kesehatan yang optimal.

Berikut penjelasan lengkap seputar kebutuhan gizi anak di usia 2 tahun:

1. DHA

DHA adalah kependekan dari docosahexaenoic acid, salah satu jenis asam lemak yang termasuk dalam kelompok Omega-3

Zat ini merupakan komponen penting dalam pembentukan sistem saraf, mata, dan otak anak terutama dalam awal kehidupannya. Manusia pun membutuhkan DHA untuk menjaga fungsi otak yang sehat.

Adanya DHA dapat mempermudah sel-sel saraf otak untuk mengirim dan menerima sinyal rangsangan dari seluruh tubuh. Sebagai informasi, hasil penelitian British Journal of Nutrition tahun 2016 sempat melaporkan bahwa 8 dari 10 anak Indonesia berusia di bawah 12 tahun masih kekurangan asupan DHA dan omega-3.

Padahal, di rentang usia inilah anak justru paling membutuhkan otaknya untuk berfungsi paling optimal agar si Kecil bisa lebih semangat menerima dan menyerap informasi-informasi baru yang ia dapatkan dari stimulasi sehari-hari.

Jadi, Ibu harus bisa mencukupi kebutuhan anak dari makanan sehari-hari yang lebih tinggi DHA sejak masa akhir bayi sampai setidaknya masa awal kanak-kanaknya untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil.

2. Omega 3

Omega 3 juga terbukti memiliki banyak manfaat bagi fungsi kognitif si Kecil, termasuk dalam kemampuan konsentrasi, fokus alias kemampuan atensi, dan kemampuan sosialnya. Asupan omega-3 juga membantu mengoptimalkan perkembangan kosakata si Kecil.

Bahkan, peneliti dari Oxford University juga pernah membuktikan bahwa anak-anak usia prasekolah yang diberi 600 miligram omega-3 setiap hari selama empat bulan berturut-turut cenderung lebih cepat lancar membaca dibandingkan anak yang tidak mendapatkan asupan omega-3. 

Selain itu, menurut hasil studi dalam jurnal Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids, sebanyak 183 partisipan anak yang mendapat asupan asam lemak omega-3 lebih tinggi mengalami peningkatan kemampuan belajar secara verbal dan kemampuan mengingat suatu informasi atau konsep tertentu.

Manfaat omega 3 juga disebut dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh anak. Para ilmuwan telah menemukan bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu merombak membran sel dalam sel-T (sel kekebalan dalam sel darah putih). Ini artinya mengonsumsi omega-3 dapat memperkuat sel-sel kekebalan untuk melawan kuman atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh untuk menyebabkan penyakit.

3. Protein

Protein juga menjadi salah satu sumber energi tubuh yang sekaligus berfungsi untuk membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein akan diurai dalam tubuh menjadi asam amino yang membantu membangun otot dan tulang. 

Itulah sebabnya menu makanan anak usia 2 tahun perlu ada porsi proteinnya. Umumnya, anak usia 2 tahun membutuhkan asupan 20 gram protein per hari. Jenis protein itu sendiri ada dua, yaitu protein hewani (yang berasal dari hewan seperti daging sapi dan ayam, ikan dan udang, telur) dan protein nabati (berasal dari kacang-kacangan dan olahannya, seperti tahu dan tempe).

Namun, di tiga tahun pertama usia anak yang lebih diutamakan adalah pemberian asupan protein dari produk hewani untuk mencegah stunting. Sebab, protein hewani memiliki kandungan asam amino lebih lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.

Produk hewani juga mempunyai mutu protein, vitamin dan mineral lebih baik karena kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah diserap. Protein nabati tetap boleh saja dimasukkan dalam menu makanan anak sebagai pendukung.

4. Vitamin D

Vitamin D sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh agar tetap kuat melindungi anak terhadap infeksi dan penyakit pernapasan umum.

Paparan sumber utama vitamin D adalah sinar matahari pagi, terutama pada sekitar pukul 6-9 pagi dan sore pukul 15.00 hingga matahari terbenam.

Sinar matahari sangat penting untuk membantu pembentukan vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan tulang. Namun, Ibu tidak perlu sampai berlama-lama menjemur anak untuk mendapatkan vitamin D. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk menjemur anak cukup sekitar 10-15 menit di bawah sinar matahari. 

Selain dari sinar matahari, vitamin D bisa didapat dari makanan seperti hati ayam dan sapi, ikan tuna, kuning telur, minyak ikan, susu pertumbuhan yang terfortifikasi, jamur, pisang, dan mangga.

Kekurangan kalsium dan vitamin D seiring waktu dapat menyebabkan rakhitis pada anak-anak yang dapat melunakkan tulang dan menyebabkan kaki bengkok.

5. Karbohidrat 

Makanan berkarbohidrat harus selalu ada di setiap menu makan untuk anak usia 2 tahun sebagai sumber energi tubuh yang utama. 

Berdasarkan panduan Angka Kecukupan Gizi dari Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019, anak umur 2 tahun membutuhkan asupan makanan berkarbohidrat sekitar 215 gram per hari. Sebagai perbandingan, kandungan karbohidrat dalam 1 porsi nasi (kurang lebih seberat 100 gram) adalah sekitar 40 gram. 

Anak-anak sangat membutuhkan energi untuk bisa terus bergerak dan beraktivitas setiap hari. Karbohidrat juga penting untuk memastikan setiap organ-organ tubuh bekerja dengan baik, termasuk otak.

Dalam tubuh, karbohidrat akan diubah menjadi gula yang dibutuhkan otak untuk bisa berfungsi optimal menerima informasi. Ketika otak berfungsi optimal, anak akan siap belajar dan menerima hal-hal baru.

Berbagai Pilihan Menu Makan Anak 2 Tahun

Pada usia 1-3 tahun, umumnya anak sering mengalami kesulitan makan, sehingga penting bagi orang tua untuk mencari cara mengatasi hal tersebut. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menyajikan variasi menu makanan yang menarik baik dari segi penampilan maupun rasa.

Selain itu, penting juga untuk tetap memperhatikan aturan makan yang benar bagi si Kecil. Dengan menggabungkan kreativitas dalam penyajian makanan dan memperhatikan pola makan yang sehat, Ibu dapat membantu anak melatih kebiasaan makan yang baik dan menyenangkan.

Memberikan asupan makanan yang tepat dalam segi jumlah, jenis, dan frekuensinya pada anak akan memengaruhi status gizi mereka, Bu. Pada akhirnya, daya tahan tubuh anak akan semakin kuat, sehingga mereka lebih mampu melawan infeksi. Nutrisi yang cukup dan seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan serat, memberikan fondasi yang kuat bagi sistem kekebalan tubuh si Kecil. 

Berikut ini berbagai ide menu makan anak 2 tahun yang bisa Ibu coba di rumah. Simak resepnya, ya, Bu.

1. Nugget Sayuran

Terkadang anak sangat sulit untuk makan sayuran. Baru melihat bentuknya saja mungkin si Kecil langsung enggan untuk membuka mulutnya. Padahal, sayuran itu kaya akan serat makanan, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Ibu bisa coba olah sayuran menjadi menu yang berbeda agar si Kecil semakin tertarik. Yuk, lihat resep di bawah ini.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 150 gram ubi jalar merah yang sudah direbus dan dihaluskan.

  • 1 butir telur ayam, kocok.

  • 30 gram daging ayam.

  • 1 cangkir bayam, potong kasar.

  • 2 sdm wortel yang sudah diparut.

  • 3 siung bawang putih, cincang.

  • Garam secukupnya.

  • Minyak untuk menggoreng.

Cara membuat:

  1. Campurkan bayam, ubi rebus, wortel, telur, daging ayam, dan bawang putih. Setelah itu aduk hingga rata.

  2. Tambahkan garam secukupnya pada adonan tersebut.

  3. Ambil 1 sendok makan adonan, lalu bentuk menjadi bulat pipih. Lakukan sampai adonan habis.

  4. Ambil 1 potong nugget, rendam ke dalam kocokan telur.

  5. Masukkan nugget yang sudah dibaluri telur ke dalam wajan yang berisi minyak panas.

  6. Goreng nugget sayuran hingga berubah warna kuning keemasan.

  7. Apabila sudah matang, angkat nugget dari wajan dan tiriskan minyaknya.

  8. Nugget sayuran siap disajikan dengan nasi putih hangat.

2. Pepes Tahu

Tahu merupakan sumber protein nabati yang baik untuk anak. Mempunyai kandungan asam lemak omega-3 untuk kesehatan otak dan mata, serta banyak mengandung zat besi dan seng, yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang.

Ibu bisa mencoba resep pepes tahu sebagai menu makan anak usia 2 tahun. Ikuti resepnya, ya.

Bahan yang diperlukan:

  • 300 gram tahu putih yang sudah dihaluskan.

  • 100 gram wortel, parut.

  • 2 siung bawang putih, iris tipis.

  • 3 siung bawang merah, iris tipis.

  • 10 gram daging ayam.

  • 1 butir telur ayam.

  • 10 gram daun bawang.

  • 5 gram margarin.

  • 1 sdm tepung maizena.

  • Daun pisang yang sudah bersih.

Cara membuat:

  1. Tumis irisan bawang merah dan bawang putih dengan margarin sampai harum.

  2. Masukkan daging ayam, masak sampai matang, lalu sisihkan.

  3. Campurkan dengan tahu putih yang sudah halus, parutan wortel, dan kocokan telur. Aduk sampai merata.

  4. Siapkan beberapa helai daun pisang, ambil 2 sendok makan adonan tahu, kemudian dibungkus dan tutup bagian pinggirnya memakai tusuk gigi.

  5. Kukus sampai matang.

  6. Pepes tahu siap disajikan.

3. Ayam Tumis Pakcoy

Daging ayam mengandung zat gizi mikro, seperti zinc dan magnesium, yang memiliki peran penting dalam mendorong sistem kekebalan tubuh si Kecil serta mencegah infeksi dan penyakit. 

Begitu banyak manfaat yang didapat jika si Kecil mengonsumsi daging ayam, Bu. Untuk itu, yuk ikuti resep di bawah ini.

Bahan yang diperlukan:

  • 200 gram dada ayam fillet, diiris tipis.

  • 100 gram pakcoy yang telah dipotong-potong.

  • 1 siung bawang putih, diiris halus.

  • ¼ bawang bombay, diiris.

  • 1 batang daun bawang, potong kecil-kecil.

  • 40 gram kecap manis.

  • 50 ml air matang.

  • 2 sdm minyak.

Cara membuat:

  1. Panaskan minyak pada sebuah wajan.

  2. Kemudian, tumis bawang putih sampai harum.

  3. Tambahkan potongan bawang bombay dan aduk hingga tercampur rata.

  4. Masukkan potongan ayam ke dalam wajan sampai berubah warna.

  5. Tambahkan pakcoy, kecap manis, dan air. Aduk rata sampai ayam benar-benar matang.

  6. Masukkan irisan daun bawang dan aduk hingga merata.

  7. Angkat masakan dari wajan dan sajikan dengan nasi hangat.

4. Dadar Makaroni Sayur

Olahan telur memang tidak pernah ada habisnya. Namun terkadang anak merasa bosan dengan olahan telur yang itu-itu saja. Oleh karena itu, Ibu bisa coba tambahkan makaroni dan sayuran untuk menu makan yang lebih bervariasi. Yuk, coba resep berikut ini untuk si Kecil, Bu.

Bahan yang diperlukan:

  • 3 butir telur ayam.

  • 100 gram daging ayam giling.

  • 25 gram makaroni yang sudah direbus.

  • 50 gram jamur kancing, iris halus.

  • 25 gram kacang polong.

  • 25 gram wortel yang sudah diparut.

  • 50 gram brokoli, rebus lalu dicincang.

  • 50 gram keju parut.

  • 3 sdm margarin.

  • Garam secukupnya.

Cara membuat:

  1. Kocok telur pada sebuah wadah besar, lalu tambahkan garam.

  2. Masukkan makaroni, daging ayam giling, potongan jamur, parutan wortel, brokoli dan keju parut. Aduk sampai merata.

  3. Panaskan mentega dalam wajan, tuang adonan telur.

  4. Masak telur sampai matang dan merata di semua sisinya.

  5. Telur dadar makaroni sayuran siap dihidangkan.

5. Sup Udang Tofu

Udang merupakan sumber protein yang tinggi, mengandung asam lemak omega-3, serta nutrisi penting seperti vitamin B6, vitamin B12, dan mineral seperti kalsium, selenium, yodium, dan zinc. 

Kombinasi nutrisi ini berperan dalam mendukung pertumbuhan yang cepat pada si Kecil, perkembangan sistem saraf, menjaga kesehatan jantung serta meningkatkan kekebalan tubuh. 

Jadi, jika anak tidak mempunyai alergi, Ibu bisa mencoba resep yang satu ini untuk menu makan anak 2 tahun.

Bahan yang diperlukan:

  • 6 buah udang kupas yang sudah dibersihkan, lalu potong cincang.

  • 1 buah tofu.

  • 2 siung bawang putih, diiris tipis.

  • 2 siung bawang merah, diiris tipis.

  • Bawang bombay secukupnya, diiris. 

  • 3 lembar daun jeruk.

Cara membuat:

  1. Potongan udang direbus dengan irisan bawang merah, bawang putih, bawang bombay, dan daun jeruk.

  2. Jika udah sudah setengah matang, masukkan potongan tofu.

  3. Rebus sampai semua bahan matang sempurna.

  4. Sup udang tofu siap disajikan bersama dengan nasi hangat.

6. Steak Tempe

Meskipun harganya relatif terjangkau, tempe mempunyai banyak sekali manfaat untuk si Kecil, lho. Bahkan tempe mengandung protein dalam jumlah yang sebanding dengan daging sapi. 

Selain itu, tempe juga mengandung banyak asam lemak omega-3, terutama asam alfa-linolenat, yang berperan penting dalam perkembangan otak dan kesehatan mata yang baik.

Bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, tempe mengandung vitamin B, termasuk folat yang membantu dalam pertumbuhan sel, serta mempunyai kandungan kalsium yang membantu perkembangan otak dan tulang. 

Nah, tempe juga bisa diolah menjadi menu makan yang menarik, salah satunya dibuat menjadi steak. Yuk, simak resepnya, Bu.

Bahan yang diperlukan:

  • 1 papan tempe.

  • 200 gram daging ayam giling.

  • 3 siung bawang putih.

  • 1 butir telur.

  • 1 batang daun bawang, potong-potong.

  • 2 sdm tepung terigu.

  • Garam secukupnya.

Bahan saus:

  • ½ buah bawang bombay, iris-iris.

  • Tepung maizena secukupnya.

  • 2 sdm kecap manis.

  • Garam secukupnya.

  • Gula secukupnya.

  • 200 ml air kaldu.

  • Margarin untuk menumis.

Cara membuat steak tempe:

  1. Kukus tempe selama 5 menit, kemudian haluskan.

  2. Campurkan adonan tempe dengan daging ayam giling, telur, daun bawang, tepung terigu, garam, dan bawang putih pada sebuah wadah. Aduk sampai merata.

  3. Ambil adonan kemudian bentuk menjadi bulat dan pipihkan.

Cara membuat saus steak:

  1. Panaskan margarin pada sebuah wajan, kemudian tumis bawang bombay sampai harum.

  2. Tuang air kaldu, kemudian aduk-aduk.

  3. Masukkan kecap manis, gula, dan garam.

  4. Tunggu sampai mendidih, lalu masukkan larutan maizena, aduk lagi sampai mengental.

  5. Sisihkan.

Cara penyajian:

  1. Panaskan pan anti lengket, oleskan margarin.

  2. Masak steak tempe sampai matang di semua sisi.

  3. Apabila steak tempe sudah matang, sajikan di atas piring lalu siram dengan saus di bagian atasnya.

  4. Steak tempe siap dihidangkan.

7. Puding Roti Pisang Apel

Resep yang satu ini cocok untuk dijadikan menu camilan sehat untuk anak, Bu. Anak biasanya malas untuk mengonsumsi buah secara langsung. Oleh karena itu, Ibu bisa buatkan camilan dari bahan dasar buah agar lebih menarik. Yuk, ikuti resepnya di bawah ini.

Bahan yang diperlukan:

  • 1 butir telur.

  • 2 lembar roti tawar kupas, potong bentuk dadu.

  • 1 sdm margarin cair.

  • 100 ml susu Bebelac 3 Grogreat+.

  • ½ potong apel merah, kupas kulitnya dan iris tipis.

  • ½ potong pisang, iris tipis.

  • 2 sdm tepung terigu.

  • Kayu manis bubuk.

Cara membuat:

  1. Kocok telur pada sebuah wadah besar.

  2. Masukkan tepung terigu, susu, dan mentega pada wadah tersebut, kemudian aduk sampai rata.

  3. Tambahkan potongan roti tawar, irisan apel dan pisang.

  4. Taburkan kayu manis bubuk di bagian atas adonan.

  5. Kukus adonan tersebut kurang lebih 15 menit atau sampai berwarna kuning keemasan.

  6. Angkat dan hidangkan selagi hangat.

Baca Juga: Daftar Makanan untuk Anak 2 Tahun Hingga Usia Sekolah yang Baik untuk Otak, Salah Satunya Kolin

Nah, itu dia berbagai ide resep untuk menu makan anak 2 tahun. Kira-kira dari pilihan resep tersebut, mana yang paling menjadi favorit si Kecil, ya?

Supaya kebutuhan nutrisinya tercukupi dengan optimal, pastikan Ibu juga mendukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan Bebelac 3 GroGreat+ yang dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat, akal kreatif dan hati yang besar! 

Ketika pencernaannya baik, anak juga akan bisa lebih aktif dan berpikir kreatif (happy brain), serta ceria dan bersemangat untuk melakukan berbagai kegiatan yang menunjang perkembangannya sambil bermain bersama teman-teman (happy heart).

Dapatkan juga lebih banyak informasi dan tips seputar perkembangan tumbuh kembang si Kecil dengan mendaftar jadi member Bebeclub.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. Tofu for Babies - Can Babies Eat Tofu? First Foods - Solid Starts. (2023). Solidstarts.com. https://solidstarts.com/foods/tofu/
  2. ‌Swati Patwal. (2021, August 23). 16 Best Vegetables For Babies From Infancy To One Year. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/best-vegetables-for-babies-eat-avoid_00764681/
  3. ‌Khan, A. (2018, May 11). Introducing Chicken to Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/chicken-for-babies-benefits-recipes-and-more/
  4. ‌Shrimp for Babies - First Foods for Baby - Solid Starts. (2023). Solidstarts.com. https://solidstarts.com/foods/shrimp/
  5. ‌Tempeh for Babies - First Foods for Baby - Solid Starts. (2023). Solidstarts.com. https://solidstarts.com/foods/tempeh/
  6. ‌Aarohi Achwal. (2019, November 20). 24 Months Old Baby Food – Ideas, Chart, and Recipes. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/24-months-old-baby-food-ideas-chart-and-recipes/
  7. ‌Kesehatan, K. (n.d.). Makanan Lokal Balita dan Ibu Hamil. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Buku_Resep_Makanan_Lokal_Balita_dan_Ibu_Hamil.pdf
  8. ‌IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19


Artikel Terkait