Fakta Mie Instan bagi Anak, Apa Dampaknya Jika Berlebihan?
Mie instan adalah makanan praktis yang populer dan banyak digemari, termasuk oleh si Kecil. Meskipun mudah disiapkan, tetapi kandungan g...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Mie instan adalah makanan praktis yang populer dan banyak digemari, termasuk oleh si Kecil. Meskipun mudah disiapkan, tetapi kandungan gizi mie instan relatif sedikit dan mengandung sodium serta MSG dalam jumlah tinggi.
Makan Mie Terus Sehat Nggak, Ya?
Ibu, makan mie instan sebenarnya boleh-boleh saja, tetapi harus dibatasi karena kandungan gizi dalam makanan ini relatif sedikit.
Meskipun terdapat beragam variasi rasa, tetapi sebagian besar jenis mie instan cenderung tinggi kalori dan kurang akan protein, serat, vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Berikut ini salah satu contoh kandungan nutrisi dari mie instan:
-
Kalori: 380 kkal (per bungkus).
-
Lemak: 12 gram.
-
Protein: 8 gram.
-
Karbohidrat: 52 gram.
-
Serat: 2 gram.
Baca Juga: Beragam Sumber Protein Nabati Untuk Anak
Dampak Mengonsumsi Mie Instan Berlebihan
Mie instan merupakan makanan yang praktis dan populer di kalangan anak-anak dan remaja. Namun, Ibu perlu ketahui, konsumsi mie instan yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan anak. Berikut adalah beberapa fakta dan dampaknya jika si Kecil mengkonsumsi mie instan berlebihan:
1. Risiko Kekurangan Gizi
Mie instan cenderung rendah dalam gizi penting seperti protein, vitamin, mineral, dan serat. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan anak kekurangan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Jika si Kecil mengandalkan mie instan sebagai sumber utama makanan, sehingga mereka berisiko kekurangan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan otak, dan fungsi tubuh yang optimal ya, Bu.
2. Risiko Tekanan Darah Tinggi & Masalah Kesehatan Jantung
Mie instan kebanyakan mengandung kadar garam yang tinggi yaitu sodium/natrium. Serta, beberapa jenis mie instan juga mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi. Konsumsi keduanya secara berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan jantung si Kecil di kemudian hari.
3. Kecanduan Rasa dan Tekstur
Mie instan sering kali mengandung MSG (monosodium glutamate) yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Konsumsi MSG berlebihan dapat memengaruhi sensitivitas rasa makanan anak dan berpotensi menyebabkan ketergantungan pada rasa instan.
4. Risiko Masalah Metabolik
Ibu, kandungan kalori pada mie instan yang begitu tinggi dan minimnya serat dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik seperti penyakit diabetes tipe 2 serta penyakit jantung dan pembuluh darah.
5. Risiko Gangguan Pencernaan
Mie instan biasanya rendah serat, yang penting untuk pencernaan sehat dan mengatur gula darah. Konsumsi terlalu banyak mie instan bisa mengakibatkan rendahnya konsumsi serat dalam pola makan anak. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, perut kembung, dan gangguan lainnya pada si Kecil.
6. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas
Mie instan mengandung banyak kalori dari lemak dan karbohidrat sederhana. Tidak hanya itu, mie instan juga memiliki bahan tambahan seperti pengawet dan pemanis buatan. Konsumsi mie instan berlebihan bisa mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat dan bahkan risiko obesitas pada anak.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Manfaat Serat Pangan Bagi Anak!
Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk selalu memberikan makanan bergizi seimbang pada anak. Batasi atau modifikasi konsumsi makanan instan yang kandungan gizinya tidak seimbang. Modifikasi mie instan ini bisa dengan menyajikan menu dengan sumber protein (telur dan daging), vitamin, mineral dan serat (sayur-sayuran) dalam jumlah yang cukup.
Ibu juga bisa memodifikasi penggunaan bumbunya, lho. Caranya, Ibu bisa memilih mie instan lebih sehat yang diproses dengan tidak digoreng dan kandungan garamnya cenderung lebih rendah, lebih banyak mengandung serat, vitamin dan mineral agar aman dikonsumsi dan baik untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal serta menjaga kesehatan pencernaannya.
Kehebatan si Kecil berawal ketika Ibu benar-benar memperhatikan pencernaannya. Karena pencernaan yang baik akan menstimulasi akal kreatif, Bu.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!