Bolehkah Bayi 11 Bulan Minum Susu untuk 1 Tahun?

Bayi usia 11 bulan umumnya sudah bisa makan makanan yang lebih beragam. Misalnya saja, nasi, pasta, dan kentang sebagai sumber karbohidr...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
16 Aug 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Anak minum susu.


Bayi usia 11 bulan umumnya sudah bisa makan makanan yang lebih beragam. Misalnya saja, nasi, pasta, dan kentang sebagai sumber karbohidrat sampai daging, ikan, telur, dan olahan kacang-kacangan seperti tahu dan tempe untuk sumber proteinnya. Anak umur 11 bulan juga umumnya sudah dibolehkan mengonsumsi produk olahan susu, seperti keju atau yoghurt terpasteurisasi sebagai tambahan sumber kalsium.

Nah dengan semakin bervariasinya pilihan jenis makanan si Kecil menjelang usia 1 tahun nanti, kira-kira apakah ia boleh mulai minum susu di usianya yang masih 11 bulan? Apabila Ibu juga sedang bertanya-tanya hal yang sama, yuk baca dulu artikel ini untuk tahu jawabannya!

Bolehkah Bayi 11 Bulan Minum Susu untuk Anak 1 Tahun?

Kebutuhan gizi anak akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sebagai orang tua, meneruskan pemenuhan gizi si Kecil tentu menjadi tanggung jawab yang mulia. Sebab dengan asupan nutrisi yang optimal dan berkualitas, si Kecil dapat bertumbuh kembang dengan maksimal. 

Lalu yang jadi pertanyaan, apakah si Kecil yang masih berusia 11 bulan boleh diberikan susu untuk anak 1 tahun? Mengingat, susu merupakan sumber asupan yang kaya akan sejumlah zat gizi penting untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil memasuki tahun pertama usianya. Sebut saja, protein, mineral (kalsium, zinc, fosfor), zat besi, asam lemak esensial omega-3 & 6, hingga bermacam vitamin lainnya.

Jawabannya adalah tidak sesederhana itu, Bu. Konsumsi susu selain ASI belum direkomendasikan untuk dikonsumsi anak di bawah usia 1 tahun tanpa konsultasi dan persetujuan dokter.

Bayi yang berusia 11 bulan masih harus terus mendapatkan nutrisi utamanya dari kombinasi ASI dan MPASI yang memadai sampai usia 1 tahun nanti. Alasan utamanya adalah karena pada dasarnya baik WHO dan IDAI sama-sama menekankan pentingnya pemberian ASI secara eksklusif sebagai sumber nutrisi utama untuk anak sejak dari lahir sampai minimal berumur 6 bulan, yang kemudian bisa dilanjutkan sampai umur 2 tahun. 

Banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk bertumbuh dan berkembang. 

Pemberian MPASI di usia 11 bulan pun masih sangat cukup untuk bantu melengkapi kebutuhan gizi harian bayi yang sudah tidak bisa dipenuhi lagi hanya lewat pemberian ASI. Dengan pemberian MPASI bergizi lengkap yang mengandung karbohidrat, protein hewani, lemak sehat, zat besi, seng (zinc), dan vitamin A, Ibu sudah sangat bisa membantu mengejar kebutuhan gizi si Kecil sampai menjelang usia ke-1 tahun nanti.

Usia Berapa Anak Sudah Boleh Minum Susu Formula?

Anak sudah boleh mulai dikenalkan pada susu selain ASI ketika usianya sudah mencapai usia 12 bulan atau 1 tahun. 

Sebelum berusia 12 bulan, susu selain ASI dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko pendarahan usus. Susu selain ASI juga kemungkinan mengandung terlalu banyak protein dan mineral daripada batas wajar yang dibutuhkan anak di usia 11 bulan sehingga berisiko mengganggu kerja ginjalnya. Selain itu, susu selain ASI juga mungkin dapat mengandung gula tambahan (baik yang alami maupun gula buatan) yang belum dibutuhkan anak pada tahapan usia ini. 

Meski begitu, mungkin ada beberapa kasus tertentu yang membuat si Kecil mulai diperkenalkan lebih dini pada susu selain ASI. Sangat wajar jika Bunda mempertimbangkan mencari alternatif asupan gizi lainnya karena satu dan lain hal. Setiap anak pun memiliki kebutuhan yang berbeda.

Yang paling penting adalah selalu diskusikan segala pertimbangan atau pertanyaan Ibu dengan dokter anak maupun ahli gizi sebelum memutuskan apa pun yang terkait dengan cara pemenuhan gizi si Kecil.

Tujuannya agar si kebutuhan nutrisi si Kecil tetap terpenuhi dan ia bisa bertumbuh kempang dengan optimal tanpa risiko masalah kesehatan tertentu. Sebab, jika hal ini dilakukan tanpa rekomendasi yang tepat dapat mengubah kebiasaan makan dan nafsu makan anak ke depannya.

Baca Juga: Penyebab Picky Eater pada Anak dan Cara Jitu Mengatasinya

Nutrisi Apa yang Dibutuhkan Anak Memasuki Usia 1 Tahun?

Setelah tahu jawaban bolehkah bayi 11 bulan minum susu anak 1 tahun, Ibu juga perlu tahu nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh si Kecil.

Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Periode ini dimulai dari awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan

Nutrisi yang tepat diperlukan untuk mendukung perkembangan otak, pertumbuhan fisik, pengembangan organ tubuh, dan sistem kekebalan tubuh si Kecil.

Kekurangan nutrisi pada periode ini dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan dan perkembangan anak.

Jika Ibu berencana memberikan makanan atau susu untuk bayi usia 11 bulan hingga 1 tahun, berikut beberapa nutrisi penting yang perlu diperhatikan.

1. Omega-3 dan Omega-6

Menjelang usia 1 tahun, si Kecil juga perlu meningkatkan sel-sel dalam tubuhnya. Untuk itu, Ibu perlu memberikan asupan yang mengandung nutrisi omega-3 dan omega-6.

Makanan yang mengandung nutrisi omega-3 dan omega-6 berperan dalam menjaga kesehatan dan fungsi setiap sel dalam tubuh anak. Dengan begitu, organ-organ penting dalam tubuh seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah, dan sistem kekebalan tubuh akan bekerja dengan optimal.

Omega-3 dan omega-6 merupakan jenis asam lemak tak jenuh yang esensial, artinya tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri dan harus diperoleh dari makanan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan asupan yang memadai dari omega-3 dan omega-6 dalam makanan memberikan manfaat berikut:

  • Ada peningkatan dalam keterampilan koordinasi tangan dan mata.

  • Mengalami peningkatan kemampuan konsentrasi.

  • Memiliki keterampilan sosial yang baik di masa depan.

Baca Juga: Mengenal Metode BLW (Baby Led Weaning) untuk MPASI Bayi

2. Zat Besi

Zat besi sudah menjadi kebutuhan nutrisi si Kecil paling penting menjelang usia 1 tahun. Karena kekurangan  zat besi pada anak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama anemia defisiensi zat besi.

Anemia ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi jumlah sel darah merah yang cukup, atau sel darah merah yang diproduksi tidak berfungsi dengan baik.

Padahal zat besi memainkan peran penting dalam produksi sel darah merah yang sehat. Sel darah merah bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, sehingga oksigen dapat disalurkan ke jaringan dan organ tubuh lainnya untuk menjalankan fungsi tubuh dengan baik.

Selain itu, anak yang kurang mendapatkan asupan zat besi akan berdampak negatif pada kemampuan kognitifnya. Jadi, si Kecil akan mengalami penurunan fokus dalam melakukan segala aktivitasnya, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. 

Kebutuhan zat besi pada anak usia 10 - 12 bulan, yaitu 11 miligram (mg) per hari. Asupan ini bisa si Kecil dapatkan dari makanan tinggi zat besi, seperti daging, sayuran, dan buah-buahan.

3. DHA

Untuk meningkatkan perkembangan fungsi kognitif si Kecil menjelang usia 1 tahun, Ibu juga perlu memberikan asupan nutrisi DHA (docosahexaenoic acid). DHA merupakan asam lemak omega-3 esensial yang sangat berperan dalam pembentukan dan perkembangan otak, terutama sel-sel saraf dan struktur otak.

Sejak masa kehamilan hingga beberapa tahun pertama kehidupan anak, DHA berperan dalam membentuk dan memelihara fungsi kognitif dan perkembangan sel-sel saraf.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa asupan DHA yang cukup pada masa pertumbuhan anak berhubungan dengan berbagai manfaat untuk kognitif dan perkembangan intelektualnya

Fungsi utama DHA adalah untuk memfasilitasi pengiriman dan penerimaan sinyal saraf di antara sel-sel otak. Karena itu, anak-anak yang mengonsumsi DHA yang mencukupi cenderung lebih tanggap terhadap rangsangan dan informasi dari lingkungan sekitar mereka.

4. ALA

Asam alfa-lipoat atau ALA dapat memberikan manfaat kesehatan yang penting bagi tubuh si Kecil. ALA merupakan senyawa organik yang dapat ditemukan di dalam sel-sel tubuh yang membantu enzim mengubah nutrisi menjadi energi.

Selain itu, ALA mempunyai sifat antioksidan yang dapat menetralkan senyawa berbahaya sehingga dapat memperkuat fungsi saraf.

ALA juga sangat penting dalam menjaga berat badan yang ideal pada anak. Ibu bisa memberikan asupan makanan yang kaya akan nutrisi ALA seperti kentang, bayam, tomat, brokoli, dan wortel.

Meskipun tubuh dapat membentuk ALA, asupan makanan yang mengandung ALA tetap penting dipenuhi.

5. Prebiotik FOS:GOS

Untuk bisa bertumbuh optimal, si Kecil juga perlu mendapatkan kandungan prebiotik dan FOS GOS

Prebiotik telah terbukti efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik yang ada dalam usus si kecil. Bakteri baik memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh si Kecil.

Sementara itu, FOS dan GOS adalah jenis serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Ketika dikonsumsi, serat ini mencapai usus besar dan berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik yang ada di usus. Dengan memberikan “makanan” untuk bakteri baik, pertumbuhan dan aktivitas mereka dapat meningkat, sehingga keseimbangan mikroba dalam usus anak terjaga dengan baik.

Usus memiliki peran yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh karena merupakan tempat pertama di mana tubuh berinteraksi dengan berbagai zat asing seperti bakteri, virus, dan bahan lainnya yang masuk melalui makanan yang dikonsumsi.

Dengan mengonsumsi prebiotik akan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh yang memberikan keseimbangan bakteri usus baik dalam melawan bakteri berbahaya. Menjaga keseimbangan tersebut akan melindungi tubuh si Kecil.

Jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan yang seimbang dan beragam agar si Kecil dapat menerima semua zat gizi yang penting untuk mendukung kesehatan dan perkembangan yang optimal.

Ibu juga dapat kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!


Referensi:

  1. Verywell. (2022). Alpha-Lipoic Acid: Benefits, Side Effects, Dosage. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/alpha-lipoic-acid-88727
  2. ‌CDC. (2022, May 25). Cow’s Milk and Milk Alternatives . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/cows-milk-and-milk-alternatives.html
  3. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/149/cegah-stunting-dengan-makanan-bergizi-seimbang-pada-1000-hari-kehidupan-pertama-anak
  4. ‌IDAI | Pemberian Susu Formula pada Bayi Baru Lahir. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-susu-formula-pada-bayi-baru-lahir
  5. ‌Kuratko, C. N., Erin Cernkovich Barrett, Nelson, E., & Salem, N. (2013). The Relationship of Docosahexaenoic Acid (DHA) with Learning and Behavior in Healthy Children: A Review. 5(7), 2777–2810. https://doi.org/10.3390/nu5072777
  6. R. Morgan Griffin. (2008, November 24). Who Needs Omega-3s? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/features/who-needs-omega-3s
  7. ‌R. Morgan Griffin. (2008, November 24). The Facts on Omega-3 Fatty Acids. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/healthy-aging/omega-3-fatty-acids-fact-sheet
  8. ‌Ansley. (2020, April 16). Vitamin C for Babies: Safety, Efficacy, and Dosage. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-c-for-babies#vitamin-c
  9. Iron (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/iron.html
  10. ‌IDAI | ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA BAYI DAN ANAK. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak
  11. ‌Iron needs of babies and children. (2007). 12(4), 333–334. https://doi.org/10.1093/pch/12.4.333


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait