10 Cara Mengatasi Biduran pada Anak
Ada banyak penyebab biduran pada anak, seperti kacang, cokelat, termasuk susu sapi. Simak cara mengatasi biduran yang terjadi pada si Kecil.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Biduran pada anak bisa disebabkan karena berbagai hal, mulai dari reaksi alergi polusi atau bulu hewan, imun yang sedang turun, hingga cuaca dingin dan makanan tertentu seperti susu sapi, kacang-kacangan, dan seafood. Untuk mempercepat pemulihannya, ada beberapa cara mengatasi biduran pada anak yang bisa Ibu coba di rumah. Yuk, simak!
Cara Mengatasi Biduran Pada Anak
Langkah pertolongan pertama pada anak biduran yang bisa Ibu langsung lakukan adalah menjauhkan si Kecil dari paparan pemicunya. Gejala biduran biasanya dapat membaik sendiri dalam 2-3 jam atau beberapa hari.
Jadi jika Ibu mengetahui apa yang menjadi pemicu bidurannya, misalnya karena alergi susu sapi, Ibu harus cepat-cepat hentikan memberikannya pada si Kecil.
Di samping itu, lakukan beberapa pertolongan pertama pada anak biduran dengan:
1. Cegah Anak Menggaruk Biduran
Biduran menimbulkan rasa gatal yang amat luar biasa bagi anak. Akan tetapi, usahakan supaya si Kecil tidak menggaruk kulitnya meski pasti rasanya tidak tahan, ya, Bu.
Sebab, menggaruk hanya akan membuat biduran semakin terasa gatal. Menggaruk gatal secara berlebihan juga mungkin dapat menyebabkan luka pada kulit yang berisiko terinfeksi.
Lalu, bagaimana cara mengatasi biduran anak? Pertolongan pertama pada anak biduran adalah mengajarkan si Kecil mengusap-usap pelan area yang gatal dengan bantalan jarinya.
Sebelum itu, ada baiknya Ibu gunting kuku si Kecil agar usapannya tidak malah melukai kulit. Selain itu, Ibu mungkin bisa kenakan sarung tangan tipis yang berbahan adem dan lembut pada kedua tangan anak agar ia tidak menggaruk kulitnya terlalu kencang.
2. Tempelkan Kompres Dingin
Mengatasi biduran pada anak juga bisa dengan menempelkan kompres dingin di kulit yang gatal.
Kompres area kulit yang gatal-gatal dengan waslap dingin selama 10-15 menit, lalu tepuk-tepuk hingga kering.
Apabila area kulit yang terdampak gatal cukup luas, Ibu bisa ajak si Kecil mandi atau berendam di air dingin selama 10-15 menit.
Mandi air dingin bisa bantu meredakan rasa gatal dan panas perih di kulit. Coba mandikan si Kecil 3 kali sehari, terutama di malam hari agar si Kecil merasa lebih nyaman sebelum tidur.
Akan tetapi, jangan mandi atau berendam lama-lama, ya!
3. Ganti Produk Susu Sapi dengan Susu Nabati
Jika penyebab biduran pada anak adalah karena tidak cocok susu sapi, Ibu mungkin perlu mengganti susu sapinya dengan alternatif susu nabati. Namun, mengganti susu anak perlu berkonsultasi dulu dengan dokter.
Salah satu alternatif susu untuk anak alergi susu sapi adalah susu pertumbuhan dengan kandungan isolat protein soya seperti Bebelac Gold Soya.
Dengan kandungan 2 kombinasi serat FOS dan Inulin serta Triple A (DHA, LA, ALA), Bebelac Gold Soya adalah pilihan tepat untuk si Kecil yang tidak cocok susu sapi agar bebas mengawali semua kehebatannya dengan pencernaan yang baik, akal kreatif, serta tumbuh kembang yang optimal.
Dengan dukungan nutrisi yang tepat, anak akan semakin aktif dan bersemangat untuk bermain sambil belajar (happy heart) tanpa merasa takut alerginya gampang kambuh.
4. Oleskan Lotion Dingin
Mandi dengan air dingin efektif sebagai cara mengatasi biduran pada anak. Setelah memandikan si Kecil, Ibu bisa oleskan obat salep antihistamin atau lotion calamine tipis-tipis pada kulit si Kecil yang gatal atau teriritasi akibat biduran.
Lotion calamine dapat memberikan efek dingin pada kulit, Bu, sedangkan salep antihistamin bekerja meredakan peradangan yang disebabkan oleh reaksi alerginya.
Alternatifnya, Ibu juga bisa pakai gel lidah buaya yang sama-sama memberikan efek dingin untuk menenangkan kulit si Kecil yang meradang.
5. Pakaikan Baju yang Adem
Bu, tahu tidak kalau mengenakan baju yang terlalu ketat atau kekecilan adalah salah satu pemicu biduran? Ini karena kulit si Kecil terus mengalami gesekan dengan bahan baju sehingga lama-lama teriritasi.
Jadi untuk mempercepat penyembuhannya, yuk, bantu si Kecil kenakan pakaian yang longgar, berbahan adem, dan menyerap keringat, seperti kaos katun. Kalau bisa, pakaikan baju berlengan pendek dan celana pendek, ya!
6. Hindari Paparan Sinar Matahari
Cuaca yang panas bisa memperburuk rasa gatal akibat biduran, lho, Bu. Ini karena kulit si Kecil bisa terus-terusan lembap karena berkeringat.
Untuk meredakan rasa gatalnya dan si Kecil tetap merasa nyaman, ajak si Kecil untuk bermain di dalam ruangan yang adem dulu sampai ia merasa baikan, ya. Sebisa mungkin batasi waktu atau hindari anak sama sekali bermain di bawah sinar matahari langsung.
Baca Juga: Pentingnya Anak Bermain di Alam Meski Punya Alergi
7. Jaga Kondisi Ruangan Tetap Adem
Usahakan terus menjaga kondisi kamar tidur anak dan ruangan tempatnya bermain tetap adem, ya, Bu.
Sebab, pada beberapa anak suhu lingkungan yang terlalu panas atau gerah dapat memicu tubuhnya menghasilkan histamin, yang melebarkan pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan di kulit seperti gatal.
Di sisi lain, keringat juga dapat menyebabkan bentol biduran terasa makin parah. Jadi, pastikan kipas angin atau AC di ruangan si Kecil tetap menyala, Bu.
8. Ganti Sabun Mandi Anak
Langkah pertolongan pertama pada biduran anak juga bisa dengan membasuh area kulit yang gatal dengan sabun mandi pH netral yang tidak mengandung aroma maupun pewarna.
Setelah mandi jangan lupa untuk lembapkan kulit anak menggunakan krim atau lotion yang lembut tanpa aroma.
9. Mandi Air Hangat Suam Kuku
American Academy of Dermatology merekomendasikan cara mengatasi biduran pada anak dengan mandi air hangat untuk mengurangi rasa gatalnya. Namun, sebaiknya waktu mandi si Kecil tetap harus dibatasi supaya tidak lebih dari 15 menit.
Ibu juga bisa membubuhkan colloidal oatmeal (oatmeal khusus yang telah digiling atau dipotong sangat halus) dalam bak air hangat untuk si Kecil mandi. Oatmeal koloid berfungsi mengunci kelembapan pada lapisan teratas kulit dan meredakan gatal.
10. Gunakan Obat Antihistamin
Namun, cara mengurangi rasa gatal akibat biduran paling ampuh adalah dengan menggunakan obat antihistamin yang direkomendasikan oleh dokter.
Obat antihistamin bekerja dengan cara memblokir pelepasan histamin dalam aliran darah dan mencegah munculnya bercak-bercak berwarna merah pada kulit.
Apakah Biduran pada Anak Berbahaya?
Reaksi alergi makanan, sengatan serangga, obat-obatan, perubahan suhu ekstrem, atau bahan kimia tertentu dapat membuat tubuh si Kecil mengeluarkan zat kimia bernama histamin.
Histamin inilah yang menyebabkan munculnya bercak bentol-bentol kemerahan khas biduran. Ibu bisa membedakan biduran dari bentol akibat gigitan serangga biasa dari ciri-cirinya, yaitu:
- Bentol muncul dengan berbagai ukuran yang menyebar pada kulit.
- Biasanya berwarna merah atau merah muda dengan bagian tengah yang tampak pucat atau memutih.
- Pembengkakan kulit.
- Kulit seperti terangkat.
- Bentol terasa amat gatal, dan bisa juga terasa perih menyengat atau menyebabkan sensasi panas seperti terbakar.
Biduran bukan kondisi yang berbahaya, kok, Bu. Rasa gatal dan perihnya bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman saat bermain dan tidur malamnya. Sebab, bentol biduran bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, bibir, lidah, tenggorokan, dan telinga anak.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak yang Alergi
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Gatal Biduran Anak Tak Kunjung Sembuh?
Pada umumnya kasus biduran pada anak yang ringan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Namun ketika biduran anak tak kunjung membaik, bahkan ruam makin melebar atau bintik-bintik bertambah banyak, Ibu harus segera menghubungi dokter atau membawa si Kecil ke Puskesmas terdekat.
Jika memang memerlukan penanganan lebih lanjut, dokter pasti akan memberikan rujukan untuk membawa si Kecil ke dokter spesialis kulit di rumah sakit. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kemungkinan pencetus alergi atau mungkin penyakit lainnya yang dapat menyebabkan gatal-gatal.
Sebab selain karena alergi, biduran juga mungkin disebabkan oleh penyakit atau infeksi yang umum terjadi pada anak, seperti cacar air, campak, atau impetigo. Anak-anak cenderung berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kulit atau infeksi, karena sistem imunnya belum sekuat orang dewasa.
Penyakit kulit pada anak umumnya bisa sembuh sendiri. Namun, ada pula kasus yang serius dan membutuhkan pengobatan dokter. Jadi jika Ibu ragu apakah yang dialami anak gejala biduran karena alergi atau penyakit lain, baiknya segera konsultasikan ke dokter, ya!
Nah selain langkah-langkah di atas, Ibu juga bisa bantu si Kecil yang memiliki alergi menghindari risiko kekambuhan dengan mengetahui apa pemicunya. Setelah Ibu tahu apa yang memicu munculnya biduran pada anak, segera jauhkan atau hindari si Kecil dari benda tersebut. Ini adalah langkah pencegahan yang paling penting.
Jangan lupa Ibu juga bisa cek gejala alergi si Kecil lewat Allergy Checker. Semoga artikel ini membantu dan si Kecil cepat sembuh seperti sedia kala, ya, Bu!