Mengenal Metode BLW (Baby Led Weaning) untuk MPASI Bayi
Baby-Led Weaning (BLW) masih terus ramai diperbincangkan di kalangan ibu-ibu yang baru mau memulai MPASI (makanan pendamping ASI) untuk ...

Baby-Led Weaning (BLW) masih terus ramai diperbincangkan di kalangan ibu-ibu yang baru mau memulai MPASI (makanan pendamping ASI) untuk anaknya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BLW atau Baby-Led Weaning adalah metode memperkenalkan MPASI yang membiarkan bayi memilih, mengambil, dan menyuapkan makanan dengan tangannya sendiri.
Ibu sedang pertimbangkan metode yang satu ini? Supaya Ibu dan Ayah tidak salah menerapkan BLW untuk si Kecil, mari simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Manfaat BLW untuk Bayi?
WHO menyarankan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dimulai saat bayi berusia 6 bulan. Syarat memulai MPASI utamanya adalah memastikan kecukupan gizi dalam makanan (adequate), penyiapan dan pemberian yang aman serta higienis (safe), dan diberikan secara responsif (responsive feeding).
Pada umumnya, pemberian MPASI dilakukan oleh orang tua atau pengasuh dengan cara menyuapkan makanan untuk bayi. Namun, beberapa orang tua juga menerapkan metode BLW.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, metode MPASI BLW mampu memberikan banyak keuntungan bagi Ibu dan si Kecil, seperti:
1. Belajar Cara Makan yang Baik dan Benar
Metode MPASI Baby-Led Weaning membuat kemampuannya berinteraksi dengan lingkungan sosial lebih kuat dan positif.
Dalam hal ini, si Kecil akan memperhatikan sekaligus mempelajari cara mengunyah dan cara menelan makanan saat makan bersama Ayah dan Ibu.
2. Mengasah Keterampilan Motorik
Metode MPASI BLW dapat membantu si Kecil mengasah berbagai keterampilannya. Ini karena Ibu akan membiarkan bayi mengukur makanannya sendiri, termasuk mengukur rasa lapar dan kenyang.
Dengan demikian, lambat laun bayi bisa mengatur makanannya sendiri. Kemudian, si Kecil tidak akan makan berlebihan karena ia mampu mengendalikan apa yang masuk ke mulut maupun apa yang ditelan.
Tidak hanya itu, metode MPASI Baby-Led Weaning juga memberikan kesempatan bagi bayi untuk mencoba berbagai tugas yang membutuhkan penggunaan keterampilan motorik halus.
Berbagai perkembangan motorik halus dan motorik oral yang diasah si Kecil ketika menerapkan metode BLW adalah:
-
Berlatih mengambil sepotong makanan.
-
Belajar menggenggam dan membawa makanan ke mulut.
-
Belajar memasukkan makanan ke dalam mulut.
-
Berlatih mengunyah dan menelan makanan.
3. Makanan si Kecil akan Lebih Beragam
Makanan si Kecil yang dihaluskan biasanya menghasilkan tekstur makanan yang lembut. Dengan metode penyapihan yang dilakukan langsung oleh si Kecil ini, maka ia akan dihadapkan dengan variasi menu makanan yang lebih banyak.
Selain itu, si Kecil dapat merasakan berbagai rasa dan tekstur makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Makanan untuk Bayi 7 Bulan dan Tips Pemberian MPASI-nya
Kapan Metode BLW Bisa Dilakukan?
Untuk melakukan metode BLW, pastikan ia menunjukkan beberapa tanda kesiapan seperti mampu untuk duduk tegak tanpa bantuan dari pengasuh, objek, maupun orang tua.
Umumnya bayi yang siap melakukan metode ini, sudah memasuki usia 6 bulan. Kendati demikian, Ibu dan Ayah perlu ketahui bahwa setiap bayi memiliki fase perkembangan di usia yang berbeda-beda.
Apakah BLW Aman untuk Dilakukan?
Umumnya, ketika si Kecil belajar makan sendiri, ia harus selalu duduk tegak, ditopang dengan baik, dan harus selalu diawasi. Potensi tersedak ketika si Kecil belajar makan sendiri sangatlah mungkin, tapi sebenarnya ini adalah hal yang sangat normal.
Ini karena ketika sedang makan sendiri, si Kecil benar-benar memakai ototnya untuk melindungi jalan napasnya.
Hal yang perlu diperhatikan ketika si Kecil mencoba makan sendiri adalah kemampuan untuk duduk tegak tanpa penyangga. Kemudian pastikan juga Bu, kalau si Kecil sudah tidak mempunyai refleks menjulurkan lidahnya keluar hingga usia sekitar 6 bulan.
Baca Juga: Resep MPASI Bayi 9 Bulan dan Aturan Pemberiannya
Menu Makanan BLW untuk Bayi
Ketika si Kecil sudah siap melakukan metode penyapihan yang dipimpinnya sendiri, cobalah untuk memotong makanan lunak menjadi irisan “seukuran jari”. Ukuran tersebut bisa dibuat untuk digenggam oleh si Kecil.
Upayakan agar makanan yang “seukuran jari” itu memiliki kriteria, seperti cukup keras sehingga si Kecil bisa mengambil dan menahannya, cukup panjang sehingga si Kecil memiliki sedikit bagian yang menonjol dari tangannya, dan cukup lembut untuk dikunyah.
Berikut menu makanan berdasarkan usia si Kecil, dilansir dari laman What to Expect.
1. Menu BLW Usia 6 dan 7 Bulan
-
Potongan ubi jalar yang dipanggang atau dikukus.
-
Potongan wortel kukus.
-
Irisan alpukat tebal.
-
Irisan pisang tebal.
-
Irisan mangga atau melon tebal (dikupas).
-
Kembang kol atau brokoli kukus.
-
Roti panggang.
-
Telur rebus atau potongan telur dadar yang dipotong-potong.
-
Keju mozzarella.
-
Potongan tahu kukus.
-
Daging sapi, kalkun, atau ayam yang dibentuk menjadi batang kayu.
2. Menu BLW Usia 8 dan 9 Bulan
-
Stroberi diiris tipis.
-
Irisan pir matang (dikukus atau dipanggang jika keras).
-
Irisan apel kukus atau panggang (kulit dihilangkan).
-
Kacang hijau kukus.
-
Kacang polong kukus.
-
Bayam cincang kukus atau tumis.
-
Keju Swiss atau keju cheddar parut atau potong dadu.
-
Pasta gandum utuh.
-
Ayam cincang, kalkun, atau daging sapi.
-
Bakso mini yang dibelah dua.
-
Kacang yang dimasak.
-
Telur orak-arik.
Makanan yang Harus Dihindari dalam Metode BLW
Metode Baby-Led Weaning memberikan banyak pilihan makanan dengan tekstur yang berbeda. Meski begitu, ada beberapa deretan makanan yang sebaiknya tidak Ibu sajikan untuk si Kecil karena berisiko membuatnya tersedak.
Deretan makanan yang tidak boleh diberikan saat BLW adalah:
-
Makanan dengan tekstur keras dan bulat, seperti buah anggur utuh.
-
Makanan dengan tekstur keras dan renyah, seperti keripik jagung, berondong jagung, kacang tanah.
-
Sayuran mentah bertekstur keras seperti wortel.
-
Madu dan yoghurt jika diberikan untuk bayi di bawah satu tahun.
Baca Juga: Puding Buah Naga yang Lezat untuk MPASI Bayi dan Tinggi Nutrisi
Bagaimana Cara Memulai BLW?
Sebelum melakukan BLW, orang tua disarankan untuk mengumpulkan banyak informasi terlebih dahulu, mulai dari membaca buku terkait metode penyapihan yang dipimpin oleh bayi hingga berkonsultasi dengan dokter.
Langkah-langkah ini bisa dilakukan ketika si Kecil menginjak usia 4 bulan. Bila si Kecil memiliki kondisi di bawah ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Kondisi yang dimaksud, seperti:
-
Lahir prematur.
-
Disfagia (kesulitan menelan).
-
Minum formula khusus atas saran dokter anak.
Ketika si Kecil sudah benar-benar siap, si Kecil dapat mengambil makanan dengan tangannya sendiri. Pastikan tangan si Kecil bersih ya, Bu. Selalu awasi, makanan yang si Kecil makanan, terutama yang sudah jatuh dan kotor sebaiknya disingkirkan.
Nah, sekarang Ibu sudah mengetahui cara menerapkan BLW yang baik agar si Kecil mau lahap makan tanpa harus banyak drama. Namun bila metode BLW yang ibu coba sekarang belum berhasil, jangan buru-buru menyerah, ya! Ibu tidak perlu khawatir, karena si Kecil hanya butuh waktu untuk “mengakrabkan diri” dengan makanan baru serta mempelajari cara makan sendiri.
Jangan ragu untuk meminta bantuan pada ahlinya, agar Ibu lebih mudah dalam menerapkan metode ini, ya. Jadi, anak bisa makan dengan senang, Ibu pun tenang!
Oh iya, Ibu juga dapat memantau apakah si Kecil sudah tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya melalui tools Bebe Journey yang dapat Ibu gunakan secara gratis kapanpun dan di mana pun.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bu!
Referensi:
- Zaleska. (2023, February 3). Baby-led weaning: What you need to know. Cleveland Clinic. Retrieved February 28, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/baby-led-weaning/
- Betulkah baby led weaning Lebih Baik? IDAI. (n.d.). Retrieved February 28, 2023, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/betulkah-baby-led-weaning-lebih-baik
- Marygrace Taylor, C. W. (2022, November 9). Baby-led weaning. What to Expect. Retrieved February 28, 2023, from https://www.whattoexpect.com/first-year/feeding-baby/baby-led-weaning/