Si Kecil Susah Makan dan Menelan? Bisa Jadi Herpangina, Bu!

Tahukah Ibu, ada banyak penyakit yang bisa saja terjadi pada bayi di masa-masa pertumbuhannya. Hal ini karena bayi lebih rentan terhadap...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
05 Sep 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Tahukah Ibu, ada banyak penyakit yang bisa saja terjadi pada bayi di masa-masa pertumbuhannya. Hal ini karena bayi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi dibandingkan orang dewasa. Salah satu infeksi virus yang bisa terjadi adalah herpangina. 

Apa Itu Herpangina?

Herpangina adalah penyakit menular akibat infeksi virus yang menimbulkan gejala demam tinggi mendadak (39-40°C) disertai benjolan seperti luka kecil melepuh di bagian langit-langit mulut atau tenggorokan. Nah, luka inilah yang membuat aktivitas makan dan minum terasa sakit bagi si Kecil.

Herpangina biasanya terjadi sebelum usia 5 tahun, dan menjadi salah satu dari penyebab si Kecil tidak mau makan, Bu, karena ia mengalami kesulitan untuk menelan.

Apa Penyebab Herpangina?

Penyakit herpangina disebabkan oleh kelompok virus coxsackievirus dan enterovirus. Virus penyebab herpangina ini sangat menular serta dapat bertahan hidup di cairan hidung, air liur, hingga tinja. Penularan virus ini dapat menyebar melalui: 

  • Kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi virus seperti berbagi alat makan atau minum

  • Menyentuh benda yang terkontaminasi virus kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dulu

  • Menghirup atau terkena percikan air liur seseorang yang terinfeksi virus ketika ia bersin atau batuk 

  • Kontak langsung dengan kotoran (tinja atau kencing) yang mengandung virus.

Gejala dan Tanda-Tanda Herpangina pada Bayi

Gejala herpangina biasanya muncul dalam 3 hingga 6 hari setelah si Kecil terpapar virus. Tanda dan gejala paling umum yang perlu Ibu waspadai meliputi:

  • Demam tinggi mendadak.

  • Sakit di bagian mulut dan tenggorokan.

  • Adanya benjolan seperti luka kecil melepuh di bagian belakang tenggorokan atau langit-langit mulut.

  • Si Kecil susah menelan sehingga kerap kehilangan nafsu makan.

  • Mudah marah dan rewel.

  • Muntah dan produksi air liur berlebih pada bayi.

Pengobatan Herpangina

Jika si Kecil terkena herpangina ringan, berikut adalah langkah-langkah untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi herpangina yang bisa Ibu lakukan:

1. Pastikan Bayi Terhidrasi dengan Baik

Gejala sulit makan dapat menimbulkan komplikasi berupa dehidrasi pada si Kecil. Maka itu, pastikan si Kecil terhidrasi dengan baik dengan memberinya cairan lebih banyak ya, Bu. 

2. Berikan Makanan Lunak

Ibu bisa tawarkan si Kecil makanan lunak yang lebih mudah ditelan, seperti bubur susu, yoghurt, smoothies, atau buah yang dihaluskan.

3. Istirahat yang Cukup

Pastikan si Kecil mendapatkan cukup istirahat dengan tidur ya, Bu. Selain itu, sebaiknya bayi juga tidak diajak keluar rumah sampai pulih sepenuhnya untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain. 

Perlu diingat, apabila gejala herpangina tergolong berat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat ya, Bu.

Kapan Harus ke Dokter?

Ibu tak perlu khawatir, herpangina umumnya termasuk ke dalam self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Pada kebanyakan kasus, virus dan gejalanya akan hilang dalam waktu 3-6 hari. 

Meskipun begitu, Ibu tetap harus waspada, ya! Herpangina parah dapat menyebabkan komplikasi serius yang berbahaya bagi si Kecil.

Komplikasi herpangina yang paling umum adalah dehidrasi dan malnutrisi akibat sulit makan, radang selaput otak, dan paralisis atau kelumpuhan. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi ya, Bu.

Nah, perhatikan beberapa gejala herpangina serius berikut ini. Jika si Kecil mengalami:

  • Demam yang melebihi 39°C atau tidak kunjung sembuh.

  • Sariawan atau sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari 5 hari.

  • Gejala dehidrasi seperti mulut kering, menangis tanpa air mata, lelah, menurunnya frekuensi buang air kecil, dan warna urin gelap.

Maka, sebaiknya Ibu segera menghubungi dokter agar si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Ampuh Mengatasinya

Upaya Pencegahan Herpangina pada Bayi

Menjaga kebersihan dapat berperan penting dalam mencegah infeksi virus penyebab herpangina. Biasakan selalu cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, serta setelah dari kamar mandi. Jangan lupa juga untuk selalu menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk ya, Bu. 

Saat si Kecil terkena herpangina, Ibu harus mencuci tangan lebih sering, terutama setelah mengganti popok bayi dan kontak langsung dengan lendir seperti ingus yang si Kecil keluarkan. Ibu juga perlu membersihkan permukaan yang sering disentuh untuk mengurangi risiko penularan herpangina ke anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Waspada! Ini 10 Penyakit Umum pada Balita

Penyakit herpangina yang dialami si Kecil tentunya membuat kita khawatir, terlebih ketika gejala yang dialami membuatnya susah makan. Pastikan si Kecil terhidrasi dengan baik dengan tetap memberikan cairan lebih banyak atau susu, serta tawarkan makanan lunak seperti bubur, yoghurt, smoothies, dan lainnya sampai luka kecil di bagian tenggorokan bayi sembuh. Semoga bermanfaat, Bu!

 


Referensi: 

  1. Tian-Shuo Zhao, Juan Du, Hong-Jun Li, Yan Cui, Yaqiong Liu, Yanna Yang, Fuqiang Cui,& Qing-Bin Lu. (2020). Molecular epidemiology and clinical characteristics of herpangina children in Beijing, China: a surveillance study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7568857/
  2. Cleveland Clinic. (2022). Herpangina: Causes, Symptoms & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22508-herpangina
  3. WebMD. (2023). Herpangina: Causes, Symptoms & Treatment. https://www.webmd.com/oral-health/what-is-herpangina
  4. Healthline. (2012). Herpangina: Causes, Symptoms, Treatments, and More. https://www.healthline.com/health/herpangina


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait