ISPA pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Salah satu akibat dari polusi udara yang makin memburuk belakangan adalah risiko ISPA pada anak. Penyakit ISPA ini tidak boleh disepelek...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
15 Nov 2023
Anak mengalami ISPA.


Salah satu akibat dari polusi udara yang makin memburuk belakangan adalah risiko ISPA pada anak. Penyakit ISPA ini tidak boleh disepelekan, lho, Bu, karena berbeda dengan batuk pilek biasa. Karena itulah, Ibu perlu memahami seperti apa penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Yuk, simak artikel ini sampai habis!

Apa Itu ISPA?

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi pada saluran pernapasan atas dan bawah yang terjadi secara tiba-tiba, dengan lama sakit kurang lebih 14 hari. Infeksi ini dapat menyerang beberapa organ pernapasan seperti hidung, sinus, faring (tenggorokan), dan laring (kotak suara).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ISPA termasuk salah satu penyakit yang sering masuk dalam daftar 10 penyakit infeksi teratas pada bayi dan anak-anak di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. ISPA paling rentan menular dan menyerang anak-anak karena imunitas mereka memang masih berkembang. 

Sekitar 20-25% dari kasus ISPA pada anak dapat berkembang menjadi pneumonia yang memerlukan pengobatan antibiotik khusus untuk mencegah komplikasi serius.

Apa Penyebab ISPA pada Anak?

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai kuman seperti bakteri, virus, atau bahkan parasit. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan anak terkena ISPA adalah rhinovirus (penyebab flu), pneumokokus (penyebab pneumonia dan meningitis), dan adenovirus (penyebab bronkitis, pneumonia, dan flu).

Anak bisa terpapar kuman penyebab ISPA melalui droplet (cipratan air liur) yang mengandung bakteri atau virus dari seorang pengidap yang batuk atau bersin tanpa menutup mulut. Droplet yang tersembur ke udara kemudian dapat terhirup masuk ke dalam saluran napas si Kecil.

Proses penyebaran gejala ISPA umumnya terjadi dengan cepat, seringkali dalam waktu hitungan jam hingga beberapa hari. Nah, risiko penyebaran kuman penyebab ISPA dapat diperparah oleh tingkat polusi yang memburuk.

Salah satu faktor yang memengaruhi adalah karena polusi udara mengandung timbal dan benzena dalam kadar yang sangat tinggi. 

Polutan seperti imbal dan benzena dapat mengganggu peredaran oksigen dalam darah yang bersumber dari hasil pembakaran mesin kendaraan. Asap yang masuk di sistem pernapasan anak akan mengganggu bahkan melemahkan pertahanan tubuh, sehingga si Kecil jadi lebih rentan terkena ISPA. Infeksi akibat ISPA dapat memperberat kesehatan paru.

Tidak hanya itu saja, Bu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko ISPA juga terkait dengan polusi udara yang disebabkan oleh asap rokok. Ketika ada asap rokok di lingkungan terdekatnya, si Kecil berisiko menghirup asap rokok tersebut yang dapat mengganggu saluran pernapasan anak.

Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Imun Anak Agar Tidak Gampang Sakit

Apa Ciri-Ciri Anak Terkena ISPA?

Anak yang mengalami ISPA mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung pada jenis infeksinya. Beberapa jenis penyakit ISPA dapat menunjukkan gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, sementara ada juga yang bisa menjadi lebih parah dan memerlukan perawatan medis.

Berikut ini gejala umum ISPA pada anak:

  • Batuk kering atau batuk berdahak.

  • Hidung tersumbat.

  • Sakit tenggorokan.

  • Demam.

  • Sesak napas.

  • Nyeri kepala ringan hingga sedang.

  • Suara jadi serak.

  • Mudah lemas atau lelah.

  • Nyeri sendi atau otot.

  • Pilek atau nyeri sinus.

  • Mual, muntah, atau diare.

  • Nafsu makan pada anak menurun.

Perlu diingat bahwa gejala ISPA bisa berbeda setiap anak dan jenis infeksi yang berbeda. Apabila si Kecil mengalami gejala yang parah atau tidak membaik dalam beberapa hari, sebaiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Cara Membiasakan Hidup Sehat Pada Si Kecil

Bagaimana Pengobatan ISPA pada Anak?

Tidak bisa dipungkiri, Bu, penyakit ISPA memang sulit dihindari. Apabila si Kecil mengalami ISPA, pasti akan membuatnya tidak nyaman dan rewel. Berikut ini, beberapa cara untuk pengobatan ISPA pada anak:

  • Gunakan kompres hangat di daerah wajah untuk membantu anak merasa lebih nyaman serta mengurangi gejala hidung tersumbat.

  • Ketika hidung si Kecil tersumbat, Ibu bisa berikan terapi uap dengan meminta si Kecil menghirup uap dari baskom yang sudah diisi air hangat. Mungkin anak merasa tidak nyaman, namun hal ini dapat mengencerkan lendir untuk membuang kuman penyebab infeksi.

  • Pastikan anak tetap mendapatkan cukup cairan saat mengalami ISPA agar lendir dalam tubuhnya mudah encer dan mempercepat proses pemulihannya.

Namun, bila gejalanya tidak juga membaik setelah beberapa hari dan semakin memburuk, segera periksakan anak ke dokter.

Peran Ibu dalam pencegahan ISPA sangatlah penting, terutama dalam merawat si Kecil yang lebih rentan terhadap penyakit ini. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sepenuhnya berkembang.

Cara Mencegah ISPA pada Anak

Pada umumnya, ISPA memang bisa sembuh dengan sendirinya, namun sebagai orang tua, Ibu tidak boleh mengabaikan kondisi ini karena dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada si Kecil. Oleh sebab itu, Ibu bisa melakukan beberapa pencegahan agar anak terhindar dari penyakit ISPA. Apa saja cara yang dapat dilakukan?

1. Lengkapi Imunisasi Anak

Pemberian imunisasi sesuai jadwal vaksinasi sangat penting agar si Kecil mendapatkan antibodi tambahan dalam menangkal bakteri maupun virus berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit menular, termasuk ISPA.

Salah satu vaksinasi penting untuk mencegah infeksi pernapasan adalah vaksin influenza dan vaksin PCV untuk menekan risiko pneumonia. 

2. Jaga Kesehatan Pencernaan Anak

Ibu juga bisa menjaga kesehatan si Kecil dengan melanjutkan pemenuhan nutrisi yang optimal agar pencernaannya tetap sehat. Lho, memang apa hubungannya perut dengan kesehatan si Kecil? 

Perut memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung sistem imunitas anak, Bu. Selain sebagai tempat mencerna makanan, perut juga merupakan rumah bagi 70% sel imun yang cara kerjanya dipengaruhi oleh asupan makanan dan koloni bakteri baik dalam usus.

Jadi, kalau si Kecil mendapatkan nutrisi yang tepat, perutnya akan sehat dan daya tahan tubuhnya juga kuat sehingga tidak gampang terserang penyakit. Maka, jangan heran kalau perut juga disebut sebagai perlindungan alami anak.

Lalu, nutrisi apa yang bagus untuk menjaga pencernaan anak? Ibu dapat memberikan makanan kaya protein dan zat besi agar dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit menular. Selain itu, kombinasi serat prebiotik dari buah dan sayuran juga dapat membantu menjaga jumlah bakteri baik dalam usus si Kecil untuk menjaga kekebalan tubuh dan mencegah infeksi.

Jangan lupa juga untuk berikan susu Bebelac 3 GroGreat+ untuk dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil, ya, Bu. Susu Bebelac 3 GroGreat+ dilengkapi kombinasi prebiotik FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) untuk mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy) agar si Kecil tumbuh hebat dengan akal kreatif dan hati yang besar! 

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Pilek dengan Cepat pada Anak

3. Menjaga Kebersihan Tubuh

Mengajarkan si Kecil kebersihan sejak dini berarti Ibu juga mengajarkannya bagaimana untuk hidup sehat. 

Menjaga kebersihan tubuh, termasuk sering mencuci tangan, menjadi salah satu cara efektif mencegah penularan ISPA pada anak. Sebab, tangan menjadi tempat utama bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh dengan mudah. 

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu tindakan yang sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit yang dapat dengan mudah menular melalui kontak dengan tangan atau melalui mulut. Sebab, mulut juga merupakan pintu masuk berbagai zat jahat ke dalam tubuh.

4. Ajarkan Memakai Masker

Menggunakan masker saat berada di luar ruangan menjadi salah satu cara untuk mencegah infeksi pada saluran pernapasan. Apalagi kondisi lingkungan yang semakin buruk akibat polusi udara sudah menjadi penyebab utama peningkatan ISPA saat ini. Maka dari itu, sebaiknya Ibu mulai membiasakan si Kecil untuk menggunakan masker ketika berada di luar ruangan atau sedang berkegiatan. 

Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru seputar kesehatan pencernaan dan tumbuh kembang anak? Yuk, daftarkan diri di Bebeclub. Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!


Referensi:

  1. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1789/faktor-risiko-terjadi-ispa-pada-balita
  2. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2537/waspada-ispa-di-musim-kemarau
  3. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1792/infeksi-saluran-pernapasan-atas-ispa
  4. ‌humas-unesa. (2023, September 3). Polusi Udara Berpotensi Menimbulkan ISPA, Dosen FK Ungkap Langkah Pencegahannya. Universitas Negeri Surabaya. https://www.unesa.ac.id/polusi-udara-berpotensi-menimbulkan-ispa-dosen-fk-ungkap-langkah-pencegahannya
  5. ‌Pendahuluan, B., Latar, A., & Masalah, B. (n.d.). http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7415/1/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
  6. ‌Rokom. (2023, April 4). Polusi Udara Sebabkan Angka Penyakit Respirasi Tinggi. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230404/2642721/polusi-udara-sebabkan-angka-penyakit-respirasi-tinggi/
  7. ‌Acute respiratory infections in children | Health. (2023). Act.gov.au. https://www.health.act.gov.au/about-our-health-system/population-health/acute-respiratory-infections-children
  8. ‌Tazinya, A. A., Halle-Ekane, G., Mbuagbaw, L., Martin Hongieh Abanda, Atashili, J., & Marie-Thérèse Obama. (2018). Risk factors for acute respiratory infections in children under five years attending the Bamenda Regional Hospital in Cameroon. BMC Pulmonary Medicine, 18(1). https://doi.org/10.1186/s12890-018-0579-7
  9. ‌Schaad, U. B. (2005). Prevention of paediatric respiratory tract infections: emphasis on the role of OM-85. European Respiratory Review, 14(95), 74–77. https://doi.org/10.1183/09059180.05.00009506
  10. ‌Monto, A. S., & Lehmann, D. (1998). Acute respiratory infections (ARI) in children: prospects for prevention. Vaccine, 16(16), 1582–1588. https://doi.org/10.1016/s0264-410x(98)00049-8


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait