8 Cara Mudah Menghilangkan Cegukan pada Bayi

Melihat si Kecil cegukan pasti rasanya tidak tega ya, Bu? Namun, jangan keburu panik bila ini terjadi pada bayi, karena ada berbagai car...

Ditulis oleh : Tim Penulis

not yet estimated
27 Sep 2023


Melihat si Kecil cegukan pasti rasanya tidak tega ya, Bu? Namun, jangan keburu panik bila ini terjadi pada bayi, karena ada berbagai cara menghilangkan cegukan yang mudah dilakukan di rumah.

Nah, supaya Bunda lebih paham mengenai kondisi ini, kenali dulu, yuk, apa penyebab bayi cegukan.

Penyebab Bayi Bisa Cegukan

Bayi bisa cegukan karena diafragmanya berkontraksi (menegang) secara tiba-tiba. Diafragma itu sendiri adalah otot pernapasan berbentuk kubah yang terletak tepat di bawah dada.

Kontraksi ini mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru secara tiba-tiba melewati ruang antara pita suara (glottis) sehingga memunculkan suara hik khas cegukan yang sering Ibu dengar.

Para ahli sendiri belum mengetahui pasti alasan hal ini dapat terjadi, Bu. Akan tetapi, mereka percaya bahwa penyebab cegukan pada bayi sering kali dikaitkan dengan aktivitas makan dan minum. 

Misalnya, bayi menyusu terlalu banyak, atau ada udara yang ikut tertelan saat bayi sedang minum susu. Bayi makan atau menyusu terlalu cepat, minum air terlalu dingin, makan makanan yang agak panas, tertawa atau batuk terlalu keras juga bisa menyebabkan bayi cegukan.

Munculnya emosi yang kuat, seperti rasa gembira atau semangat sebelum bayi makan, serta stres bisa menjadi penyebab cegukan pada bayi lho, Bu, karena bisa membuat udara mudah masuk ke diafragma bayi.

Apakah Normal Bayi Cegukan Terus?

Cegukan normal terjadi pada bayi, terutama dalam 3 bulan pertama setelah kelahirannya. Bayi bahkan bisa cegukan berkali-kali dalam sehari, dan biasanya berlangsung selama sepuluh menit atau bisa juga lebih. Bahkan, cegukan juga bisa terjadi selama bayi tidur.

Namun, cegukan umumnya tidak membahayakan bayi. Cegukan juga tidak memiliki pengaruh buruk pada kesehatan atau efek tertentu pada pernapasan bayi.

Sebuah studi yang dimuat pada jurnal Clinical Neurophysiology justru menyebutkan bahwa cegukan adalah proses yang penting dari perkembangan otak dan sistem pernapasannya.

Jadi, Ibu tidak perlu terlalu khawatir jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda rewel atau kesakitan. Cegukan pun umumnya akan berkurang seiring si Kecil bertambah besar.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Penyebab Bayi Sering Gumoh yang Perlu Ibu Tahu

Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi

Saat si Kecil cegukan, Ibu tidak perlu buru-buru panik ataupun cemas. Terlebih, cegukan sebetulnya dapat berhenti diri sendiri. 

Meski demikian, ada berbagai cara menghilangkan cegukan pada bayi agar bisa segera reda dan si Kecil kembali merasa nyaman. Berikut adalah cara mengatasi cegukan pada bayi yang tepat. Yuk, kita simak, Bu!

1. Sendawakan Bayi

Salah satu cara menghilangkan cegukan pada bayi baru lahir yang paling utama adalah dengan membuatnya sendawa setelah selesai menyusu atau makan.

Jika bayi cegukan saat sedang makan, coba berhenti menyuapinya sejenak, Bu. Lalu, biarkan bayi sendawa terlebih dulu. Bersendawa dapat membantu mengeluarkan kelebihan gas yang mungkin menjadi pemicu cegukan, Bu.

Ibu juga bisa membuat bayi bersendawa dulu saat bayi akan beralih menyusu dari satu payudara ke payudara lainnya. Lalu, bagaimana cara menyendawakan bayi yang tepat?

Coba sandarkan bayi dalam posisi tegak menghadap Ibu dengan kepalanya di bahu atau pangkuan Ibu. Kemudian, tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut agar si Kecil bisa bersendawa. Tindakan ini bisa mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan pada bayi. Nantinya, setelah cegukan berhenti, Ibu bisa menyusuinya kembali.

2. Cek Posisi Pelekatan Saat Menyusu

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab bayi cegukan bisa terjadi ketika ia menelan banyak udara saat sedang menyusu. 

Untuk itu, saat bayi cegukan di tengah-tengah menyusu, coba ubah posisi menyusuinya, Bu. Lalu, lanjutkan proses menyusui sampai cegukan pada bayi hilang.

Pastikan pula apakah posisi pelekatan mulut bayi saat menyusu sudah tepat atau belum. Caranya adalah posisikan kepala si Kecil sedikit lebih tinggi dari perutnya untuk memudahkan ASI masuk ke dalam perut dengan lancar sehingga tidak banyak udara yang masuk. 

Selain itu, pastikan tidak hanya puting payudara Ibu, tetapi juga areola (bagian kulit berwarna lebih gelap yang melingkari puting payudara) yang masuk ke mulut bayi, diikuti perut bayi yang berhadapan langsung dengan perut Ibu.

Posisi tersebut dapat membantu bayi menerima ASI secara baik, sehingga cegukan pun tak akan terjadi. 

Perhatikan bayi Ibu saat menyusu, apakah dalam kondisi tenang atau justru terlihat terlalu bersemangat. Terlalu semangat saat menyusu bisa membuat udara mudah masuk ke diafragma bayi.

Penting juga memastikan agar bayi tidak menyusu secara terburu-buru agar bayi cegukan dapat dihindari.

3. Dudukkan Bayi Setelah Menyusu

Cara menghilangkan cegukan pada bayi berikutnya adalah dengan membuat bayi duduk dalam posisi tegak setelah ia menyusu dan makan. Cukup dudukkan bayi dalam posisi tegak selama 20 sampai 30 menit setelah setiap kali menyusu, Bu. 

Di momen ini, Ibu bisa sambil mengelus-elus punggung si Kecil atau memberikannya pelukan agar ia merasa lebih nyaman sampai cegukan pada bayi menghilang. 

4. Susui Bayi Sedikit-Sedikit

Jika bayi Ibu sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), coba berikan ia makanan dalam jumlah sedikit demi sedikit secara perlahan dengan frekuensi yang lebih sering. 

Menurut beberapa hasil studi ilmiah, memberi makan bayi terburu-buru atau terlalu banyak dapat menyebabkan bayi cegukan. Jadi, penting ya, Bu, untuk membuat bayi tidak terburu-buru saat harus menelan makanannya.

5. Perhatikan Botol ASI yang Digunakan

Cegukan bisa terjadi karena masuknya udara bersama susu atau makanan. Oleh karena itu, perhatikan apakah botol ASI yang digunakan memiliki regulator, atau terdapat lubang pada mulut botol atau tidak. 

Pastikan botol ASI yang dipilih memiliki lubang mulut botol yang lebih kecil agar bayi bisa mengatur ritme menyedot susu. Selain itu, pastikan posisi botol dimiringkan sepenuhnya hingga susu memenuhi mulut bayi. Dengan demikian, cegukan pada bayi dapat dihindari.

6. Biarkan Cegukan Berhenti Sendiri

Biasanya cegukan pada bayi hanya berlangsung selama 5-10 menit, Bu. Selama tidak mengganggu, tidak apa-apa kok untuk membiarkan cegukan bayi berhenti dengan sendirinya. 

Namun, yang perlu diwaspadai adalah bila bayi terlihat kesakitan dan cegukan tidak kunjung berhenti selama berjam-jam. Maka, ini saat yang tepat bagi Ibu untuk meminta bantuan dokter agar si Kecil nyaman kembali.

Baca Juga: Bayi Cegukan saat Tidur? Waspada Jika Hal Ini Muncul

Adakah Cara Mencegah Cegukan pada Bayi?

Bayi cegukan memang bukan kondisi yang membahayakan. Namun, ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk mencegahnya agar si Kecil bisa menyusu dan makan dengan lebih nyaman. 

Berikut beberapa tips mencegah cegukan pada bayi yang bisa Ibu lakukan.

  • Sendawakan bayi setelah minum susu.

  • Pastikan pelekatan saat menyusu sempurna ya, Bu. Usahakan bayi tidak banyak menelan udara yang masuk saat minum susu.

  • Pastikan bayi dalam kondisi tenang saat Ibu hendak memberikannya makan atau susu. Ini artinya, jangan sampai menunggu si Kecil kelaparan, atau rewel dan menangis sebelum waktu makannya dimulai.

  • Jangan memberikan makan atau minum terlalu cepat.

  • Susui dan beri makan bayi sedikit-sedikit, tetapi sering.

  • Bila si Kecil sudah di atas usia 6 bulan, coba berikan 1 - 2 sendok teh air putih setelah ia minum susu.

  • Jangan mengajak bayi bercanda atau bermain sesaat setelah minum susu. Berikanlah waktu istirahat sekitar setengah jam setelah minum susu. 

  • Dudukkan bayi dalam posisi tegak selama 20 - 30 menit tiap setelah makan.

Kapan Ibu Perlu Waspada?

Bayi cegukan perlu diwaspadai apabila terjadi terus-menerus dan bayi tampak tidak nyaman, kesakitan, atau rewel dan menangis. Ini menandakan bisa jadi ia mengalami gangguan pencernaan berupa gastroesophageal reflux (GERD) atau refluks asam lambung, yakni kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain cegukan, bayi yang mengalami refluks asam lambung juga dapat mengalami beberapa gejala lain, seperti:

  • Rewel dan sering menangis, terutama saat sedang menyusu atau makan.

  • Sering gumoh

  • Sering melengkungkan punggungnya secara berlebihan setelah dan selama makan.

  • Keluar ludah atau air liur lebih sering dari biasanya.

  • Berat badan bayi tidak kunjung mengalami peningkatan.

Jika bayi Ibu memperlihatkan tanda-tanda tersebut, segera bawa ia ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya kondisi yang lebih serius pada bayi.

Ibu juga perlu membawa si Kecil ke dokter apabila cegukan pada bayi mengganggu kualitas tidur, atau bahkan terus-menerus terjadi setelah ia berusia di atas 1 tahun.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Cegukan Pada Bayi Saat Tidur

Itulah berbagai cara menghilangkan cegukan pada bayi yang bisa Ibu lakukan di rumah. Mudah, bukan? Jadi, pastikan Ibu tetap tenang dan tidak buru-buru panik, ya.

Jangan lupa gabung bersama Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat untuk Tumbuhkan Anak Hebat untuk dapatkan berbagai artikel terbaru seputar perawatan bayi dan berbagai macam fitur menarik lainnya untuk memantau momen emas perkembangan bayi lewat Bebe Journey. Yuk, coba sekarang!

 

Referensi tambahan:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cegukan-pada-bayi-dan-anak. Diakses pada 21 November 2022.
  2. Healthline. https://www.healthline.com/health/childrens-health/newborn-hiccups. Diakses pada 21 November 2022.
  3. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/how-to-get-rid-of-infant-hiccups-4160825#toc-how-to-get-rid-of-hiccups-in-babies. Diakses pada 21 November 2022.
  4. The Bump. https://www.thebump.com/a/newborn-hiccups-why-babies-get-how-to-get-rid. Diakses pada 21 November 2022.
  5. Baby Center. https://www.babycentre.co.uk/x1048439/how-can-i-get-rid-of-my-newborn-babys-hiccups. Diakses pada 21 November 2022.
  6. Baby Center. https://www.babycenter.com/baby/newborn-baby/is-it-normal-that-my-baby-hiccups-all-the-time_3652427. Diakses pada 21 November 2022.
  7. Clinical Neurophysiology. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1388245719312362. Diakses pada 21 November 2022.
  8. Flo. https://flo.health/being-a-mom/your-baby/baby-health-and-safety. Diakses pada 21 November 2022.


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait