8 Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi 9 Bulan
Menginjak usia 9 bulan ada banyak sekali kemampuan baru yang ditunjukkan si Kecil. Hal ini bisa menggembirakan sekaligus mungkin membuat...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Menginjak usia 9 bulan ada banyak sekali kemampuan baru yang ditunjukkan si Kecil. Hal ini bisa menggembirakan sekaligus mungkin membuat Ibu harap-harap cemas saat keterampilan bayi semakin meningkat. Apalagi ketika sudah mulai memasuki usia 9 bulan, si Kecil semakin mandiri dan lincah, seperti makin suka merangkak dan mencoba berdiri dengan bantuan. Lantas, bagaimana cara stimulasi perkembangan bayi supaya semakin optimal di bulan ke-9 ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel ini selengkapnya, ya, Bu.
Bayi 9 Bulan Sudah Bisa Apa Saja?
Seperti biasa, akan ada banyak hal terjadi dengan perkembangan si Kecil. Di usianya ini, bayi berfokus pada keterampilan fisik seperti merangkak dan berdiri. Beberapa bayi memiliki gaya merangkak yang berbeda. Ada yang merangkak dengan menarik diri di atas perutnya, atau merangkak dengan satu kaki ke atas.
Selain merangkak, bayi 9 bulan juga sudah mulai dapat menarik diri ke posisi berdiri sambil merambat furniture yang ada di dekatnya atau bahkan sambil memegang tangan Ibu. Beberapa bayi akan mulai berlatih berdiri sendiri pada usia ini. Jika si Kecil jatuh beberapa kali saat mencoba berdiri, Ibu tidak perlu panik, sebab itu semua adalah bagian dari proses belajar. Meski demikian, Ibu tetap harus mengawasi bayi di sekitar furnitur atau bisa juga menempelkan busa pada bagian ujung furniture supaya si Kecil tidak terbentur.
Bayi usia 9 bulan juga mengalami pertumbuhan emosional, Bu. Sekarang dan mungkin untuk beberapa bulan ke depan, kecemasan akan perpisahan atau separation anxiety mencapai puncaknya.
Si Kecil akan merasa cemas jika tidak ada Ibu di dekatnya, atau merasa ketakutan pada orang lain yang belum dikenalnya. Kondisi ini sebenarnya normal, Bu. Namun, Ibu bisa membuat kebiasaan baru seperti mencium pipi si Kecil setiap kali pergi. Rutinitas ini dapat membantu bayi membangun kepercayaan pada Ibu.
Bayi usia 9 bulan juga sedang mengasah kemampuan motorik halusnya. Dengan genggaman menjepit, ia dapat mengambil mainan yang lebih kecil, dan dapat mengoordinasikan gerakan kedua tangan dengan lebih baik. Pastikan mainan yang dimainkan si Kecil tidak menimbulkan bahaya tersedak. Sebab, pada usia ini, si Kecil masih suka memasukkan benda apa saja ke dalam mulutnya.
Tentunya keterampilan motorik setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri. Meski demikian, Ibu perlu mengetahui berbagai perkembangan umum pada bayi usia 9 bulan.
Umumnya, bayi 9 bulan sudah bisa:
-
Menunjuk sesuatu dengan jarinya.
-
Memahami kata "tidak" dan membuat banyak suara yang berbeda.
-
Bayi akan meniru gerakan yang ia lihat dan suara yang ia dengar.
-
Melacak objek saat jatuh.
-
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, dan suka memasukkan benda ke dalam mulutnya.
-
Mengambil benda-benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuknya.
-
Bisa masuk ke posisi duduk dan duduk tanpa dukungan.
-
Menarik (menggunakan furnitur untuk penyangga) untuk berdiri.
-
Mulai merangkak.
Mengetahui seperti apa perkembangan bayi dari bulan ke bulan sangatlah penting, Bu. Karena, idealnya stimulasi yang Ibu berikan harus sesuai dengan usia bayi dan mengikuti tonggak pencapaian si Kecil di tiap bulan usianya.
Sebab, bayi yang mendapatkan stimulasi berlebih atau tidak sesuai usianya dapat menyebabkan overstimulation yang bisa membuat si Kecil cepat rewel atau menangis karena kelelahan menerima terlalu banyak rangsangan dan sensasi di luar batas kemampuannya.
Untuk itu, stimulasi apa pun yang akan Ibu berikan ke bayi sebaiknya selalu disesuaikan dengan kemampuan di usianya, ya!
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Bayi Mau Tumbuh Gigi dan Cara Mengatasi Sakitnya
Cara Stimulasi Bayi di Usia 9 Bulan
Tentunya sebagai orang tua, Ibu menginginkan kemampuan si Kecil berkembang secara optimal mengikuti milestone, bukan? Untuk itu Ibu perlu memberikan aktivitas yang menarik sekaligus bermanfaat untuk menstimulasi perkembangannya.
Berikut ini berbagai cara stimulasi yang tepat untuk bayi 9 bulan, antara lain:
1. Biarkan Bayi Bermain
Waktu bermain adalah cara terbaik untuk melatih otot dan membantunya berkembang dengan aktivitas yang menyenangkan.
Ibu juga bisa bermain bersama si Kecil untuk meningkatkan bonding. Misalnya bermain oper bola. Beri si Kecil instruksi seperti "Ayo, operkan bola ke Ibu," atau "Lempar bolanya ke sana," dan tunjuk suatu titik.
Bermain bersama dapat merangsang keterampilan kognitif dan fisik si Kecil serta membantu ia tumbuh lebih baik. Saat bermain, usahakan si Kecil dalam posisi duduk karena bisa memperkuat otot punggung bayi.
2. Ajak Bayi Bermain Musik
Cara stimulasi yang bisa Ibu lakukan adalah mengajak si Kecil bermain musik. Berikan bayi alat musik mainan misalnya drum atau marakas setelah itu tunjukkan cara menggunakannya. Ibu juga dapat membuat alat musik buatan sendiri dari benda-benda rumah tangga seperti kaleng bekas, panci, wajan dan sendok kayu.
Dengan mengeksplorasi beragam suara yang dihasilkan oleh objek-objek di sekitarnya, bayi akan mengembangkan keterampilan sensoriknya. Sederhana, tapi manfaatnya sangat baik untuk si Kecil, ya, Bu.
3. Tanggapi Ocehan Si Kecil
Ketika si Kecil mulai mengoceh, Ibu harus mendengarkan dan menanggapinya, meski mungkin Ibu tidak terlalu memahami maksud dari ocehannya. Namun, ini dapat membangun perkembangan bahasa, komunikasi, dan membantu si Kecil merasa didengar, dicintai, dan dihargai.
Untuk itu, penting untuk memberi respon pada si Kecil dengan berbicara atau bersuara dengan hangat dan penuh kasih sayang. Bayi tentunya sangat senang mendengar suara dan melihat ekspresi saat Ibu sedang berbicara dengan si Kecil.
Baca Juga: Manfaat Mengobrol untuk Kecerdasan Intelegensi Bayi
4. Bertepuk Tangan dan Bernyanyi
Mengajak si Kecil bernyanyi dan bertepuk tangan juga menjadi stimulasi yang bagus untuk bayi 9 bulan.
Dorong si Kecil untuk bertepuk tangan mengikuti irama lagu. Melakukan hal tersebut akan membantu si Kecil dalam mengembangkan kemampuan kontrol otot dan koordinasi antara tangan dan mata. Selain itu, aktivitas ini juga akan membantu bayi belajar tentang ritme.
Menyanyikan lagu adalah cara yang baik untuk membangun kosa kata pada si Kecil. Bahkan bayi, yang belum memahami kata-katanya, mendapat manfaat dari mendengarkan lagu, karena ia perlahan-lahan menangkap bunyi dan akhirnya belajar membedakan kata dan frasa.
5. Bermain Telepon
Ajak bayi untuk bermain telepon menggunakan benda yang ada di sekitarnya, misalnya remote televisi atau sisir. Hubungi orang-orang yang akrab dengan bayi, sebagai contoh menghubungi Ayah.
Ibu bisa berpura-pura melakukan percakapan di telepon dengan Ayah, "Halo Ayah, lagi ngapain? Ini Adik mau ngobrol", kemudian, tawarkan “telepon” kepada si Kecil dan dorong dia untuk melakukan hal yang sama.
Aktivitas ini dapat membantunya untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, serta meningkatkan kemampuan imajinatif si Kecil.
6. Membaca Buku Bersama
Membaca buku merupakan stimulasi yang bisa Ibu lakukan untuk segala usia. Untuk bayi usia 9 bulan, sebaiknya pilih buku bacaan bergambar. Buku ini biasanya memiliki lebih banyak gambar dibanding tulisan.
Dengan membacakan buku, si Kecil dapat memahami bahasa dan mengembangkan imajinasinya. Selain itu, aktivitas ini juga bermanfaat untuk menanamkan kebiasaan membaca pada si Kecil, lho.
7. Bertemu dengan Anggota Keluarga
Terakhir, yaitu mengajak si Kecil untuk bertemu seluruh keluarga. Ketika bertemu dengan orang yang jarang dilihatnya, mungkin bayi akan merasa takut dan malu-malu.
Oleh karena itu, Ibu bisa menyebutkan setiap anggota keluarga kepada si Kecil, "Nak, kenalan yuk sama Tante Ani," atau "Ini Bude Sinta, jadi kamu tidak perlu malu-malu, Nak". Cara ini sangat baik untuk mendorong memori visualnya serta meningkatkan interaksi sosial bayi, Bu.
8. Merangkak di Terowongan
Seperti yang Ibu ketahui, bayi usia 9 bulan sudah bisa merangkak. Nah, Ibu bisa mengajak si Kecil merangkak di “terowongan”.
Sambil berbaring, Ibu bisa membuat terowongan dengan kaki yang diangkat ke dinding. Setelah itu dorong si Kecil untuk merangkak, begitu berhasil di tengah jalan, "tangkap" si Kecil dengan memegang kedua kakinya dengan lembut. Pasti bayi akan tertawa saat melakukan aktivitas ini, Bu.
Akhirnya, saat keterampilan motorik kasar bayi meningkat, ia akan mencoba merangkak lebih cepat untuk melewati terowongan agar tidak "ditangkap" oleh Ibu.
Baca Juga: Perkembangan Bayi 10 Bulan, si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?
Nah, itu dia berbagai cara stimulasi yang dapat Ibu berikan untuk si Kecil agar perkembangannya semakin optimal.
Tapi selain memberikan stimulasi yang cukup, Ibu juga perlu memastikan kebutuhan gizi si Kecil selalu terpenuhi dengan baik untuk mengawali semua kehebatannya. Jadi, pastikan menu MPASI si Kecil selalu tinggi DHA yang terbukti optimalkan daya pikir, prebiotik FOS: GOS untuk menjaga pencernaan dan memperkuat daya tahan tubuhnya, serta protein, kalsium, dan zat besi.
Ingat, Bu, 1000 hari pertama kehidupan merupakan momen yang paling penting dalam perkembangan si Kecil, baik dari segi pematangan fungsi kognitif, fisik, psikologis, sampai perilaku dan pematangan fungsi kognitifnya.
Jadi, ini adalah kesempatan terbaik Ibu untuk semaksimal mungkin mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil sampai setidaknya di tahun pertama usianya nanti.