Perkembangan Anak Umur 4 Tahun dan Cara Stimulasinya
Anak 4 tahun sudah bisa mandiri melakukan banyak hal, seperti pakai baju dan sepatu sendiri, naik turun tangga tanpa dibantu, dan menyebutkan nama lengkap. Kemampuan kognitif anak makin terasah.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Perkembangan anak usia 4 tahun sangat menakjubkan karena si Kecil sudah bisa mandiri melakukan banyak hal dan makin pintar mengekspresikan diri. Yuk, baca lebih lanjut!
Anak Usia 4 Tahun Harusnya Bisa Apa?
Anak umur 4 tahun sudah masuk usia prasekolah. Ada banyak perkembangan baru yang dapat Ibu lihat memasuki usia ini, meliputi area sosial-emosional, bahasa, kognitif, dan motorik.
Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Perkembangan Sosial-Emosional Anak 4 Tahun
Anak umur 4 tahun sudah bisa melakukan banyak hal sendiri tanpa meminta bantuan Ibu atau Ayah. Ini menandakan kemandirian anak sudah semakin terasah.
Si Kecil akan menunjukkan kemandiriannya dengan memakai kaos, celana, kemeja (tapi tidak dikancingkan), memakai sepatu sendiri, mencuci tangan dan mengeringkannya sendiri, juga belajar sikat gigi sendiri.
Dari aspek sosial-emosional, perkembangan anak usia 4 tahun juga sudah bisa:
-
Menunjukkan rasa cemburu marah, senang, dan sedih.
-
Menghibur untuk membuat teman-temannya senang.
-
Meniru tingkah laku teman-temannya.
-
Berpura-pura menjadi orang lain saat bermain. Contohnya pura-pura menjadi kucing, ibu guru, dokter, chef, dan lain sebagainya.
-
Meminta izin pada Ibu untuk bermain dengan teman-temannya ketika ia sendirian. Contohnya, “ Bolehkah aku main bersama Tommy?”
-
Menunjukkan empati pada teman yang sakit atau tampak sedih, misalnya dengan memeluk atau meminjamkan mainan.
-
Suka membantu Ibu di rumah.
-
Menyesuaikan sikap dengan tempat ia berada. Contohnya bersikap lebih tenang karena sedang di tempat ibadah, bergantian ketika di playground, dan berlari-lari ketika main di lapangan.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak 3 Kata Ajaib “Maaf, Tolong, Terima Kasih”
2. Perkembangan Bahasa Anak 4 Tahun
Anak umur 4 tahun sudah bisa bicara menggunakan 5-6 suku kata (bahkan mungkin lebih) dengan susunan kalimat yang bisa dimengerti orang dewasa.
75% kata-katanya dapat dipahami oleh orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan si Kecil.
Karena lebih aktif bicara, si Kecil juga sudah sangat jarang tantrum karena semakin fasih mengekspresikan apa yang dirasakan.
Berikut perkembangan bahasa anak 4 tahun secara lebih mendetail:
-
Ia suka bertanya, mengungkapkan ide-idenya, menceritakan pengalamannya, dan mengobrol dengan Ibu dan Ayah.
-
Mengerti konsep “sama” dan “berbeda”. Misalnya Ana dan Nina sama-sama anak perempuan, tapi Nina berbeda dan Tommy.
-
Mengerti keterangan tempat sederhana seperti “di atas” dan “di bawah”.
-
Dapat menyanyikan atau menirukan lagu sederhana.
-
Bercerita paling tidak satu topik tentang kegiatan sehari-harinya. Contohnya, “Tadi aku bermain bola.”
-
Dapat menjawab pertanyaan sederhana. Misalnya, “Sendok fungsinya buat apa, Nak?”
-
Terus-terusan bertanya akan banyak hal. Misalnya, “Ibu, mengapa ikan bisa bernapas di dalam air tapi aku tidak bisa?”
-
Mungkin mengucapkan beberapa “bad words” karena pernah mendengar kata-kata tersebut beberapa kali dari orang-orang disekitarnya.
-
Mengulang cuplikan cerita yang ia dengar sebelumnya.
-
Mengungkapkan pendapat, misalnya “mainan itu jelek”, dan bisa berdebat ringan.
3. Perkembangan Kognitif Anak 4 Tahun
Perkembangan kognitif anak juga berkembang dengan sangat pesat pada usia ini. Ia akan mulai mengenal banyak warna berbeda dan bisa memilih warna yang disukai.
Anak umur 4 tahun juga mulai penasaran dengan bagian-bagian tubuh, baik miliknya sendiri maupun orang lain. Contohnya, kenapa rambut Ayah keriting dan Ibu berambut lurus.
Secara kognitif, perkembangan anak usia 4 tahun umumnya juga mulai bisa:
-
Mengenal konsep berhitung dan mungkin sudah mengenal beberapa jenis angka.
-
Menganalisa suatu masalah menggunakan satu sudut pandang.
-
Bisa membandingkan benda, misalnya mana yang lebih tinggi dan pendek, banyak dan sedikit, besar dan kecil, dan mengurutkannya.
-
Menyebut nama, umur, dan alamat tempat tinggal
-
Memahami waktu, misalnya pagi-siang-malam.
-
Memahami dan melaksanakan instruksi 3 langkah. Misalnya, “Adik, tolong ambilkan kue di kulkas, taruh piring, lalu berikan pada Ayah, ya.”
-
Mengingat beberapa bagian cerita.
-
Mulai mengerti larangan atau batasan.
-
Mampu menceritakan apa yang akan terjadi selanjutnya, ketika Ibu menceritakan dongeng yang sudah sering si Kecil dengar.
-
Dapat bermain menggunakan imajinasi, contohnya roleplay.
-
Bisa menggambar manusia dengan paling sedikitnya 3 bagian tubuh.
-
Bermain bongkar pasang dan menyusun menara dari 10 balok.
Baca Juga: 10 Pilihan Mainan Edukasi untuk Anak Usia 4 Tahun
4. Perkembangan Motorik Kasar Anak 4 Tahun
Anak umur 4 tahun umumnya sangat senang bermain dan lincah bergerak karena keterampilan motorik kasarnya semakin baik.
Capaian atau milestone perkembangan anak usia 4 tahun dari keterampilan motorik kasarnya adalah:
-
Naik-turun tangga dengan kedua kakinya secara bergantian tanpa bantuan.
-
Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik.
-
Berlari, memanjat, melompat.
-
Melempar bola dari atas kepala.
-
Menendang bola ke arah depan.
-
Hampir selalu bisa menangkap lemparan bola berukuran besar (seukuran bola voli atau bola sepak.)
-
Berjalan ke depan maupun ke belakang dengan mudah.
-
Bermain lompat tali.
-
Melompat ke arah belakang.
-
Melompat sambil berlari.
-
Mengayuh sepeda roda tiga.
-
Naik-turun sofa tanpa bantuan.
5. Perkembangan Motorik Halus Anak 4 Tahun
Dari segi motorik halus, perkembangan anak usia 4 tahun umumnya sudah bisa:
-
Menggunting dengan gunting khusus anak-anak.
-
Meniru beberapa jenis huruf dalam bentuk kapital.
-
Menulis nama panggilannya.
-
Melepas kancing sendiri.
-
Mengambil benda yang sangat kecil seperti kerikil dengan capitan ibu jari dan telunjuk.
-
Memegang pensil atau krayon dengan jari dan jempol. Bukan digenggam dengan bentuk tangan mengepal.
-
Menggambar lingkaran dan kotak.
-
Menggambar orang dengan beberapa bagian tubuh dan menggunakan baju.
-
Bisa mengambil makanan ke piring dan menuangkan air ke cangkir tanpa bantuan.
Sekarang Ibu sudah mengetahui perkembangan milestone apa saja yang umumnya dicapai oleh anak umur 4 tahun.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki laju perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda-beda. Jadi, Ibu tidak perlu khawatir ketika si Kecil belum bisa menguasai semua poin di atas.
Yuk, gabung di Bebeclub untuk dapatkan lebih banyak konten parenting eksklusif, hingga akses ke berbagai fitur edukatif dan konsultasi tumbuh kembang anak bersama ahli!
Cara Stimulasi Perkembangan Anak Usia 4 Tahun
Ibu dapat bantu optimalkan perkembangan anak di umur 4 tahun ini dengan stimulasi yang tepat, seperti.
1. Bermain di Luar Rumah
Ibu dapat mengajak si Kecil untuk bermain sambil bergerak aktif seperti melompat, melempar, berlari, dan sebagainya untuk menstimulasi motorik kasar si Kecil.
Contoh permainan olahraga untuk anak adalah petak umpet, berjalan mundur bergantian sambil diiringi musik, atau lomba lari.
Selain mengasah motorik, aktivitas fisik juga akan bantu mengoptimalkan perkembangan emosionalnya karena memberi anak kesempatan mengekspresikan rasa senang, semangat, kesal, dan lain sebagainya.
Kalau si Kecil bosan bermain di lingkungan rumah, Ibu dapat mengajaknya jalan-jalan di taman, naik sepeda keliling kompleks, bermain di atas rumput, atau main lempar bola di pantai.
Jangan lupa untuk memakaikan sunscreen ketika main di luar ya, Bu.
2. Menggambar, Mewarnai, Menggunting
Untuk merangsang perkembangan motorik halus, diperlukan stimulasi yang melibatkan gerakan dengan otot-otot kecil di sekitar area tangan, pergelangan tangan, dan jari.
Ibu dapat mengajak si Kecil menggambar dan mewarnai menggunakan krayon atau pensil warna.
Supaya lebih seru, Ibu dapat menyediakan kertas putih lebar dan cat yang aman jika terkena kulit si Kecil secara langsung. Ajak ia menggambar finger painting dengan menggunakan jari-jari.
Ibu juga dapat menyediakan berbagai gambar lucu atau tokoh kartun favoritnya untuk digunting dan di tempel. Selain itu, Ibu juga dapat mengajaknya meronce manik-manik menjadi kalung cantik.
Cari manik-manik dengan lubang yang besar dan pilih karet yang mudah dipegang. Si Kecil pasti sangat menyukai aktivitas ini!
Baca Juga: 7 Contoh Kegiatan Motorik Kasar untuk Anak Usia 4-5 Tahun
3. Bermain Peran
Mungkin Ibu suka senyum-senyum sendiri melihat si Kecil bermain menjadi pahlawan super, bajak laut, atau Ratu Elsa. Ia mulai bercerita sesuai dengan imajinasinya.
Nah, Ibu bisa ikut bermain menjadi tokoh pendukung bagi si Kecil. Ikuti alur cerita dan imajinasinya sambil mulai memperkenalkan berbagai bentuk emosi seperti marah, simpati, sedih, dan lainnya.
Kalau bisa, ajak teman-teman sebaya si Kecil untuk ikut bermain peran bersama. Sediakan juga berbagai properti menarik untuk mendukung bermain peran si Kecil. Dengan begitu, kemampuan emosional-sosialnya akan semakin baik.
4. Membaca Buku Bersama
Membaca buku bersama atau saling bertukar cerita akan meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi si Kecil.
Dengan sering membaca buku, kekayaan kosakatanya akan bertambah banyak sehingga ia semakin mahir mengungkapkan perasaaan atau idenya.
Bukan hanya itu saja, membaca buku juga akan bantu mengembangkan kemampuan berpikir dan imajinasi si Kecil. Hal ini akan sangat berguna di masa depan, terutama setelah ia mulai sekolah.
5. Memasak Bersama
Memasak dapat menjadi salah satu cara bagi si Kecil untuk mengenal lebih banyak kosakata baru dan mengenal konsep matematika seperti “setengah sendok gula”, “dua butir telur”, hingga “panggang selama 10 menit”.
Pilih menu-menu yang mudah seperti membuat salad buah atau puding coklat. Selain bantu optimalkan perkembangan anak umur 4 tahun, kegiatan ini juga dapat bantu si Kecil lebih lahap makan makanan sehat.
Baca Juga: 11 Contoh Permainan Kreatif untuk Anak Usia 4-5 Tahun
Selain memberikan berbagai jenis stimulasi yang tepat, Ibu juga perlu melanjutkan pemenuhian nutrisi hariannya dengan pola makan teratur dan dampingan nutrisi optimal dari susu pertumbuhan Bebelac 4 GroGreat+.
Dengan kandungan FOS GOS 1:9 serta Triple A (DHA, LA, dan ALA) yang telah teruji klinis lebih tinggi, Bebelac 4 bantu si Kecil tumbuh dengan akal kreatif (happy brain) dan kemampuan bersosialisasi yang baik (happy heart).
Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
Walaupun perkembangan setiap anak berbeda-beda, Ibu perlu waspada apabila anak umur 4 tahun menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
-
Terlihat memiliki kesulitan mendengar atau melihat.
-
Tidak menggunakan lebih dari 3 kata dalam 1 kalimat.
-
Tidak dapat memahami perintah 2 bagian seperti, “Ambil bolanya!” atau, “Taruh cangkirnya!”
-
Tidak bermain peran.
-
Masih sering tantrum karena hal-hal kecil.
-
Menempel terus pada Ibu dan Ayah, lalu menangis ketika ditinggal.
-
Terlihat tidak menunjukkan empati. Contohnya, tidak berusaha menghibur ketika temannya sedih.
-
Terlihat sangat ketakutan, tidak ceria, atau sedih sepanjang waktu.
-
Ceroboh, misalnya sangat mudah jatuh ketika berjalan.
-
Tidak dapat memegang benda kecil dengan baik, misalnya pensil.
-
Kesulitan menggambar bentuk bangun dasar contohnya lingkaran atau tanda silang.
-
Kesulitan makan, pakai baju, atau ke toilet sendiri.
Apabila Ibu menemukan tanda-tanda tersebut, segera hubungi Bebecare untuk mendapatkan respons cepat terkait penanganannya. Jangan lupa tetap bawa si Kecil ke DSA kepercayaan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut apabila ditemukan gangguan tumbuh kembang.