10 Contoh Kegiatan Motorik Kasar untuk Anak Usia 4-5 Tahun
Stimulasi fisik lewat kegiatan motorik kasar penting untuk optimalkan ketangkasan gerak dan daya pikir kreatif anak. Yuk, ajak si Kecil bermain!
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Bermain di playground adalah salah satu contoh kegiatan motorik kasar yang bisa si Kecil rutin lakukan. Tapi tahukah Ibu? Ada banyak lagi alternatif kegiatan yang melatih keterampilan motorik kasar si Kecil dan juga membuat hatinya gembira.
Lalu, apa saja contoh kegiatannya? Yuk, cari tahu bersama, Bu!
Manfaat Kemampuan Motorik Kasar untuk Anak
Memasuki usia 4 tahun, anak memiliki kendali fisik tubuh yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ini artinya, keterampilan motorik kasar anak semakin teruji.
Kemampuan motorik kasar adalah segala tindakan yang melibatkan gerakan otot besar seperti otot lengan, kaki, atau otot di seluruh tubuhnya.
Keterampilan motorik kasar meliputi keterampilan lokomotor atau gerakan berpindah tempat, kontrol objek, dan keseimbangan. Keterampilan motorik kasar memungkinkan si Kecil untuk duduk, merangkak, berdiri, berjalan, menendang, hingga berlari.
Ibu mungkin bertanya-tanya, apa pentingnya melatih dan menstimulasi kemampuan motorik kasar anak 4 tahun? Bukankah pada waktunya ia pasti akan bisa berdiri, berjalan, berlari, dan melompat dengan sendirinya?
Ternyata, ada beberapa alasan mengapa kemampuan yang satu ini harus dilatih sejak dini. Berikut adalah beberapa manfaat kemampuan motorik kasar untuk anak.
1. Mendukung Aktivitas Anak
Untuk bisa duduk atau berdiri dengan stabil serta melakukan gerakan lainnya, si Kecil tentu harus punya keterampilan motorik kasar yang baik.
Sebab, gerakan motorik kasar adalah fondasi yang kuat dalam mendukung aktivitas bermain dan belajar si Kecil.
2. Membuat Anak Lebih Mandiri
Melakukan kegiatan motorik kasar yang tepat secara rutin juga bisa membantu membuat anak lebih mandiri.
Misalnya jika sebelumnya masih harus dipegangi saat berjalan atau naik turun tangga, si Kecil akan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang tua atau pengasuhnya jika motorik kasarnya terus dilatih.
3. Menanamkan Sikap Percaya Diri
Kegiatan motorik kasar yang dilakukan bersama teman-teman juga bisa membantu si Kecil mengasah keterampilan sosial dan kepercayaan dirinya.
Sebaliknya, keterlambatan dalam keterampilan motorik kasar dapat menyebabkan masalah pada kemampuan motorik halus si Kecil. Misalnya, mempengaruhi kemampuannya untuk menulis.
Menulis adalah keterampilan motorik halus, tetapi banyak aspeknya bergantung pada gerakan motorik kasar.
4. Optimalkan Daya Pikir Anak
Banyak contoh kegiatan motorik kasar yang diterapkan dalam metode montessori.
Melatih keterampilan motorik kasar sejak dini secara terstruktur di preschool dan di rumah dapat berdampak pada kemampuan kognitif anak seiring bertambahnya usia.
Dalam satu penelitian yang berjudul Research in Developmental Disabilities menemukan bahwa keterampilan motorik kasar yang buruk sering kali dikaitkan dengan keterlambatan belajar, termasuk masalah membaca dan matematika.
Perlu diingat juga bahwa perkembangan motorik kasar tiap anak berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, Bu. Ini tergantung stimulasi dan pertumbuhan fisik si Kecil.
Jadi agar keterampilan motorik kasar anak berkembang optimal, penting bagi Ibu untuk melatih dan menstimulasi dengan kegiatan yang tepat.
Baca Juga: Perkembangan Motorik Umum yang Dicapai Anak Usia 4 Tahun
Contoh Kegiatan Motorik Kasar untuk Anak Usia 4-5 Tahun
Di usia 4-5 tahun keterampilan motorik kasar si Kecil tampaknya sudah berkembang dengan baik.
Tapi, Ibu tak boleh lengah dan membiarkannya tak terstimulasi, ya. Pasalnya, anak yang hanya bermain secara pasif, seperti bermain dengan layar sentuh (gadget), mereka akan mengalami penurunan kemampuan motorik kasarnya.
Berikut adalah contoh kegiatan motorik kasar untuk anak usia 4-5 tahun yang bisa dilakukan si Kecil:
1. Bermain Lompat Tali
Salah satu contoh kegiatan motorik kasar untuk anak usia 4-5 tahun adalah dengan bermain lompat tali. Bermain lompat tali sangat baik untuk membantu meningkatkan keterampilan lokomotor, yaitu ketika si Kecil melompat dengan kedua kakinya.
Lebih lanjut, permainan ini juga mampu mengembangkan kemampuan koordinasi antara bagian tubuh. Tak hanya itu, permainan ini juga mampu membakar kalori, sehingga mencegah si Kecil dari kondisi berat badan berlebih atau obesitas.
2. Berjalan di Trotoar Kecil
Tak ada salahnya Ibu mengajak si Kecil ke luar rumah dan berjalan-jalan di pagi dan sore hari. Ajak ia untuk berjalan di bagian pinggir trotoar yang kecil. Minta agar ia menyeimbangkan tubuhnya dan berusaha agar tidak terjatuh saat menginjak jalanan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, keseimbangan merupakan salah satu aspek dalam keterampilan motorik kasar yang harus dikuasai si Kecil, Bu.
Selain berjalan di trotoar kecil, Ibu dan Ayah juga bisa menggunakan papan atau garis, dan meminta anak untuk berjalan di atasnya. Kegiatan ini dapat melatih otot kaki, melatih keseimbangan anak dalam berjalan, dan juga melatih konsentrasi anak.
3. Melompat dengan Satu Kaki
Si Kecil sudah mahir melompat dengan dua kakinya, Bu? Nah, sekarang ajak ia untuk melompat dengan satu kaki!
Supaya lebih menyenangkan, ajak si Kecil bermain tapak gunung atau engklek, dan gambarlah kotak-kotak di lantai yang harus ia injak dengan cara melompat menggunakan satu kaki. Selain melatih keseimbangan, aktivitas ini juga melatih kekuatan kakinya.
4. Menirukan Gerakan Binatang
Ada banyak aspek motorik kasar yang bisa dilatih si Kecil dari permainan ini, termasuk keterampilan lokomotor dan non-lokomotor atau gerakan yang tidak berpindah tempat.
Ibu bisa pilih satu jenis hewan dan meminta si Kecil untuk menirukan gerakannya. Misalnya, kelinci yang melompat, kuda yang harus berlarian, atau ikan yang harus meliuk-liukkan tubuh.
Baca Juga: 8 Ide Permainan Olahraga untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
5. Memasukkan Bola ke Keranjang
Bermain memasukkan bola ke keranjang adalah contoh kegiatan motorik kasar yang berguna untuk melatih keterampilan motorik manipulatif anak. Ini adalah keterampilan gerakan ketika si Kecil bermain dengan objek tertentu.
Ibu cukup sediakan bola-bola kecil plastik dan ember kecil untuk membantunya berlatih memasukkan bola ke keranjang, ya!
6. Bermain Sepak Bola
Jika si Kecil suka bermain di luar ruangan, atau memiliki ketertarikan untuk bermain bola, cobalah ajak mereka bermain sepak bola.
Meski sederhana, contoh kegiatan motorik kasar ini membantu si Kecil melatih keterampilan lokomotor saat si Kecil mengejar bola, serta keterampilan manipulatif ketika ia harus menggiring bola dan menendangnya.
Menendang bola juga bisa membantu mengasah kemampuan koordinasi mata dan tangan.
Walaupun identik dengan permainan anak laki-laki, anak perempuan juga sah-sah saja, kok, diajak bermain sepak bola, Bu. Ibu juga bisa mengganti permainan sepak bola menjadi main tangkap bola dengan tangan.
7. Main Sepatu Roda
Di usia 4 tahun sampai 5 tahun, si Kecil bisa mulai diajarkan bermain sepatu roda ataupun menaiki sepeda roda dua. Mungkin butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk membuatnya mahir.
Tapi, tak apa-apa, perlahan-lahan saja, Bu. Proses pembelajaran main sepatu roda ini akan melatih keseimbangan dan kemampuan lokomotor si Kecil, lho!
8. Bermain di Playground
Bermain di playground menjadi contoh kegiatan motorik kasar yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya itu, anak juga dapat sekaligus melatih perkembangan motorik kasarnya, lho!
Umumnya, permainan-permainan di playground yang ada berupa ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, atau monkey bar. Permainan tersebut melibatkan banyak gerakan dan otot tubuh anak sebagai bagian dari motorik kasar.
9. Menari
Tahukah Ibu? Menari juga merupakan contoh kegiatan motorik kasar untuk anak usia 4-5 tahun yang direkomendasikan bagi si Kecil. Kegiatan ini diketahui dapat melatih kekuatan dan fleksibilitas otot tangan, kaki, leher, dan otot tubuh lainnya.
Terlebih, dalam menari terdapat gerakan-gerakan yang mengharuskan berbagai otot bekerja sehingga sejak kecil menari dapat diperkenalkan pada anak.
Agar anak tidak merasa kesepian, coba ajak si Kecil ikut sanggar tari terdekat supaya ia bisa menari bersama teman-teman baru.
10. Berenang
Ide kegiatan motorik kasar lain untuk anak usia 4-5 tahun lainnya adalah berenang.
Berenang dapat melatih berbagai otot tubuh baik tangan dan kaki. Ibu bisa melatihnya sejak dini dengan memasukkan si Kecil ke club renang atau diajarkan sendiri oleh orang tua yang bisa berenang.
Dengan berenang selain melatih otot-otot anak juga membuat badan anak lebih bugar dan tidak mudah untuk terserang penyakit musiman seperti flu maupun batuk.
Baca Juga: 11 Contoh Permainan Kreatif untuk Anak Usia 4-5 Tahun
Selain memberikan ragam ide kegiatan untuk menstimulasi motorik halusnya, Ibu bisa bantu melengkapi kebutuhan asupan nutrisi harian anak dengan memberikan susu pertumbuhan yang difortifikasi seperti susu Bebelac 4 GroGreat+ sebanyak 2-3 gelas tiap hari.
Susu Bebelac 4 GoGreat+ adalah partner Ibu Hebat untuk Awali Semua Kehebatan si Kecil karena dilengkapi dengan FOS:GOS 1:9 yang satu-satunya teruji klinis untuk mendukung kesehatan saluran cerna anak (happy tummy) dan Triple A (AHA, ALA, dan DHA lebih tinggi) untuk mendukung perkembangan daya pikir kreatif si Kecil memasuki masa prasekolah (happy brain).
Sebagai awal kehebatan anak, susu Bebelac 4 juga mengandung 12 vitamin dan 4 mineral yang terdiri dari vitamin C, kalsium, zat besi, dan iodium untuk mendukung kehebatan tumbuh kembang si Kecil.
Dengan asupan nutrisi yang baik dan stimulasi yang tepat, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria (happy heart) dan bersemangat untuk bermain dan mengeksplorasi hal-hal baru di sekitarnya bersama teman-teman.
Yuk, ajak si Kecil melakukan tujuh contoh kegiatan motorik kasar untuk anak usia 4-5 tahun di atas, dan pastikan si Kecil tumbuh hebat dengan nutrisi yang tepat!
Kalau Ibu ingin dapatkan lebih banyak lagi informasi terbaru seputar tumbuh kembang anak dan tips mendukung kesehatannya, yuk bergabung di Bebeclub sekarang. Ibu juga bisa dapatkan berbagai promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!