Perkembangan Bayi 12 Bulan, si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?
Yay, selamat Ibu, si Kecil sudah berusia 12 bulan! Ini saatnya Ibu dan Ayah merayakan ulang tahun pertama dan berbagai kehebatan yang te...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Yay, selamat Ibu, si Kecil sudah berusia 12 bulan! Ini saatnya Ibu dan Ayah merayakan ulang tahun pertama dan berbagai kehebatan yang telah ia capai. Lalu, perkembangan baru apa yang akan bisa Ibu dan Ayah lihat pada bayi di bulan ke-12 ini?
Genap di usia 12 bulan, si Kecil biasanya sudah lebih mahir berjalan dan sudah pintar mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama, papa, atau susu. Pada Bayi usia 12 bulan atau 1 tahun juga sudah tumbuh gigi dan punya sekitar 1-8 buah gigi susu.
Apa lagi, ya, milestone yang akan dicapai oleh bayi usia 12 bulan, dan apa yang bisa Ayah ibu lakukan untuk mengoptimalkan perkembangannya? Yuk, baca selengkapnya di artikel ini.
Perkembangan Fisik Bayi 12 Bulan
Ketika berusia 12 bulan, badan si Kecil akan bertambah besar dan tinggi sehingga terasa lebih antep saat digendong atau diangkat karena berat badannya akan bertambah 3 kali lipat dari berat lahir. Begitu juga dengan panjang badannya yang akan bertambah sebanyak 50% dari panjang lahirnya.
Nah, menurut Standar Antropometri Anak yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bayi usia 12 bulan umumnya akan memiliki berat dan panjang badan:
-
Bayi perempuan 12 bulan: BB sekitar 7,9 hingga 10,1 kg dengan panjang badan 71,4 hingga 76,6 cm.
-
Bayi laki-laki 12 bulan: BB sekitar 8,6 hingga 10,8 kg dengan panjang badan 73,4 hingga 78,1 cm.
Oh iya Bu, ada satu hal yang perlu diingat, yaitu pertumbuhan fisik anak satu dengan yang lain bisa berbeda-beda.
Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan pertumbuhan fisik si Kecil, sehingga jangan membandingkan berat dan tinggi badannya dengan anak kolega maupun anak tetangga. Selama masih sesuai dengan kurva standar fotometri yang ditetapkan Kemenkes, Ibu tidak perlu terlalu khawatir.
Ibu boleh segera menghubungi dokter spesialis anak ketika pertambahan berat dan panjang badan anak tidak sesuai dengan kurva atau melihat hal-hal yang sekiranya perlu dikonsultasikan.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan, Sudah Bisa Apa Saja?
Bayi Usia 12 Bulan Sudah Bisa Apa?
Kalau pada bulan-bulan sebelumnya si Kecil sudah cukup aktif dan dapat bergerak bebas dengan belajar merangkak dan duduk, pada usianya yang ke-12 bulan ini ia bisa apa ya? Berikut penuturannya:
1. Duduk Sendiri
Pada usia 12 bulan umumnya bayi sudah cukup kuat untuk berpindah ke posisi duduk tanpa bantuan siapapun. Selain itu, si Kecil juga bisa duduk sendiri dengan tegak tanpa bersandar pada ibu, tembok, sofa, maupun objek lainnya.
2. Berdiri Sendiri
Otot-otot tangan dan kaki bayi pada usia12 bulan sudah semakin kuat sehingga biasanya pada usia ini bayi sudah mahir untuk berdiri sendiri tanpa bantuan.
Ia akan meraih meja, kursi, pinggiran tembok, atau objek lain yang dapat digunakan sebagai tumpuan untuk menarik badannya ke posisi berdiri.
Oh iya Bunda, pada usia ini si Kecil mungkin juga sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan pada benda apapun.
3. Berjalan dengan Berpegangan
Selain bisa berdiri sendiri, rata-rata bayi juga sudah bisa berjalan dengan berpegangan pada tangan Ibu atau merambat pada furnitur yang ada di sekitarnya. Gerakan jalan merambat tersebut memang belum stabil dan kakinya terkadang masih berjinjit.
Selain berpegangan pada furnitur, terkadang si Kecil juga menggunakan bantuan dari baby pusher walker dan dengan lincah berjalan berkeliling sesuka hatinya.Tentu saja ini membuat Ibu harus memberikan pengawasan dan pengamanan ekstra.
Oh iya Bu, sejumlah bayi bahkan bisa mengambil langkah pertamanya pada usianya yang ke 12 bulan.
4. Mengucapkan Kata Sederhana
Ketika memasuki usia 12 bulan, si Kecil akan lebih ceriwis dari sebelumnya. Ia akan mulai mengucapkan beberapa kata sederhana seperti mama, dada, papa, uh-oh, atau nama-nama spesial lainnya.
Kemudian, Ibu bisa mencoba mengucapkan beberapa kata sederhana dan kemudian perhatikan, si Kecil akan mulai menirukan kata-kata yang keluar dari mulut Ibu.
5. Memahami Kalimat Sederhana
Tidak hanya semakin pintar berbicara, si Kecil juga mulai dapat memahami perintah dan pertanyaan sederhana seperti “ayo berangkat” atau “dimana ayah?”.
Agar mudah dipahami oleh si Kecil, Ibu dapat memberikan jeda pada setiap perintah atau pertanyaan yang disampaikan.
Oh iya, selain itu si Kecil juga akan mulai bisa membalas seseorang yang melambaikan tangan kepadanya untuk menyapa atau berpamitan. Ini adalah awal dari kemampuan komunikasi dua arah si Kecil, Bu.
6. Bisa Menjimpit Benda-Benda Kecil
Pada usia 12 bulan kemampuan motorik halus bayi sudah semakin baik, Bu. Artinya, si Kecil sudah semakin menguasai koordinasi antara mata dan gerakan tangan serta jari-jarinya.
Hal ini membuat si Kecil mampu mengambil benda-benda kecil menggunakan jempol dan telunjuknya alias menjimpit. Contohnya adalah sereal atau sisa makanan yang tercecer di atas meja high-chairnya.
Biasanya, secara otomatis si Kecil akan memasukkan benda yang dijimpitnya ke dalam mulut sehingga Ibu perlu sedikit lebih waspada terhadap barang-barang kecil di sekitarnya, ya.
Baca juga: Latih Koordinasi Mata dan Tangan si Kecil!
7. Memasukkan Mainan ke Dalam Wadah
Selain membuat si Kecil semakin pintar dalam menjimpit benda-benda kecil, peningkatan kemampuan motoriknya juga membuatnya mampu mengambil mainan berukuran kecil seperti balok atau bola untuk dimasukkan ke dalam suatu wadah seperti cangkir, mangkuk, ember, atau kotak mainan.
8. Bermain Bersama Ibu
Si Kecil sudah semakin pintar, Bu! Ia sudah bisa memahami berbagai perintah sederhana. Oleh karena itu si Kecil sudah dapat diajak untuk bermain bersama. Contohnya permainan pet-a-cake atau ci-luk-ba.
Dalam permainan pet-a-cake, Ibu akan secara bergantian mengajak si Kecil untuk melakukan high-five atau high-ten secara bergantian.
Ibu akan memberikan aba-aba agar si Kecil melakukan high-five (tos dengan 1 tangan) dengan mengangkat satu tangan kanan dan berkata “beri Ibu high-five” kemudian lakukan hal yang sama dengan tangan kiri.
Begitu juga untuk instruksi untuk high-ten, Ibu bisa mengatakan beri “Ibu high ten”. Berikan instruksi secara bergantian dan lihat betapa si Kecil menyukai permainan sederhana ini. Jangan lupa berikan pujian ketika si Kecil berhasil ya, Bu.
9. Mencari Mainan yang Ibu Sembunyikan
Pada usia 12 bulan, bayi sudah memiliki pemahaman atas object permanence, yaitu pemahaman bahwa sebuah benda atau seseorang masih tetap ada walaupun ia tidak bisa mendengar atau melihatnya secara langsung.
Walaupun bagi orang dewasa kemampuan ini terlihat sederhana, namun bagi bayi tingkat pemahaman ini merupakan sebuah milestone yang sangat luar biasa.
Oleh karena itu, saat ia melihat Ibu menyembunyikan mainannya dengan sengaja, si Kecil sudah memiliki keinginan dan kemampuan untuk menemukannya.
Di depan si Kecil, Ibu bisa menyembunyikan mainannya di bawah selimut atau di balik bantal. Biarkan si Kecil menyingkap penutupnya dan menemukan benda tersebut. Jangan lupa berikan pujian antusias ketika si Kecil berhasil menemukan mainan yang disembunyikan.
10. Bisa Minum dari Cangkir Biasa
Kalau sebelumnya si Kecil masih menggunakan botol dot atau sippy-cup, ketika memasuki usia 12 bulan si Kecil akan mulai bisa minum dari cangkir biasa dengan bantuan Ibu.
Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan oromotor-nya yang semakin baik, jadi ia sudah bisa mengontrol air yang masuk ke dalam mulutnya.
Mungkin pada mulanya si Kecil akan menumpahkan beberapa tetes air dari mulutnya, namun Ibu tidak perlu khawatir. Seiring berjalannya waktu ia akan semakin pintar untuk minum dari cangkir tanpa tumpah.
Baca Juga: 3 Resep Menu Makanan untuk Anak 1 Tahun yang Enak dan Bergizi
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi 12 Bulan
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Bu, setiap anak memiliki tumbuh kembang fisik yang berbeda-beda, begitu juga dengan pencapaian milestone-nya. Oleh karena itu, Ibu sebagai guru pertama si Kecil perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat untuk membantu si Kecil mencapai milestone-nya.
Berikut ide aktivitas mudah dan menyenangkan yang dapat Ibu lakukan bersama di Kecil:
1. Bermain Busy Board
Ibu dapat membeli atau membuat sebuah busy board. Busy board akan membantu meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik si Kecil. Selain itu, mainan edukatif satu ini juga akan membantu menumbuhkan kreativitas dan motivasi si Kecil untuk mengeksplorasi.
Jika ingin membuat sendiri, di dalam busy board Ibu dapat memasang resleting ukuran besar, perekat velcro besar yang telah digantung dengan tali sehingga tidak hilang ketika dilepas oleh si Kecil, lonceng, kaca, manik-manik yang dironce, dan lain sebagainya.
2. Mengajak si Kecil Ngobrol
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya, Ibu perlu mengajak si Kecil mengobrol di setiap kesempatan. Ibu dapat menarasikan setiap kegiatan sehari-hari yang dilakukan dengan si Kecil seperti:
-
“Ayo kita makan siang! Hari ini Ibu masak ayam kesukaannya Adik, lho!”
-
“Adik makan stroberi, (beri jeda sebentar) Bagus ya, stroberinya warna merah! Rasanya apa?”
-
“Adik lagi mandi, ya? Wangi banget sabunnya”
Baca juga: 5 Tips Merawat Bayi 1 Tahun yang Mulai Aktif
3. Mengajak si Kecil Ci-Luk-Ba
Bermain ci-luk-ba merupakan cara mudah dan menyenangkan untuk membantu bayi memahami konsep object permanence (pemahaman anak bahwa objek tetap ada meskipun tidak dapat dilihat atau didengar).
Ketika si Kecil sudah memahami hal ini, ia tidak akan menangis histeris ketika tidak dapat melihat Ibu secara langsung. Si Kecil sudah mengerti bahwa Ibu hanya pergi sebentar dan akan kembali dalam hitungan menit.
Saat bermain, pastikan Ibu menggunakan nada suara yang antusias dan ceria, ya.
4. Jalan-Jalan di Taman
Ibu dapat mengajak si Kecil keluar rumah untuk menghirup udara segar, mendapatkan paparan sinar matahari untuk aktivasi vitamin D sambil melatih kemampuan motorik kasar dan sensoriknya!
Dengan pengawasan dan bantuan dari Ibu, biarkan anak berjalan di atas berbagai tekstur permukaan seperti bebatuan halus, pasir, dan rumput. Selain itu, Ibu juga dapat membiarkan si Kecil berjalan merambat di bangku atau meja taman.
Jangan lupa untuk menarasikan kegiatan yang Ibu lakukan bersama si Kecil juga hewan atau apapun yang ada di sekitarnya untuk meningkatkan kemampuan bahasanya. Contohnya “Wah lihat, Nak, ada burung kecil!” atau “Ini namanya bunga mawar. Warnanya putih. Cantik ya?”
5. Bermain Halang Rintang
Bu, ayo kita bantu mengembangkan motorik kasar di kecil dengan membuat halang rintang sederhana di ruang tengah atau ruang bermain si Kecil!
Buat rintangan menggunakan bantal yang harus dilompati (dengan gerakan merangkak), terowongan dari kardus bekas yang telah dibersihkan, atau melintasi kolam karet yang diisi bola-bola karet.
Motivasi si Kecil untuk merangkak, merambat, dan melewati rintangan tersebut. Jangan lupa untuk memberikan pujian atas usaha si Kecil ya, Bu!
6. Teruskan Kebutuhan Gizinya
Selain memberikan stimulasi yang cukup, Mama juga perlu memastikan kebutuhan gizi si Kecil selalu terpenuhi dengan baik untuk melanjutkan semua kehebatannya sampai setidaknya di tahun pertama usianya.
Jadi, ini adalah kesempatan terbaik Mama untuk semaksimal mungkin meminimalisir atau bahkan mencegah efek merugikan pada tumbuh kembang si Kecil.
Lalu, apa saja gizi yang ia butuhkan?
-
Omega-3 dan 6: Omega 3 terbukti membantu optimalkan daya tangkap serta kemampuan konsentrasi dan fokus anak untuk belajar hal-hal baru dari stimulasi yang ia terima sehari-hari. Manfaat omega 3 juga disebut dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan kuman atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh untuk menyebabkan penyakit.
-
Prebiotik FOS dan GOS: FOS:GOS adalah kombinasi serat yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan anak. Bakteri baik ini secara alami hidup di dalam usus si Kecil yang bekerja langsung memperkuat daya tahan tubuhnya.
-
DHA: DHA penting untuk menjaga fungsi otak yang sehat. Asupan DHA dapat mempermudah sel-sel saraf otak untuk menerima dan menyerap informasi-informasi baru dari stimulasi sehari-hari untuk mendukung si Kecil semangat belajar.
Ingat, Bu, 1000 hari pertama kehidupan merupakan momen yang paling penting dalam perkembangan si Kecil, baik dari segi pematangan fungsi kognitif, fisik, psikologis, sampai perilaku dan pematangan fungsi kognitifnya.
Baca juga: 5 Tips Merawat Bayi 1 Tahun yang Mulai Aktif
Semoga artikel kali ini dapat membantu Ibu menemani tumbuh kembang si Kecil agar semakin optimal. Oh iya, Ibu juga bisa mengunduh berbagai ide aktivitas seru yang dapat dilakukan si Kecil untuk mendukung tumbuh kembang hebatnya di usia 1 tahun ini. Gratis!
Lalu, apa lagi, ya, yang akan bisa dilakukan anak di usia 1 tahun?