Panduan Cara Membaca KMS Bayi dan Fungsinya untuk Ibu

Bu, pernahkah Ibu melihat grafik pertumbuhan si Kecil di buku kesehatannya lalu bertanya-tanya, “Apa arti garis-garis ini, ya?” Nah, di...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
05 Jun 2025
KMS Bayi dan Fungsinya untuk Ibu-bebe


Bu, pernahkah Ibu melihat grafik pertumbuhan si Kecil di buku kesehatannya lalu bertanya-tanya, “Apa arti garis-garis ini, ya?”

Nah, di sinilah KMS bayi (Kartu Menuju Sehat) berperan penting dalam membantu kita memantau tumbuh kembang anak secara menyeluruh dan tepat.

Apa itu KMS?

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah alat pemantauan pertumbuhan si Kecil yang digunakan untuk mencatat perkembangan berat dan tinggi badan secara berkala. 

KMS berfungsi sebagai deteksi dini terhadap gangguan pertumbuhan seperti gizi kurang atau lebih.

KMS bayi mencakup empat komponen utama: umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin anak. 

Data ini digunakan untuk memantau pertumbuhan si Kecil dan mendeteksi adanya penyimpangan dari pola pertumbuhan normal. ​

Ibu dan ayah dapat memantau pertumbuhan anak mereka, sementara tenaga medis dan kader posyandu menggunakan KMS untuk memberikan edukasi.

Fungsi KMS untuk Bayi

Setelah tahu apa itu KMS, sekarang saatnya Ibu memahami fungsinya untuk memantau tumbuh kembang si kecil. Berikut beberapa fungsinya ya, Bu:

1. Memantau Pertumbuhan Berat Badan dan Panjang Badan

KMS bayi membantu memantau pertumbuhan bayi dengan mencatat berat badan dan panjang badan secara berkala, memungkinkan deteksi dini terhadap gangguan pertumbuhan. 

Jika grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, si Kecil kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.

2. Mengidentifikasi Risiko Gizi Buruk atau Gizi Lebih

Dengan membaca grafik berat badan menurut usia pada KMS, orang tua dan tenaga kesehatan dapat mengidentifikasi risiko gizi buruk atau gizi lebih pada bayi.

KMS bayi memuat kurva pertumbuhan normal si Kecil berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur, sehingga risiko gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini.

3. Memonitor Perkembangan Kesehatan Bayi

KMS mencatat riwayat pelayanan kesehatan dasar si Kecil, termasuk berat badan, imunisasi, dan pemberian kapsul vitamin A.

Data ini membantu tenaga kesehatan dan Ibu memantau tumbuh kembang bayi secara berkala dan terstruktur.

Selain itu, KMS bayi juga memuat informasi tentang pemberian ASI pada bayi usia 0–6 bulan, yang penting untuk memastikan kecukupan gizi sejak dini.

4. Panduan untuk Pemberian ASI dan MPASI

KMS juga berfungsi sebagai panduan dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MPASI), karena membantu Ibu memahami kebutuhan nutrisi bayi sesuai dengan usianya.

Dengan memantau kondisi kesehatan dan pertumbuhan si Kecil melalui KMS, Ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan MPASI secara lebih tepat waktu dan sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Berat Badan Bayi 9 Bulan Menurut WHO dan Cara Naiknya

Bagaimana Cara Membaca KMS?

Bu, mari pelajari bersama cara membaca KMS agar Ibu bisa memantau pertumbuhan si kecil dengan lebih tepat.

1. Grafik Berat Badan Menurut Usia (BB/U)

Bu, grafik BB/U di KMS bayi menggunakan zona warna untuk menunjukkan status gizi si Kecil. Warna-warna ini penting untuk dipahami.

Zona hijau artinya berat badan si Kecil normal, kuning menandakan risiko gizi kurang, dan merah menunjukkan gizi buruk.

Jika garis pertumbuhan berada di zona hijau muda, sedikit di atas kuning, berarti berat badan si Kecil cukup dan gizinya baik, Bu.

2. Grafik Panjang Badan atau Tinggi Badan Menurut Usia (PB/U atau TB/U)

Bu, grafik ini digunakan untuk memantau pertumbuhan tinggi atau panjang badan si Kecil sesuai usianya.

Untuk anak usia 0–2 tahun, pengukuran dilakukan dalam posisi tidur. Setelah usia 2 tahun, tinggi badan diukur dalam posisi berdiri.

Grafik ini membantu Ibu melihat apakah si Kecil tumbuh secara linier dan sesuai dengan tahapan usianya.

3. Indikator Perkembangan Gizi Bayi

Bu, KMS bayi juga membantu Ibu menilai apakah si Kecil berisiko mengalami stunting atau bahkan obesitas.

Stunting terjadi jika tinggi badan menurut usia berada di bawah -2 SD pada kurva pertumbuhan WHO.

Sebaliknya, jika berat badan terlalu tinggi, Ibu perlu waspada karena itu bisa jadi tanda kelebihan gizi atau obesitas.

Baca Juga: Berat Badan Bayi 11 Bulan Ideal dan Cara Menaikkannya

Kapan Harus Khawatir?

Ibu perlu waspada jika grafik KMS menunjukkan penurunan atau stagnasi berat badan. Segera konsultasikan ke tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.

1. Jika Berat Badan Bayi Tidak Sesuai dengan Grafik KMS

Berat badan bayi yang tidak naik sesuai grafik KMS dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti frekuensi menyusu yang kurang, durasi menyusu yang singkat, atau posisi menyusui yang tidak tepat. 

Selain itu, gangguan pencernaan atau pemilihan susu formula yang tidak sesuai juga dapat memengaruhi pertambahan berat badan bayi.

2. Jika Pertumbuhan Panjang Badan Melambat

Pertumbuhan panjang badan yang lambat bisa menjadi indikator awal stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. 

Penelitian menunjukkan bahwa panjang badan lahir yang rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan.

3. Jika Bayi Sering Sakit atau Tidak Aktif

Bayi yang sering sakit atau menunjukkan tingkat aktivitas yang rendah mungkin mengalami masalah kesehatan yang mendasar. 

Kondisi seperti infeksi berulang atau gangguan metabolisme dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara keseluruhan.

Baca Juga: Tumbuh Kembang Anak Usia Dini yang Ideal, Seperti Apa?

Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Bayi Berdasarkan KMS

Pastikan Ibu penuhi asupan gizi seimbang, pemantauan rutin di posyandu, dan stimulasi aktif setiap hari. Langkah ini bantu pertumbuhan bayi tetap sesuai grafik KMS.

1. Pemenuhan Gizi Seimbang Sesuai Usia

Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. 

Setelah itu, pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan mencegah stunting.

2. Rutin Memeriksa KMS di Posyandu atau Dokter Anak

Pemantauan rutin pertumbuhan bayi melalui KMS bayi di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya memungkinkan deteksi dini terhadap masalah pertumbuhan. 

Hal ini penting untuk memastikan intervensi yang tepat waktu dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

3. Meningkatkan Stimulasi dan Aktivitas Bayi

Aktivitas fisik dan stimulasi yang sesuai dengan usia bayi dapat mendukung perkembangan motorik dan kognitifnya. 

Kegiatan seperti bermain dan interaksi sosial membantu memperkuat otot dan koordinasi, yang penting untuk pertumbuhan yang optimal.​

Ingin tahu apakah pertumbuhan si Kecil sudah sesuai dengan standar WHO? Pantau pertambahan panjang dan berat badan si Kecil tiap bulan langsung di BebeJourney! Plus, ada pula fitur AI Poop Tracker untuk bantu Ibu monitor kesehatan pencernaannya serta panduan tumbuh kembang eksklusif yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan Ibu dan si Kecil.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. Alodokter. (2023). Ini 6 alasan berat badan bayi tidak naik. https://www.alodokter.com/ini-6-alasan-berat-badan-bayi-tidak-naik
  2. Erfan, E., & Wicaksana, A. L. (2023). Hubungan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Natar. Jurnal Keperawatan, 19(1). https://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/601
  3. Primaku. (2023). Penyebab berat badan bayi tak kunjung naik, kenapa ya? https://primaku.com/tumbuh-kembang/penyebab-berat-badan-bayi-tak-kunjung-naik--kenapa-ya-
  4. Marlina, M., Yusria, Y., & Riyanti, R. (2023). Hubungan pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI terhadap status gizi balita usia 6–24 bulan. Jurnal Penelitian Kesehatan Indonesia, 5(2). https://journal.ppmi.web.id/index.php/JPKI2/article/view/1094
    Lestari, D., & Hanim, M. (2020). Edukasi penanganan dan pencegahan gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas. Jurnal Penelitian Kesehatan Indonesia, 5(2).
    HYPERLINK "https://journal.ppmi.web.id/index.php/JPKI2/article/download/1168/796/8072?utm_source=chatgpt.com"
  5. Alodokter. (2023). Penyebab berat badan bayi usia 1 bulan tidak naik secara signifikan.
    HYPERLINK "https://www.alodokter.com/komunitas/topic/berat-badan-bayi-tidak-naik-drastis-?utm_source=chatgpt.com"
  6. PrimaKu. (2023). Berat badan anak susah naik? Ketahui bahaya & cara penanganannya!
  7. Alodokter. (2023). Berat badan bayi usia 6 bulan sulit sekali naik.
    HYPERLINK "https://www.alodokter.com/komunitas/topic/bb-anak-stuck-?utm_source=chatgpt.com"
  8. PrimaKu. (2023). Bagaimana bila berat badan tidak naik?
    HYPERLINK "https://primaku.com/tumbuh-kembang/bagaimana-bila-berat-badan-tidak-naik-?utm_source=chatgpt.com"
  9. PrimaKu. (2023). Berat badan anak susah naik? Yuk, kenali penyebabnya!


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait