Ciri Batuk Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya
Ciri khas batuk alergi adalah batuk kering yang disertai mata merah dan berair. Lantas, bagaimana cara mengatasi batuk alergi pada anak?
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Batuk alergi pada anak adalah batuk yang biasanya bersifat kronis dan berulang akibat paparan dengan kandungan alergen.
Yuk, Bu, kita kenali ciri-cirinya supaya tahu juga bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi batuk alergi si Kecil!
Apa Ciri Batuk Alergi pada Anak?
Batuk alergi terjadi ketika anak menghirup zat pemicu alergi, seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, spora jamur, dan lain sebagainya.
Beberapa anak yang memiliki alergi makanan, seperti alergi terhadap seafood, telur, kacang, dan alergi susu sapi juga dapat mengalami batuk-batuk sebagai salah satu gejalanya.
Ciri khas batuk alergi biasanya berupa batuk kering dan membuat mata merah serta berair. Gejala batuk juga bisa disertai dengan reaksi umum alergi rhinitis yang lain, seperti:
-
Bersin-bersin terus.
-
Hidung tersumbat atau berair dengan ingus bening cair.
-
Gatal-gatal pada kulit, mata, dan hidung.
-
Tenggorokan gatal.
-
Kadang muncul lingkaran hitam di bawah mata, yang disebut dengan allergy shiners.
Pada beberapa kasus, gejala batuk karena alergi makanan juga dapat mencakup gangguan pada saluran cerna (seperti sakit perut, diare, atau mual dan muntah), pembengkakan pada bibir, wajah, lidah dan tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Melihat si Kecil batuk, Ibu pasti merasa cemas dan bertanya-tanya, apakah batuknya disebabkan kuman atau karena alergi? Ya, batuk alergi dan batuk biasa sering kali sulit dibedakan karena gejalanya hampir mirip.
Perbedaan Batuk Biasa dan Batuk Alergi
Batuk adalah salah satu penyakit balita yang umum. Batuk yang tidak disebabkan oleh alergi atau batuk biasa umumnya diakibatkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan pada tenggorokan atau saluran napas si Kecil.
Batuk biasa juga dapat disertai dengan gejala lain yang menandakan anak sakit, seperti demam, keluar dahak warna hijau atau kekuningan, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, dan lemas atau tidak enak badan.
Ciri lain yang bisa membedakan batuk biasa (misalnya bapil) dan batuk alergi pada anak adalah sifat dan durasi penyakitnya.
Karena batuk biasa disebabkan oleh infeksi, maka gejalanya dapat menular. Akan tetapi, gejala batuk karena sakit flu atau bapil biasanya cepat sembuh dalam hitungan hari setelah minum obat bapil.
Sementara itu, anak bisa dikatakan mengalami batuk alergi ketika gejalanya sudah berlangsung lebih dari tiga minggu selama anak masih terpapar dengan zat alergen.
Ini karena gejala batuk alergi pada anak bisa diperparah dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukung, seperti suhu udara dingin dan lembap, polusi udara dari asap rokok dan kendaraan bermotor, serta aktivitas fisik yang berlebihan.
Namun meski berlangsung lama, batuk alergi tidak menular.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Biduran pada Anak
Bagaimana Mengatasi Batuk Alergi pada Anak?
Jika Ibu sudah memastikan batuk pada anak benar disebabkan oleh alergi, penanganan utamanya harus tepat agar si Kecil bisa cepat sembuh. Ibu juga bisa melakukan beberapa cara dan tips berikut untuk meringankan batuk alergi anak:
1. Jauhi Alergen
Cara paling utama mengatasi batuk alergi pada anak adalah menjauhkan si Kecil dari paparan zat pencetus alergi.
Jika Ibu curiga pencetusnya adalah debu dalam kamar tidur anak, coba ajak si Kecil keluar dari kamarnya sementara agar batuk-batuknya perlahan mereda dan segeralah bersihkan kamar si Kecil agar terbebas dari tumpukan debu.
Cuci karpet dan ganti sprei pelapis tempat tidur si Kecil dengan yang baru untuk menghindari reaksi alergi dari tungau. Pastikan Ibu juga selalu rutin membersihkan kipas angin, filter AC, ventilasi rumah, dan furniture yang memiliki celah agar debu tidak menumpuk dan bisa terhirup saat si Kecil beraktivitas.
Setelah anak terhindar dari faktor pemicu alerginya, gejala dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
2. Perbanyak Minum Air Putih
Minum air putih hangat berguna juga untuk mengatasi batuk alergi pada anak.
Suhu hangatnya bantu mengencerkan dahak/mukus yang menempel pada saluran pernapasan. Banyak minum pun berguna menjaga tubuh si Kecil tetap terhidrasi.
Kalau si Kecil bosan minum air putih, Ibu bisa menambahkan sedikit madu, perasan jeruk lemon, atau irisan stroberi ke dalam air. Selain memperkaya cita rasa, asupan vitamin C dari buah juga berguna meningkatkan imunitas tubuh si Kecil.
2. Memasang Humidifier
Humidifier atau pelembap ruangan berguna meringankan gejala batuk dan hidung tersumbat akibat alergi. Sebagai alternatif humidifier, Ibu bisa menggunakan uap air hangat yang diletakkan di dalam wadah.
Ibu juga bisa mengoleskan minyak kayu putih atau obat gosok lainnya untuk menghangatkan tubuh dan membantu meredakan batuk.
3. Memasang Air Purifier
Air purifier berfungsi untuk membersihkan udara di dalam ruangan.
Bukan hanya dari polutan, air purifier juga dapat membersihkan debu dan zat alergen lainnya seperti misalnya serbuk sari tanaman tertentu yang dapat mengakibatkan reaksi alergi.
4. Tinggikan Posisi Bantal saat Anak Tidur
Istirahat amat penting untuk memelihara daya tahan tubuh anak yang alergi dan mempercepat proses penyembuhan.
Menumpuk bantal atau memposisikan kepala si Kecil lebih tinggi dari tubuhnya ketika tidur berguna untuk melegakan jalan napas.
5. Bersihkan Hidung Anak
Kadang, partikel pemicu alergi dapat “tersangkut” di hidung sehingga gejala alergi si Kecil seperti tak kunjung sembuh.
Jadi, Ibu bisa coba meredakan gejalanya dengan mencuci hidung si Kecil setiap hari menggunakan cairan saline yang dimasukkan ke dalam botol pencet atau Neti pot.
Untuk membuat larutannya, campurkan 3 sendok teh garam tanpa yodium dan satu sendok teh baking soda. Aduk atau kocok sampai larutannya tercampur rata. Simpan larutan saline ini dalam botol kecil yang bersih di suhu kamar.
Untuk menggunakannya, larutkan satu sendok teh cairan saline ke dalam satu gelas air steril atau air keran yang sebelumnya sudah direbus dan didinginkan. Tuang larutan saline ke dalam botol pencet atau Neti pot.
Di kamar mandi, minta si Kecil sedikit menundukkan kepalanya ke depan dan miringkan ke satu sisi. Ibu kemudian semprotkan atau tuangkan larutan ke dalam satu lubang hidungnya. Arahkan aliran airnya aliran ke arah belakang kepala, bukan ke atas kepala.
Cairan akan masuk ke rongga hidung si Kecil dan keluar dari lubang hidung lainnya. Sesuaikan posisi kepalanya agar cairan tidak malah mengalir ke belakang tenggorokan sehingga tertelan si Kecil.
Kemudian, minta si Kecil untuk mendengus dengan lembut dari hidung untuk membersihkan saluran hidung dan tenggorokan. Ulangi cara yang sama pada sisi lubang lubang hidung satunya.
Baca Juga: Pentingnya Anak Bermain di Alam Meski Punya Alergi
Jadi, Bu, sudah tahu, kan, cara mengatasi batuk alergi pada anak agar tak lagi mengganggu? Jika tak ada perubahan atau batuknya justru semakin parah, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, ya untuk cari tahu penyebabnya dan pengobatan yang tepat.
Ingin tahu lebih banyak lagi seputar cara penanganan alergi pada anak? Yuk, daftarkan diri jadi member Bebeclub untuk mendapatkan konten-konten terbaru terkait perawatan alergi pada anak serta promo dan penawaran menarik seputar Bebelac Gold Soya!