Tekstur MPASI Bayi 9 Bulan yang Perlu Ibu Ketahui

Memasuki usia 9 bulan, tekstur MPASI bayi tentu akan naik level dan berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Pada usia ini, umumnya tekstur ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
17 Jul 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Tekstur mpasi bayi 9 bulan.


Memasuki usia 9 bulan, tekstur MPASI bayi tentu akan naik level dan berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Pada usia ini, umumnya tekstur makanan si Kecil mulai lebih padat untuk mengasah kemampuan rahang dan rongga mulut bayi dalam menggigit dan mengunyah makanan.

Yuk, ketahui tekstur yang tepat untuk MPASI bayi 9 bulan dan jenis makanan apa saja yang baik untuk bayi 9 bulan.

Seperti Apa Tekstur MPASI Bayi 9 Bulan?

Pada dasarnya, proses pemberian MPASI pada bayi bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi saja, tetapi juga untuk membentuk kebiasaan dan keterampilan makan yang sehat dan tepat sesuai kemampuannya.

Maka ketika bayi sudah terbiasa makan makanan yang bertekstur lumat atau berupa bubur kental, kini Ibu boleh menaikkan tekstur MPASI menjadi cincang halus atau saring kasar. Ibu juga  dapat memberikan jenis makanan yang lebih bervariasi, seperti finger food, agar si Kecil tidak cepat bosan.

Bayi usia 9 bulan dinilai sudah boleh dikenalkan dengan makanan yang dapat digenggam atau finger food, meski si Kecil belum tumbuh gigi. Ini karena saat berusia 9 bulan, bayi sedang aktif mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Si Kecil mulai mampu menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk meraih mainan kecil.

Pemberian finger food juga berperan penting dalam mengembangkan koordinasi antara tangan dan mata bayi. Jadi ketika si Kecil meraih dan memegang makanan, ia harus mengoordinasikan gerakan tangan dengan melihat dan mengarahkan makanan ke dalam mulut untuk digigit, kunyah, dan ditelan.

Baca Juga: Rekomendasi Buah dan Sayuran Tinggi Serat untuk Pencernaan Si Kecil

Bagaimana Mengenalkan Tekstur Makanan Baru untuk Bayi?

Memperkenalkan makanan baru dengan berbagai tekstur pada bayi usia 9 bulan perlu dilakukan dengan hati-hati dan secara bertahap. Sebab setiap bayi berkembang dengan caranya sendiri, jadi Ibu haruslah lebih bersabar ketika ingin memperkenalkan tekstur baru.

Berikut ini beberapa cara mengenalkan tekstur makanan baru yang dapat Ibu coba terapkan di rumah:

1. Pemilihan Makanan

Untuk mulai berpindah tekstur, pastikan Ibu memilih makanan yang tepat sesuai usia si Kecil. Bayi usia 9 bulan sudah mulai bisa diajarkan untuk mencoba makanan finger food. Ibu bisa berikan potongan-potongan kecil sayuran atau buah-buahan sebagai camilannya.

2. Persiapkan Makanan 

Selanjutnya Ibu dapat sesuaikan tekstur makanan dengan tahap perkembangan si Kecil. Pada awal MPASI mungkin bayi memulai makan makanan yang harus dihaluskan atau puree, lalu secara bertahap ditingkatkan menjadi tekstur yang lebih kasar. Ibu dapat menggunakan blender atau penggiling makanan untuk mempersiapkan makanan dengan tekstur yang tepat.

Ibu juga dapat menghidangkan makanan MPASI untuk bayi 9 bulan dengan variasi warna yang berbeda untuk menarik minatnya. Dengan hidangan yang menarik berbagai macam warna dan bentuk si Kecil bisa lebih bersemangat untuk makan. Sebagai contoh, wortel untuk warna oranye, buah naga untuk warna ungu, atau brokoli untuk warna hijau.

3. Perkenalan Bertahap

Saat memperkenalkan makanan baru, sebaiknya Ibu mencoba satu jenis dulu dalam beberapa hari pertama. Hal ini dilakukan agar melihat respon dari si Kecil mulai dari alergi dan minatnya pada makanan baru. Jika si Kecil menunjukkan minatnya terhadap makanan tersebut, maka dapat memperkenalkan makanan baru dengan tekstur yang sedikit lebih kasar.

Memperkenalkan tekstur MPASI baru pada bayi usia 9 bulan memang perlu kesabaran ekstra. Mungkin akan diperlukan sekitar 10 kali percobaan atau lebih agar si Kecil dapat terbiasa makan makanan yang bertekstur baru baginya.

4. Jaga Konsistensi

Ketika memperkenalkan makanan dan tekstur yang baru, pastikan Ibu memantau konsistensi dan tekstur yang sesuai dengan kemampuan makan bayi. Jangan membuat perubahan tekstur yang terlalu tiba-tiba, karena dapat mengganggu proses adaptasi dan membuat si Kecil tidak nyaman.

Baca Juga: 8 Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi 9 Bulan

Porsi dan Frekuensi Makan Bayi Usia 9 Bulan

Selain memperhatikan tekstur makanan yang harus diberikan pada si Kecil, kebutuhan nutrisi juga wajib Ibu perhatikan. Untuk bayi usia 9 bulan masih membutuhkan ASI sebagai asupan nutrisi utamanya, namun MPASI yang kaya nutrisi juga sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.

Bayi usia 9 hingga 12 bulan, kira-kira membutuhkan asupan kalori 750 hingga 900 per hari. Itu berarti, bayi usia 9 bulan idealnya harus mendapatkan 400 hingga 500 kalori dari ASI dan sisanya didapatkan dari MPASI.

Untuk mencapai kebutuhan kalori dan nutrisinya, IDAI merekomendasikan jika bayi usia 9 bulan sudah bisa makan 3-4 kali makanan utama. Ibu dapat memberikan porsi setiap makan sekitar 2-3 sendok makan penuh dan dapat ditingkatkan secara perlahan hingga setengah dari cangkir mangkok berukuran 250 ml setiap makan.

Makanan yang Dibolehkan untuk Bayi 9 Bulan

MPASI untuk bayi usia 9 bulan haruslah mengandung karbohidrat dan lemak untuk sumber energi. Selain itu, penting untuk memberikan protein hewani, vitamin, dan mineral dalam makanan saat MPASI. Makanan yang mengandung zat besi memiliki manfaat yang signifikan, mengingat ASI tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi usia 9 bulan sepenuhnya. 

Berikut ini jenis makanan yang dapat Ibu berikan sebagai MPASI bayi usia 9 bulan:

  • Sayuran bertekstur padat dan lembut, seperti wortel, labu, kentang, atau kacang polong.

  • Buah-buahan yang lembut seperti pisang, pir, atau alpukat.

  • Protein hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur, dan ikan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

  • Lemak sehat turunan susu seperti yogurt atau keju dengan konsistensi yang lembut. Pastikan produk turunan susu yang diberikan sesuai dengan anjuran dari dokter atau ahli gizi.

Apabila Ibu ingin memperkenalkan finger food pada si Kecil, disarankan untuk memulai dengan potongan-potongan kecil yang lembut seperti pisang, keju, alpukat, atau pasta. Sesuaikan ukuran makanan dengan memotongnya kecil agar dapat diambil dalam satu gigitan dan mudah digenggam. Hindari pemberian finger food yang keras seperti kacang, anggur, dan biji-bijian utuh untuk antisipasi bahaya tersedak.

Jangan lupa kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek beragam inspirasi resep MPASI yang sehat dan bergizi, milestone bulanan si Kecil, memantau grafik pertumbuhan si Kecil, sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!


Referensi:

  1. Clinic, C. (2022). Food Aversion Meaning & Causes - Cleveland Clinic. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22948-food-aversion
  2. ‌NHS Choices. (2023). 7 to 9 months. https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/weaning/what-to-feed-your-baby/7-to-9-months/
  3. ‌IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  4. ‌IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  5. Parents. (2022). Baby Feeding Schedule: 9 to 12 Months Old. Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/solid-foods/feeding-9-12-month-old-baby/
  6. ‌Rebecca Felsenthal Stewart. (2013, September 23). Introducing Finger Foods. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/introducing-finger-foods
  7. ‌9- and 10-month-old feeding schedules. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/schedules/sample-baby-schedules-for-9-and-10-month-olds_3657239
  8. ‌Watson, S. (2009, October 12). Baby Development: Your 9-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-9-month-old#1


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait