Panduan Memulai MPASI Pertama untuk Bayi 6 Bulan

Wajar apabila seorang Ibu baru masih kebingungan ketika harus memulai MPASI (Makanan Pendamping ASI). Apalagi ketika bertanya pada teman...

4 min
02 Mar 2022

29 ibu tandai artikel ini informatif

Wajar apabila seorang Ibu baru masih kebingungan ketika harus memulai MPASI (Makanan Pendamping ASI). Apalagi ketika bertanya pada teman arisan atau bertanya pada saudara yang lebih senior, ada begitu banyak cara memberi makan yang disarankan pada Ibu. 

Namun, sebenarnya mana cara yang benar? Bahan makanan apa saja yang harus diberikan dan dihindari pada MPASI pertama si Kecil? 

Ibu tidak perlu terlalu pusing lagi, ya, sebab jawaban lengkapnya tersedia pada artikel ini. Yuk, kita baca bersama hingga selesai!

Tanda Bayi Sudah Siap MPASI

MPASI pertama umumnya dimulai pada saat si Kecil memasuki usia 6 bulan. Ketika mencapai usia ini, ASI tetap menjadi sumber energi dan nutrisi utama bagi bayi. Walau begitu, jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi. 

Pada usia 6 bulan, si Kecil membutuhkan energi tambahan sebanyak 200 kkal per hari. Oleh karena itu, si Kecil membutuhkan MPASI untuk memenuhi asupan nutrisi dan energinya. 

Namun, kapan waktu yang tepat untuk memulai MPASI ternyata bukan hanya berpedoman pada usia bayi saja, lho, Bu. 

Ada beberapa tanda fisik dan psikologis yang menunjukkan bayi sudah siap mendapatkan MPASI. Berikut diantaranya: 

  • Reflex extrusi (reflek untuk menjulurkan lidah) bayi telah sangat berkurang atau sudah menghilang sama sekali. 

  • Dapat memindahkan makanan dari sendok ke mulut. 

  • Mampu menahan kepala tetap tegak secara mandiri. 

  • Bisa duduk hanya dengan sangat sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali. 

  • Mampu menjaga keseimbangan badan ketika tangan si Kecil meraih benda di sekitarnya. 

  • Mulai menirukan cara makan orang lain. 

  • Lebih mandiri dan eksploratif. 

  • Menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya atau memberi respon ketika sendok didekatkan. 

  • Menunjukkan sinyal lapar dengan memajukan tubuhnya ke arah makanan. 

  • Menunjukkan rasa kenyang dengan menarik tubuhnya ke belakang atau menjauh dari makanan. 

Jika si Kecil sudah berusia 6 bulan dan menunjukkan tanda-tanda tersebut, artinya ia sudah siap untuk mendapatkan nutrisi tambahan dari makanan padat pertamanya. 

Cara Memulai MPASI Pertama 

Ketika memulai MPASI pertama, bayi Ibu baru saja belajar untuk mengunyah. Oleh sebab itu, makanan pertama si Kecil harus bertekstur lembut dan mudah untuk ditelan. 

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan MPASI pertama dimulai dengan memberikan puree yaitu bubur kental yang terbuat dari makanan yang dihaluskan. 

Disarankan untuk tidak membuat bubur yang terlalu encer, walaupun mungkin Ibu bertujuan untuk membantu memudahkan bayi makan. Bubur yang mengandung terlalu banyak air tidak akan mengandung nutrisi yang optimal. 

Oleh karena itu, pastikan Ibu memasak hingga bubur cukup kental dan tidak mengalir begitu saja dari sendok. 

Kemudian, untuk MPASI pertama jangan langsung memberi bayi porsi yang terlalu besar, sebab ukuran lambungnya masih sangat terbatas. Mulai dengan memberikan 2 hingga 3 sendok makan puree sebanyak 2 kali dalam sehari.

Oh iya, Bu, pemberian makanan baru ini mungkin akan mengejutkan si Kecil. Jadi, beri ia waktu untuk membiasakan diri dengan rasa dan tekstur makanan. 

Ibu perlu dengan sabar dan lembut memberi dorongan pada bayi untuk makan. Apabila ia sudah menunjukkan tanda kenyang atau durasi makan sudah mencapai 30 menit, hentikan pemberian makan. 

Jangan pernah memaksa bayi untuk menghabiskan makanannya, ya. Hal itu dapat membuat si Kecil mengasosiasikan makan dengan kegiatan yang tidak menyenangkan sehingga di masa depan ia akan semakin susah makan. 

Baca juga: 12 Resep MPASI untuk Bayi Sembelit, Mudah dan Penuh Gizi!

Contoh Jadwal MPASI Pertama 

Sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut adalah contoh jadwal MPASI hari pertama untuk si Kecil yang dapat Ibu terapkan:

  • 06.00-07.00 : ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.

  • 09.00-10.00 : Buah/sari buah.

  • 12.00-12.30 : ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.

  • 14.00-15.00 : Buah/sari buah.

  • 17.30-18.00 : ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.

  • 20.00-21.00 : ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.

Walau begitu, Ibu dapat selalu menyesuaikan jadwal makan si Kecil sesuai dengan karakteristik si Kecil dan berpedoman pada waktu pengosongan lambung. 

Menurut keterangan IDAI, bayi memiliki waktu pengosongan lambung yang dapat diprediksi. Untuk makanan cair, lambung membutuhkan waktu sekitar 75 menit agar kosong sebanyak 50%. 

Sedangkan untuk makanan padat, lambung membutuhkan waktu sekitar 100 menit agar kosong sebanyak 50% dan siap diisi kembali. 

Usahakan jadwal makan anak konsisten dari hari ke hari ya Bu, supaya anak dapat mulai belajar memahami rasa lapar dan kenyang di dalam dirinya. 

Dengan mengenali rasa lapar dan kenyang, si Kecil bisa mengatur dengan sadar sebanyak apa ia harus makan. Jadi, di masa depan, ia terhindar dari risiko malnutrisi atau obesitas. 

Pelajari lebih lanjut tentang cara memberi makan yang benar pada anak dengan membaca artikel bertajuk 10 Cara Menerapkan Feeding Rules agar Anak Mau Makan.

Jenis Makanan yang Cocok untuk MPASI Pertama

Tahukah Ibu jika nutrisi yang paling tidak terpenuhi kebutuhannya setelah si Kecil berusia 6 bulan adalah zat besi? 

Oleh karena itu, makanan pertama yang perlu diberikan kepada si Kecil adalah bahan makanan yang kaya akan zat besi seperti: 

  • Daging merah (sapi, kambing, domba). 

  • Daging unggas (ayam, kalkun).

  • Ikan kaya lemak (tuna, salmon, herring).

  • Hati sapi dan hati ayam.

  • Kacang-kacangan (kacang merah, edamame, kacang arab).

  • Telur. 

  • Tahu. 

  • Sayur berdaun hijau tua (bayam, brokoli, kale). 

Selanjutnya, bayi memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi bagi tubuhnya. Nah, sumber karbohidrat terbaik bagi bayi yang baru memulai MPASI adalah beras. Beras disebut bahan makanan yang paling aman karena rendah risiko alergi dan reaksi simpang lainnya.

Nah, karena perut bayi usia 6 bulan masih sangat kecil, maka usahakan membuat MPASI yang kaya akan energi dan nutrisi, ya, Bu.

Padukan makanan kaya zat besi dan karbohidrat dengan berbagai macam bahan makanan bergizi seperti protein (terutama protein hewani), lemak sehat, sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. 

Baca juga: 20 Jenis Makanan untuk Nutrisi Kecerdasan Otak Bayi Hingga Balita

Jenis Makanan yang Tidak Boleh untuk MPASI 

Walaupun si Kecil disarankan mendapatkan berbagai macam makanan sejak dini, namun sebaiknya Ibu berhati-hati dalam memberikan beberapa jenis makanan berikut ini: 

  • Madu. Madu hanya boleh diberikan pada anak usia 1 tahun ke atas. Pemberian madu kepada bayi usia 0-12 bulan dapat berisiko menyebabkan botulisme atau keracunan makanan langka yang berbahaya.

  • Gula. Pemberian gula sebaiknya dihindari karena dapat memicu kerusakan gigi. Untuk memberikan rasa manis, Ibu dapat memanfaatkan gula alami dalam buah atau sayur.  

  • Garam. Selain gula, penambahan garam pada MPASI tidak dianjurkan karena tidak baik untuk ginjal bayi. Untuk menambahkan rasa gurih, Ibu dapat memanfaatkan air kaldu alami. 

  • Lemak jenuh. Ibu perlu menghindari pemberian makanan yang tinggi lemak jenuh seperti keripik, biskuit, kue, gorengan, dan daging olahan. Selalu cek komposisi makanan sebelum memberikannya kepada si Kecil. 

  • Seafood jenis tertentu. Ikan hiu, pari, dan kerang mengandung level merkuri yang cukup tinggi sehingga dapat menganggu pertumbuhan sistem saraf si Kecil. 

  • Ikan dan kerang-kerangan mentah. Hindari memberikan ikan dan kerang-kerangan mentah maupun setengah matang pada bayi karena meningkatkan risiko keracunan makanan. 

  • Telur mentah. Telur dan jenis makanan lainnya harus dimasak matang bila diberikan kepada si Kecil untuk menghindari risiko gangguan pencernaan.

  • Kacang-kacangan utuh. Jangan berikan kacang-kacangan dalam bentuk utuh sampai bayi berusia 5 tahun karena berisiko membuatnya tersedak. Hanya campurkan kacang-kacangan yang telah dihaluskan atau dalam bentuk selai ke dalam MPASI si Kecil. 

  • Gandum dan campuran serelia. Sebaiknya bahan makanan ini ditunda pemberiannya hingga bayi berusia 8 bulan untuk menghindari timbulnya reaksi alergi dan masalah pencernaan. 

  • Jelly. Tekstur jelly yang kenyal dan licin menjadikan jelly makanan yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bayi tersedak. 

  • Keju tertentu. Ibu sebaiknya menghindari pemberian keju yang terbuat dari keju yang tidak dipasteurisasi untuk menghindari risiko infeksi bakteri listeria. Keju yang aman untuk bayi mulai usia 6 bulan adalah mild cheddar cheese, cottage cheese, dan cream cheese. 

Baca Juga: Kapan Boleh Berikan Yogurt untuk MPASI Bayi?

Itulah cara pemberian MPASI pertama serta jenis makanan terbaik yang dapat Ibu olah untuk membuat MPASI. Walaupun tidak mudah, terus semangat untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil ya, Bu. 

Kalau Ibu ingin dapatkan rekomendasi resep MPASI dan camilan bayi, Ibu bisa langsung cek di Bebe Journey, lho! Tidak cuma ada panduan MPASI yang lengkap, di sini Ibu juga bisa memantau tumbuh kembang hebat si Kecil lewat berbagai fitur menarik seperti Milestone Bulanan, Grafik Tumbuh Kembang WHO, sampai tracker Jadwal Imunisasi dari IDAI. Yuk, cek sekarang!


 

Referensi tambahan:

  1. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak

  2. IDAI | Makanan Pendamping ASI (MPASI). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi

  3. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi?utm_source=newsletter&utm_medium=email&utm_campaign=idai-newsletter&utm_content=Booklet+Pemberian+Makanan+Pendamping+Air+Susu+Ibu+%28MPASI%29

  4. Feeding your baby: 6–12 months. (2019). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/feeding-your-baby-6-12-months#:~:text=Foods%20need%20to%20be%20rich,fish%20and%20poultry)%20every%20day.

  5. ‌CDC. (2021, November 16). Iron . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/iron.html

  6. NHS Choices. (2023). Foods to avoid giving babies and young children. https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/foods-to-avoid-giving-babies-and-young-children/



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait