Ukuran Lingkar Perut Anak yang Normal dan Cara Mengukurnya
Lingkar perut anak yang ideal sebaiknya tidak lebih dari setengah tinggi badannya. Mengetahui hasil pengukuran ini penting untuk menurunkan risiko berbagai penyakit nantinya.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Diterbitkan: 10 Juni 2025

Mengetahui lingkar perut anak bisa memberikan Ibu gambaran mengenai kesehatan si Kecil. Sudahkah Ibu tahu berapa ukuran lingkar perutnya sekarang dan apakah masuk kategori normal?
Standar Lingkar Perut Anak yang Normal Berdasarkan Usia
Sampai saat ini belum ada patokan angka universal mengenai batas ukuran lingkar pinggang ataupun lingkar perut anak yang normal sebagai skrining pencegahan obesitas sentral pada anak-anak.
Namun, CDC memiliki acuan ukuran lingkar perut pada anak yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung koroner.
Berdasarkan acuan CDC, anak usia 2-5 tahun yang berisiko diabetes, obesitas, atau penyakit metabolik lain umumnya memiliki lingkar perut sebagai berikut:
- Anak laki-laki: mulai 58,25 cm
- Anak perempuan: mulai 53,27 cm
Karena itu, sebaiknya anak usia 2-5 tahun memiliki lingkar perut di bawah 58,25 cm (anak laki-laki) dan 53,27 cm (anak perempuan).
Lingkar perut si Kecil yang ideal juga sebaiknya tidak lebih dari setengah tinggi badannya. Misalnya, bila tinggi badan anak adalah 100 cm, maka lingkar perut idealnya yakni di bawah 50 cm.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Imun Tubuh Anak dari Makanan
Cara Mengukur Lingkar Perut Anak dengan Benar
Pengukuran yang akurat sangat penting agar hasil lingkar perut bisa dijadikan acuan kesehatan yang valid. Berikut tahapan cara mengukur lingkar perut si Kecil yang akurat:
- Siapkan pita ukur dan pena atau alat tulis lainnya untuk memberi tanda.
- Beri tanda pada sisi kiri dan kanan tubuh, khususnya di area perut. Tujuannya supaya saat pengukuran, pita ukur tetap lurus.
- Raba bagian bawah tulang rusuk dan beri tanda garis pendek.
- Raba tulang pinggul bagian atas dan beri tanda garis pendek.
- Ukur jarak antara tanda tulang rusuk dan pinggul tadi, lalu beri tanda di bagian tengahnya. Inilah bagian di mana lingkar perut si Kecil akan diukur.
- Minta anak menyilangkan tangan di dada, berdiri tegak, dan lihat ke depan, supaya memudahkan pengukuran.
- Lingkarkan pita ukur di perut anak tepat di bagian tengah yang sudah diberi tanda tadi. Posisikan lurus dan sejajar di kedua sisi.
- Pastikan pita ukur pas di kulit anak, tidak terlalu kencang atau longgar.
- Ukur saat anak selesai mengembuskan napas, bukan saat sedang menarik napas dan tidak saat menahan napas.
- Ulangi pengukuran hingga 3 kali untuk memastikan hasilnya akurat.
- Jika hasilnya ketiga pengukuran tersebut berbeda, hitung rata-ratanya untuk mendapatkan hasil pengukuran lingkar perut si Kecil.
Nah, untuk waktu pengukuran lingkar perut sama seperti mengukur berat badan, sebaiknya dilakukan di pagi hari sebelum anak makan dan minum, atau setelah buang air besar.
Tujuannya untuk meminimalkan perubahan ukuran perut karena makan atau aktivitas. Jika akan rutin melakukan pengukuran lingkar perut si Kecil, pastikan Ibu mengeceknya di waktu yang sama.
Baca Juga: Menjaga Pola Makan Seimbang dan Alergi pada Anak
Mengapa Lingkar Perut Penting?
Lingkar perut anak bisa mencerminkan kondisi kesehatannya secara menyeluruh. Mulai dari risiko obesitas hingga potensi penyakit kronis, ukurannya perlu dipantau. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Mengukur Lemak Perut
Lingkar perut mencerminkan jumlah lemak di area perut. Rasio lingkar perut terhadap tinggi badan bisa digunakan sejak usia 2 tahun untuk deteksi lemak berlebih.
Cara pengukurannya yakni dengan membagi ukuran lingkar perut dengan tinggi badan anak, kemudian hasilnya disesuaikan, apakah masuk kategori sehat, peningkatan lemak, atau lemak tinggi.
Misalnya, ukuran lingkar perut 45 cm dengan tinggi badan 100 cm, maka hasil pembagiannya adalah 0,45 cm. Kategori pengukurannya adalah sebagai berikut:
- 0,4-0,49: sehat
- 0,5-0,59: peningkatan lemak
- > 0,6: lemak tinggi
2. Indikator Obesitas
Lingkar perut yang besar pada anak dapat menjadi indikasi obesitas atau risiko terkena obesitas di masa depan.
Bahkan, pengukuran ini dinilai lebih akurat dalam mendeteksi obesitas pada anak dibandingkan indeks massa tubuh (IMT).
Sebab pengukuran lingkar perut sesuai tinggi badan dapat menunjukkan hasil lemak, sedangkan IMT tidak.
Jadi, lingkar perut dianggap lebih tepat untuk mengetahui bila tubuh memiliki kelebihan lemak.
3. Masalah Kesehatan
Lingkar perut yang berlebih sebaiknya tidak disepelekan karena dapat dipakai sebagai indikator untuk mendeteksi masalah kesehatan.
Lingkar perut si Kecil yang besar bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, hingga masalah pernapasan seperti ISPA.
Sementara lingkar perut anak yang kecil bisa jadi pertanda gizi kurang, sehingga perlu peningkatan asupan harian.
Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare. Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!
Jangan lupa juga daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!