Trik Mengatasi Balita Susah Makan Agar Nutrisinya Tercukupi
Mengatasi balita susah makan kerap bikin frustasi. Rasa kesal, bingung, dan cemas bercampur jadi satu saat si Kecil memulai gerakan tutu...

Mengatasi balita susah makan kerap bikin frustasi. Rasa kesal, bingung, dan cemas bercampur jadi satu saat si Kecil memulai gerakan tutup mulut atau yang populer dengan istilah GTM alias susah makan. Betul begitu, Bu? Tenang, Ibu tidak sendirian. GTM pada anak batita atau balita adalah masalah yang dihadapi hampir semua Ibu di seluruh dunia1. Selain perlu stok sabar yang melimpah, Ibu juga perlu punya strategi. Bagaimana caranya? Simak, yuk!
Mengatasi Balita Susah Makan Butuh Trik Khusus
Hal yang paling Ibu khawatirkan dari GTM tentunya adalah si Kecil akan kekurangan gizi. Bisa-bisa, tumbuh kembangnya terganggu karena ia tidak cukup mendapat nutrisi yang berimbang. Apalagi kalau berat badannya tidak naik-naik2. Khawatir boleh, tapi jangan terlalu panik ya, Bu. Berikut beberapa trik yang bisa Ibu coba praktikkan.
Atur Jadwal dan Batasi Waktu Makan
Mengatur jadwal makan akan mengondisikan si Kecil untuk merasa lapar sehingga nafsu makannya muncul saat waktu makan berikutnya1. Makanan utama bisa diberikan 3 kali (sarapan, makan siang, makan malam) dan 2 kali makanan selingan atau snack di antara waktu-waktu makan tersebut2. Cukup dengan porsi-porsi kecil, ya, Bu1. Ingat, ukuran lambung anak berbeda dengan kita sehingga porsi makannya pun berbeda.
Batasi waktu makan, maksimal 30 menit. Tidak perlu ada paksaan ya, Bu. Kalau si Kecil mengatupkan mulut, memalingkan wajah, atau menangis, biarkan dulu sejenak. Setelah beberapa saat, coba tawari lagi, juga tanpa paksaan. Kalau ia tetap tidak mau makan setelah 10-15 menit, lebih baik jangan dipaksa. Segera bereskan makanan dan peralatan makan2,1. Cobalah untuk bersabar dan menahan diri untuk tidak memarahinya karena nantinya malah akan membuat si Kecil trauma.
Latih si Kecil Mengenali Rasa Lapar
Si Kecil juga perlu mengenal rasa lapar, Bu. Bagaimana caranya? Ini bisa dilakukan dengan memberikan snack setidaknya 2-3 jam sebelum makan atau setelah ia selesai makan ya, Bu2. Ibu juga tetap bisa memberikan air putih di sela waktu snack dan jadwal makannya1. Dengan begitu, perutnya tidak terasa penuh saat waktu makannya tiba.
Ciptakan Suasana Makan yang Kondusif
Saat si Kecil menikmati makanan utama maupun snack, mintalah ia duduk di kursi makannya1. Saat ia sudah mulai besar, baru ajak si Kecil makan di meja makan. Sebisa mungkin, sempatkanlah untuk makan bersama si Kecil, sehingga tercipta interaksi dan bonding1,2.
Saat waktu makan tiba, sebaiknya Ibu jauhkan gadget, TV, atau mainan dari pandangannya.1. Hindari juga ya, Bu, membujuk si Kecil untuk makan dengan cara bermain atau berjalan-jalan2. Biarkan si Kecil fokus saat makan. Doronglah ia untuk belajar makan sendiri. Ibu tak perlu khawatir dengan makanan yang berceceran ke mana-mana1,2. Biarkan ia belajar dan berproses.
Selalu Perhatikan Asupan Nutrisi si Kecil
Bagaimanapun susahnya si Kecil makan, asupan nutrisinya tetap perlu diperhatikan. Di usia 1-3 tahun, dalam satu hari si Kecil butuh asupan energi sebesar 1.350 kkal, dan di usia 4-6 tahun sebesar 1.400 kkal. Protein adalah nutrisi yang sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil, kebutuhannya sekitar 20 gr untuk usia 1-3 tahun dan 25 gr saat berusia 4-6 tahun3.
Agar Ibu tak khawatir dengan kecukupan gizi si Kecil yang picky eater, tambahkan susu dalam menu hariannya. Segelas Bebelac Gold bisa jadi pilihan terbaik. Susu yang diformulasi khusus bagi anak usia 1 tahun ke atas ini diperkaya minyak ikan, 13 vitamin dan 7 mineral yang penting bagi si Kecil. Bebelac Gold juga merupakan satu-satunya susu tinggi serat dengan kandungan FOS GOS 1:9 dan pati jagung. Ibu bisa memberi si Kecil Bebelac Gold sampai 3 kali sehari, setelah makan atau sebagai pendamping menu selingan.
Sajikan Menu Selingan yang Menggugah Selera
Agar si Kecil tak bosan minum susu, Ibu bisa mengolah susu Bebelac Gold menjadi aneka makanan lezat yang ditata cantik. Ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk menggugah selera makan si Kecil. Berikut dua resep dari Bebelac Gold yang dapat menarik perhatian si Kecil.
Brokoli Saus Keju
Perlu siasat agar si Kecil mau makan sayur? Ibu bisa membuat brokoli dengan saus keju saat si Kecil susah makan. Saus keju yang gurih dan lumer di mulut bisa membuatnya makan lebih lahap. Menu ini sebenarnya mirip dengan makanan favorit anak-anak mac and cheese, tapi ditambah brokoli agar lebih sehat. Lihat resep brokoli saus keju ini ya, Bu.
Panna Cotta Strawberry
Si Kecil suka makanan manis? Ibu bisa berkreasi menciptakan makanan manis yang kaya nutrisi, untuk cemilan, seperti panna cotta strawberry. Bahan dan cara membuatnya tidak sulit kok Bu. Hanya perlu buah strawberry, krim kental, susu Bebelac Gold, dan gelatin. Bagaimana cara membuatnya? Ibu bisa intip resep panna cotta ini ya.
Dengan langkah yang tepat dan menyenangkan, si Kecil akan lebih tertarik untuk makan lebih lahap. Selamat mencoba!
- Christina Ong, et al, et al. (2014). Managing the ‘Picky Eater’ Dilemma. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC4291945/ [Diakses 22 April 2021]
- Meta Herdiana Hanindita, dkk. (2015). Gerakan Tutup Mulut pada Balita. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita [Diakses 22 April 2021]
- Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Diambil dari: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk _hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka _Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_ Masyarakat_Indonesia.pdf [Diakses 28 April 2020]