10 Cara Mendidik Anak Usia 1 Tahun agar Tumbuh Cerdas

Rasanya menakjubkan ya, Bu, menyaksikan perkembangan si Kecil dari hari ke hari. Saat ini anak bayi 1 tahun kesayangan Ibu sudah bisa me...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
21 Apr 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH


Rasanya menakjubkan ya, Bu, menyaksikan perkembangan si Kecil dari hari ke hari. Saat ini anak bayi 1 tahun kesayangan Ibu sudah bisa menoleh ketika namanya dipanggil, bisa mengerti beberapa kata sederhana, dan makin bawel mengoceh. Bahkan, mungkin ia juga sudah bisa mengucapkan beberapa kata berarti. 

Secara kognitif, ia senang mencari barang-barang yang tersembunyi dan mencoba-coba mainan untuk mencari hubungan sebab akibat. Misalnya senar gitar, mainan yang menghasilkan bunyi ketika dipetik, atau mobil mainan yang menyala ketika tombolnya ditekan.1,2

Kemampuan motoriknya pun terus berkembang sehingga ia semakin aktif bergerak. Si Kecil sudah bisa merambat untuk berdiri sendiri, bahkan mulai berjalan dengan hanya satu tangan yang berpegangan pada Ibu. Untuk motorik halusnya, Ibu bisa melihat bahwa kemampuan si Kecil dalam menggenggam dan menjepit makin baik, dan bisa memegang botol minumnya dengan mantap.1,2 

Demi mendukung tumbuh kembang si Kecil yang sudah semakin aktif dan cerdas, Ibu juga perlu menyesuaikan cara mendidiknya. Lantas, apa ya yang bisa Ibu lakukan untuk merawat si Kecil yang sudah beranjak besar? Yuk, simak di sini!

Cara Mendidik Anak Bayi Usia 1 Tahun

Di ulang tahun pertamanya, akan ada banyak hal baru yang ia tunjukkan dan pastinya membuat Ibu dan Ayah bangga melihat perkembangannya. Misalnya saja, si Kecil yang semakin banyak tingkahnya. Buktinya, sekarang semua yang Ibu lakukan tak jarang ia tirukan. 

Saat anak berusia 0-2 tahun, ia lebih banyak mengembangkan sensori motornya. Ia mulai sibuk mencari hubungan antara indra dan  tindakan yang dilakukan. Jadi, si Kecil akan lebih banyak melihat, mendengar, meraba, dan lainnya.

Namun, tidak hanya itu. Anak bayi 1 tahun juga akan menunjukkan banyak kemampuan baru yang sangat menakjubkan, dari sisi keterampilan bahasa, kognitif, motorik, serta keterampilan sosial dan emosionalnya.

Nah, apa saja yang perlu Ibu ajarkan kepada bayi usia 1 tahun agar ia semakin pintar dalam menjalani kehidupan sehari-hari? 

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Bu! 

1. Ajarkan Mengatur Emosi

Hal pertama yang dapat Ibu ajarkan pada si Kecil adalah mengajarkan si Kecil untuk mengendalikan emosinya. 

Ketika si Kecil mulai rewel, tetap tenang dan sabar ya, Bu. Ini karena si Kecil masih belajar untuk mengenali emosi yang dirasakannya. Di sinilah peran Ibu dan Ayah untuk membimbingnya. Untuk itu, Ibu perlu bersikap responsif. Berikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan si Kecil agar ia tidak rewel. Mungkin saja ia merasa lapar, haus, atau mengantuk.

Ibu juga perlu memberikan ketenangan pada si Kecil. Misalnya dengan memeluk dan mengusap-usap punggungnya, sambil mengucapkan kata-kata yang menenangkan.

Selain itu, Ibu juga bisa memberi si Kecil selimut atau boneka kesayangannya, untuk memberinya rasa nyaman. Dengan cara ini, si Kecil akan belajar cara menenangkan diri sendiri.

Terpenting, berikan si Kecil rasa aman dan kasih sayang. Cara merawat anak bayi 1 tahun ini akan membuat si Kecil lebih tenang, dan percaya bahwa Ibu dan Ayah akan menolongnya saat ia kesulitan.

2. Ajarkan Hal-hal di Sekitarnya

Di usia 1 tahun, umumnya si Kecil mulai semakin penasaran dengan segala sesuatu hal yang ada di sekitarnya. Kalau Ibu perhatikan, mungkin ia akan lebih sering menyentuh apa pun yang dilihatnya. 

Nah, ini bisa menjadi momen yang tepat untuk Ibu mengenalkan apa saja yang ada di sekitarnya. Bisa mulai dari lingkungan terkecil dulu, misalnya di dalam rumah. Ibu bisa memberikan pemahaman mengenai sejumlah benda yang ada di sekitarnya serta kegunaannya. Misalnya, bagaimana air mengalir dari keran, bagaimana lampu bisa nyala dan padam, hingga bagaimana pintu menutup dan terbuka.

Perkenalkan juga hewan yang ada di sekitar rumah, tanaman, serta hal lainnya.

3. Berikan Contoh Ucapan dan Tindakan yang Baik

Tahukah Ibu? Si Kecil mungkin sekarang sudah semakin hebat meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Ini karena anak bayi di usia 1 tahun bisa banyak belajar dari beragam hal yang dilihat dan didengarnya sehari-hari.

Contohnya, ia mungkin akan menggunakan guling atau botol susu yang ditempelkan di telinga sebagai tindakan meniru cara Ibu dan Ayah saat sedang menelepon. Ibu juga mungkin mendapati anak sedang membersihkan meja menggunakan kain lap, karena sering melihat kegiatan Ibu sehari-hari di rumah. 

Tak hanya itu, ia mungkin juga meniru cara Ibu dan Ayahnya berkomunikasi. Misalnya, mengucapkan seruan seperti "Uh-oh!" serta menganggukkan dan menggelengkan kepalanya.

Orang tua mana yang tidak kagum dan gemas, melihat bagaimana ia sudah bisa mengamati dan mempelajari sebagian besar kebiasaan orang tua ini, bukan? 

Maka itu, Ibu dan Ayah sebaiknya mulai memperhatikan apa saja yang diucapkan dan dilakukan di depan bayi karena hal ini akan ditiru oleh si Kecil.

4. Berikan Pemahaman Mana yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Karena si Kecil sudah mulai memahami hal-hal yang ada di sekitarnya. Ibu bisa mulai memberikan pemahaman mengenai hal apa saja yang boleh ia lakukan serta yang tidak seharusnya ia lakukan.

Sebagai contoh, ketika si Kecil mulai melempar mainannya, Ibu bisa mengatakan hal tersebut tidak baik untuk dilakukan. Kemudian, Ibu bisa memberitahunya untuk mengembalikan dan membereskan mainan tersebut pada tempatnya. Tentunya dengan bahasa yang baik dan bisa dimengerti oleh si Kecil ya, Bu.

5. Latih Kemandirian Anak

Menginjak usia 1 tahun, si Kecil sudah mulai bisa dilatih untuk mandiri, lho, Bu.

Melatih kemandirian bisa dengan aktivitas sederhana, seperti menggunakan sendok dan minum sendiri, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan belajar menyikat gigi. Ibu juga bisa mengajarkannya melepas pakaian, sepatu, dan kaos kaki, meletakkan baju kotor di keranjang, dan meletakkan sepatu di tempat yang seharusnya.

Hal yang paling penting adalah tetap dampingi si Kecil saat sedang melakukan hal-hal tersebut karena bisa saja ia menemukan kesulitan dan butuh bantuan. 

Di usia ini pula, si Kecil biasanya sudah paham bila Ibu atau Ayah harus pergi bukan berarti akan meninggalkannya dan tidak akan pernah kembali untuk selama-lamanya. Ia sekarang sudah paham bahwa sosok atau benda yang menghilang sebentar, bisa kembali lagi.

Maka itu, Bunda bisa mengajarkannya bahwa Ibu masih ada walaupun ia tidak dapat melihatnya, atau jelaskan kalau Bunda akan pergi tapi hanya sebentar agar ia merasa nyaman dan aman. 

7. Berikan Permainan yang Tepat

Permainan pura-pura atau imajinatif, cocok bagi anak bayi usia 1 tahun, untuk merangsang imajinasinya. Ibu bisa memberinya boneka, mobil-mobilan, telepon, atau peralatan masak-masakan.

Untuk melatih motorik halusnya, Ibu bisa memberi si Kecil cangkir atau mangkuk plastik berisi biskuit, agar ia bisa berlatih mengambil dan menaruhnya kembali ke cangkir atau mangkuk.

Untuk merangsang kreativitas si Kecil, Ibu bisa mengajaknya menggambar, menggunakan krayon, pensil warna besar, dan kertas. Bebaskan si Kecil mencorat-coret sesuai imajinasi dan kreativitasnya, ya, Bu.

Alat musik mainan, dan buku cerita bergambar juga bisa Ibu berikan. Untuk merangsang kemampuan kognitifnya, Ibu bisa memberinya puzzle berbentuk balok atau yang kepingannya berukuran agak besar.

8. Biarkan si Kecil Mengeksplorasi

Keterampilan kognitif terkait dengan kemampuan si Kecil untuk berpikir, memahami, dan merespon informasi apa pun yang Ibu berikan padanya. Nah, perkembangan ini salah satunya ditandai dengan si Kecil yang mulai bisa mengeksplorasi mainan atau dunia sekitarnya. 

Dengan kata lain, keterampilan bermain anak sudah mulai muncul pada usia ini. Misalnya, si Kecil sudah bisa menirukan gerakan dan suara, serta sudah bisa bermain pura-pura.

Ketika memori otaknya semakin berkembang, si Kecil dapat menemukan mainan yang disembunyikan. Misalnya, Ibu sengaja membuat bayi melihat mainannya disembunyikan atau dipindahkan. Kemudian, minta ia untuk menemukannya kembali. 

Ibu juga bisa memberikan mainan yang bergerak, dan si Kecil biasanya sudah bisa mengikuti mainan bergerak tersebut.

Di usia 18 hingga 24 bulan, daya ingat atau memori bayi pun semakin berkembang. Anak sudah bisa mencari mainan yang disembunyikan tanpa menyaksikan perpindahannya. 

Si Kecil juga sudah bisa diajak melakukan permainan simbolik. Ia tidak lagi bermain dengan berpura-pura makan sendiri, tetapi mungkin sudah bisa bermain memberi makan boneka beruang dan dapat meniru pekerjaan rumah yang biasa dilihatnya.

9. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Selama si Kecil bermain, pastikan selalu keamanan sekitar area bermainnya ya, Bu. Ibu bisa melapisi sudut-sudut meja dengan kain empuk, menutup saklar, dan tidak meletakkan barang pecah belah, seperti guci atau pot keramik di lantai.

Sebisa mungkin, awasi selalu ketika si Kecil mulai belajar berjalan ya. Pastikan pula pintu rumah selalu terkunci dan tangga diberi pagar/penghalang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

10. Menghargai Hal yang Dicapai si Kecil

Walaupun tampaknya sederhana, ternyata penghargaan yang Ibu tunjukkan terhadap usaha dan pencapaian si Kecil menimbulkan dampak yang cukup besar, lho!

Penghargaan yang Ibu tunjukkan dapat menumbuhkan motivasi di dalam diri si Kecil untuk menunjukkan perilaku yang diharapkan. 

Misalkan si Kecil dengan sukarela memberikan camilan favoritnya kepada kakak. Kerelaannya untuk berbagi inilah merupakan sebuah pencapaian besar sehingga layak mendapatkan apresiasi dari Ibu. 

Baca Juga: Perkembangan Anak Usia 1 Tahun Sudah Bisa Apa, Ya?

Persiapan Ibu Menjelang Usia 1 Tahun Anak 

Perlu diingat, Bu, bahwa milestone setiap anak tentu berbeda-beda. Jadi, untuk memaksimalkan kemampuan si Kecil, Ibu dan Ayah dapat mendidik anak usia 3 tahun dengan cara: 

1. Menunggu Kesiapan si Kecil

Hal yang paling penting perlu diketahui dalam mendidik anak bayi usia 1 tahun adalah menunggu kesiapan anak. 

Ibu perlu menunggu sampai anak menunjukkan tanda kesiapan untuk belajar sesuatu yang baru, contohnya meminta si Kecil melakukan sesuatu yang diminta Ibu.

Bila anak terlihat belum siap, alih-alih memaksa si Kecil, Ibu dapat memberikan stimulasi terlebih dahulu dan mencoba lagi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. 

2. Jangan Mengajari Terlalu Keras

Ingat, Bu, jangan membuat proses belajar menjadi sesuatu yang membebankan si Kecil. Misalkan si Kecil sedang belajar untuk makan sendiri dan ia sekarang sudah pintar melakukannya. 

Namun, pada satu waktu bisa jadi ia rindu disuapi oleh Ibu dan merengek untuk disuapi. Hal ini wajar saja kok, Bu. Sekali-kali menyuapi si Kecil bukan berarti Mama gagal dalam mengajari anak makan sendiri. 

3. Jadi Role Model yang Baik

Pada usia ini, Ibu dan Ayah sebagai pengasih utama adalah idola si Kecil. Jadi, cara terbaik untuk mengajari si Kecil adalah dengan menjadi contoh nyata. 

Jika Ibu ingin si Kecil mencintai buku, maka berikan contoh untuk membaca di sore hari sambil duduk santai. 

Ajak anak terlibat aktif dalam aktivitas membaca Ibu dengan membacakan buku cerita.

4. Bersikap Tegas dan Konsisten

Anak memerlukan aturan dan konsistensi dalam hidupnya sedini mungkin agar terbiasa menjadi pribadi yang disiplin.

Jadi, Ibu dan Ayah juga harus selalu kompak dan konsisten dalam menerapkan peraturan di rumah agar si Kecil si Kecil mengerti. Jangan sampai ada perdebatan tentang peraturan yang akan diterapkan di depan si Kecil. 

Misalkan, Ibu hanya membolehkan anak menonton televisi kurang dari 30 menit dalam sehari, tapi Ayah membolehkan si Kecil main lebih lama.

Hal ini akan membuat si Kecil kebingungan mana peraturan yang harus diikuti sehingga ia kesulitan dalam belajar kebiasaan hidup yang baik. 

5. Jangan Banding-bandingkan Anak

Seperti yang dikatakan sebelumnya, perkembangan setiap anak berbeda-beda. Jadi, Ibu tidak perlu khawatir dan membandingkan kemampuan si Kecil dengan anak tetangga, saudara, atau kolega kerja.

Selama si Kecil masih dalam jalur perkembangan yang normal, Ibu hanya perlu mengajaknya untuk check-up secara berkala dan memberikan stimulasi yang tepat. 

Apabila dirasa ada gangguan perkembangan, Ibu dapat segera berkonsultasi dengan dokter anak kepercayaan. 

6. Teruskan Penuhi Nutrisinya

Terus berikan pula asupan nutrisi yang tepat lewat MPASI ya, Bu. Sebab, nutrisi memiliki peranan yang sangat penting sebagai awal perjalanan hebat si Kecil dengan menunjang tumbuh kembangnya seoptimal mungkin memasuki tahun pertamanya. 

Pastinya, makanan si Kecil harus lengkap dan beragam yang mencakup zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro, seperti DHA dan LA+ALA dari minyak ikan, kalsium, zat besi, dan yodium, serta kombinasi serat FOS:GOS dalam rasio yang tepat untuk mendukung kesehatan saluran cerna si Kecil.

Baca Juga: Resep Menu Makanan yang Enak dan Bergizi untuk Anak 1 Tahun

Jadi, jangan lupa, ya, untuk mulai awali semua kehebatan si Kecil agar terus bertumbuh kembang optimal dengan memberikan susu Bebelac 3 GroGreat+ dua kali sehari.

Bebelac 3 GroGreat+ dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) serta vitamin dan mineral penting lain untuk mengoptimalkan asupan nutrisinya agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat (happy tummy), akal kreatif (happy brain), dan hati yang besar (happy heart)!

Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub. Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Verywell. (2022). 1-Year-Old Child Development Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/1-year-old-developmental-milestones-289864
  2. NHS Choices. (2023). Teaching your child everyday skills. https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/play-and-learning/teaching-your-child-everyday-skills/
  3. 12 Month Old: Milestones and development. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/1-year-old/12-month-old_40007620


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait