8 Ide Sensory Play untuk Anak 1-3 Tahun di Rumah, Seru Banget!

Kalau Ibu sedang cari ide permainan seru untuk anak yang bisa dilakukan sambil belajar di rumah, yuk coba sensory play! Pernah dengar te...

4 min
13 Oct 2022
Anak bermain sensory play

3 ibu tandai artikel ini informatif

Kalau Ibu sedang cari ide permainan seru untuk anak yang bisa dilakukan sambil belajar di rumah, yuk coba sensory play! Pernah dengar tentang ini, Bu?

Belakangan, istilah sensory play sedang sangat populer di dunia parenting, lho! Tidak sedikit orang tua yang mempertunjukkan keseruan anak-anak mereka bermain permainan sensorik lewat sosial media.

Tidak mengherankan, sih, karena permainan sensori bisa jadi aktivitas yang menyenangkan dan menarik perhatian anak-anak. Jadi, apa saja manfaat sensory play untuk anak dan apa saja ide permainannya? Yuk, baca di sini!

Apa Itu Sensory Play?

Sensory play adalah aktivitas yang dapat mengasah kemampuan sensori anak, yaitu indra peraba (kulit), pengecap (lidah), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), dan penciuman (hidung).

Misalkan, Ibu bisa meminta anak memegang rumput atau tanah ketika berjalan-jalan di sekitar rumah. Mungkin awalnya anak akan merasa waswas dan bahkan jijik ketika menyentuh tekstur yang basah dan lembek. Reaksi ini wajar-wajar saja, kok, Bu!

Meski begitu, membiasakan anak mengenal dan merasakan berbagai macam tekstur dapat membuat mereka lebih memahami dunia di sekitarnya. Ia juga akan bisa beradaptasi dengan lingkungan karena memahami setiap benda di sekitarnya memiliki tekstur yang berbeda-beda. Ada yang halus, licin, kesat,, kasar, berkerut, lunak, keras, tajam, tumpul, dan sebagainya.

Contoh lainnya, Ibu memberikan tiga potongan buah yang bentuk atau warnanya mirip, seperti apel, buah naga, dan pir. Setelah mencicip, anak jadi bisa tahu bahwa buah juga punya macam-macam tekstur dan rasa, ada yang kecut, manis, dan sedikit tawar.

Nah, manfaat sensory play sebetulnya tidak hanya melibatkan kelima panca indra anak saja, lho. Sebab, aktivitas sensory play idealnya juga mencakup tiga indra tambahan mereka, yaitu  gerakan (proprioception), keseimbangan (vestibular), dan kesadaran spasial (memvisualisasikan objek). 

Proprioception melibatkan gerakan dan posisi anggota badan serta otot-ototnya, untuk memungkinkan anak menyendokkan makanan ke dalam mulut tanpa harus melihatnya, atau berjalan mundur dengan mata tertutup. Sementara itu, indera vestibular merupakan indera yang bertugas untuk mengatur keseimbangan ketika tubuh bergerak, seperti ketika anak memanjat dan meniti monkey bar.

Jadi, sensory play tidak hanya sebatas permainan yang melibatkan sentuhan saja, ya, Bu. Semua aktivitas yang yang membuat anak menggunakan salah satu atau delapan indranya sekaligus juga termasuk sensory play!

BACA JUGA: Stimulasi yang Tepat Bisa Tingkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Ide Permainan Sensorik untuk Anak di Rumah

Ibu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara main sensorik anak dengan mudah? Sebenarnya, tidak sesulit yang Ibu kira, kok. Melalui kegiatan sehari-hari, Ibu bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan kreativitas Si Kecil. 

Ibu bisa menyediakan berbagai permainan dan kegiatan untuk si Kecil coba di rumah. Berikut adalah ragam pilihan ide permainan sensorik anak di rumah:

1. Bermain dengan Makanan

Bermain dengan makanan bisa jadi salah satu ide permainan sensorik anak yang mudah dan menarik dilakukan di rumah. Pasalnya, makanan memiliki bentuk, warna, dan tekstur beragam. 

Dengan begitu, anak dapat merasakan dan meraba tekstur serta bentuk makanan satu per satu. 

Bahkan, sebuah studi yang dimuat pada jurnal Appetite menemukan bahwa anak prasekolah yang terbiasa main sensori makanan, seperti sayur dan buah, cenderung lebih mau mencoba makanan-makanan baru.

Jika Ibu khawatir kalau aktivitas sensorik ini bisa membuat anak melihat waktu makan sebagai permainan, cobalah untuk memisahkan waktu makan dan bermain.

Ibu bisa menemani atau menyuapi anak terlebih dahulu, kemudian ajak ia bermain melalui media makanan, seperti mi, wortel, jagung, stroberi, jeruk, atau buah naga. 

2. Gunakan papan sensory

Ayah atau Ibu juga bisa membuat sensory board sendiri di rumah. Sensory board adalah papan sederhana yang diisi berbagai benda dengan aneka bentuk dan tekstur. 

Dengan begitu, anak dapat merasakan pengalaman sensorik sendiri terhadap sentuhan hingga penglihatan suatu benda. 

Cara membuatnya, gunakan papan kayu atau plastik yang tidak terpakai. Kemudian, tempelkan ragam barang, seperti gantungan kunci, spons mandi, kain atau serbet, roda lemari, bulu-bulu halus, telepon, kalkulator, hingga benda-benda lain untuk merangsang indra anak. 

Namun, ingat jangan memasang benda-benda di papan yang dapat membahayakan Si Kecil ya, Bu. 

Jika tidak sempat membuat papan sensory sendiri, tak perlu khawatir. Ibu bisa membeli macam-macam mainan sensorik anak yang banyak dijual di toko online, kok.

3. Play Dough

Ibu juga bisa menyediakan play dough agar Si Kecil dapat melatih sensoriknya. Selain membelinya secara online, Ibu juga bisa membuat play dough sendiri di rumah lho. 

Cukup siapkan tepung, pewarna makanan, dan minyak. Lalu, ajak Si Kecil membuat play dough bersama-sama sesuai dengan pilihan warna favoritnya. 

Bila sudah selesai dibuat, Ibu dan anak bisa bereksperimen dengan play dough buatannya. Jenis aktivitas ini dapat mengenalkan Si Kecil pada tekstur benda yang lunak dan licin. Anak bisa menggulung, memotong, hingga membuat sebuah benda tertentu dengan play dough.

4. Bermain Air

Anak-anak suka bermain air, lho, dan ini bukan tanpa alasan. Selain tentunya menyegarkan dan menyenangkan, aktivitas ini ternyata dapat merangsang semua panca indranya, Bu!

Ibu bisa menyiapkan kolam renang anak-anak yang bisa dipompa. Kemudian, isi kolam buatan dengan air, bola, gelas, boneka bebek, dan barang-barang lain yang dapat dieksplorasi di dalam air. 

Jika tidak punya kolam renang buatan, bak mandi atau bathtub juga bisa menjadi alternatif untuk menikmati kegiatan ini.

5. Main Coba Rasa

Anak-anak perlu tahu berbagai macam rasa agar indra pengecapnya lebih terlatih. Sederhana saja, Ibu dan ayah hanya perlu menyiapkan gula, garam, sedikit bubuk cabai, atau buah lemon dan stroberi. 

Biarkan anak mencoba sedikit demi sedikit seraya memejamkan mata, lalu tanyakan Si Kecil seperti apa rasa makanan tersebut.

6. Tebak Aroma

Selain bermain mencoba rasa, Ibu dan Ayah juga dapat melakukan sensory play melalui permainan tebak aroma. 

Tak perlu ribet, karena Ibu dan Ayah bisa menyiapkan kopi, pepaya, jeruk, atau jenis makanan lain yang memiliki aroma. Kemudian, biarkan si Kecil menebak makanan tersebut seraya menutup matanya. 

7. Tabung Suara

Sensory play juga dapat menstimulasi indra pendengaran melalui permainan tabung suara. 

Caranya, cukup siapkan botol air mineral yang tidak terpakai, kemudian masukkan objek berbeda ke dalamnya. Ibu atau ayah bisa memasukkan beras, biji-bijian, kancing, atau benda lainnya.

Kemudian, tutup rapat botol air mineral dan biarkan Si Kecil bermain dengan menggoyangkan atau mengocoknya sehingga muncul bunyi berbeda-beda. Sangat menyenangkan, bukan?

8. Bercocok Tanam

Ingin coba sensory play sekaligus meningkatkan bonding dengan Si Kecil? Orang tua bisa mengajak buah hati bercocok tanam di akhir pekan. 

Cobalah mencari bibit tanaman yang sederhana dan mudah ditanam, seperti tauge atau cabai. Lalu, gunakan media tanam berupa gelas plastik atau wadah bekas telur. 

Kegiatan bercocok tanam, seperti menggali tanah, menempatkan bibit atau biji tanaman, mencium aroma bunga, hingga menyiram tanaman dapat membantu menstimulasi panca indra anak.

Manfaat Sensory Play untuk Perkembangan Anak

Untuk anak-anak, bermain bukan hanya membuat mood anak jadi lebih ceria tapi ternyata juga penting dalam proses tumbuh kembangnya.

Yuk, cari tahu apa saja manfaat sensory play untuk anak!

1. Memuaskan Rasa Ingin Tahu Anak

Sejak lahir, anak memang sudah memiliki naluri untuk menjelajah dan belajar tentang dunia sekitar dengan memanfaatkan semua indranya.

Itu kenapa Ibu akan sering melihat si Kecil memegang benda dan memasukkannya ke dalam mulut dan berjalan menghampiri mainan yang warnanya mencolok atau mengeluarkan suara-suara. 

Kemampuan ini sebetulnya sudah bawaan lahir setiap manusia, Bu. Tapi, tetap perlu diasah dengan cara-cara yang tepat supaya lebih optimal, seperti lewat sensory play.

Sensory play akan membuat anak langsung merasakan apa yang ia lihat, dengar, cium, ataupun sentuh sehingga permainan ini pun dapat mendorong otak berkembang lebih baik.

Permainan sensorik membantu otak anak menciptakan koneksi antar saraf yang lebih kuat untuk memproses dan menanggapi informasi di sekitarnya. Pemahaman inilah yang pada akhirnya dapat membantu anak membuat pilihan, memecahkan masalah, dan ikut memengaruhi perilakunya di masa depan.

Dengan memuaskan rasa ingin tahunya, anak bisa mengenali apa saja benda-benda yang ia sukai maupun tidak, serta belajar mana saja benda yang aman untuk disentuh dan dieksplorasi. 

2. Melatih Motorik Halus dan Kasar

Salah satu manfaat sensory play adalah untuk melatih motorik halus dan kasar Si Kecil.

Keterampilan motorik kasar berhubungan dengan pergerakan otot-otot besar yang bertanggung jawab untuk aktivitas seperti berlari, berjalan, melompat, dan lain-lain. Sementara motorik halus adalah kemampuan otot-otot lengan, jari jemari, dan pergelangan tangan untuk bergerak menulis, mengangkat sendok, mengancingkan baju, dan lain-lain.

Permainan sensorik juga dapat meningkatkan kemampuan koordinasi antara mata dengan tangan anak. Seiring bertambahnya usia mereka, ia dapat melakukan berbagai hal, seperti menyentuh benda dan menuangkan air. 

Semua kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan lain yang lebih kompleks di masa depan.

3. Melatih Kognitif Anak

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Michigan State University, sensory play juga berpengaruh pada kecerdasan kognitif anak, lho. 

Permainan yang melibatkan sensorik dapat membantu anak menciptakan dan menguatkan koneksi di otaknya. Hubungan antara sel-sel saraf otak, yang disebut sinapsis, ini memungkinkan kita untuk belajar dan beradaptasi.

Sebaliknya, jika otak tidak mendapatkan stimulasi (dari indera dan lingkungan), jaringan koneksi tersebut tidak akan tercipta dan otak tidak akan berkembang dengan baik.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anak kecil sudah terbiasa bereksplorasi dan menyelidiki hal-hal baru di sekitarnya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. 

Lewat sensory play, anak akan didorong untuk mampu menelaah situasi yang ia jalani sehingga anak akan terlatih berpikir kritis dan analitis, dan bahkan dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks sekalipun.

Misalnya ketika anak memindahkan bola-bola dari lantai ke dalam boks, ia akan berpikir bagaimana caranya agar semua bola bisa masuk tanpa ada yang tercecer. 

Dengan begitu, anak dapat melatih konsentrasi dan kemampuan berpikirnya yang akan berguna di masa depan, khususnya saat ia sudah bersekolah nanti, Bu.

Baca Juga: 5 Aktivitas untuk Maksimalkan Perkembangan Kognitif Anak

4. Meningkatkan Perkembangan Bahasa

Manfaat bermain sensorik juga sangat baik untuk melatih perkembangan bahasa. 

Melansir dari Cleveland Clinic, ketika anak berpartisipasi dalam berbagai permainan, termasuk permainan sensorik, Si Kecil bisa belajar mengomunikasikan emosi, keinginan, dan kebutuhannya. Selain itu, ia juga dapat belajar beradaptasi dengan lingkungannya. 

Terkadang, untuk melatih perkembangan bahasa, Ibu dan Ayah juga bisa melibatkan indra perasa guna memberi gambaran lebih jelas mengenai apa yang Si Kecil lakukan dan seperti apa rasanya. Pada akhirnya anak dapat menggunakan kata-kata yang lebih deskriptif untuk berkomunikasi. 

Sebagai contoh, jika Ibu ingin menjelaskan arti kata panas, dingin, keras, atau lunak, maka Ibu membutuhkan berbagai benda yang memiliki sifat tersebut. 

Ibu atau Ayah bisa menggunakan air hangat atau air dingin untuk menjelaskan kata “panas” dan “dingin”. Orang tua juga dapat menggunakan mainan seperti slime untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai benda bertekstur lunak atau kenyal. 

5. Membuat Anak Lebih Tenang

Menurut Very Well Family, manfaat sensory play ternyata bisa membuat mood anak jadi lebih baik, Bu.

Ini karena, aktivitas yang berfokus pada panca inderanya akan mengalihkan pikiran anak untuk mengerjakan suatu hal yang baru. Jadi, si Kecil akan “melupakan” apa yang tadinya membuat ia kesal, sedih, gelisah, atau marah.

Selain itu, bermain sensory play juga bisa bantu anak yang hiperaktif atau kesulitan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting saja. Karena, stimulasi yang diterima oleh indera si Kecil akan membuat perhatiannya tertuju pada satu sensasi yang ia rasakan tersebut. Dengan begitu, atensi mereka akan jadi lebih terfokus sehingga pikiran mereka jadi lebih tenang.

Ibu bisa mengajak anak bermain pasir atau beras untuk mengalihkan perhatiannya dari hal yang membuatnya kesal dan membantunya lebih tenang.

Atau ketika anak mulai gelisah dan berlarian tidak bisa diam di rumah, coba ajak ia untuk berendam di bak mandi yang diisi busa dengan sabun wangi. Rangsangan dari aroma sabun dan hangatnya air yang menyentuh kulit si Kecil dapat membantunya menenangkan diri.

Dukung Perkembangan Otak Anak dengan Triple A

Nah, itu dia berbagai manfaat sensory play dan ide kegiatannya yang bisa Ibu lakukan bersama Si Kecil di rumah. Meski tampak sederhana, nyatanya hal tersebut sangat penting bagi perkembangan anak, lho!

Selain melakukan sensory play yang bermanfaat, jangan lupa penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil setiap hari ya, Bu. Apalagi nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan anak sangat berperan dalam mengoptimalkan tumbuh kembangnya. 

Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memberi anak Ibu makanan bergizi dan penuhi asupan nutrisinya dengan Bebelac 3. 

Bebelac 3 GroGreat+ diperkaya dengan prebiotik FOS:GOS 1:9 dan kombinasi tiga asam lemak esensial DHA dan LA+ALA (minyak ikan) 23% lebih tinggi dari produk sejenis di kelasnya, yang baik untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil.

Yuk, lengkapi nutrisi Si Kecil dengan Bebelac 3 untuk mendukung kesehatan pencernaan yang lebih baik (happy tummy) sekaligus mengoptimalkan kemampuan cara berpikir dan belajar si Kecil (happy brain). 

Dapatkan juga lebih banyak informasi dan tips seputar perkembangan tumbuh kembang si Kecil dengan mendaftar member Bebeclub.


Referensi:

  1. Healthline. https://www.healthline.com/health/childrens-health/sensory-play#activities. Diakses pada 10 Agustus 2022
     
  2. Good Start Early Learning. https://www.goodstart.org.au/news-and-advice/october-2016/exploring-the-benefits-of-sensory-play. Diakses pada 10 Agustus 2022
     
  3. Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-sensory-play-ideas/. Diakses pada 10 Agustus 2022
     
  4. Michigan State University Extension. https://www.canr.msu.edu/news/cognitive_development_and_sensory_play. Diakses pada 10 Agustus 2022
     
  5. Appetite. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S019566631730185X?via%3Dihub. Diakses pada 10 Agustus 2022
     
  6. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/why-sensory-play-is-important-2086510/. Diakses pada 10 Agustus 2022
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait