Perkembangan Emosi Anak Usia Dini dan Cara Stimulasinya

Penting bagi Ibu untuk mengenal tahap perkembangan emosi anak usia dini. Sebab, pengalaman emosi dan interaksi sosial anak berperan...

Ditulis oleh : Tim Penulis

5 min
29 Mar 2022


Penting bagi Ibu untuk mengenal tahap perkembangan emosi anak usia dini. Sebab, pengalaman emosi dan interaksi sosial anak berperan besar dalam pembentukan struktur otak.

Apa itu Perkembangan Emosi?

Perkembangan pada emosi adalah kemampuan untuk memahami serta mengendalikan segala bentuk pikiran dan perasaan dengan cara yang sehat. 

Kemampuan emosi anak juga mengacu pada bagaimana cara ia memahami diri sendiri, menyelesaikan konflik, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain. 

Pada anak yang sehat, kemampuan emosional akan berlangsung sesuai dengan tahapan usianya. Adanya masalah dapat menghambat kemampuan anak berinteraksi dan belajar.

Tahapan Perkembangan Emosional Anak Sesuai Usia

Berikut tahapan perkembangan emosional anak usia 1-5 tahun yang perlu Ibu ketahui:

1. Perkembangan Emosi Anak 1 Tahun

Anak usia 1 tahun mulai menunjukkan individualitas dan kemandiriannya karena ia sudah paham bahwa ia berbeda dengan teman-teman atau saudaranya.

Pada usia ini, anak juga mulai menyadari mengenai perasaan mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa kemampuan emosi yang dikuasai anak usia 1 tahun:

  • Anak-anak akan gembira saat berinteraksi dengan Ibu dan Ayah, juga teman-teman sebayanya. 

  • Anak-anak sering kali melemparkan senyum saat diajak bicara dengan orang lain.

  • Anak bisa merasa gelisah dan cemas karena kesepian ketika ia tidak melihat Ibu dan Ayah di dekatnya saat ia bermain, pun saat ia sedang ketakutan, sakit, atau lelah. 

  • Anak mulai mengalami tantrum, bisa hingga 3 kali seminggu atau lebih.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Mengatasi Anak Tantrum Tanpa Marah-Marah

2. Perkembangan Emosi Anak 2 Tahun

Memasuki usia 2 tahun, anak-anak mulai menunjukkan keterampilan emosi yang lebih jelas. Misalnya: 

  • Anak akan terlihat sangat bahagia pada satu waktu. Namun di waktu yang lain, mereka mungkin mengalami kemarahan atau frustrasi ketika keinginan mereka tidak terpenuhi.

  • Anak mulai tidak patuh dan sering berkata “tidak”. Ajaklah si Kecil ngobrol untuk mencoba mengerti apa perasaannya dan apa yang ia pikirkan. 

  • Anak sering tantrum, ketika merasa lelah, rewel, lapar, atau dihadapkan pada situasi tertentu yang membuat tidak nyaman. 

Tantrum semakin sering terjadi di usia 2 tahun karena si Kecil sedang berusaha mengungkapkan apa yang iarasakan sehingga membuatnya frustasi. 

3. Perkembangan Emosi Anak 3 Tahun

Anak-anak mulai memahami emosi mereka pada usia 3 tahun kehidupannya. Hal ini ditandai dengan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan menyebutkan perasaan mereka. 

Misalnya, “Adik sedih!”, “Adik nggak suka!”, atau “Adik senang sekali hari ini, Bu!”. Mereka juga mulai belajar bagaimana caranya mengatur emosi dengan lebih efektif. 

Meski demikian, kebanyakan anak di usia ini juga masih mengalami tantrum, Bu. Ini normal terjadi untuk anak seusianya karena masih belajar mengendalikan emosi intens.

4. Perkembangan Emosi Anak 4 Tahun

Anak sudah mampu bercanda dan mulai menunjukkan rasa empati dengan memberi perhatian lebih terhadap teman sebayanya. Misalnya ikut menangis ketika temannya menangis. 

Di sisi lain, si Kecil mungkin berperilaku memukul, menggigit, menjambak rambut, atau mendorong saat mencoba menyelesaikan masalah dengan teman sebayanya

Hal ini dapat terjadi karena si Kecil belum paham betul bagaimana cara menyelesaikan masalah yang benar.

5. Perkembangan Emosi Anak 5 Tahun

Ia akan semakin mahir dalam mengenali dan mengungkapkan emosinya dengan kata-kata, serta lebih berempati dengan yang orang lain rasakan. 

Mereka juga mungkin mulai memahami bahwa emosi mereka bisa mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial mereka dengan orang lain.

Itu karena sekarang perkembangan emosi anak sudah mulai lebih stabil. Ia pun akan belajar sabar menunggu giliran saat bermain dan minta izin sebelum melakukan sesuatu.

Baca Juga: 7 Cara Optimalkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

Cara Stimulasi Perkembangan Emosional Anak

Ibu bisa memberikan si Kecil berbagai stimulasi yang dapat mendukung perkembangan anak usia balita sisi sosial dan emosionalnya. Berikut penjelasannya. 

1. Kenalkan Anak dengan Berbagai Emosi

Di tahun-tahun pertama kehidupannya, anak Ibu sedang berusaha “berkenalan” dengan berbagai macam emosi yang ada. Baik itu sedih, bahagia, atau marah. 

Ibu dapat membantu anak mengenali macam-macam emosi yang ia rasakan dan melabelinya dengan nama yang benar supaya ia bisa mengekspresikan emosi dengan cara sehat.

Misalnya dengan mengatakan, “Oh Kakak sedih ya tadi melihat Putri jatuh saat main sepeda di taman?” atau “Kakak marah karena Adik mengganggu Kakak saat bermain?

2. Berikan Waktu Anak Mengekspresikan Emosi

Membantu anak agar dapat mengekspresikan emosinya dengan cara yang benar juga dapat menjadi cara stimulasi agar kemampuan emosinya berkembang. 

Sebagai contoh Ibu bisa berkata, “Kakak boleh marah sama Ibu, tapi jangan teriak-teriak, ya, karena itu tidak baik” atau “Adik boleh menangis kalau lagi sedih, kok”.

Baca Juga: 15 Mainan Edukasi Anak 1 Tahun untuk Asah Keterampilannya

3. Bantuan Anak Mengelola Emosinya

Ibu dan Ayah bisa memberikan bantuan pada si Kecil supaya ia dapat mengelola emosinya dengan baik. 

Bantuan yang dimaksud di sini bisa berupa peluk hangat, nyanyian, candaan, atau hal lain yang bisa membuatnya merasa nyaman. 

Misalnya, “Kakak lagi sedih? Sini Ibu peluk supaya sedihnya hilang” atau “Ibu harus apa biar Kakak nggak marah lagi sama Ibu?

4. Bacakan Buku Cerita

Supaya kemampuan emosi anak semakin baik, Ibu bisa bacakan dongeng yang berkaitan dengan emosi positif atau kebiasaan-kebiasan baik supaya si Kecil dapat mencontohnya.

Coba tanyakan pada si Kecil tentang bagaimana perasaan dan karakter tersebut berinteraksi dengan orang lain. 

Misalnya “Menurut Kakak, bagaimana perasaan Andi saat teman-temannya lupa mengucapkan ulang tahun padanya?” atau “Kalau Kakak jadi Budi, apa yang harus dilakukan saat menghadapi situasi itu?

5. Bermain Peran

Bermain peran atau bermain boneka dapat membantu anak memahami macam-macam perasaan dan perspektif orang lain. 

Sebab, permainan ini membantu anak berpikir bagaimana cara supaya tokoh tersebut bisa berbicara dan berperilaku dengan baik.

Mendidik anak untuk memiliki sikap positif memang cukup menantang, ya. Namun, jangan menyerah dan buatlah proses ini menjadi lebih menyenangkan, Bu. 

Jangan lupa juga Dukung Awal Semua Kehebatan Anak dengan susu Bebelac 3 GroGreat+, si Ahli Pencernaan No. 1.

Bebelac 3 diperkaya serat prebiotik FOS:GOS 1:9 untuk optimalkan kesehatan pencernaan si Kecil dan Triple A (DHA, ALA, LA) untuk tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil agar siap bersosialisasi di lingkungan sekitarnya,

Yuk, daftar di Bebeclub untuk dapatkan promo menarik dari setiap pembelian Bebelac dan banyak tips parenting terbaru untuk tumbuhkan Anak Hebat!

 


Referensi

  1. Donna K Housman. (2017). The importance of emotional competence and self-regulation from birth: a case for the evidence-based emotional cognitive social early learning approach. https://link.springer.com/article/10.1186/s40723-017-0038-6
  2. Cara Dosman dan Debbi Andrews. (2012). Anticipatory guidance for cognitive and social-emotional development: Birth to five years. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3299350/ 
  3. Northamptonshire. Emotional Milestones in the Early Years from birth - 5 years. https://www.northamptonshire.gov.uk/councilservices/children-families-education/early-years/Documents/Emotional%20Milestone%20in%20the%20early%20years.pdf 
  4. White, L., Delaney, R., Pacifici, C., Nelson, C., Dickinson, S. L., & Golzarri-Arroyo, L. (2019). Understanding and Parenting Children's Noncompliant Behavior: The Efficacy of an Online Training Workshop for Resource Parents. Children and youth services review, 99, 246–256.  https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.01.045 
  5. Byrd, F. (2010, November 9). Preschooler Emotional Development. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/preschooler-emotional-development#1
  6. Parents. (2022). What Toddler Social Development Looks Like: Ages 1 and 4. Parents. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/social/social-development-milestones-ages-1-to-4/
  7. 3-4 years: preschooler development. (2024, February 22). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/preschoolers/development/development-tracker/3-4-years
  8. Helen Shwe Hadani, & Katz, R. (2022, June 22). Talking about emotions: How to support children’s social and emotional development through language. Brookings. https://www.brookings.edu/articles/talking-about-emotions-how-to-support-childrens-social-and-emotional-development-through-language/
  9. Verywell. (2021). 3-Year-Old Child Development Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/3-year-old-developmental-milestones-2764712
  10. Verywell. (2022). 1-Year-Old Child Development Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/1-year-old-developmental-milestones-289864
  11. Verywell. (2022). 2-Year-Old Child Development Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/2-year-old-developmental-milestones-2631964
  12. Emotional Development: 2 Year Olds. (2024). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Emotional-Development-2-Year-Olds.aspx
  13. Social - Emotional Development - Kamloops Childrens Therapy. (2024). Kamloops Childrens Therapy. https://www.ctfrc.com/social-emotional-toddler-milestones.htm
  14. PAUDPEDIA KEMENDIKBUDRISTEK, KEMENDIKBUD, KEMDIKBUD. (2024). Membantu Anak Mengenali Perasaan Dan Mengelola Emosi. Kemdikbud.go.id. https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/membantu-anak-mengenali-perasaan-dan-mengelola-emosi?ref=MTY1NC0yMTViYzE1MA==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=
  15. Tips for Promoting Social-Emotional Development. (2010, February 21). ZERO to THREE. https://www.zerotothree.org/resource/tips-for-promoting-social-emotional-development/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait