Perkembangan Bayi 7 Bulan dan Tips Stimulasinya

Mengamati bulan demi bulan perkembangan bayi tentu sangat menyenangkan bagi orang tua, ya, Bu? Nah di bulan ke-7 usianya sekarang, bayi ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
19 Dec 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Mengamati bulan demi bulan perkembangan bayi tentu sangat menyenangkan bagi orang tua, ya, Bu? Nah di bulan ke-7 usianya sekarang, bayi Ibu sudah bisa apa saja ya? Yuk, baca informasi selengkapnya tentang perkembangan bayi 7 bulan di artikel ini!

Tidak hanya tinggi dan berat badan, tumbuh gigi pada bayi sudah mulai terjadi di antara bayi usia lima hingga tujuh bulan. 

Perkembangan Berat dan Tinggi Badan Bayi 7 Bulan

Saat ini, bayi Ibu sudah bisa makan makanan pendamping ASI. Oleh karena itu, tinggi dan berat badan bayi 7 bulan juga idealnya naik lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya karena tambahan gizi dari makanannya, Bu.

Menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI rata-rata panjang dan berat badan bayi yang berusia 7 bulan adalah sebagai berikut: 

  • Bayi laki-laki: 8,3 kg dengan panjang badan sekitar 69,2 cm.

  • Bayi perempuan: 7,6 kg dengan panjang badan sekitar 67,3 cm.

Apabila tinggi dan berat badan bayi Ibu kurang dari rata-rata di atas, sebaiknya bawa si Kecil ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran yang tepat, ya, Bu. Kenapa ini penting?

Salah satu alasannya karena pertambahan berat dan panjang badan bayi merupakan salah satu acuan untuk memantau apakah perkembangannya sudah sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO atau belum.

Memantau perkembangan fisik bayi juga sangat penting untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan terkait status gizi, seperti gizi buruk, wasting, stunting, kwashiorkor dan marasmus, hingga obesitas.

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

Tahap Perkembangan Bayi di Usia 7 Bulan

Selain tinggi dan berat badannya yang bertambah, keterampilan motorik, kognitif, dan sosial-emosional bayi di usia 7 bulan juga makin bertambah, lho!

Bayi Ibu kini sudah bisa menunjukkan banyak keterampilan baru yang membuat Ibu dan Ayah makin takjub melihat perkembangannya.

Berikut adalah tahapan perkembangan bayi di usiaumur 7 bulan yang perlu Ibu ketahui: 

1. Merangkak dan Menjelajah

Memasuki usia 7 bulan, bayi biasanya sudah mulai belajar merangkak. Ini karena otaknya sudah lebih berkembang untuk dapat lebih mengendalikan pergerakan leher, bahu, dada dan pinggang bawah, juga tangan dan kaki.

 Nah ketika bayi sudah siap merangkak, ia biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Sudah bisa berguling dari posisi tengkurap ke telentang, atau sebaliknya.

  • Dari posisi tengkurap, sudah bisa mendorong badannya dengan tangan dan kakinya.

  • Bayi berada dalam posisi merangkak, lalu berganti ke posisi duduk.

  • Bayi berada dalam posisi merangkak dengan satu kaki yang ditekuk, tapi masih belajar untuk menggerakkan kaki lainnya.

  • Bisa berguling untuk meraih mainan.

  • Bayi bertumpu pada tangan dan lututnya, kemudian bergoyang ke depan dan ke belakang.

Nah, bagaimana cara melatih bayi supaya bisa cepat merangkak? Ketika si Kecil sudah bisa menunjukkan tanda-tanda di atas, Ibu bisa coba “pancing” ia bergerak dengan meletakkan mainan berwarna mencolok atau yang mengeluarkan suara beberapa langkah di depannya. 

Sebab, bayi di usia ini punya rasa penasaran yang tinggi untuk menjelajah ruangan dan bermain dengan berbagai benda, terutama mainan yang baru kali pertama dilihatnya dan benda-benda yang jauh dari pandangan matanya.

Baca Juga: Si Kecil Belum Bisa Tengkurap? Cek Tanda Lain Milestone Bayi Belum Tercapai dan Cara Stimulasinya

2. Melompat dan Menendang

Bayi mulai senang melompat-lompat di pangkuan Ibu dan menendang-nendang? Ini bukan berarti si Kecil rewel karena bosan, Bu. Justru, si Kecil sedang menunjukkan ke Ibu bahwa kemampuan motorik kasarnya sudah berkembang dan otot-otot kakinya sudah mulai menguat.

Respon menendang juga menandakan ia sudah bisa lebih mahir mengendalikan koordinasi anggota gerak tubuhnya.

3. Memegang dengan Dua Tangan

Selain sudah lebih aktif melompat, bayi 7 bulan sekarang juga sudah mahir menggunakan tangannya. Ia kini sudah bisa memegang benda dengan kedua tangannya, misalnya botol susu atau sippy cup. Beberapa bayi juga sudah ada yang bisa memegang sendok untuk makan.

Di usia ini pun, bayi sudah pandai mengambil objek kecil, seperti finger foods, dan mengambil benda dengan satu tangan lalu memindahkannya ke tangannya yang lain. 

Baca Juga: Jadwal Makan Bayi 7 Bulan dan Resep MPASI yang Bisa Ibu Coba

4. Melempar dan Menjatuhkan Benda

Bayi usia 7 bulan sudah bisa apa lagi, ya? Berbarengan dengan kemampuannya memegang benda, kemampuan koordinasi mata dan tangan bayi juga semakin bertambah.

Didorong dengan rasa ingin tahunya, bayi akan mulai belajar untuk melepaskan atau melempar benda yang berhasil digenggamnya. Tampaknya ia begitu menikmati kemampuan barunya ini, karena ia juga sekaligus belajar soal konsep sebab-akibat dan mempelajari reaksi Mama. 

Jadi, dia akan sering menjatuhkan dan melemparkan apa saja yang dipegangnya. Don’t take it personally, Bu! Hal ini normal kok, karena artinya dia semakin pintar. 

Namun agar sesi belajar sambil bermainnya lebih aman, jauhkan benda-benda yang keras atau berat dan tajam dari sekelilingnya, ya. Berikan benda-benda ringan dan lunak yang aman untuk dilempar, seperti bantal dan boneka.

Hal yang paling penting, ajari si Kecil untuk memahami kata ‘tidak’ dan ‘jangan’ bila sudah melewati batas atau membahayakan. Ya! Bayi Ibu sekarang juga sudah mulai mengerti arti kata ‘tidak’ dan ‘jangan’, meski mungkin ia belum selalu bisa menurutinya.

Seiring dengan pertumbuhannya, bayi akan terus-menerus mengeksplorasi dan menguji batas-batas kemampuan mereka. Mereka ingin bisa melakukan apa yang mereka inginkan saat mereka mau. Ini adalah bagian yang wajar dari tahapan perkembangan bayi.

Tapi, jangan menyerah untuk terus mengajarkan si Kecil menerima kata tidak, ya, Bu! Hal ini bertujuan untuk membiasakan anak mengerti batasan dan aturan untuk menjaga keamanan diri mereka sendiri.

5. Merespon, Mengoceh, dan Memahami Kata-Kata

Sekarang ia sudah bisa mulai mengenal dan mengingat namanya sendiri, lho! Jadi ketika Ibu memanggil nama si Kecil, ia akan langsung menoleh ke Ibu dan bahkan tersenyum. Ia juga bisa merespon dengan ceria ketika Ibu menawarkan mainan atau menyetel lagu favoritnya.

Bayi 7 bulan juga makin pintar mengoceh untuk berkomunikasi dengan Ibu dan Ayah juga orang-orang terdekatnya. Menariknya lagi, ocehan si Kecil akan mulai terdengar masuk akal dan bisa dipahami oleh orang dewasa. 

Ibu mungkin akan mendengar si Kecil bisa mengucapkan kata ‘mama’, ‘baba’, atau ‘papa’ untuk menyebut dua orang yang paling istimewa dalam hidupnya. Sungguh mengharukan, ya, Bu!

Sebagian besar bayi di usia 7 bulan juga sudah pandai berceloteh dengan dua suku kata yang berbeda, misalnya “ba-ga” dan “ma-ga” meski mungkin tidak ada arti khusus di baliknya.

Nah, Ibu bisa merespon celotehan bayi dengan meniru suara ocehannya dan menjawab seantusias mungkin. Misalnya, “Iya, nak. Ini Mama,” si Kecil tentu akan merasa senang bila Ibu mendengarkan ocehannya dan responnya seolah-olah Ibu paham apa yang diucapkan olehnya.

Tahukah, Bu? Merespon ocehan si Kecil juga dapat membantunya belajar bicara, lho! 

Baca Juga: Tips Membantu si Kecil Berlatih Bicara dari Expert

6. Lebih Ekspresif

Di perkembangan bayi 7 bulan ini, ia sudah mampu menunjukkan berbagai ekspresi yang menggemaskan. Mulai dari tersenyum lebar, ekspresi kecewa, atau cemberut. 

Hebatnya, bayi sudah bisa memahami perasaan Ibu melalui nada suara dan ekspresi wajah Ibu saat sedang berkomunikasi.

Bayi berusia 7 bulan akan semakin ekspresif dan mulai bisa meniru ekspresi orang lain. Sebagai contoh, ia bisa mengikuti orang lain di sekitarnya yang sedang bertepuk tangan. Atau, ia akan ikut melambaikan tangan untuk pamitan ketika Ayah atau sang Kakak pergi keluar rumah.

Untuk itu, coba manfaatkan kesempatan ini untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada si Kecil karena ia sudah bisa mengamati dan meniru bagaimana cara Ibu bersikap kepada orang lain.

7. Mengenal Wajah Orang di Sekitarnya

Bayi berusia 7 bulan ternyata juga sudah bisa mengenali wajah-wajah anggota keluarga besar selain keluarga intinya, lho! Jadi, ia mulai terbiasa dan nyaman berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya, seperti kakek dan nenek, om dan tantenya, atau bahkan kakak sepupunya.

Namun ketika bertemu dengan orang asing di luar keluarganya sendiri, ia mungkin masih merasa enggan dan bahkan mungkin takut atau menangis. Ini karena mereka mungkin masih butuh waktu untuk mengenal dan beradaptasi dengan orang-orang yang jarang ditemuinya sehari-hari.  

8. Tumbuh Gigi

Gigi susu bayi mulai tumbuh di usia 6 bulan yang akan terus berlanjut sampai usianya nanti genap 2 tahun.

Gigi yang pertama kali muncul biasanya adalah dua gigi terdepan di rahang bawah, kemudian disusul dengan dua gigi tengah di rahang atas.

Pertumbuhan gigi bisa membuat gusinya terasa gatal dan nyeri, sehingga bayi akan jadi lebih rewel dan mengeluarkan air liur lebih banyak. Untuk meredakan nyerinya, Ibu bisa memberikan mainan teether atau lap dingin agar si Kecil bisa menggigitnya. 

Cara Stimulasi Bayi 7 Bulan

Wow, perkembangan bayi 7 bulan sekarang makin menakjubkan, ya, Bu! Nah supaya bayi Ibu bisa melewati setiap tahapan perkembangan dengan lebih optimal, Ibu perlu mendukungnya dengan stimulasi yang tepat. 

Seperti apa cara stimulasi bayi 7 bulan yang bisa dilakukan untuk mencapai tumbuh kembang optimal? Berikut penjelasannya. 

1. Beri si Kecil Ruang Eksplorasi

Siapkan satu area di rumah sebagai ruang bagi si Kecil untuk bereksplorasi. Ibu bisa menciptakan suasana bermain yang menyenangkan di rumah, menggunakan alat dan barang-barang yang ada.

Misalnya, menciptakan rintangan dari bantal, selimut, atau menggunakan kotak kardus berukuran cukup besar, lempar bola, atau menyembunyikan mainan favoritnya dan meminta bayi Ibu untuk mencarinya.

Semua permainan ini akan mendorongnya untuk menjelajah dan bereksplorasi, sekaligus memperkuat otot-otot tubuhnya. Let's play and have fun together!

Hal yang paling penting pada fase ini, Ibu harus sudah mulai mengawasinya lebih dekat lagi. Jadi, coba ciptakan lingkungan rumah yang aman dan mendukung mobilitasnya, ya. 

Sebagai contoh, menyingkirkan perabot rumah yang mudah dijangkaunya, seperti taplak meja, barang pecah belah, dan benda lainnya. 

Bila perlu, beri pengaman pada tiap sudut meja di rumah agar tidak membahayakannya saat terantuk, kaitkan laci atau pintu agar tidak mudah dibuka, tutup stop kontak listrik, dan jauhkan ia dari barang-barang pecah belah.

Have fun with your little explorer!

2. Kenalkan Makanan yang Lebih Bervariasi

Setelah terbiasa dengan makanan yang bertekstur lembut dengan rasa yang hambar, sekarang Ibu bisa mengenalkan si Kecil pada makanan yang bertekstur yang lebih kasar dan rasa yang lebih bervariasi! Sebab, kemampuan mengunyah si Kecil sekarang juga sudah semakin berkembang.

Pengenalan makanan baru akan bantu memperkaya kemampuan indra pengecapan mereka, sehingga tidak hanya membantu mereka belajar makan, tapi juga membuat mereka tertarik untuk makan makanan yang berbeda.

Awalnya bayi Ibu mungkin akan menolak makanan yang bertekstur kasar. Tapi, jangan panik dulu, ya. Ibu bisa mengakalinya dengan menyajikan menu makanan secara perlahan, misalkan dengan porsi yang lebih sedikit atau sebagai selingan di antara menu makannya yang seperti biasa.. 

Namun, perlu diingat, Bu. Setiap kali Ibu memperkenalkan makanan baru, tunggu beberapa hari sebelum mencoba makanan lain. Ini bertujuan untuk melihat apakah ada tanda-tanda alergi makanan, seperti diare, muntah, atau ruam.

3. Biarkan si Kecil Menggenggam Makanan Sendiri

Karena si Kecil sudah bisa menggenggam dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya, ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan finger food supaya ia bisa latihan makan sendiri. Berikan potongan makanan yang lembut agar lebih mudah ia kunyah, ya!

Meski mungkin nanti prosesnya akan sedikit berantakan, memegang makanannya sendiri akan membantu si Kecil jadi lebih doyan makan. Ibu bisa perhatikan, lho, bayi umumnya bisa makan lebih banyak ketika makan sendiri ketimbang saat disuapi. 

Meski begitu, jangan sampai terlewat juga untuk selalu mendampingi bayi saat ia makan guna mencegah risiko si Kecil tersedak.

4. Ajak Makan Bersama Keluarga

Tak ada salahnya Ibu dan Ayah membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini, dengan selalu menjadwalkan waktu makan bersama anggota keluarga lainnya.

Sediakan kursi khusus makan bayi (high chair) serta piring dan peralatan makannya juga, ya! Selain itu, Ibu juga bisa mengajari si Kecil memegang sippy cup yang memiliki dua pegangan untuk melatihnya minum sendiri. 

5. Bacakan Buku untuk si Kecil

Membacakan buku cerita untuk anak bisa menjadi salah satu cara stimulasi bayi terbaik, termasuk di usia 7 bulan ini. Aktivitas ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasinya, sekaligus menjadi bekal agar bayi Ibu gemar membaca saat sudah besar.

Ibu dapat memilih buku ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang muncul, atau buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur. 

Saat Ibu membacakannya buku cerita bergambar, si Kecil mungkin sudah mulai bisa terlibat dalam kegiatan ini. 

Misalnya, dengan ikut-ikutan membolak-balikkan halaman buku yang sedang dibacakan, mendengarkan suara Ibu dengan lebih seksama, dan mengikuti gambar-gambar berwarna yang ada di dalamnya.

Tak ada salahnya mengenalkan ia pada berbagai macam suara baru lewat buku bergambar tentang hewan. Meskipun pada fase ini, ia mungkin belum bisa menghubungkan antara kata-kata yang Ibu ucapkan dengan gambar yang ada.

Sebagai contoh, menirukan suara kucing, anjing, burung, atau lainnya saat Ibu membacakan buku untuknya. 

Selain membacakan buku, ajak dia membuka dan menutup pintu atau jalan-jalan keluar rumah. Kemudian, sebutkan nama-nama benda yang Ibu lihat dan lainnya yang bisa Ibu lakukan untuk menggugah keingintahuannya yang besar.

Baca Juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Ibu Membacakan Dongeng untuk Anak

6. Sering Ajak Ngobrol dan Bermain

Tidak hanya membacakan buku, Ibu bisa mengasah kemampuan bicara si Kecil dengan sering-sering mengajaknya ngobrol.

Ajak si Kecil bicara dalam berbagai aktivitas sehari-hari, ya, Bu. Tak ada salahnya Ibu melakukan story telling atau bercerita apa saja kepada si Kecil. Contohnya saat tummy time, merangkak, memandikan bayi, memakaikan pakaian, mengganti popok, hingga waktu menyusu dan makan. 

Sering-sering juga mengajak si Kecil bermain, termasuk bermain cilukba. Ibu juga bisa meletakkan berbagai mainan di luar jangkauannya. Lalu, minta ia untuk mengambil mainan tersebut. 

Bisa pula Ibu menempatkan salah satu mainan di lantai, tutupi dengan sebuah kain. Lalu, buka kain sambil berkata dengan ekspresi gembira, “Apa isinya ya? Wah, ini dia!”, kemudian tutup kembali dan ulangi. 

Hal-Hal yang Perlu Ibu Perhatikan Terkait Tumbuh Kembang Bayi 7 Bulan

Perlu Ibu tahu dulu bahwa tahapan perkembangan setiap bayi mungkin tidak sama. Ada yang bisa belajar lebih cepat dan ada juga yang mungkin butuh waktu latihan. Terutama bayi yang prematur, karena mereka akan cenderung mengalami sedikit keterlambatan. Tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan Bu, karena ini normal. 

Jika Ibu cemas, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: 

  • Tidak bisa merangkak.

  • Tidak menunjukkan ketertarikan untuk meraih benda atau mainan.

  • Tidak mengenali Ibu atau Ayahnya, termasuk tidak menoleh saat namanya dipanggil. 

  • Tidak mengoceh atau mengenali suara.

  • Tidak bisa membuat kontak mata dengan orang yang mengajaknya bicara. 

Jika memang tak ada masalah yang serius menurut dokter, Ibu tidak perlu terlalu khawatir karena sebagian besar bayi akan bisa mengejar kecepatan tumbuh kembangnya seiring waktu. 

Masih penasaran apa lagi hal-hal hebat yang bisa dilakukan si Kecil di bulan ini dan selanjutnya? Yuk, segera cek milestone bayi Ibu tiap bulannya lewat tools Bebe Journey!

Di sini Ibu juga bisa mengakses berbagai fitur edukatif dan menarik lainnya untuk mendukung si Kecil tumbuh hebat, seperti jadwal vaksin, grafik pertumbuhan, hingga panduan MPASI.

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?


Referensi:

  1. Pregnancy Birth Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-7-months-old. Diakses pada 2 September 2022. 
     
  2. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047086. Diakses pada 2 September 2022. 
     
  3. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/your-7-month-old-baby-development-and-milestones-4172912. Diakses pada 2 September 2022. 
     
  4. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/when-babies-recognize-parents-5218236#toc-does-my-baby-recognize-me. Diakses pada 2 September 2022. 
     
  5. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-7-month-old. Diakses pada 2 September 2022. 
     
  6. Baby Center. https://www.babycentre.co.uk/a6477/baby-milestones-seven-to-12-months. Diakses pada 2 September 2022. 
     
  7. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf. Diakses pada 2 September 2022.
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait