Suhu Normal Bayi dan Cara Tepat Mengukurnya

Suhu tubuh normal bayi berkisar antara 36,5–37°Celsius. Mengetahui suhu normal bayi sangat penting agar orang tua bisa menyadari kapan ia demam atau tidak.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
11 May 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Mengetahui suhu normal bayi sangatlah penting agar Ibu dan Ayah bisa lebih cepat menyadari bila suhu tubuh si Kecil berubah dan berbahaya bagi kesehatannya. Yuk, kita cari tahu informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Berapa Suhu Normal Bayi?

Normalnya, suhu tubuh bayi berkisar antara 36,5–37°Celsius jika diukur dengan termometer.

Bayi dikatakan demam apabila:

  • Suhu tubuhnya naik mencapai di atas 38° Celsius, bila diukur dengan alat termometer yang diletakkan di dubur,

  • Suhu tubuh di atas 37,5° Celsius, bila diukur dengan alat termometer yang diletakkan di mulut; atau

  • Suhu tubuh di atas 37,2° Celsius bila diukur dengan alat termometer yang diletakkan di ketiak.38,5°Celsius, bila diukur dengan alat termometer yang diletakkan di telinga, dahi, ketiak, ataupun dubur.

Ada beberapa faktor lainnya yang memengaruhi suhu tubuh bayi, seperti usia, jenis kelamin, waktu (suhu tubuh akan menurun pada pagi hari dan akan kembali meningkat pada malam hari), hingga aktivitas yang dilakukan. 

Sementara itu, bayi disebut hipotermia bila suhu tubuhnya turun hingga 35,5°Celsius. Hipotermia juga tidak boleh dianggap sepele dan memerlukan perhatian khusus bagi bayi baru lahir, terutama bayi prematur.

Kenapa Penting Memantau Suhu Tubuh Bayi?

Memahami suhu tubuh normal bayi berperan penting dalam menjaga kondisinya agar tetap stabil. Tidak heran bila Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa menjaga suhu normal bayi adalah salah satu hal krusial yang dilakukan saat merawat bayi baru lahir.

Demam umumnya terjadi karena infeksi atau penyakit yang serius, seperti pneumonia atau meningitis. Ini karena demam merupakan respon tubuh saat ada rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. 

Peningkatan suhu tubuh tidak selalu menjadi pertanda adanya infeksi, Bu. Sebagai contoh, demam bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami dehidrasi atau kurang minum ASI.

Penting sekali bagi Ibu dan Ayah tahu berapa suhu normal bayi, terutama jika ia tampak tidak enak badan. Dengan demikian, penanganan bisa dilakukan dengan tepat dan segera.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi dengan Termometer

Umumnya, ibu-ibu mengecek suhu tubuh bayi dengan menyentuh bagian dahi, pipi, punggung, dan perut bayi.

Padahal jika ingin mengetahui bacaan suhu normal bayi dengan lebih akurat, Ibu membutuhkan termometer. Gunakanlah termometer digital, karena termometer raksa memiliki kemasan yang terbuat dari kaca dan rentan pecah. 

Agar hasil pengukuran suhu normal bayi lebih akurat, simak tata cara menggunakan termometer yang tepat sesuai dengan jenis dan lokasi pengukurannya di bawah ini:

1. Cara Mengukur Suhu Tubuh di Ketiak

Mengukur suhu tubuh bayi bisa dilakukan di beberapa area tubuh, Bu. Namun, IDAI menyarankan agar pengukuran suhu tubuh normal bayi yang akurat dilakukan dengan meletakkan termometer di ketiak. 

Berikut cara mengukur suhu badan bayi menggunakan termometer digital di bagian ketiak:

  • Nyalakan termometer dan tempatkan di bagian tengah ketiak bayi. Pastikan termometer menyentuh kulit secara langsung, bukan hanya sebatas pakaian.

  • Selama pengukuran berlangsung, usahakan untuk memeluk si Kecil guna menjaga agar termometer tidak terlepas dari ketiak.

  • Tunggu hingga termometer berbunyi “bip” yang menandakan pengukuran telah selesai.

  • Lepaskan termometer dan baca hasilnya apakah suhu tubuh bayi normal atau tidak.

  • Jika sudah tidak digunakan, simpan termometer di tempat semula setelah dibersihkan. 

2. Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi di Telinga

Adapun cara mengukur suhu tubuh bayi menggunakan termometer digital di bagian telinga adalah sebagai berikut.

  • Nyalakan dan tempatkan termometer di dalam telinga si Kecil dengan sedikit menarik telinganya. Tarik telinga bayi secara perlahan guna meluruskan saluran telinga menuju gendang telinga.

  • Tekan tombol pengukuran dan tunggu termometer sampai berbunyi “bip” yang menandakan pengukuran sudah selesai.

  • Lepaskan termometer dan baca hasilnya apakah suhu badan bayi normal atau tidak.

  • Jika sudah, segera bersihkan termometer dan simpan di tempat semula.

Baca Juga: Cara Mengatasi Demam pada Bayi dengan Mudah Tanpa Obat

3. Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi di Dahi

Berikut cara mengukur suhu normal tubuh bayi menggunakan termometer digital di bagian dahi:

  • Nyalakan dan tempatkan termometer tanpa harus menyentuh area dahinya secara langsung. 

  • Lepaskan termometer dan baca hasilnya apakah suhu badan bayi normal atau tidak.

  • Bersihkan termometer bila sudah tidak digunakan dan simpan di tempat semula.

4. Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi dengan Termometer Rektal (Anus)

Berikut cara mengukur suhu tubuh bayi menggunakan termometer digital di bagian rektal (anus):

  • Beri pelumas di bagian ujung termometer (area yang berwarna perak) dengan petroleum jelly.

  • Kemudian, posisikan bayi dalam keadaan tengkurap di atas permukaan datar, seperti di kasur atau pangkuan Ibu, dengan menekuk kedua lutut dan mengangkat kedua pahanya.

  • Selanjutnya, buka celananya dan renggangkan kedua kakinya.

  • Setelah menemukan lubang anus, Ibu bisa memasukkan ujung sensor termometer digital ke dalam anus kira-kira sekitar 1,3-2,5 sentimeter secara perlahan. Berhati-hatilah untuk tidak mendorong termometer terlalu dalam. 

  • Setelah termometer dimasukkan, diamkan selama kurang lebih 3 menit atau hingga sensor termometer berbunyi “bip” yang menandakan pengukuran sudah usai.

  • Keluarkan termometer dan baca hasilnya apakah suhu badan bayi normal atau tidak.

  • Bersihkan termometer dan simpan di tempat semula.

5. Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi dengan Termometer Oral (Mulut)

Simak cara mengukur suhu normal bayi menggunakan termometer digital di bagian mulut berikut ini.

  • Nyalakan termometer digital dan letakkan ujungnya di bagian bawah lidah bayi.

  • Minta si Kecil untuk menutup mulut dan bibirnya hingga termometer berbunyi “bip” sebagai tanda pengukuran sudah selesai.

  • Lepaskan termometer dan baca hasilnya apakah suhu tubuh bayi normal atau tidak.

  • Bersihkan termometer dan simpan kembali pada tempatnya.

  • Jika sebelumnya bayi Ibu baru saja selesai makan atau minum, tunggu 15 menit sebelum mengukur suhu tubuhnya secara oral.

Apa pun jenis termometernya, pastikan termometer tersebut dalam keadaan bersih baik sebelum dan sesudah digunakan ya, Bu. Lap atau bersihkan dengan alkohol untuk memastikan tidak ada kuman dan kotoran menempel di termometer.

Apa yang Perlu Dilakukan Ketika Suhu Bayi Naik?

Ibu sebaiknya jangan buru-buru panik bila suhu tubuh bayi naik. Pasalnya, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bayi yang demam bukan berarti ia mengalami penyakit yang parah. Berikut adalah tips penanganan pertamanya:

  • Tidak perlu langsung berikan obat pereda demam.

  • Buat si Kecil merasa nyaman agar ia bisa beristirahat.

  • Terus penuhi kebutuhan asupan ASI atau berikan cairan rehidrasi oral khusus sesuai dengan anjuran dokter.

  • Kompres si Kecil menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat, lalu diletakkan di ketiak dan lipatan selangkangan selama 10-15 menit. 

  • Hindari mengompres dengan air dingin. Selain membuat si Kecil menggigil, kompres air dingin saat suhu bayi naik justru bisa memperburuk kondisinya. 

  • Hindari membedong bayi atau memakaikan si Kecil pakaian yang terlalu tebal karena akan menyulitkan tubuhnya untuk mengeluarkan panas.

Baca Juga: Cara Menenangkan Bayi Rewel saat Sakit

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa si Kecil ke dokter bila bayi menangis terus sambil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini:

  • Demam tinggi > 39⁰ Celsius, atau > 38⁰ Celsius pada bayi di bawah 3 bulan.

  • Demam datang dan pergi.

  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari.

  • Kejang.

  • Si Kecil menunjukkan gejala leher kaku, tidak responsif, gelisah, atau bingung.

  • Muntah, diare, atau sakit perut.

  • Ruam merah pada kulit.

  • Tidak mau minum dalam waktu lama.

  • Bayi mengalami dehidrasi.

  • Kondisinya terus memburuk.

Nantinya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi si Kecil. 

Masih punya pertanyaan seputar tumbuh kembang bayi? Ibu bisa berkonsultasi dengan kepada Tim BebeCare yang hadir 24 jam untuk menjawab seputar permasalahan si Kecil.

 


Referensi tambahan:

  1. Setya Wandita. (2016). Hipotermia pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/hipotermia-pada-bayi-baru-lahir-kapan-harus-membawa-bayi-ke-dokter
  2. Informedhealth.org. (2013). Fever in Children: Overview. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279455/ 
  3. Birhanu Wondimeneh Demissie. (2018). Neonatal hypothermia and associated factors among neonates admitted to neonatal intensive care unit of public hospitals in Addis Ababa, Ethiopia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6090740/
  4. Healthychildren.org. (2021). Fever and Your Baby. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/Fever-and-Your-Baby.aspx
  5. Mulya Rahma Karyanti. (2014). Penanganan Demam pada Anak. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak 
  6. How to take your child’s temperature the right way. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/thermometer/art-20047410
  7. IDAI | Demam: Kapan Harus ke Dokter? (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter
  8. Fever (0-12 Months). (2022). Seattle Children’s Hospital. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/fever-0-12-months/
  9. Fever (High Temperature) In Kids (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
  10. Fever and your baby. (2021). Marchofdimes.org. https://www.marchofdimes.org/find-support/blog/fever-and-your-baby
  11. Fever and your baby. (2021). Marchofdimes.org. https://www.marchofdimes.org/find-support/blog/fever-and-your-baby


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait