5 Tanda Anak Manja dan Cara Tepat Mendidik si Kecil
Pola asuh anak yang kurang tepat bisa membuat anak bersikap manja. Jika dibiarkan begitu saja, sikap anak yang manja ini akan berdampak ...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Pola asuh anak yang kurang tepat bisa membuat anak bersikap manja. Jika dibiarkan begitu saja, sikap anak yang manja ini akan berdampak buruk apabila dibiarkan hingga dewasa. Supaya tidak kebablasan dalam memberi perhatian kepada si Kecil, Ibu perlu cari tahu cara mengatasi anak manja. Namun sebelum itu, yuk ketahui dulu ciri-ciri manja pada anak dalam artikel ini!
Seperti Apa Ciri-Ciri Anak Manja?
Anak manja dapat dideskripsikan sebagai anak yang tidak disiplin, manipulatif, dan cenderung membuat orang lain merasa tidak nyaman dengan sifat-sifatnya. Sifat ini biasanya akan mulai terjadi ketika anak berusia 2 atau 3 tahun.
Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari bila anaknya mulai bersikap manja. Nah agar hal tersebut tidak terjadi, ada ciri-ciri anak manja yang perlu Ibu dan Ayah perhatikan, yakni sebagai berikut:
1. Tidak Mau Menerima Penolakan
Salah satu ciri-ciri anak manja adalah ia akan tidak terima saat keinginannya tidak dipenuhi. Contohnya, saat si Kecil diminta untuk tidur siang atau berbagi mainan, ia tidak mau melakukannya. Ia juga akan mengabaikan perintah atau omongan orang tua dan hanya melakukan hal-hal yang disenanginya.
2. Sering Tantrum
Tantrum juga menjadi tanda anak manja berikutnya. Si Kecil mungkin akan marah-marah, berteriak, menangis, dan melakukan segala sesuatu secara dramatis agar Ibu dan Ayah mau menuruti kemauannya. Perilaku ini bisa terulang setiap kali permintaannya tidak terpenuhi.
3. Tidak Merasa Pernah Puas
Anak yang manja biasanya tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya dan selalu menginginkan hal lain.
Misalkan, anak Ibu sudah memiliki banyak mainan, tetapi masih bersikeras untuk membeli mainan yang baru lainnya. Kebiasaan inilah yang bisa membuat anak menjadi cenderung serakah.
4. Tidak Menghormati Orang Lain
Anak yang manja biasanya tidak menghormati orang lain, baik kepada yang lebih tua maupun yang lebih muda usianya.
Anak dengan sifat ini menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain, sehingga mereka tidak merasa peduli dengan orang di sekitarnya.
Mereka mungkin akan bersikap tidak sopan kepada orang yang lebih tua, seperti mengabaikan dan melawan ketika diberi nasehat.
5. Tidak Sabaran dan Manipulatif
Anak manja umumnya sulit untuk bersabar. Contohnya, ketika anak menginginkan sesuatu, anak harus segera mendapatkannya dengan cepat. Mereka bisa meracau atau merengek kepada orang tua untuk segera mendapatkan apa yang diinginkan.
Selain itu, anak manja juga kerap menunjukkan sifat manipulatifnya dengan memengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
Anak dengan sifat ini sering kali tidak segan dalam memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keinginannya.
Baca Juga: 15 Kata-Kata Motivasi Belajar untuk Anak Cerdas
Apa Dampak Sifat Manja pada Anak?
Perlu diketahui, Bu, kalau sifat manja pada anak bisa memengaruhi kualitas hidupnya di masa depan. Hal ini biasanya akan lebih jelas terlihat saat anak telah memasuki usia sekolah.
Kelak di masa depan, anak dengan sifat ini mungkin akan dijauhi oleh teman sebayanya karena terlalu suka memerintah dan egois.
Bukan hanya teman-temannya, mungkin juga banyak orang dewasa yang tidak suka kepada anak karena sifatnya yang sering kali kasar dan terlalu menuntut.
Bahkan, orang tua pun bisa mengalami kesulitan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak karena sifat-sifatnya yang buruk.
Akibat dari kesulitan menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang lain, pada akhirnya anak bisa merasa tidak bahagia.
Hal ini bisa ditandai dengan menurunnya motivasi dan rasa giat anak untuk sekolah dengan baik. Maka dari itu, dapat disimpulkan, menumbuhkan sifat manja pada anak bisa membuatnya kesulitan menjalani perannya di masyarakat.
Nah untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya segera atasi sifat manja pada anak sedini mungkin.
Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Manja?
Tahukah Ibu? Sikap manja anak bisa tumbuh karena orang tua merasa tidak berdaya mengendalikan anak. Menurut psikolog anak dan remaja, Richard Bromfield, Ph.D. dari Harvard Medical, Ibu harus mengambil kendali dan mengajarkan kemandirian pada anak dengan cara berikut ini:
1. Berikan Contoh yang Baik
Salah satu cara mengatasi anak manja adalah dengan mengajarkan anak berkomitmen untuk terus berusaha sepenuh hati menghentikan sikapnya. Usahakan Ibu dan Ayah bekerja sama sebagai orang tua dalam mendidik si Kecil menjadi pribadi yang mandiri.
Ibu dan Ayah adalah sosok panutan terbaik untuk si Kecil. Jadi, jangan cuma menasehati apalagi memarahinya, Bu. Berikanlah contoh bagaimana bersikap mandiri agar si Kecil bisa belajar dengan meniru perilaku Ayah dan Ibu.
Ajak bicara juga orang-orang di lingkungan sekitar keluarga, mulai dari kakek, nenek, ART, dan pengasuh. Semua harus di bawah satu suara, yaitu Ibu dan Ayah sebagai orang tua, dengan tujuan mengajarkan anak mandiri.
2. Komunikasi Jelas dan Tegas
Cara mengatasi anak manja berikutnya adalah dengan berkomunikasi secara jelas dan tegas kepada si Kecil. Beri tahu anak mengenai apa yang Ibu dan Ayah harapkan padanya secara gamblang. Misalnya, tekankan pada mereka untuk bisa belajar merapikan kembali mainannya sendiri.
Berikan arahan dengan kalimat sederhana dan ucapkan secara perlahan, seperti, "Ayo, sekarang rapikan mainannya ya, Nak, lalu simpan di kotak mainan."
3. Ajarkan Disiplin dan Konsekuensi
Sudah berkali-kali memperingatkan perilaku si Kecil, tapi ia tidak menggubris dan tetap membantah? Maka, sekarang tak ada salahnya bila Ibu sedikit memperingatkannya dengan keras jika ia tidak mau menuruti Ibu.
Misalkan, ketika si Kecil tidak mau mengikuti perkataan Ibu untuk membereskan makanan, katakan bahwa mainan tersebut bisa hilang atau rusak. Bisa pula Ibu mengatakan akan menyimpan semua mainannya selama beberapa hari di tempat lain.
Contoh lain, apabila anak tidak mau menyikat giginya, Ibu bisa melarang mereka makan permen dan makanan manis selama seharian penuh.
Ingat, Bu, anak perlu terbiasa dengan disiplin dan konsekuensi dari tindakannya, tetapi tentunya tanpa melibatkan kekerasan, baik fisik ataupun verbal.
4. Hindari Terlalu Melindungi Anak
Cara mengatasi anak manja berikutnya adalah dengan membiarkannya merasakan apa konsekuensi dari hal yang dilakukannya.
Sebagai contoh, suatu hari si Kecil terlambat datang ke sekolah karena bangun kesiangan. Nah, Ibu bisa membiarkannya merasakan apa konsekuensi dari hal tersebut.
Meski kedengarannya sederhana, tetapi ada saja orang tua yang berusaha melindungi anaknya dan membuat kebohongan kepada guru. Padahal menurut para ahli, pola asuh orang tua yang terlalu melindungi anak (overprotective) justru dapat mengganggu pertumbuhan karakter anak, lho.
5. Hindari Sering Memberikan Hadiah Tanpa Alasan
Ibu dan Ayah termasuk orang tua yang kerap menghujani anak dengan hadiah walaupun tidak pernah diminta si Kecil? Tahukah Ibu bahwa kebiasaan ini lama-kelamaan bisa membuat anak menjadi manja, lho!
Selain itu, memberikan mainan, pakaian, atau gadget elektronik yang terlalu sering diberikan justru membuat mereka lupa pentingnya menabung dan berhemat.
Jika ia diajarkan untuk bisa mendapatkan segalanya dengan mudah, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang manja dan tidak akan pernah belajar perjuangan maupun kesabaran.
Bila Ibu memang ingin memberikan hadiah, cobalah untuk menghindari pemberian materi. Sebaliknya, jadikan waktu dan kasih sayang Ibu yang berharga sebagai hadiah untuk si Kecil.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Belajar dari Kegiatan Sehari-Hari
Nah, itu dia, Bu, ciri-ciri anak manja serta cara mengatasinya yang perlu Ibu dan Ayah ketahui. Ingat, Bu, menghadapi si Kecil yang manja memang tidak mudah, tapi Ibu perlu bersabar dan membimbingnya dalam mengendalikan emosi, perasaan, dan egonya.
Untuk menjaga suasana hatinya, Ibu bisa memberikan dampingan segelas susu Bebelac 3 GroGreat+ setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan susu Bebelac 3 GroGreat+. Susu Bebelac 3 GroGreat+ dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat (happy tummy), akal kreatif (happy brain), dan hati yang besar (happy heart)!
Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub! Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!