Kecerdasan Naturalis pada Anak, Manfaat, dan Cara Stimulasinya
Apa yang terlintas dalam pikiran Ibu ketika mendengar kata "kecerdasan"? Mungkin kebanyakan ibu akan berpikir kecerdasan adalah kemampua...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Apa yang terlintas dalam pikiran Ibu ketika mendengar kata "kecerdasan"? Mungkin kebanyakan ibu akan berpikir kecerdasan adalah kemampuan membaca, berhitung, dan menghafal atau kecerdasan sains dan eksakta. Namun, sebenarnya kecerdasan meliputi berbagai jenis, termasuk kecerdasan naturalis.
Salah satu ciri anak yang memiliki jenis kecerdasan ini adalah senang dengan binatang, misalnya memiliki naluri untuk merawat dan memelihara binatang atau memanfaatkan dan melestarikan flora. Anak-anak dengan tipe kecerdasan ini juga menyukai aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan dan sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka.
Apa itu kecerdasan naturalis dan apa manfaatnya untuk anak? Yuk, simak artikel ini untuk memahami dan cara menstimulasinya pada si Kecil!
Apa yang Dimaksud dengan Kecerdasan Naturalis?
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan anak mengenali dan memahami perbedaan antara spesies, mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristiknya, dan pola perilaku setiap spesies.
Mampu membedakan objek alam sesuai dengan karakteristiknya misalnya, bisa membedakan batu dengan kerikil, kucing dengan anjing, dan bunga dengan tanaman pada umumnya. Selain itu, kecerdasan naturalistik juga membantu anak memahami bagaimana semua unsur alam ini saling berhubungan.
Anak dengan tipe kecerdasan ini memiliki kemampuan luar biasa dalam mengamati dan memahami alam. Oleh karena itu, kecerdasan naturalistik disebut juga cerdas alam (nature smart) karena anak bisa sangat peka terhadap perubahan dalam lingkungan, sekalipun perubahan tersebut terjadi dalam hitungan menit dan sangat perlahan, yang bagi orang lain pada umumnya sama sekali tidak bisa dirasakan.
Kecerdasan ini terletak di bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengenali pola dan membuat koneksi, serta area otak yang bertanggung jawab atas persepsi sensori.
Kenapa Kecerdasan Naturalistik Penting untuk Anak?
Kecerdasan naturalis merupakan salah satu jenis kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh profesor psikologi dan pakar pendidikan dari Universitas Harvard, Howard Gardner.
Jenis kecerdasan ini membuat anak memiliki ketertarikan dan keingintahuan yang kuat terhadap alam semesta dan makhluk hidup di dalamnya, seperti asal usul binatang, pertumbuhan tanaman, awal terjadinya tata surya dan berbagai galaksi, hingga fenomena serta unsur-unsur alam lainnya seperti taman, hutan, gunung, bebatuan, sampai pola perubahan cuaca. Ketertarikan ini sering kali dimulai sejak usia dini.
Memiliki kecerdasan naturalistik memungkinkan anak belajar berinteraksi dan berempati dengan lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya, kecerdasan ini membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian si Kecil untuk menyayangi, merawat, dan melestarikan tumbuhan dan hewan.
Baca Juga: 14 Aktivitas Stimulasi Otak yang Seru untuk Anak 2 Tahun
Ciri-Ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Naturalis Tinggi
Berikut ini ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan naturalis:
-
Suka berada di luar, bermain, mencari, mengeksplor, mengotori tangan mereka
-
Menyukai aktivitas luar ruangan, seperti mendaki, berkemah, atau jalan-jalan di alam terbuka.
-
Menjelajahi lingkungan alam dan lingkungan manusia dengan penuh ketertarikan serta antusiasme;
-
Suka mengamati, mengenal, berinteraksi atau peduli dengan objek, tanaman
-
atau hewan.
-
Dapat menggolongkan objek sesuai dengan karakteristik objek tersebut.
-
Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.
-
Minat yang tinggi untuk mempelajari taksonomi tanaman dan hewan.
-
Senang memelihara tanaman atau hewan.
-
Punya ketertarikan untuk menggunakan peralatan seperti mikroskop, binokuler, teleskop, dan komputer guna mempelajari suatu organisme.
-
Senang berbicara tentang ekologi (lingkungan), alam, binatang, dan tumbuhan
-
Senang berdarmawisata ke alam, kebun binatang, atau museum.
-
Memiliki kepekaan terhadap keadaan alam, seperti hujan, badai, petir, gunung, tanah, dan semacamnya).
-
Senang menyiram bunga, memelihara binatang, atau merawat tumbuhan (berkebun).
-
Suka melihat kandang binatang, burung, atau akuarium.
-
Bercita-cita di bidang biologi, ekologi, kimia, dan botani.
-
Memiliki ketertarikan besar terhadap hak-hak binatang dan cara kerja planet bumi.
-
Senang melakukan eksplorasi yang berbasis alam, seperti mengamati burung, kupu-kupu, serangga, dan tumbuh-tumbuhan.
-
Senang bermain dengan benda-benda alam, seperti menata batu kerikil, bermain pasir, membuat mobil-mobilan dari tanah liat, menggunakan uang dari daun, dan lain-lain,
-
Asyik mengamati gerak gerik binatang peliharaan, seperti ikan hias dalam akuarim, bagaimana burung terbang, kucing melompat, dan lain sebagainya.
-
Anak cenderung lebih sensitif terhadap tanda-tanda alam, seperti bisa merasakan saat binatang peliharaannya membutuhkan perhatian atau perawatan khusus.
-
Peduli terhadap lingkungan, tidak senang melakukan atau menyaksikan tindakan yang dapat merusak alam, seperti menebang pohon tanpa alasan yang jelas, memetik bunga sembarangan, atau membuang sampah tidak pada tempatnya.
-
Suka mengamati secara detail berbagai unsur yang ada di lingkungan sekitar. Anak merasa senang dan terhibur ketika memperhatikan dengan detail semut yang sedang berbaris, burung yang berkicau, atau kupu-kupu yang beterbangan.
-
Suka menonton acara atau membaca buku yang berhubungan dengan alam dan flora fauna.
Baca Juga: Manfaat Smell Sensory dan Ide Permainannya
Cara Meningkatkan Kecerdasan Naturalistik pada Anak
Kecerdasan naturalistik membuat anak sadar akan pentingnya menjaga dan merawat alam serta lingkungan sekitarnya. Maka itu, penting bagi Ibu untuk membantu mengembangkan kecerdasan si Kecil sejak usia dini.
Berikut ini beberapa cara untuk mengoptimalkan kecerdasan naturalistik pada anak:
-
Ajak anak untuk mengunjungi kebun binatang atau akuarium besar sebagai bentuk kegiatan mengisi waktu luang. Cara ini memungkinkan anak untuk berinteraksi langsung dengan berbagai jenis binatang.
-
Ajarkan anak untuk melakukan pengamatan yang lebih teliti pada lingkungan sekitarnya dengan menggunakan alat seperti kaca pembesar, mikroskop, atau teropong untuk membuat pengalaman jadi lebih interaktif.
-
Di akhir pekan, coba ajak si Kecil ke planetarium atau Boscha untuk mengamati rasi bintang. Si Kecil juga akan belajar mengapa planet-planet di tata surya ini ada dan apa kaitannya dengan kehidupan manusia di bumi.
-
Mencari batu-batu unik, misalnya mencari jenis batu tertentu dengan ciri yang berbeda-beda. Dari batu yang halus, kecil, berwarna putih atau hitam, batu yang tajam, batu yang besar.
-
Ajak pergi ke museum yang berkaitan dengan alam, seperti ke museum geologi, museum ilmu pengetahuan alam dan sebagainya untuk mendapatkan informasi tentang kondisi alam, jenis binatang, ragam tumbuhan di masa lalu. Si Kecil juga bisa mengetahui anatomi tubuh manusia maupun binatang, proses-proses biologis, dan sebagainya. Melalui kegiatan ini, ia menjadi terlatih untuk mengasah daya kritisnya terhadap masalah lingkungan.
-
Dorong anak untuk memahami cara mengklasifikasikan apa yang ia temui setelah menjelajahi alam. Selanjutnya, Ibu bisa membantu anak membuat buku harian yang berisi informasi dan gambar sebagai catatan dari pengamatannya.
-
Ajak anak berkebun dengan menanam bibit tanaman di rumah. Pilih tanaman yang aman untuk anak, yaitu yang tidak berduri, tidak berbulu, tidak berdaun kasar, tidak mengandung racun, dan sebagainya. Contohnya, menanam tomat, stroberi, mentimun, wortel, dan sebagainya. Selama proses menanam, ajak si Kecil mengukur tinggi tanaman, menghitung jumlah daun, menghitung jumlah bunga, dan sebagainya.
-
Bantu anak merawat hewan di sekitar. Jika rumah tidak memungkinkan untuk memelihara hewan piaraan, coba ajak si Kecil memberi makan kucing liar di sekitar rumah, atau volunteer ke tempat penampungan hewan untuk membantu anak mengembangkan empati, tanggung jawab, kesadaran, serta cinta terhadap binatang.
Itu dia beberapa hal yang perlu Ibu ketahui tentang kecerdasan naturalis. Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak di alam, semakin besar juga rasa ingin tahunya. Jadi, teruslah menstimulasi kecerdasan anak dengan beragam cara agar ia tumbuh menjadi Anak Hebat yang berakal kreatif, berhati besar, dan peduli dengan sekitarnya.
Baca Juga: 8 Ide Permainan Olahraga untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Ibu bisa juga, lho, menstimulasi kecerdasan si Kecil agar semakin tumbuh hebat dengan flash card eksklusif Belajar di Rumah secara gratis!
Jangan lupa Dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan melalui pemberian susu Bebelac 3 GroGreat+ yang dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) untuk mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy)
Ketika pencernaannya baik, anak juga akan bisa lebih aktif dan berpikir kreatif (happy brain), serta ceria dan bersemangat untuk melakukan berbagai kegiatan yang menunjang perkembangannya sambil bermain bersama teman-teman (happy heart).