8 Resep Makanan untuk Kecerdasan Otak Anak, Ada Bakso dan Sate yang Jadi Favoritnya

Menyusun menu bernutrisi untuk anak memang bukan hal yang mudah, ya, Bu. Tapi, Ibu bisa, kok, menyusun menu makanan sehat untuk ana...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
22 Apr 2022


Menyusun menu bernutrisi untuk anak memang bukan hal yang mudah, ya, Bu. Tapi, Ibu bisa, kok, menyusun menu makanan sehat untuk anak yang enak dan disukai si Kecil. Pastikan bahan makanannya mengandung nutrisi penting untuk mendukung perkembangan daya pikirnya, ya, Bu.

Penasaran bagaimana membuat sajian sehat agar daya pikirnya lebih optimal? Berikut lima ide menu yang bisa menjadi inspirasi untuk Ibu menyusun menu makan harian si Kecil.

1. Bakso Ikan Tenggiri

Bukan rahasia lagi jika ikan penting untuk mendukung kecerdasan si Kecil. Tak hanya berperan sebagai sumber protein, lemak ikan adalah lemak yang baik karena kaya akan asam lemak esensial,  seperti omega-3 dan omega-6. Tahukah Ibu bahwa 60% otak manusia terdiri dari lemak dan 20% di antaranya adalah DHA atau asam lemak omega-3 dan AA atau asam omega-6. Asam lemak esensial ini berperan penting dalam perkembangan dan fungsi otak.

Ibu bisa menghadirkan ikan tenggiri, ikan lokal yang mudah diperoleh dan sama lezatnya dengan ikan salmon. Daging ikan tenggiri yang bertekstur halus dan lembut bisa diolah menjadi bakso tahu ikan tenggiri. Sajikan sebagai menu makan siang, si Kecil pasti sulit menolak kelezatan bakso ikan yang gurih dibungkus tahu ini.

2. Sate Buntel

Sertakan selalu protein saat membuat menu makanan sehat untuk anak ya, Bu. Menurut penelitian, protein berperan penting dalam pertumbuhan anak dan membantu mencegah stunting. Ada banyak sekali sumber protein, baik hewani maupun nabati. Salah satu sumber protein hewani yaitu daging merah yang juga merupakan sumber zat besi yang sangat baik.

Baca Juga: Makanan Kaya Serat untuk Pencernaan Anak

Seperti Ibu ketahui, zat besi penting untuk perkembangan sistem saraf, fungsi kognitif, dan otot.

Bagaimana jika si Kecil masih enggan atau kesulitan menyantap daging karena sulit dikunyah? Untuk menyiasatinya, Ibu bisa membuat menu seperti sate buntel khas Solo, Jawa Tengah. Berbeda dengan sate pada umumnya, sate buntel terbuat dari daging sapi yang dicincang halus sehingga mudah dikunyah oleh si Kecil yang berusia 4—5 tahun.

3. Cah Bayam Udang

Ingin menggugah selera si Kecil untuk makan sayur? Ibu bisa mencoba resep makanan sehat cah bayam udang. Bayam yang merupakan sayuran sumber zat besi jadi tampak sangat menggoda ketika disajikan bersama udang.

Tak hanya enak, udang juga merupakan sumber protein dan yodium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk perkembangan dan metabolisme si Kecil. Tahukan Ibu jika kekurangan yodium ternyata  bisa memberikan dampak bagi perkembangan otak serta angka intelijensi (IQ) si Kecil.

Baca Juga: 3 Makanan Tinggi Protein untuk Anak

4. Makaroni Schotel Panggang

Saat si Kecil sedang bosan makan nasi, Ibu bisa mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lain, seperti pasta. Nah, menu pasta makaroni schotel panggang yang lezat pasti membuat si Kecil ketagihan menyantapnya. 

Ibu pun tenang karena si Kecil mendapat protein dari daging asap, telur, dan susu. Selain  merupakan sumber protein, ketiga bahan makanan ini juga mengandung vitamin B12 lho, Bu. Peranan vitamin B12 sangat krusial dalam perkembangan dan fungsi otak di masa kanak-kanak. Vitamin yang terdapat dalam produk hewani, jamur dan nori ini juga dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf dan fungsi kognitif.

bebe 4

5. Sup Telur Ayam Kampung

Telur adalah makanan yang mengandung kolin untuk nutrisi otak agar anak cerdas. Telur diyakini dapat digunakan berguna sebagai makanan agar anak cerdas. Salah satu makanan yang bisa diolah dari telur adalah sup telur ayam kampung. Selain dapat meningkatkan kecerdasan otak anak, makanan ini juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Daya Ingat Anak agar Cerdas Tumbuh Optimal

6. Bubur Beras Kuning Telur

Bubur beras kuning telur bisa dijadikan sebagai makanan untuk perkembangan otak anak. Bahan-bahan untuk membuat makanan sehat ini terbilang mudah, yaitu dengan beras dan telur.

7. Bubur Salmon dan Sayuran

Makanan untuk kecerdasan otak anak selanjutnya adalah bubur salmon dan sayuran. Makanan ini tentunya mengandung Omega-3 tinggi dan kaya serat yang baik untuk pencernaan anak.

Baca Juga: Makanan Sehat Namun Menyenangkan

8. Puding Panas Labu Kuning

Ibu juga bisa lho membuat camilan lezat sebagai bagian dari menu makanan sehat untuk anak yang bermanfaat sebagai nutrisi otak agar anak cerdas.

Contohnya puding labu kuning. Labu kuning (pumpkin) sangat kaya akan berbagai nutrisi. Antara lain vitamin A yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan mata, serta vitamin C dan E sebagai antioksidan, dan juga serat.

Nah, puding ini juga menggunakan susu sebagai bahan dasarnya, Bu. Selain sebagai sumber protein dan vitamin B12, susu juga mengandung zinc yang krusial untuk otak si Kecil. Ibu bisa menggunakan susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi zat besi, seperti Bebelac 4 untuk membuat puding ini. Di dalamnya, Bebelac 4 mengandung FOS GOS, minyak ikan, zinc, iodium, serta berbagai vitamin dan mineral.

Baca Juga: 20 Jenis Makanan untuk Nutrisi Kecerdasan Otak Bayi Hingga Balita

Wah, ternyata, ada banyak menu makanan sehat untuk anak yang enak dan lezat, ya. Yuk, coba bikin sendiri di rumah! Ajak si Kecil juga dalam proses memasak, ya, agar ia semakin tertarik menyantapnya.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. Claire McCarthy. (2018). The Crucial Brain Foods All Children Need. Diambil dari https://www.health.harvard.edu/blog/brain-food-children-nutrition-2018012313168 [Diakses 8 September 2021]
  2. Anett Nyaradi, dkk. (2013). The Role of Nutrition in Children's Neurocognitive Development, From Pregnancy Through Childhood. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3607807/ [Diakses 8 September 2021]
  3. Ricardo Uauy. (2015). Role of Protein and Amino Acids in Infant and Young Child Nutrition: Protein and Amino Acid Needs and Relationship with Child Growth. Diambil dari https://www.jstage.jst.go.jp/article/jnsv/61/Supplement/61_S192/_pdf/-char/en [Diakses 8 September 2021]
  4. Endang Windiastuti. (2013). Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak [Diakses 8 September 2021]
  5. Vasiliki Karavida, dkk. (2019). The Role of Nutrients in Child’s Brain Development. Diambil dari http://jehdnet.com/journals/jehd/Vol_8_No_2_June_2019/18.pdf [Diakses 8 September 2021]
  6.  M. Ziaul Amin, dkk. (2019). Comparative study on nutrient contents in the different parts of indigenous and hybrid varieties of pumpkin (Cucurbita maxima Linn.). Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6819838/ [Diakses 9 September 2021]


Artikel Terkait