11 Contoh Permainan Kreatif Anak Usia 4-5 Tahun

Contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun ini tidak cuma menyenangkan, tapi juga mengasah kemampuan sosial dan emosional si Kecil.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
13 Oct 2022
Anak bermain permainan kreatif


Bagi si Kecil yang sudah masuk masa prasekolah, ada banyak contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang tidak hanya seru, tapi juga membantunya bermain sambil belajar banyak kemampuan baru.

Dengan permainan yang tepat, si Kecil bisa sambil mengasah motorik, imajinasi, hingga keterampilan komunikasi dan bersosialisasinya untuk menambah teman baru. Yuk, simak contoh-contohnya di artikel ini!

Contoh Permainan Kreatif Anak Usia 4-5 Tahun

Alangkah baiknya jika Ibu menyediakan pilihan permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang tidak hanya bisa bantu mengasah perkembangan otak, tapi juga meningkatkan kemampuan berbahasa, dan bahkan keterampilan sosial dan emosionalnya juga. Kenapa begitu?

Sebab, anak-anak usia prasekolah sebetulnya sudah siap bersosialisasi, lebih bersemangat mencoba hal-hal baru, dan punya rasa ingin tahu yang besar untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang dunia yang mereka lihat. Nah, melalui bermainlah anak-anak bisa belajar berinteraksi dengan dunia dan orang-orang baru di sekitar mereka. 

Di bawah ini adalah contoh-contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang bisa Ibu perkenalkan pada si Kecil:

1. Role Play

Role play alias bermain peran adalah contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang bisa dilakukan dengan banyak teman.

Bermain peran adalah cara yang menyenangkan untuk anak belajar tentang bagaimana rasanya menjadi orang dewasa dalam berbagai profesi dan situasi sehari-hari. 

Dengan bermain peran, anak akan terdorong menggunakan akal kreatifnya untuk “menghidupkan” skenario yang selama ini mungkin hanya ada di dalam imajinasinya.

Role play juga memungkinkan anak-anak mempraktikkan bagaimana seorang karakter berdialog dan bertindak dari situasi-situasi yang mungkin pernah mereka amati sebelumnya.

Misalnya, anak memilih berpura-pura menjadi dokter untuk menolong temannya yang “sakit” karena si Kecil sudah pernah melihat bagaimana dokter bertindak untuk mengobati pasien.

Di lain waktu, anak dan teman-temannya mungkin memperagakan drama dari film atau tokoh fiksi favorit mereka. Misalnya, princess Disney atau superhero dari Marvel Avengers. 

Jadi, si Kecil juga punya banyak kesempatan untuk belajar bagaimana caranya berkomunikasi, bergiliran menggunakan mainan, berbagi, bernegosiasi, dan menyelesaikan konflik menggunakan kata-kata yang baik, misalnya “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”.

Memutuskan siapa yang akan “berakting” sebagai siapa bisa jadi kesempatan untuk anak belajar bernegosiasi dan bergiliran, lho! 

Ibu hanya perlu menyediakan alat peraga, kostum, dan peralatan yang sesuai dengan tema role play anak, dan biarkan anak bermain mewujudkan imajinasinya.

2. Bermain dengan Pasir dan Air

Contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun lainnya adalah bermain pasir dan air. Lewat permainan ini, si Kecil tidak hanya akan belajar bagaimana caranya berbagi dan bergiliran dengan teman, tapi juga mengasah sensorinya sambil belajar sains sederhana. 

Ya! Saat bermain dengan pasir dan air, anak akan belajar tentang sifat-sifat zat padat dan cair serta konsep tenggelam dan terapung dengan melihat perilaku benda bila dimasukkan ke dalam air. 

Misalnya, apa yang terjadi bila anak menaruh wadah plastik di atas air, atau bagaimana pasir yang kecil bisa menjadi berat. Semua ini merupakan dasar-dasar dari pelajaran fisika yang akan dipelajarinya saat ia sudah besar nanti.

Jika cuaca sedang cerah dan tidak terlalu panas, Ibu bisa ajak si Kecil dan anak-anak tetangga bermain ini di pekarangan rumah!

3. Escape Room

Escape room adalah salah satu contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang bisa Ibu lakukan di rumah bersama teman-teman dekatnya.

Ini adalah pengalaman bermain yang produktif karena untuk bisa keluar dari ruangan, si Kecil harus bisa berpikir kreatif untuk memecahkan setiap teka-teki dengan menyusun strategi dan berkolaborasi dengan teman-temannya.

Untuk membuat escape room di rumah, cukup pilih sekitar 5 buah teka-teki atau puzzle dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda (tapi harus tetap sesuai usia si Kecil ya, Bu!) dan buat skenario bagaimana cara untuk mengarahkan anak dari satu petunjuk ke petunjuk berikutnya.

Semakin banyak teka-teki yang Ibu tambahkan, akan semakin menantang anak untuk menyelesaikan permainan ini.

Baca Juga: Contoh Kegiatan Motorik Kasar untuk Anak Usia 4-5 Tahun

4. Menggambar Ekspresi Wajah

Pada fase usia ini, anak perlu mengenal dan memahami emosi serta perasaannya, baik itu emosi yang positif maupun yang negatif. Mengenal emosi juga dapat membantu anak mengekspresikan apa yang anak rasakan atau butuhkan dengan jelas.

Ini supaya kelak anak bisa melatih mengatasi emosi negatif dengan cara sehat, mengasah keterampilan berkomunikasi dengan efektif, membangun hubungan yang lebih baik, dan mampu menyelesaikan konflik dengan baik. 

Ibu bisa mengajak anak menggambar ekspresi wajah dan buat cerita sesuai dengan ekspresi tersebut. Contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun ini bisa dilakukan bersama-sama dengan adik, kakak ataupun sepupu yang sebaya.

Ajak anak menggambar bermacam ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, atau takut di sebuah kertas. Setelah selesai, Ibu dan anak bisa saling menunjukkan ekspresi wajah yang sudah dibuat. Kemudian, buat sebuah cerita, bisa dari contoh kegiatan sehari-hari atau buku dongeng, dan minta anak memilih ekspresi wajah yang sesuai.

Sebagai contoh, Ibu bisa bercerita tentang seorang anak yang sedang sakit berat tapi tidak bisa berobat ke rumah sakit karena tidak punya uang. Kemudian, tanyakan kepada si Kecil, bagaimana kira-kira ekspresi wajah anak tersebut. 

Contoh lainnya, Ibu bisa bercerita tentang seorang anak yang berhasil memenangkan sebuah kompetisi di sekolahnya. Lalu, tanyakan kepada anak, bagaimana ekspresi wajah yang tepat anak tersebut. Bila anak menunjukkan ekspresi wajah yang tepat, ia bisa menempelkan ekspresi wajah tersebut di dinding kamarnya. 

Cerita yang Ibu ungkapkan akan menggugah rasa empati anak, serta membuat mereka berusaha memahami perasaan orang lain melalui ekspresi wajah.

5. Menggambar dengan Mata Tertutup

Mengenali dan menumbuhkan empati anak terhadap orang lain juga bisa dengan mengajaknya bermain menggambar dengan mata tertutup. 

Caranya, pertama-tama mintalah anak menggambar dengan mata tertutup kain. Setelah ia selesai, bukalah penutup matanya, lalu lihat gambarnya bersama-sama. 

Selanjutnya, gantian Ibu yang menggambar dengan mata tertutup. Di akhir permainan, Ibu bisa menjelaskan makna dari permainan kreatif ini, yaitu mengenai betapa sulitnya bagi anak-anak yang tidak bisa melihat berjuang melakukan kegiatan sehari-hari.

Harapannya, si Kecil bisa menumbuhkan rasa empati dan keinginan untuk menolong orang-orang yang membutuhkan.

6. Tebak Kata dengan Telinga Ditutup

Contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun ini mirip dengan menggambar dengan mata tertutup, tapi dimodifikasi untuk menunjukkan keterbatasan fisik lainnya. 

Sebagai contoh, Ibu mengajak anak bermain tebak kata dengan telinga tertutup untuk memahami bagaimana rasanya tidak bisa mendengar. 

Ibu bisa meminta si Kecil menutup kedua telinganya, kemudian Ibu mengucapkan satu kata tanpa bersuara. Lalu, giliran Ibu yang menebak ucapan kata anak dengan kedua telinga ditutup.

Di akhir permainan, Ibu bisa menjelaskan makna dari permainan ini, yakni merasakan empati bagaimana sulitnya anak-anak yang tidak bisa mendengarkan karena keterbatasan fisik yang mereka alami.

7. Permainan Goresan Rahasia

Saat masih kecil, Ibu pasti pernah melakukan permainan satu ini. Jadi, sekarang saatnya mengenalkan si Kecil pada contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun ini.

Caranya, minta anak duduk memunggungi Ibu, lalu Ibu membuat goresan gambar di punggung, seperti angka, huruf, atau gambar tertentu. Selanjutnya, minta anak menebak apa yang Ibu goreskan atau gambarkan.

Selain di punggung, Ibu bisa menggambar di telapak tangan, telapak kaki, lengan, atau paha anak agar permainan terasa lebih menyenangkan. Pastikan anak memejamkan mata saat Ibu membuat goresan atau gambar di tubuhnya, ya!

Permainan sederhana ini cukup efektif untuk mengasah keterampilan komunikasi anak sambil mengajarkan caranya menulis dengan seru.

Baca Juga: 10 Pilihan Mainan Edukasi untuk Anak Usia 4 Tahun 

8. Permainan Tebak Sampah 

Contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang satu ini cukup unik, tapi tetap tak kalah bermanfaat untuk mengasah kecerdasan naturalistik si Kecil.

Ibu bisa mengajarkan anak memilah-milah sampah sejak dini untuk menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya serta melatih kepeduliannya terhadap lingkungan.

Pertama, siapkan dulu beberapa tempat sampah. Ibu bisa mengajak anak membuatnya sendiri dari kardus bekas yang dilapisi kertas atau kalender yang sudah tidak terpakai. 

Kemudian, buat gambar pada sisi kardus untuk menandakan jenis sampah, seperti kumpulan kertas, plastik, botol plastik, atau sampah dapur. Jelaskan kepada anak fungsi dari masing-masing tempat sampah tersebut.

Selanjutnya, siapkan lima jenis sampah berbeda di sebuah kardus besar dan jejerkanlah. Lalu, ajak si Kecil untuk menebak jenis sampah tersebut. 

Misalnya, bila Ibu mengambil plastik makanan ringan, minta si Kecil menyebutkan jenis sampah ini dan minta ia memasukkannya pada tempat sampah yang sesuai. 

Selanjutnya, Ibu bisa mengambil sampah dapur berupa cangkang telur, kemudian minta anak menyebutkan  jenis sampah ini dan minta ia memasukkannya pada tempat sampah yang sesuai. Setelah si Kecil paham, ajarkan ia untuk selalu membuang sampah sesuai dengan tempatnya.

9. Membuat Kerajinan Tanaman 

Permainan kerajinan tangan adalah salah satu contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang menyenangkan karena dapat membantu mengeksplorasi kreativitas mereka.

Anak-anak pun bisa belajar melalui prakarya yang dibuatnya. Caranya, pertama-tama Ibu bisa mengajak anak menyiapkan spidol, stik es krim bekas, dan kertas berwarna untuk membuat gambar tanaman di atas kertas.

Jika sudah selesai, labeli semua bagian tanaman, seperti bunga, kelopak, batang, daun, akar, dan lain-lainnya. Dengan demikian, si Kecil bisa mengenal bagian-bagian dari tanaman.

10. Permainan Tradisional

Setelah anak banyak menghabiskan waktu bermain di dalam rumah akibat pandemi, sekarang ia bisa bermain lagi di luar bersama teman-temannya. Ini bisa menjadi momen waktu yang tepat bagi Ibu memperkenalkan permainan tradisional. 

Banyak sekali permainan tradisional yang bisa mengasah perkembangan anak. Contohnya saja, bermain englek dan layangan untuk mengasah keterampilan motoriknya, bermain congklak untuk mengasah kemampuan kognitifnya, sampai permainan tak benteng, petak umpet, dan ular naga yang bisa membantu mengasah jiwa leadership si Kecil.

11. Bermain Boneka

Bermain boneka sambil bermain peran juga merupakan contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang direkomendasikan. Permainan ini bagus untuk mengasah imajinasi, kreativitas, dan empati anak, terlepas apa pun jenis kelamin mereka.

Selain itu, bermain boneka juga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Ini karena anak-anak akan belajar berkomunikasi yang mampu membantu mereka mempelajari kosakata baru. 

Saat mengajak dan menemani anak bermain peran, coba pancinglah imajinasi mereka untuk membuat jalan cerita dari kegiatan sehari-hari.

Misalnya, ketika anak diberikan dua boneka, ia akan otomatis membuat permainannya hidup dengan menciptakan percakapan antar boneka. Ibu bisa mengajarkannya membuat jalan cerita bahwa salah satu boneka yang dimainkan sedang sakit, kemudian boneka lainnya menghibur atau menemani boneka yang sedang sakit tersebut. 

Selanjutnya, biarkan anak Ibu menyampaikan perasaan dan pendapatnya mengenai tokoh yang ia perankan. Selain melatih anak untuk berimajinasi dan memecahkan masalah, cara ini dapat membantu meningkatkan kemampuan empati dan bersosialisasi sekaligus mengajarkannya untuk menanam hal-hal kebaikan. 

Contoh lainnya, si Kecil juga bisa belajar merawat diri lewat permainan boneka Barbie dengan menggantikan pakaiannya, memasangkan kancing dan ritsleting, menyisir dan mendandani rambut, hingga menidurkan boneka. Ibu bisa meminta anak memastikan bonekanya dalam keadaan baik serta berimajinasi tentang apa yang diinginkan atau dibutuhkan boneka tersebut.

Ibu pun tidak perlu khawatir anak-anak akan cepat bosan, karena di rentang usia ini anak sudah lebih mandiri sehingga bisa bermain sendiri sampai merasa puas.

Nah, itulah, contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang bisa menjadi inspirasi Ibu. 

Baca Juga: 10 Mainan Edukasi untuk Anak Usia 5 Tahun

Untuk mendampingi si Kecil belajar sambil bermain, Ibu bisa berikan si Kecil segelas susu Bebelac 3 untuk mengoptimalkan asupan nutrisinya.

Susu Bebelac 4 GroGreat+ dilengkapi dengan Triple A, DHA yang lebih tinggi, serta kombinasi serat pangan FOS:GOS dalam rasio 1:9 yang penting untuk dukung si Kecil tumbuh hebat!

Dengan asupan nutrisi optimal dari makanan dan susu Bebelac, anak akan memiliki pencernaan yang baik (happy tummy) sehingga ia bisa lebih aktif dan bersemangat untuk bermain bersama teman-temannya.

Ketika pencernaannya baik, anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria (happy heart) yang akan membantu proses tumbuh kembangnya selama bermain dan belajar di rumah (happy brain).

Tertarik mencoba? Jangan lupa mendaftar jadi member Bebeclub untuk menikmati promo dan fitur menarik lainnya ya, Bu!

 


Referensi:

  1. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones. Diakses pada 29 Agustus 2022. 

  2. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/4-year-old-developmental-milestones-2764713#toc-how-to-help-4-year-old-learn-and-grow. Diakses pada 29 Agustus 2022. 

  3. Child Ventures. https://childventures.ca/2014/12/20/benefits-playing-dolls/. Diakses pada 29 Agustus 2022.

  4. Mom Junction. https://www.momjunction.com/articles/games-and-activities-for-your-4-years-old-kid_00368665/. Diakses pada 29 Agustus 2022. 

  5. Kids Health. https://kidshealth.org/en/teens/understand-emotions.html. Diakses pada 29 Agustus 2022.



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait