5 Aktivitas Seru untuk Meningkatkan Imajinasi Anak

Pernahkah Ibu melihat si Kecil berimajinasi ketika sedang bermain? Misalnya berpura-pura menjadi koki restoran atau bermain peran menjad...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
16 Feb 2023


Pernahkah Ibu melihat si Kecil berimajinasi ketika sedang bermain? Misalnya berpura-pura menjadi koki restoran atau bermain peran menjadi tokoh kartun kesayangannya hingga membuat “dunia” sendiri dari berbagai mainan dan barang-barang yang ada di rumah. Ketika si Kecil terlihat sedang asyik sendiri, jangan dibatasi, ya, Bu. Bebaskan anak untuk bereksplorasi dan mewujudkan imajinasinya.

Memiliki imajinasi dapat menjadi suatu hal yang positif untuk menstimulasi tumbuh kembang hebat anak. Jadi, si Kecil akan sangat membutuhkan dukungan dari Ayah dan Ibu untuk melatih imajinasinya.

Yuk, Bu, sama-sama kita pahami lebih dalam tentang manfaat dan cara mengembangkan imajinasi anak di ulasan berikut ini!

Apa Manfaat Imajinasi Bagi Anak?

Usia dini adalah masa di mana imajinasi anak sedang berkembang sangat pesat. Bahkan, imajinasi si Kecil akan mencapai puncaknya sebelum usia 6 tahun. Jadi, sangat penting Ayah dan Ibu untuk terus melatih imajinasi anak.

Lalu, apa saja, sih, manfaat imajinasi bagi seorang anak? 

1. Meningkatkan Cara Berpikir Kreatif

Daya imajinasi sangat erat kaitannya dengan kreativitas anak. Karena dengan berimajinasi, anak akan semakin terpancing untuk menggali rasa ingin tahunya. Si Kecil akan bisa merasakan dan membayangkan apa yang ia ceritakan.

Kreativitas itu sendiri adalah respon unik anak-anak terhadap semua yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Bagaimana si Kecil bereaksi terhadap stimulasi, pengalaman, dan ide akan merangsang kreativitas dan imajinasi mereka. Semua pengalaman kreatif ini kemudian akan membangun koneksi antar saraf yang kuat di dalam otak.

Jadi, beri anak ruang dan waktu yang cukup untuk bereksplorasi dan memuaskan rasa ingin tahu mereka sendiri. Pada akhirnya, dukungan Ayah dan Ibu yang membebaskan si Kecil berimajinasi dapat membantunya membangun kepercayaan diri dan kemandirian.

2. Melatih Kemampuan Problem Solving

Berimajinasi juga akan membantu si Kecil mengembangkan keterampilan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan sesuatu yang inovatif. 

Seorang anak yang memiliki daya imajinasi tinggi mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan lebih luas sehingga memiliki kemampuan untuk memecahkan suatu permasalahan menggunakan pendekatan yang unik. 

Sebab, saat sedang berkhayal ia mungkin dapat mengurutkan sebab-akibat dari suatu kejadian menurut logikanya tersendiri, dan berusaha untuk mewujudkan solusinya di “dunia nyata” dengan caranya sendiri yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang dewasa.

Ambil contoh, anak berpura-pura menjadi Princess Elsa yang tinggal di Kutub Utara. Karena si Kecil tahu bahwa Kutub Utara itu tertutupi salju, ia bisa menyiasatinya dengan membuat “salju” dari butiran-butiran styrofoam putih. 

Salah satu alasan mengapa problem solving penting dalam perkembangan anak adalah karena hal itu mengajarkan kearifan, membantu anak-anak bisa membedakan apa yang merupakan masalah yang dapat dipecahkan sendiri dan mana masalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain.

Problem solving juga mengembangkan kegigihan, yang menjadi dasar bagi tumbuh kembang hebat si Kecil.

3. Meningkatkan Keterampilan Sosio-Emosional 

Permainan imajinatif bersama teman-temannya dapat menciptakan situasi yang kurang menyenangkan bagi beberapa anak. Contohnya saat bermain rumah-rumahan, dua anak perempuan sama-sama ingin memerankan tokoh Ibu. 

Anak yang akhirnya tidak kebagian peran Ibu harus belajar untuk mengelola emosinya sembari menunggu giliran mendapatkan peran yang diinginkan. 

Selain mengelola emosi dan belajar bahwa tidak semua yang diinginkan dapat terpenuhi, pada kesempatan ini si Kecil juga dapat belajar berkompromi dengan temannya untuk menemukan win-win solution sehingga permainan dapat terus berlangsung. 

Baca juga: Membesarkan Anak Agar Memiliki Hati yang Baik

4. Mengajarkan Perilaku Terpuji

Permainan imajinatif dapat membantu Ibu dalam mendukung tumbuhnya perilaku positif pada anak dengan cara yang menyenangkan dan tanpa paksaan. 

Salah satu contohnya adalah ketika si Kecil bermain boneka. Ajak anak untuk masuk ke alur cerita dimana Berry si Boneka Beruang melihat permen kesukaannya tergeletak di meja playground. 

Ibu dapat berperan sebagai Berry kemudian bertanya kepada si Kecil, “Wah lihat ada permen kesukaan kita di meja. Sepertinya tidak ada anak yang memiliki permen tersebut. Apa yang harus kita lakukan?”

Lihat respon seperti apa yang dikeluarkan anak dari mulut mungilnya. Jika jawaban yang dikeluarkan sudah sesuai dengan norma yang berlaku, beri pujian dan encouragement kepada si Kecil. 

Namun, ketika jawabannya melenceng dari norma yang berlaku, Ibu perlu segera memberikan pengertian melalui Berry si Beruang, contohnya:

“Aduh, jangan diambil permennya. Walaupun terlihat sangat lezat dan kita ingin sekali memakannya, kita harus ingat itu adalah permen anak lain. Mungkin dia lupa dan meninggalkannya di meja.”

“Sekarang anak itu pasti sedih karena kehilangan permennya. Jadi, kita jaga saja ya permennya sambil bermain. Siapa tahu anak itu kembali lagi untuk mengambil permennya.”

5. Merangsang Perkembangan Fisik 

Selama bermain peran si Kecil akan secara otomatis melakukan berbagai gerakan yang biasanya dilakukan oleh tokoh yang ia perankan. 

Misalkan saat ia berpura-pura menjadi Superman. Si Kecil akan dengan semangat berlari mengelilingi ruang bermain untuk menyelamatkan bonekanya yang sedang menjadi tawanan. Hal ini akan membuat otot-otot tubuhnya semakin kuat dan memberikan stimulasi bagi motorik kasarnya.  

Atau ketika si Kecil berpura-pura menjadi desainer kenamaan. Ia akan dengan hati-hati berusaha menjahit pinggiran kain flanel yang Ibu sediakan sehingga motorik halusnya terstimulasi dengan baik. 

6. Mengasah Keterampilan Komunikasi dan Berbahasa

Ketika si Kecil diberikan ruang yang aman dan nyaman untuk memainkan berbagai permainan imajinatif bersama temannya, ia akan dengan sendirinya berinteraksi dan membicarakan berbagai hal yang, mungkin bagi Ibu tidak terduga. 

Dari situlah kemampuan anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebayanya akan berkembang. 

Baca juga: 4 Cara Tingkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Ide Aktivitas Seru untuk Mengembangkan Imajinasi Anak

Ibu tidak perlu khawatir kehabisan ide permainan imajinatif apa yang dapat dilakukan bersama si Kecil sehingga di masa emasnya ia tidak melewatkan fase ini begitu saja. Berikut daftar aktivitas serunya: 

1. Doodling

Menggambar pada sebuah kertas kosong adalah salah satu cara yang menyenangkan dan powerful untuk meningkatkan daya imajinasi anak, Bu.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Academy of Special Education yang berkolaborasi dengan The Montessori Elementary School, Polandia pada tahun 2013, disebutkan bahwa doodling terbukti membantu anak usia dini dalam mengembangkan imajinasi serta kelancaran dan orisinalitas dalam berpikir.

Si Kecil dapat menggambar apapun sesuai dengan kreativitas dan imajinasinya sejauh yang mereka bisa alias tanpa batas.

Nah, Ibu dapat mendukung anak mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dengan memberikan berbagai reinforcement positif seperti memajang hasil gambar yang dibuat pada dinding ruang tengah atau ruang bermainnya. 

Tanyakan juga pada anak apa objek apa yang mereka gambar dan cerita apa yang tersembunyi di balik gambar tersebut. Si Kecil dengan mata berbinar-binar pasti akan dengan semangat menceritakannya pada Ibu. 

Berbagai dukungan positif tersebut akan membuat harga diri dan kepercayaan diri si Kecil meningkat.

Oh iya, umumnya anak sudah bisa diajak untuk doodling sejak usia 12-18 bulan seiring dengan fungsi motorik halusnya yang semakin matang. 

Agar kegiatan menggambar membuahkan hasil yang maksimal Ibu dapat melakukan beberapa hal berikut: 

  • Untuk melakukan aktivitas ini, Ibu cukup menyediakan kertas gambar. Bisa kertas gambar dengan ukuran reguler atau kertas gambar berukuran besar yang Ibu bentangkan di lantai atau tempelkan ditembok

  • Tunjukkan pada anak bahwa menggambar adalah kegiatan yang menyenangkan tanpa memberitahu anak apa yang harus mereka gambar. 

  • Tunjukkan rasa tertarik Ibu terhadap apa yang sedang digambar si Kecil dengan mengomentari garis, bentuk, dan warna apapun yang ia gunakan.

  • Dorong anak untuk meluaskan imajinasi mereka saat menggambar dengan menanyakan apa yang akan mereka gambar selanjutnya di samping objek yang telah selesai digambar

  • Hindari memberikan komentar negatif pada gambar anak seperti, “Aduh nak ini salah, telinga kelinci tidak ada bulat dan pendek,” atau “Nak, mana ada matahari yang berwarna biru, matahari harusnya berwarna kuning.”

  • Pajang gambar anak sesuai dengan level matanya sehingga ia bisa melihat hasil karyanya dengan mudah dan memberikan apresiasi pribadi.

Baca juga: 10 Ide Kegiatan Montessori agar Anak Tumbuh Aktif dan Mandiri

2. What Cloud is That?

Ibu dapat mengajak anak bermain sambil sejenak membaringkan tubuh yang penat di atas rumput halaman belakang! Ajak si Kecil menatap langit biru sambil mendeskripsikan berbagai bentuk awan yang ada. 

Dalam kegiatan ini, imajinasi si Kecil dapat berkembang tanpa batas sambil kembali terkoneksi kepada alam. Motivasi si Kecil untuk menunjuk salah satu awan dan mendeskripsikan setiap bentuk yang ia lihat dengan memberikan contoh terlebih dahulu. 

“Lihat Nak, di sebelah pohon yang ada bunganya, ada awan yang lucu sekali! Bentuknya seperti domba gemuk di rumah kakek. Itu adalah kepalanya, yang runcing itu, Nak, adalah tanduknya. Hahaha, kecil sekali ya tanduknya!”

“Nah, yang bulat-bulat itu badannya yang dipenuhi bulu putih. Dombanya habis mandi, Nak sepertinya, jadinya dia bersih sekali. Kira-kira bulunya empuk dan wangi tidak, ya?”

Selain mendeskripsikan awan secara verbal, Ibu juga bisa mengajak si Kecil untuk mendeskripsikan awan melalui aktivitas menggambar. 

3. Bermain Peran

Bermain peran dapat Ibu gunakan untuk meningkatkan daya imajinasi anak dengan sangat baik, lho! 

Daya imajinasi yang tinggi kemudian dapat meningkatkan kreativitas karena si Kecil bisa berpura-pura menjadi apapun yang mereka inginkan. Bahkan menjadi sesuatu yang tidak mungkin mereka lakukan sendiri dalam kehidupan sehari-hari atau menjadi sesuatu yang tidak nyata.

Ia bisa menjadi putri duyung yang sangat pandai berenang, raksasa yang dapat memindahkan gunung, astronot yang menjaga galaksi, penjaga kasir yang pandai menghitung, hingga raja yang dermawan. 

Nah, untuk membuat permainan semakin seru, Ibu dapat menyediakan berbagai properti pendukung seperti potongan kain dengan aneka warna dan tekstur, tongkat, topi, topeng, wig, hiasan kepala, dan lain sebagainya. 

Biarkan si Kecil berkreasi dengan macam-macam properti tersebut sesuai dengan imajinasinya. Ibu dapat memotivasi anak untuk menceritakan apa yang ia kenakan dan apa saja kekuatan ajaib yang bisa dihasilkan baju atau alat yang ia pegang.

4. Membuat Rumah untuk Superhero

Ibu dapat mengajak si Kecil untuk membuat rumah-rumahan bagi superhero favoritnya. Jika ia tidak memiliki tokoh superhero favorit, Ibu bisa menggunakan tokoh favorit si Kecil lainnya seperti Barbie, Mickey, Nemo, dan lain sebagainya. Penggunaan tokoh favorit akan membuat anak semakin bersemangat dalam bermain. 

Sediakan berbagai material yang sekiranya dapat digunakan si Kecil untuk membuat rumah-rumahan seperti kotak kardus, balok, kain, lego, stik es krim, dan playdough. 

Kemudian, Ibu dapat mengawali permainan ini dengan mengajak anak membuat rumah bagi superhero favoritnya agar ia dapat tidur dengan nyaman sebelum membasmi kejahatan. 

Agar secara efektif meningkatkan daya imajinasi anak, Ibu dapat melakukan permainan ini dengan: 

  • Pertama-tama perhatikan apa yang secara spontan dilakukan oleh si Kecil. Bahan apa saja yang digunakan anak dalam membuat rumah.

  • Tanyakan pada anak rumah seperti apa yang akan mereka buat. Dengarkan dengan antusias dan berikan respon yang sesuai ketika anak menceritakan bentuk rumah seperti apa yang akan ia buat.

  • Jangan memberikan komentar negatif terhadap apa yang dibuat anak. Bagi si Kecil, tumpukan Lego tidak beraturan merupakan sebuah mahakarya dan rumah yang kokoh. Ibu perlu mengingat bahwa keberhasilan dan tingkat kompleksitas anak dalam membangun rumah sangat dipengaruhi oleh kemampuan motorik halusnya. 

  • Beberapa waktu kemudian, berikan masukan untuk membuat rumah yang lebih “bagus” melalui berbagai buku cerita dan gambar menarik. 

Tujuannya supaya si Kecil menyerap dan menyimpulkan sendiri input yang ia dapatkan sehingga akal kreatifnya semakin berkembang dan ia mendapatkan solusi unik untuk permasalahan “membangun rumah” yang sedang ia lakukan. 

Oh iya, selain daya imajinasi, interaksi yang terjadi antara Ibu dengan si Kecil selama proses bermain juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi dan menambah kekayaan kosakatanya. 

Proses membangun rumah yang memerlukan koordinasi mata dan tangan juga akan memberikan stimulus bagi kemampuan motorik halusnya. 

Selain itu, anak juga akan belajar mengerti bagaimana dunia bekerja dengan menelisik mengapa dan bagaimana suatu bahan dapat digunakan dengan baik untuk membuat rumah bagi superhero kesayangan mereka. 

5. Make Colorful Music!

Tidak hanya dari music player, namun ada banyak sekali benda di sekitar si Kecil yang mampu memproduksi suara-suara unik. Ibu, ayo perkenalkan berbagai macam suara unik kepada si Kecil!

Ibu perlu menyiapkan berbagai benda penghasil suara seperti: 

  • Nampan besi.

  • Saringan teh. 

  • Baskom plastik.

  • Panci

  • Tutup panci minimal 2 buah.

  • Karton bergelombang.

  • Paperbag.

  • Sedotan plastik.

  • Sendok kayu.

  • Pengocok telur. 

  • Food tong besi.

  • Mangkuk berisi gelembung sabun.

  • Wadah kecil berisi beras, kacang-kacangan, atau pasta kering (pastikan wadah tidak mudah dibuka karena benda-benda di dalamnya berpotensi tertelan dan membuat si Kecil tersedak atau masuk ke lubang hidung). 

Banyak sekali ya, Bu daftarnya? Tenang, Ibu tidak perlu “mengerahkan” semua peralatan ini sekaligus, kok. Pilih beberapa alat untuk hari ini dan alat lain untuk hari selanjutnya. 

Biarkan si Kecil untuk mengeksplorasi masing-masing suara yang dihasilkan oleh benda-benda di atas. Kemudian ajak anak untuk membuat ritme tertentu dari alat yang sedang ia mainkan. 

Perkenalkan juga anak dengan kata-kata yang bisa digunakan untuk menggambarkan suara yang dikeluarkan alat yang ia gunakan. Contohnya suara crek-crek-crek dari kontainer isi beras yang dikocok. 

Ajak juga si Kecil menggambarkan suara dan ritme musik yang dibuat dengan alat-alat tersebut menggunakan tubuh mungilnya. Tanyakan juga suara mana yang paling ia suka dan alasan mengapa ia menyukainya. 

Selain meningkatkan imajinasinya, membuat musik dari berbagai macam sumber suara akan membantu anak dalam mengembangkan kepekaan pendengaran sekaligus kemampuan sosial dan emosionalnya. 

Baca juga: 8 Ide Sensory Play untuk Anak 1-3 Tahun di Rumah, Seru Banget!

Nah dari 5 ide permainan di atas, mana yang ingin Ibu coba mainkan hari ini bersama si Kecil?

Nah sambil menemani anak belajar sambil bermain, Ibu juga perlu pastikan si Kecil mendapatkan asupan gizi yang optimal dari makanan tapi juga dampingan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti Bebelac 3 GroGreat+ setiap pagi dan malam sebelum tidur.

Susu Bebelac 3 adalah susu pertumbuhan satu-satunya dengan FOS:GOS 1:9 yang sudah teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan si Kecil (happy tummy).

Susu Bebelac 3 juga kini dilengkapi formulasi baru, yaitu Triple A (DHA, ALA+LA) dengan DHA yang lebih tinggi dari minyak ikan serta LA dan ALA untuk mendukung perkembangan kognitifnya agar si Kecil memiliki akal yang kreatif (happy brain), serta vitamin dan mineral yang penting sebagai awal perjalanan hebat tumbuh kembang hebat si Kecil.

Dengan pemberian stimulasi yang tepat dan didukung nutrisi untuk pencernaannya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria (happy heart) sehingga ia makin bersemangat untuk bermain dan mencoba hal-hal baru di rumah dan di sekolah nanti bersama teman-temannya.

Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub. Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!


Referensi: 

  1. Caiman, C., & Iann Lundegård. (2018, September). Young children’s imagination in science education and education for sustainability. ResearchGate; Springer Verlag. https://www.researchgate.net/publication/319912583_Young_children’s_imagination_in_science_education_and_education_for_sustainability

  2. Ellis, T. (2016, July 18). Imaginative Play Benefits for Kids - Therapy Focus. Therapy Focus. https://therapyfocus.org.au/on-the-blog/the-benefits-of-imaginative-play/

  3. Imagination and creativity - Help for early years providers - GOV.UK. (2023). Education.gov.uk. https://help-for-early-years-providers.education.gov.uk/expressive-arts-and-design/imagination-and-creativity#why-imagination-and-creativity-are-important

  4. Benefits of Drawing for Children | Lifelong Learning Centres. (2020). Lll.edu.au. https://lll.edu.au/News-and-Advice/2020-03/benefits-of-drawing-for-children

  5. Dziedziewicz, D., Oledzka, D., & Karwowski, M. (2013). Developing 4- to 6-year-old children’s figural creativity using a doodle-book program. Thinking Skills and Creativity, 9, 85–95. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2012.09.004

  6. Alternate Activity 1: Cloud Watching. (2017, July 21). UUA.org. https://www.uua.org/re/tapestry/children/wonder/session10/276685.shtml



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait