Inilah Tips dan Waktu yang Tepat untuk Mencukur Rambut Bayi
Saat bayi baru lahir, masih banyak orangtua di Indonesia yang menjalankan tradisi mencukur rambut. Katanya, mencukur rambut bayi juga bi...
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Saat bayi baru lahir, masih banyak orangtua di Indonesia yang menjalankan tradisi mencukur rambut. Katanya, mencukur rambut bayi juga bisa membuat pertumbuhan rambutnya menjadi lebat nantinya. Sebagian ibu menjalankan tradisi ini pada hari ketujuh, tetapi ada juga yang baru menggunting rambut bayi pada hari keempat puluh. Jadi sebenarnya kapan rambut bayi dicukur dan bagaimana caranya?
Waktu yang Tepat untuk Mencukur Rambut Bayi
Ternyata tidak ada patokan mengenai kapan rambut bayi harus dicukur untuk pertama kalinya. Orangtua pun boleh mencukur, boleh juga tidak. Hal ini karena rambut pertama bayi atau yang disebut juga dengan velus, akan rontok dengan sendirinya pada bulan-bulan pertama tanpa perlu dicukur. Begitulah ungkapan dari Dr. Rosalina Dwi Roeslani, SP.A(K), ahli perinatology dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, seperti yang dilansir dari IDAI.
Sebenarnya pertumbuhan rambut bayi sudah dimulai sejak ia masih berada di dalam kandungan ibu sekitar 8-12 minggu. Rambut tumbuh di semua bagian kecuali di bibir, telapak tangan, dan telapak kaki dengan ketebalan dan panjang yang berbeda-beda. Ada tiga fase pertumbuhan rambut manusia, yaitu:
- Fase Anagen, fase ketika rambut bertumbuh.
- Fase Katagen, masa peralihan sebelum rambut masuk ke fase selanjutnya.
- Fase Telogen, adalah fase istirahat. Di akhir fase ini, rambut akan gugur dengan sendirinya sebagai rambut mati.
Nah, setiap helai rambut dapat mengalami fase tumbuh dalam waktu yang berbeda-beda, sehingga seringkali terlihat ada bagian kepala bayi yang agak jarang rambutnya, sedangkan di bagian lain berambut lebat. Mencukur ataupun tidak mencukur rambut ternyata juga tidak akan memberi pengaruh apapun terhadap ketebalan rambut bayi. Rambut bayi tidak akan lantas menjadi lebat ataupun cepat bertumbuh hanya dengan mencukurnya. Jadi, sebenarnya orangtua tidak harus mencukur rambut bayi yang baru lahir pada waktu tertentu.
Manfaat Mencukur Rambut Bayi
Namun, seiring bertambah usianya, rambut bayi boleh digunting bila diperlukan. Misalnya, ketika rambut Si Kecil sudah terlalu panjang dan bahkan sampai menusuk matanya, maka rambut harus digunting agar tidak mengganggu kenyamanannya. Selain itu, mencukur rambut bayi juga dapat memberi manfaat-manfaat berikut:
1. Memudahkan Ibu untuk Memerhatikan Kondisi Kepala Bayi
Kepala bayi yang dicukur bersih akan memudahkan ibu untuk melihat adanya iritasi atau masalah lain seperti hemangioma yang sering muncul di kepala bayi. Begitu juga bila ada gigitan nyamuk, luka, bisul dan lain-lain di kepala bayi.
2. Mencegah Bayi Kepanasan
Dengan mencukur rambutnya, Si Kecil pun tidak akan merasa gerah bila cuaca sedang panas-panasnya, sehingga ia bisa tidur dengan nyaman.
3. Memudahkan Melakukan Perawatan Bayi
Tanpa adanya rambut yang menghalangi, ibu jadi bisa merawat kulit kepala bayi dengan lebih baik dan menyeluruh. Bila Si Kecil mengalami masalah kulit di kepalanya seperti biang keringat, ibu pun dapat menanganinya dengan lebih mudah.
Jadi, mencukur rambut bayi diperlukan demi alasan kesehatan dan kenyamanan bayi, bukan karena hanya tradisi semata. Saat mencukur rambut bayi, lakukanlah dengan sangat berhati-hati agar jangan sampai bayi terluka. Waktu mencukur rambut bayi yang bisa Ibu gunakan sebaiknya saat bayi tertidur lelap agar bayi tidak banyak bergerak. Pastikan juga alat yang yang digunakan seperti gunting, pisau cukur dan sisir sudah dicuci bersih. Atau ibu juga bisa mencukur rambut bayi di salon tepercaya.
Selain mencukur rambut, masih ada hal penting lainnya yang juga perlu ibu perhatikan, yaitu menjaga kebersihan kulit kepala bayi. Ibu disarankan untuk mencuci kepala bayi tiap dua sampai tiga hari sekali dengan menggunakan sampo yang sesuai. Namun, jangan juga mencuci rambut bayi setiap hari karena dapat menghilangkan lapisan lemak yang ada di kulit kepalanya dan menyebabkan kulitnya menjadi kering.
|||/Articles/Articles/Bayi (0-12 months)/Perkembangan Bayi/perkembangan-motorik-anak-usia-dini-dan-cara-stimulasinya