Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bokong atau lipatan paha bayi yang berwarna kemerahan karena terlalu lama memakai popok. Tapi janga...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
28 Sep 2023


Ruam popok adalah iritasi pada kulit bokong atau lipatan paha bayi yang berwarna kemerahan karena terlalu lama memakai popok. Tapi jangan khawatir, Bu, karena ruam popok sebenarnya mudah diatasi dan sangat mungkin dihindari dengan cara yang tepat. Yuk, kita sama-sama cari tahu lebih lanjut mengenai ruam popok dalam artikel ini, Bu!

Apa Penyebab Ruam Popok pada Bayi?

Sebanyak 7%-35% bayi berusia 9-12 bulan pernah mengalami ruam popok. Penyebab ruam popok paling sering diakibatkan oleh iritasi akibat kontak dengan popok itu sendiri atau kontak yang terlalu lama dengan urin atau feses. Lalu, apa lagi hal-hal yang bisa menyebabkan ruam popok?

1. Popok Lembap

Popok yang jarang diganti adalah penyebab utama munculnya ruam merah pada pantat bayi. Ini karena popok sudah terlalu basah oleh urine dan feses yang membuat kondisi kulit si Kecil jadi terus-terusan lembap. 

Semakin lama si Kecil memakai popok yang lembap, iritasinya dapat semakin parah. Hal ini bisa memudahkan kulitnya mengalami infeksi bakteri atau jamur.

2. Popok Terlalu Ketat

Jika si Kecil menggunakan popok yang ukurannya kecil atau dipasangkan terlalu ketat, gesekan antara bahan popok dan kulit yang terus menerus bisa menimbulkan ruam, iritasi, hingga luka lecet pada kulitnya.

3. Infeksi Jamur

Memakai popok yang basah terlalu lama dapat menyebabkan pH kulit bayi naik akibat tumbuhnya jamur Candida albicans. Pertumbuhan jamur yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi.

4. Penggunaan Produk Perawatan Kulit Bayi

Reaksi alergi bisa muncul bila bayi memiliki alergi terhadap bahan atau zat tertentu yang terdapat pada popok. Selain itu, si Kecil juga bisa memiliki alergi terhadap penggunaan produk perawatan kulit tertentu. 

Penggunaan produk perawatan kulit, seperti sabun, bedak, losion, tisu basah, sabun detergen, produk pemutih atau pelembut kain, pada area popok mungkin bisa mengiritasi dan menimbulkan ruam di kulit.

Oleh karena itu, Bu, kenali pencetus reaksi alergi pada bayi, sehingga hal ini bisa dihindari di kemudian hari.

5. Memulai Makanan Padat

Menginjak usia 6 bulan, bayi umumnya sudah mulai diberikan MPASI berupa makanan padat. Nah, hal ini rupanya dapat memengaruhi konsistensi feses bayi, sehingga lebih mudah mengiritasi kulit di daerah bokong. 

Jika sebelum usia tersebut bayi mengalami ruam popok, padahal ia hanya mengonsumsi ASI, salah satu kemungkinan lain yang bisa memicu ruam adalah jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu.

6. Kulit yang Sensitif

Bayi yang memiliki masalah kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik, akan memiliki kulit yang lebih sensitif. Jadi, bayi dengan kondisi ini lebih rentan mengalami ruam popok.

7. Konsumsi Obat Antibiotik

Tahukah Ibu? Konsumsi obat antibiotik yang tidak sesuai anjuran bisa membunuh bakteri baik yang ada di kulit bayi.

Padahal, bakteri baik pada kulit mampu mencegah pertumbuhan jamur. Jadi, kalau bakteri ini mati, bayi akan lebih berisiko mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.

Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga bisa membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko mengalami ruam popok.

Seperti Apa Tanda dan Gejala Ruam Popok?

Ada beberapa tanda dan gejala ruam popok pada bayi yang bisa Ibu dan Ayah perhatikan, yakni:

  • Kulit meradang di area popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin.

  • Muncul rasa gatal pada ruam.

  • Ada luka di area popok.

  • Bayi jadi tidak nyaman dan rewel, terutama ketika mengganti popok.

Pada kasus yang ringan, kulit di area sekitar bokong, alat kelamin, dan paha si Kecil akan tampak memerah. Saat disentuh, area kulit ini akan terasa hangat. Mulanya, ruam hanya muncul beberapa titik, lalu lama kelamaan akan membesar dan menutupi area yang tertutup popok jika tidak diobati.

Di kasus yang lebih parah, ruam mungkin tampak melepuh disertai luka terbuka yang tampak menyakitkan. Jika terinfeksi, ruam bisa berubah menjadi merah cerah, serta kulit di sekitar area tersebut akan membengkak.

Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi?

Ruam popok pada bayi memang bukan kondisi yang membahayakan, tetapi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan dapat mengganggu jam tidurnya. Jika tidak diatasi, ruam dapat semakin memburuk dan dapat memicu infeksi yang menyebar ke area kulit lainnya.

Untuk mengatasi ruam popok pada bayi, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan di rumah, yaitu:

1. Rutin Ganti Popok

Waktu maksimal penggunaan popok sekali pakai adalah 4 jam. Jadi, umumnya, popok harus diganti setiap 2-3 jam sekali. Lebih ideal lagi untuk segera mengganti popok bila bayi buang air kecil atau buang air besar tanpa menunggu waktu maksimal pemakaiannya, Bu.

Jadi, begitu sudah terasa basah dan lembap atau ketika mulai terasa berat dan hangat jangan lupa langsung gantikan popoknya, ya. Begitu juga kalau popok sudah tercium bau pesing atau tidak sedap. 

2. Bersihkan Bokong Bayi dengan Benar

Setiap kali mengganti popok, bersihkan kemaluan bayi menggunakan kapas yang dibasahi dengan air bersih, atau handuk basah berbahan lembut. Atau bila menggunakan tisu basah, pakailah yang tidak mengandung alkohol atau parfum tambahan. Kemudian setelahnya agar dikeringkan dengan tisu lembut. 

Bersihkan dari arah depan (kemaluan) ke belakang (anus)5. Hindari membersihkan alat kelamin bayi dengan arah sebaliknya, karena kotoran dan kuman dari feses bisa masuk ke saluran kemih dan menimbulkan infeksi.

Saat mandi, bersihkan area kelamin dan anus dengan air hangat dan sabun mandi.

3. Gunakan Air Dingin untuk Bersihkan Bokong Bayi

Ibu dan Ayah perlu tahu bahwa bayi sebetulnya belum butuh banyak dimandikan. Bahkan, bayi sebenarnya sudah cukup dimandikan hanya tiga kali dalam seminggu.

Yang paling penting adalah sesering apa Ibu mengganti popoknya dan bagaimana cara Ibu membersihkan bokong serta area kelamin si Kecil tiap kali habis ganti popok. 

Nah, membersihkan area bokong dan kelamin bayi yang sedang teriritasi karena ruam disarankan menggunakan air dingin atau air suhu ruang.

Jangan gunakan air hangat terlalu sering saat si Kecil sedang mengalami ruam popo karena justru dapat memperburuk proses penyembuhan kulit bayi.

4. Oleskan Krim Pereda Ruam

Setelah mandi atau saat mengganti popok, Ibu dapat mengoleskan krim atau salep yang mengandung zinc untuk meredakan ruam iritasi pada kulit bayi. 

American Academy of Dermatology menyebutkan salep zinc oxide sebagai salah satu cara mengobati ruam popok pada bayi. Zinc oxide membentuk lapisan pertahanan pada kulit teratas bayi untuk memperkecil peluang zat asing menyebabkan iritasi.

5. Angin-anginkan Dulu Sebelum Pakai Popok Baru

Setelah bokong si Kecil bersih, pastikan untuk mengeringkannya dengan benar. Sebab, kulit yang masih terasa lembap dan langsung ditutupi popok akan rawan mengalami ruam.

Jadi, jangan luput untuk mengeringkan bokong bayi sampai benar-benar kering, ya. Caranya pun tidak boleh sembarangan, Bu. Ibu hanya perlu menepuk-nepuk lembut bokong si Kecil dengan handuk bersih yang kering. Jangan digosok terlalu kencang. Kemudian, angin-anginkan dulu bokong bayi sebentar (sekitar 10-15 menit) sebelum memakaikan popok yang baru.

Saat memakaikan popok bayi yang baru, jangan menempelkannya terlalu ketat agar kulitnya tetap leluasa bernapas dan tidak mendapat banyak gesekan dari popok.

Baca Juga: Cara Mengatasi Penyakit Kuning pada Bayi

Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi

Agar lebih mudah, Ibu dapat menerapkan rumus ABCD di bawah ini untuk mencegah mengatasi ruam popok, yakni:

  • A (air out): membiarkan area popok kering di udara terbuka selama mungkin.

  • B (barrier): oleskan krim yang mengandung zink oksida atau petroleum jelly di area popok sebagai barrier alias pelindung kulit. 

  • C (clean): jaga area popok bersih dengan segera mengganti popok yang kotor.

  • D (disposable diapers): selama bayi mengalami ruam popok, disarankan menggunakan popok sekali pakai.

Nah, itu dia berbagai informasi seputar penyebab dan cara mengatasi ruam popok pada bayi yang perlu Ibu ketahui. Selalu perhatikan dan jangan menganggap tidak bermasalah bila mendapati kulit bayi tidak membaik setelah melakukan perawatan di rumah. 

Segera konsultasikan dengan dokter apabila ruam popok tampak kemerahan dan tidak membaik setelah dirawat selama 2-3 hari, muncul luka bernanah, demam, ruam disertai rasa nyeri yang hebat, tampak ruam berwarna merah terang dengan bintik-bintik kemerahan di bagian tepi, juga bila terdapat tanda-tanda infeksi jamur dan bakteri.

Semoga informasi dapat membantu ya, Bu! Jangan lupa, gabung bersama Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat untuk Tumbuhkan Anak Hebat, serta nikmati berbagai macam fitur eksklusif di Bebe Journey untuk memantau tumbuh kembang si Kecil secara gratis. Yuk, coba sekarang!

 


 

Referensi tambahan:

  1. Sahana M. Srinivas, Sandipan Dhar. (2016). Advances in Diaper Technology. Retrieved from https://www.researchgate.net 
  2. Henny Adriani Puspitasari. (2017). 5 Langkah Mengatasi Ruam Popok pada Bayi. Retrieved from http://www.idai.or.id
  3. Jennie Dianita Sutianto. (2014). Popok Bayi, Apa yang Anda perlu Ketahui. Retrieved from: http://www.idai.or.id 
  4. Swatee Dey, et al. (2016). Exposure Factor considerations for safety evaluation of modern disposable diapers. Retrieved from https://www.researchgate.net.
  5. Nina Dwi Putri, Amanda Soebadi. (2014). Perawatan Bayi Baru Lahir. Retrieved from http://www.idai.or.id 
  6. Admin Website. (2022, December 22). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/cara-tepat-merawat-ruam-popok-agar-si-kecil-kembali-nyaman
  7. How to treat diaper rash. (2023). Aad.org. https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/rash/treat-diaper-rash
  8. IDAI | 5 Langkah Mengatasi Ruam Popok pada Bayi. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/5-langkah-mengatasi-ruam-popok-pada-bayi
  9. Diaper Rash. (2023). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11037-diaper-rash-diaper-dermatitis
  10. Diaper rash - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2022). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/diagnosis-treatment/drc-20371641
  11. Ruam Popok Pada Bayi – RSUP Dr. Sardjito. (2022). Sardjito.co.id. https://sardjito.co.id/2022/10/31/ruam-popok-pada-bayi/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait