8 Cara Mengembangkan Kreativitas Anak di Usia Dini

Bukan rahasia lagi jika kreativitas sangat penting bagi si Kecil. Dengan kreativitas yang tinggi, si Kecil mampu melihat dunia melalui s...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
29 Apr 2022
Bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak usia dini?


Bukan rahasia lagi jika kreativitas sangat penting bagi si Kecil. Dengan kreativitas yang tinggi, si Kecil mampu melihat dunia melalui sudut pandang yang berbeda sehingga terciptalah ide-ide out of the box untuk belajar dan bereksplorasi sambil bermain. Tetapi Bu, kreativitas adalah keterampilan yang terasah dan dihasilkan dari sebuah proses panjang lewat berbagai cara stimulasi dan pengasuhan orang tua sehari-hari.

Manfaat Mengasah Kreativitas Anak Usia Dini

Kreativitas adalah kemampuan anak dalam menciptakan ide baru dan kemampuan anak dalam menggunakan objek atau informasi yang sudah ada dengan cara baru. 

Proses berpikir tersebut dapat memberikan segudang manfaat bagi si Kecil, antara lain:

  1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Anak dengan kreativitas tinggi memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru di dalam kepala mungilnya. Kemampuan ini, Bu, akan membuat si Kecil merasa puas dan bangga yang berhubungan langsung dengan peningkatan rasa percaya dirinya. 

Dari rasa percaya diri yang dimilikinya ini, si Kecil pun akan lebih berani dalam mengeksplorasi berbagai hal baru di sekitarnya. Ia akan tumbuh menjadi anak yang berani, tidak takut mencoba hal baru, dan adaptif dalam menerima perubahan.

  1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Bersi Kecil akan membuat ia terbiasa untuk berpikir kritis, menghubungkan satu fakta dengan fakta lain, dan mencari celah diantara berbagai kemungkinan yang ada untuk memecahkan masalah. 

Hal tersebut secara otomatis membuat anak lebih mampu untuk berpikir secara kritis menggunakan logika dalam menghadapi sesuatu hal, bukan mengedepankan emosi.

  1. Meningkatkan Daya Imajinasi 

Imajinasi dan kreativitas adalah dua hal yang berjalan secara beriringan. Daya imajinasi akan diasah dan digunakan saat si Kecil berpikir secara kreatif. Jadi ketika si Kecil memiliki kreativitas yang tinggi, daya imajinasinya juga ikut meningkat.

  1. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Dalam proses berpikir kreatif, si Kecil akan berbicara dan berkolaborasi dengan orang-orang disekitarnya untuk mendapatkan berbagai input yang digunakan untuk mencetuskan ide-ide baru. Proses tersebut tentu saja membuat kemampuan berkomunikasinya dengan orang lain menjadi lebih baik. 

Baca juga: 6 Ciri Anak Cerdas Bisa Dikenali yang perlu Ibu Ketahui 

  1. Meningkatkan Koordinasi Mata dan Tangan 

Saat anak berlatih mengasah kreativitas, ia akan mengembangkan keterampilan motorik halus, yang salah satunya adalah koordinasi mata dan tangan.  

Misalnya, saat anak membuat menara dari kertas. Proses melipat, menggunting, mewarnai, dan menghias menara seluruhnya melibatkan tangan dan mata si Kecil. 

Ketika keterampilan koordinasi mata dan tangannya meningkat, karya si Kecil akan memiliki kualitas yang lebih baik. Menara kertasnya akan memiliki potongan yang lebih halus, lipatan yang lebih simetris, dan warna yang lebih merata

Dalam jangka waktu tertentu, anak akan mampu membandingkan bahan atau ukuran berbeda dalam waktu singkat.

8 Cara Mengembangkan Kreativitas Anak

Ibu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak usia dini? 

Tidak perlu pusing, sebab mengembangkan kreativitas si Kecil tidak sesulit yang Ibu kira, kok! Ibu dapat membantu si Kecil untuk mengembangkan kreativitasnya melalui kegiatan sehari-hari. 

Kegiatan apa saja yang dimaksud? Ibu dapat menyimak ulasannya di bawah ini:

  1. Mengajak Anak Bermain

Bermain merupakan dunia si Kecil. Kabar baiknya, bermain dalam bentuk apapun dapat membantu mengasah akal kreatifnya. 

Di dalam proses bermain, si Kecil akan memiliki ruang yang aman untuk memahami, menguji, memodifikasi, dan meningkatkan kualitas dari hal-hal yang sedang dikerjakan menggunakan logika dan imajinasinya. 

Contohnya adalah saat anak bermain peran (role-playing) sebagai chef dan menggunakan  playdough sebagai propertinya. 

Di sini si Kecil akan memiliki ruang yang aman untuk menjadi chef sesuai dengan apa yang ia inginkan dan membuat berbagai jenis makanan dengan playdough dengan menggunakan akal kreatifnya.

Selain itu, saat bermain, si Kecil juga akan terdorong untuk berkolaborasi. Ia akan mencoba menggabungkan ide yang ia miliki dengan ide yang dimiliki temannya untuk mendapatkan hasil terbaik  

Di akhir permainan, si Kecil akan belajar tentang mana metode yang berhasil dan mana metode yang masih perlu ditingkatkan lagi. 

Nah, setiap kegagalan dan keberhasilan yang dicapai si Kecil dalam bermain merupakan bentuk kreativitas yang harus terus Ibu dukung dengan tepat. 

Baca juga: Selain Menyenangkan, 4 Kegiatan Kreatif Ini Dapat Mendukung Kecerdasan Otak

  1. Ajukan Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka alias open-ended question merupakan pertanyaan yang mengharuskan anak menjawab dengan penjelasan secara panjang lebar dan terperinci, bukan hanya jawaban “iya” dan “tidak” atau “benar” dan “salah”.

Pertanyaan jenis ini dapat membantu si Kecil dalam membentuk ide-ide baru, mengembangkan pola pikir kreatif, dan mengembangkan daya imajinasi. 

Ibu dapat menginisiasi pertanyaan ini saat bermain bersama si Kecil, saat membaca buku cerita, saat berjalan-jalan di kebun binatang, atau pada kesempatan apapun yang memungkinkan. 

Teruslah pancing si Kecil agar bisa menjawab dengan pemikirannya sendiri untuk memberikan sudut pandang lain atau menyambungnya dengan pertanyaan-pertanyaan baru.

Apa saja, sih, yang dapat Ibu tanyakan pada si Kecil? Ibu bisa menanyakan hal-hal seperti ini:

“Tadi waktu kita main di taman lihat ada kucing, ya, lucu banget. Adik lihat nggak kucing itu dikasih makan ikan sama kakak? Seandainya Adik kasih kucingnya daging ayam kira-kira kucingnya senang tidak ya?” (tunggu sambil mendengarkan jawaban si Kecil)

Oh iya ya, kucingnya pasti senang juga karena sama-sama daging yang enak. Nah kalau dikasih permen atau coklat, gimana ya? Kira-kira akan dimakan si Kucing nggak? 

Atau ketika sedang membaca buku bersama, Ibu bisa bertanya “Wah kasihan sekali, ya, Molly, alat pancingnya patah. Sekarang Molly jadi sedih karena tidak bisa ikut teman-temannya memancing. Kira-kira kalau Adik adalah teman Molly, apa ya yang bisa Adik lakukan untuk menghiburnya?”

Bisa juga dengan berandai-andai seperti, “Kalau suatu hari Adik melihat tikus makan kue favorit Adik yang ada di dapur, apa yang akan Adik lakukan?”  

Selalu berikan apresiasi positif terhadap semua jawaban si Kecil. Termasuk apabila jawabannya terdengar aneh atau tidak masuk akal bagi orang dewasa. Ini adalah cara si Kecil untuk bisa merealisasikan pemikirannya. Ibu bisa pelan-pelan bimbing si Kecil arahan ke jawaban yang benar tanpa membatasi akal kreatifnya.

  1. Sering-Sering Main di Luar 

Bermain di luar rumah selain bermanfaat untuk berkegiatan fisik dan mendapatkan asupan vitamin D, ternyata juga baik untuk bantu meningkatkan kreativitas si Kecil. 

Penelitian menunjukkan bahwa ketika si Kecil beraktivitas di luar rumah, ia akan terekspos dengan berbagai hal baru yang dapat menumbuhkan rasa penasaran, menumbuhkan kemampuan berpikir fleksibel, dan menyegarkan pikiran. 

Jadi, mulai sekarang Ibu dapat mengajak si Kecil jalan-jalan di taman, memberi makan ikan di danau, atau bersepeda mengelilingi komplek. 

Jangan lupa selalu motivasi si Kecil untuk memperhatikan lingkungan sekitar sambil menceritakan fakta-fakta menarik yang akan memancing daya pikir kreatifnya, contohnya dengan mengatakan: 

“Adik lihat ada kupu-kupu cantik sekali terbang kesana-kemari! Eh, tapi adik tahu tidak? Kupu-kupu itu dulunya ulat lucu, lho! 

Seperti ini (sambil menunjuk ulat yang kebetulan sedang menempel di salah satu ranting tanaman hias).”

  1. Ajak Anak untuk Mencoba Cara Baru

Ketika anak sedang mengerjakan sesuatu, Ibu dapat tawarkan ide lain untuk menyelesaikan “pekerjaan”nya dengan cara baru. Misalnya ketika melihat si Kecil mewarnai menggunakan warna-warna tunggal seperti warna hijau untuk daun, warna merah untuk atap rumah, dan warna biru muda untuk langit.

Sesekali tawarkan si Kecil untuk mencoba pakai warna biru, misalnya dengan bertanya “Kalau harinya sudah malam, langitnya warna apa, ya, Nak?” atau “Nak, gambarin Ayah rumah pakai warna favorit Ayah yuk!” Atau, ajak si Kecil mencampur warna-warna primer untuk menciptakan warna baru. 

Misalkan, langit diberi warna dasar biru muda kemudian dilapisi dengan warna putih sehingga keluarlah perpaduan warna yang lebih baik. Daun yang tadinya hanya menggunakan warna hijau muda saja sekarang dicampur dengan warna hijau tua dan kuning. 

Contohkan untuk mewarnai dasar daun dengan hijau tua kemudian dicampur dengan warna hijau muda. Jika sudah, bubuhkan warna kuning agar daun tampak lebih hidup. 

Setelah memberi satu-dua contoh, Ibu dapat membiarkan si Kecil untuk mengasah akal kreatifnya. Ia akan mengeksplorasi lebih jauh dan perlahan menemukan perpaduan warna lain yang tidak kalah bagusnya. 

Bahkan ketika si Kecil ragu-ragu, Ibu jangan patah semangat, ya! Proses si Kecil dalam “mencoba-gagal”, “mecoba-kurang puas”, hingga “mencoba-berhasil” akan membantu si Kecil untuk lebih fokus terhadap proses kreatif yang ia lalui daripada hasilnya. 

Jadi, ketika hasil yang didapatkan belum sesuai dengan ekspektasi si Kecil ia tidak akan patah semangat dan terus mencoba mencari cara-cara baru melalui berbagai sudut pandang. 

6. Membaca Bersama

Tahukan Ibu bahwa membaca buku bersama dapat meningkatkan daya imajinasi juga kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah? 

Ternyata, Bu, semakin banyak buku yang dibaca oleh si Kecil semakin banyak pula pengetahuan yang terbangun dan terkoneksi di dalam otaknya. 

Bukan hanya input pengetahuan saja, membaca buku cerita juga akan menggugah daya imajinasi anak. Kata demi kata yang meluncur merdu dari mulut Ibu akan membangun figur tertentu di dalam benak si Kecil. Figur tersebut kemudian akan dipoles menjadi lebih menarik lagi oleh si Kecil menggunakan imajinasinya.  

Berbagai pengetahuan baru yang telah terbangun dan daya imajinasi yang kuat dapat si Kecil gunakan untuk menelurkan ide-ide baru sehingga terciptalah sebuah inovasi. 

7. Ajak Anak Memperbaiki Mainan

Terkadang tanpa sengaja si Kecil merusak mainan kesayangannya atau Ayah mematahkan salah satu koleksi action figure-nya. Eits, jangan langsung dibuang ya, Bu. Sebab Ibu dapat memanfaatkannya untuk mengasah kreativitas anak. 

Pada situasi ini, Ibu dapat mengajak si Kecil untuk memperbaiki mainannya menggunakan petunjuk dari internet yang disesuaikan dengan keadaan. 

Apabila berbagai macam cara tidak berhasil membuat mainan tersebut kembali berfungsi, Ibu dapat memotivasi si Kecil untuk memodifikasi mainan menjadi sesuatu yang baru. 

8. Minta Anak Bantu Ibu Masak

Masak merupakan kegiatan sederhana yang dapat membantu mengasah kreativitas anak lho, Bu! Yuk, siapkan apron mungil dan ajak si Kecil untuk melakukan berbagai eksperimen menarik dengan berbagai macam bahan makanan. 

Bersama si Kecil, Ibu dapat menciptakan menu baru yang menarik, baik dari segi rasa maupun visualnya. 

Apalagi jika si Kecil merupakan seorang picky eater. Melibatkan anak dalam proses memasak tidak hanya membuat ia semakin kreatif namun juga dapat menumbuhkan minat si Kecil untuk makan sesuatu yang baru atau sesuatu yang sebelumnya belum bisa ia terima dengan baik. 

Baca juga: Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun, Sudah Bisa Apa?

Oh iya Bu, untuk menemani anak bermain sambil mengasah kreativitasnya, Ibu juga perlu pastikan si Kecil mendapatkan asupan gizi yang optimal tidak hanya dari makanan tapi juga dampingan susu Bebelac 4 Grogreat+ setiap pagi dan malam sebelum tidur.

Susu Bebelac 4+ adalah susu pertumbuhan satu-satunya yang mengandung FOS:GOS 1:9 dan sudah teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan si Kecil (happy tummy).

Selain itu, susu Bebelac 4 juga kini dilengkapi formulasi baru, yaitu Triple A (DHA, ALA+LA) dengan DHA yang lebih tinggi dari minyak ikan serta LA dan ALA untuk mendukung perkembangan akal kreatif si Kecil (happy brain), serta vitamin dan mineral yang penting untuk mendukung tumbuh kembang hebat si Kecil.

Dengan pemberian stimulasi yang tepat dan didukung nutrisi untuk pencernaannya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria (happy heart) sehingga jadi makin bersemangat untuk bermain dan mencoba hal-hal baru bersama teman-temannya.

Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, awali perjalanan hebat Ibu dan si Kecil dengan bergabung di Bebeclub sekarang. Ada berbagai promo serta penawaran menarik seputar susu Bebelac juga, lho!


Referensi tambahan:

  1. ‌‌Why Play Is The Answer To Promote Creativity & Joy In Children. (2020, March 21). Hundred.org. https://hundred.org/en/articles/why-play-is-the-answer-to-promote-creativity-joy-in-children
  2. 8 Ways to Teach Kids Creative Thinking - Waterford.org. (2020, October 28). Waterford.org. https://www.waterford.org/resources/creative-activities-for-kids
  3. Reading Enhances Imagination - World Literacy Foundation. (2021, August 4). World Literacy Foundation. https://worldliteracyfoundation.org/reading-enhances-imagination/#:~:text=The%20more%20we%20read%2C%20the,the%20picture%20in%20the%20mind.
  4. 25 Ways to Spark Your Child’s Creative Thinking. Parents. https://www.parents.com/parenting/better-parenting/advice/25-ways-to-spark-your-childs-creative-thinking/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait