10 Cara Seru Ajak Anak Belajar Mengenal Warna
Yang namanya dunia anak-anak pasti penuh warna, ya, Bu? Mulai dari baju, mainan, krayon dan spidol, sampai peralatan makan khusus anak-a...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Yang namanya dunia anak-anak pasti penuh warna, ya, Bu? Mulai dari baju, mainan, krayon dan spidol, sampai peralatan makan khusus anak-anak, semuanya selalu colorful. Ternyata, pemilihan warna ini ada alasannya, lho! Umumnya, mainan dan baju anak memang sengaja dirancang berwarna-warni untuk menarik minat visual si Kecil sejak dini.
Nah, karena anak terbiasa dikelilingi dengan benda warna-warni, ia pun akan mulai terbiasa membedakan macam-macam warna. Lalu, adakah cara seru supaya anak belajar mengenal warna? Yuk, simak info lengkapnya di sini!
Kapan Anak Mulai Kenal Warna?
Secara umum, diyakini bahwa anak mulai mampu melihat warna pada usia 4-5 bulan. Di usia ini, anak sudah bisa melihat warna hijau dan merah cerah selain warna hitam, putih, dan abu-abu. Meski begitu, anak yang berusia kurang dari 1 tahun memang masih belum bisa melihat rona atau nuansa warna sejelas orang dewasa.
Barulah ketika usianya menginjak 2 tahun, si Kecil dapat mengenali setidaknya satu warna baru pada usia ini, umumnya salah satu dari warna primer (merah, kuning, atau biru). Lalu, kebanyakan anak akan dapat mengidentifikasi setidaknya 2 warna ketika mereka berusia 3 tahun.
Akan tetapi, seberapa cepat anak-anak bisa mengenal dan membedakan warna sangat bervariasi alias tidak ada patokan umur yang pasti, Bu. Beberapa anak bisa mengenali warna lebih banyak dan cepat dari yang lain, sementara sebagian anak pada awalnya mungkin bingung membedakan corak warna yang berbeda.
Perbedaan ini normal, kok! Yang paling penting, Ibu dan Ayah selalu mendampingi si Kecil dalam setiap tahap perkembangannya untuk membantunya belajar mengenal warna dengan cara yang menyenangkan.
Jangan terlalu memaksakan, ya, Bu. Justru, membiarkan anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri dapat membantu si Kecil meningkatkan kemampuan mereka menyelesaikan tugas-tugas lain yang lebih kompleks di masa mendatang.
Lalu, apa pentingnya untuk anak bisa belajar mengenal warna sejak dini?
Mengapa Anak Perlu Belajar tentang Warna?
Mempelajari warna adalah salah satu tonggak milestone pada anak usia dini yang bukan hanya mewakili perkembangan penglihatannya, tapi juga berhubungan langsung dengan pemahaman atau keterampilan kognitif.
Membantu anak belajar mengenal dan membedakan berbagai macam warna akan mengembangkan persepsi visual mereka, yang merupakan kemampuan otak untuk menafsirkan apa yang dilihat matanya dengan benar. Ini adalah keterampilan yang penting dimiliki anak sebelum ia bisa belajar membaca.
Warna juga membantu meningkatkan rentang perhatian anak untuk memahami informasi tertentu, yang membantu informasi tersebut dipermanenkan dari ingatan jangka pendek ke jangka panjang, sehingga meningkatkan kesempatan mereka untuk mengingat informasi tersebut.
Manfaat belajar mengenal warna juga mengajari anak-anak tentang dunia di sekitar mereka untuk memahami simbol-simbol visual yang penting dan mengaitkannya dengan konteks yang ada. Misalnya, melihat lampu merah sewaktu jalan-jalan di luar dan memahami bahwa warna merah pada konteks ini artinya “berhenti”, sementara warna hijau artinya “jalan terus” dan kuning “hati-hati” atau “pelan-pelan”.
Bagaimana Cara Seru Belajar Mengenal Warna?
Warna ada di sekitar kita dan menjadi bagian erat dari kehidupan sehari-hari anak. Jadi, cara terbaik untuk anak-anak mulai belajar mengenal dan membedakan warna adalah dengan mengajaknya bermain.
Yang perlu dipahami, anak-anak usia dini umumnya baru memahami konsep warna primer, sehingga ia akan cenderung lebih mudah mempelajari warna-warna primer seperti merah, kuning, atau biru terlebih dahulu sebelum warna turunannya, seperti hijau, merah muda, atau ungu. Jadi, mulailah dengan mengenalkan warna-warna primer dulu dan perlahan kembangkan pengetahuan warnanya ke warna yang gelap dan terang dari waktu ke waktu.
Nah untuk mengajari berbagai macam warna pada si Kecil, berikut adalah beberapa pilihan aktivitasnya:
1. Ajak Si Kecil Mengamati Lingkungan Sekitar
Salah satu cara mudah belajar mengenal warna adalah lewat lingkungan sekitar.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), untuk merangsang kognitif anak agar belajar mengenal warna bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti berjalan-jalan dan menunjuk benda-benda asing di lingkungan.
Untuk itu, Ibu bisa mengajak si Kecil jalan-jalan di pagi atau sore hari sambil belajar mengenal warna di sekitarnya. Misalnya, menunjuk daun yang berwarna hijau, bunga berwarna merah, atau kucing berwarna hitam.
2. Bermain dengan Makanan
Belajar mengenai warna dengan si Kecil ternyata tidak harus terjadi selama bermain saja, lho. Ibu juga bisa memperkenalkan ragam warna saat berada di dapur.
Caranya, ajak si Kecil untuk memilah-milah buah dan sayuran dalam kelompok warna. Ibu bisa menyediakan sejumlah bahan makanan seperti paprika merah atau hijau, pisang, terung, brokoli, wortel, sawi hijau, bok choy, jeruk, semangka, dan lainnya. Kemudian, ajak anak untuk menyebut nama-nama bahan makanan yang sudah disiapkan tersebut.
Tak hanya itu, ajak pula si Kecil bereksperimen saat proses menyiapkan makanan di dapur. Misalnya, mencampurkan plain yoghurt dengan selai stroberi dan beberapa buah blueberry sehingga menghasilkan satu warna baru. Langkah ini juga bisa menjadi momen berkesan bagi mereka lho, Bu.
3. Ajak Anak Bernyanyi
Mengajari anak dengan bermacam-macam warna memang terkadang menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi tiap orang tua. Jika sudah begini, Ibu dan Ayah sebaiknya tidak perlu memaksanya, ya.
Sebagai solusinya, Ibu bisa memanfaatkan lagu atau musik sebagai cara seru belajar mengenal warna bersama anak. Dengan demikian, anak akan senang dan bersemangat tanpa ia menyadari bahwa dirinya sedang belajar.
Ajak anak untuk mendengar dan menyanyikan berbagai lagu anak yang memiliki lirik macam-macam warna. Misalnya, lagu ‘Balonku’, ‘Pelangi’, atau ‘Lihat Kebunku’. Ibu bisa sering memutar ulang lagu-lagu tersebut, agar anak mengingat setiap kata atau lirik dalam lagu.
Supaya anak lebih paham akan warna benda, Ibu bisa bernyanyi sambil menunjukkan warna tersebut.
4. Dress Up
Cara seru belajar mengenal warna untuk si Kecil adalah dengan dress up. Caranya pun sangat mudah, Bu. Cobalah ajak anak untuk menunjukkan beberapa pilihan warna pakaian, celana, rok, atau kaus kaki, kemudian minta mereka memilih mana pasangan outfit yang memiliki warna mirip. Dengan begitu, anak lebih mudah paham dan mengerti mengenal warna.
5. Permainan Detektif Warna
Permainan ini sangat mudah dilakukan sehingga bisa dimainkan di mana saja, baik itu di rumah, dalam perjalanan mobil, di taman kota, di mall atau restoran, dan banyak situasi lainnya.
Cara bermainnya, Ibu bisa mulai dengan memberikan petunjuk mengenai deskripsi suatu benda di sekitar yang bisa dilihat oleh anak. Carilah benda yang bersifat permanen atau tidak bisa bergerak dan berpindah tempat supaya si Kecil tidak kesulitan mencarinya.
Misalnya, benda yang Ibu maksud adalah celana kuning yang Ibu kenakan. Ibu bisa berkata, "Apakah kamu melihat benda berwarna kuning di badan Ibu?”. Kemudian, biarkan anak menjawab dengan "ya" atau "tidak” lalu minta dirinya menunjuk benda apa yang dimaksud. Jika anak masih kebingungan, tambahkan petunjuk yang lebih deskriptif, seperti, "Hurufnya dimulai dengan huruf C, lho!"
Contoh lainnya ketika Ibu sekeluarga sedang terjebak macet yang cukup lama di jalanan, coba tanyakan si Kecil ada berapa mobil yang berwarna biru. Selain tentunya bisa membantu anak belajar mengenali warna, permainan ini juga mengusir rasa bosan si Kecil, lho!
6. Permainan Lantai Lava
Yang namanya anak-anak pasti sangat suka berimajinasi dan bermain peran. Nah, Ibu bisa memanfaatkan momen ini untuk mengajarkan anak tentang warna-warni di rumah.
Ajak anak berpura-pura menjadi seorang petualang fiktif layaknya Indiana Jones yang sedang menjelajah kawah gunung berapi. Sebelum mulai bermain, siapkan dulu beberapa lembar kertas lebar dengan warna-warni berbeda dan buat “jalur batu” menggunakan kertas-kertas tersebut.
Beri tahu anak bahwa gunung berapi sudah meletus dan ia harus menyelamatkan diri dengan menyeberangi ruangan, tapi jangan sampai menginjak lantai karena ceritanya lantai rumah sudah digenangi lava panas. Ia hanya bisa menyeberang dengan menginjakkan kaki pada “batu berwarna” sesuai instruksi Ibu.
Misalnya, Ibu bisa mengaba-aba “Yuk, lompat ke batu warna merah!” Setelah anak berhasil melangkahkan kaki ke atas kertas berwarna, ganti arahan ke warna yang lain, “Sekarang, pindah ke batu warna kuning!”
Kalau si Kecil tampak ragu atau kebingungan mengenali warnanya, Ibu bisa berikan petunjuk dengan mendeskripsikan warna yang dimaksud. Misal, “Nak, lompatnya ke batu yang warnanya sama seperti baju kamu,” atau “Lompat ke batu yang warnanya sama kayak mainan mobil kesayangan kamu, Nak!”
7. Berburu Warna
Permainan ini mirip dengan permainan detektif warna, tapi akan jauh lebih seru kalau dimainkan di luar rumah, lho, Bu! Karena, anak akan bisa melihat hal-hal baru yang mungkin jarang atau tidak begitu familiar dilihatnya. Caranya, sediakan beberapa keranjang atau ember kecil yang diberi label dengan warna-warna berbeda.
Selanjutnya, Ibu bisa mengarahkan anak untuk mencari benda-benda di sekitar yang mewakili setiap warna pada ember tersebut, misalnya dengan berkata “Nak, coba cari di sekitar sini ada nggak benda-benda yang berwarna kuning, merah, dan biru?” Kemudian minta si Kecil menaruh setiap benda yang ia temukan di keranjang yang benar. “Kalau kamu nemu benda warna merah, taruh di keranjang yang mana, hayo?”
Setelah anak berhasil mengumpulkan cukup banyak benda, coba cek bersama-sama apakah si Kecil sudah mengelompokkannya dengan benar atau ada yang masih tercampur-campur.
Permainan berburu warna ini tidak hanya bagus untuk membuat anak bergerak aktif sembari belajar tentang warna, tapi juga sekaligus mengasah kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
Supaya si Kecil makin bersemangat mainnya, beri tahu bahwa akan ada hadiah kecil-kecilan jika ia berhasil menyelesaikan misinya, ya, Bu!
Lalu, bagaimana jika cuaca sedang tidak mendukung anak bermain di luar? Tenang, Bu, permainan ini bisa dilakukan di indoor juga, kok, misalnya di rumah atau ketika pergi ke supermarket bersama si Kecil. Misalnya, dengan minta anak mengambilkan 2 buah apel yang warnanya merah dan 3 buah pisang yang warnanya kuning.
Bahkan, sesekali Ibu juga bisa menyiasati permainan ini dengan mencari gambar-gambar tertentu yang ada di majalah atau buku anak, jika ingin menjaga kondisi rumah tetap rapi selama anak bermain.
8. Tarik Warna
Untuk membantu anak belajar membedakan warna sekaligus mengasah keterampilan motorik halusnya, cobalah permainan yang satu ini, Bu.
Cara membuatnya cukup mudah. Ibu tinggal sediakan beberapa helai kain berbeda warna, misalnya kain hijab warna kuning, kain waslap warna merah, selendang warna biru, dan seterusnya. Usahakan setiap kain hanya terdiri dari satu warna dan tidak ada motif atau corak lainnya.
Taruh kain-kain ini dalam sebuah wadah secara acak, dan minta anak untuk mengambil kain satu per satu sesuai arahan warna dari Ibu. Permainan ini sangat cocok untuk membantu si Kecil mengasah keterampilan tangannya dengan mencoba menggali dan menarik kain-kain tersebut keluar dari dalam wadah.
9. Bermain Kereta Warna
Permainan ini dapat membantu anak-anak mengenali warna sekaligus mulai belajar berhitung.
Caranya, Ibu deretkan beberapa lembar kertas berbeda warna selayaknya gerbong kereta dan sejumlah pion kecil yang warnanya mewakili setiap “gerbong kereta” tersebut. Jika tidak ada mainan orang-orangan, Ibu bisa membuat bola-bola kecil dari plastisin yang warnanya sama seperti gerbong-gerbong tersebut.
Kemudian, umumkan bahwa kereta sudah siap berangkat dan beri tahu anak bahwa ia harus membantu penumpang-penumpang ini masuk ke dalam gerbong yang benar. Jadi, bola atau pion berwarna kuning ditempatkan di atas kertas kuning, pion atau bola plastisin warna biru tempatnya di gerbong biru, dan seterusnya.
Namun, Ibu bisa tingkatkan “level kesulitan” permainan ini dengan menginstruksikan anak berapa jumlah penumpang yang hanya bisa diangkut setiap gerbong. Misalnya, “Nak, gerbong kuning hanya cukup untuk 3 orang. Coba hitung dulu jumlah penumpangnya, ya!” atau “Dua orang masuk ke gerbong biru, Nak.”
10. Manfaatkan Teknologi yang Ada
Penggunaan teknologi bisa jadi momen menyenangkan bagi anak untuk belajar lho, Bu. Maka itu, Ibu dan Ayah juga bisa kok menggunakan teknologi yang ada sebagai cara seru belajar mengenal warna.
Ibu bisa mengunduh beragam aplikasi atau permainan untuk mengenalkan warna. Dampingi anak saat sedang menggunakan berbagai aplikasi ini di gadget, ya, Bu. Pastikan ia tetap fokus belajar.
Hanya saja, perlu diingat, Bu. Cara mudah mengajari anak mengenal warna lewat penggunaan teknologi tetap perlu ada batasannya. American Academy of Pediatrics merekomendasikan pembatasan screen time untuk anak 2-5 tahun sebaiknya tidak lebih dari 1 jam tiap harinya.
Baca Juga: 10 Cara Belajar Membaca lewat Lagu untuk si Kecil
Selain beberapa ide permainan di atas, Ibu juga bisa unduh flashcard edukatif seru untuk menemani anak belajar sambil bermain, lho! Nah sementara mendampingi si Kecil bermain, jangan lupa penuhi kebutuhan gizinya lewat segelas susu Bebelac 3 GroGreat+ yang menjadi partner Ibu Hebat untuk tumbuhkan Anak Hebat.
Susu Bebelac 3 GroGreat+ adalah partner Ibu hebat untuk awali semua kehebatan si Kecil karena memiliki keunggulan berupa Triple A (ALA, LA, dan kandungan DHA lebih tinggi) untuk mendukung akal kreatif si Kecil dalam belajar (happy brain).
Susu Bebelac 3 juga memiliki kombinasi serat FOS dan GOS dengan rasio 1:9 yang satu-satunya teruji klinis untuk mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy). Ketika pencernaannya baik, anak juga akan bisa lebih aktif, ceria, dan bersemangat untuk bermain sambil belajar (happy heart).
Tertarik mencoba? Jangan lupa mendaftar jadi member Bebeclub untuk menikmati promo dan fitur menarik lainnya ya, Bu!